Bidang pemeliharaan transimisi terdiri dari empat sub bidang yaitu PDKB dan
Fasilitas pemeliharaan, pemeliharaan gardu induk, pemeliharaan jaringan,
pemeliharaan proteksi dan meter. Dari keseluruhan sub bidang tersebut memiliki
fungsi masing-masing untuk mendukung keandalan sistem transmisi. Terdapat
program bisnis dari pemeliharaan transmisi yaitu dibagi berdasarkan tingkatan dalam
UIT TJBB. Renacana kerja unit akan di implementasikan pada UPT dan ULTG untuk
dilaksanakan kegiatan seperti pemeliharaan yang in line dengan core value
perusahaan yauti dapat diandalkan.
Dalam sub bidang pemeliharaan gardu induk terdapat probis sebagai proses
kegiatan yang akan dilakukan. Program bisnis dimulai dari unit terkecil yaitu gardu
induk. Pada tingkatan gardu induk berfungsi untuk melaksanakan pemeliharaan
berupa inspeksi level satu. Kegiatan yang dilakukan berupa visual inspection dengan
menggunakan panca indera. Jadi operator gardu induk akan berkeliling di switchyard
untuk melihat, mendengar, mencium bau dari peralatan. Kemudian akan diperiksa
oleh spv jika ada anomali maka akan dilaporkan pada ULTG untuk melaksanakan
inspeksi level 2 dan 3.
Sub bidang pemeliharaan jaringan di UIT TJBB memiliki 3 sistem yaitu 500
kV, 150 kV, dan 70 kV. Gangguan yang sering terjadi tahun 2020 pada jaringan
transmisi hingga menyebabkan trip paling banyak disebabkan oleh pembangkit dan
alat sistem. Dari gangguan tersebut 28% berhasil reclose dan sisanya trip.
1
Terdapat dua metode pemeliharaan yang diterapkan pada jaringan transmisi
yaitu metode predictive maintenance dan preventive maintenance. Jadi pemeliharaan
yang dilakukan berdasarkan kondisi aset dan waktu pada periode tertentu. Sehingga
gabungan dari dua jenis pemeliharaan tersebut dapat memperoleh hasil yang optimal.
Cara yang dilakukan untuk meningkatkan keandalan jaringan transmisi terhadap
gangguan petir yaitu dengan perbaikan sistem grounding tower, evaluasi arching horn,
evaluasi sistem gsw yang terpasang, melaksanakan pembersihan isolator tahunan.
Materi sub bidang PDKB dan fasilitas pemeliharaan disampaikan oleh pak
Nopi Riansyah. Penjelasan yang pertama tentang PDKB dan alat berat. Terdapat 3
teknik yaitu rubber glove, hot stick/metode berjarak, bare hand atau sentuh langsung.
Pada saluran transmisi umumnya PDKB dilakukan jika pemeliharaan tidak
memungkinkan dilakukan secara padam. Banyak faktor yang mempengaruhinya
seperti tidak dapat dilakukan N-1. Pada metode sentuh langsung menggunakan
conductive suit sehingga potensial personil sama dengan konduktor sehingga tidak
tersetrum.
Pada bidang pemeliharaan proteksi, meter dan catu daya disampaikan oleh
Ibu Dahlia DK. Sistem interkoneksi pada UIT TJBB sangat kompleks karena disitu
terdapat ibu kota profinsi, wilayah industri, dan bandara yang notabene sebagai objek
vital. Oleh karena itu perlu suatu sistem proteksi yang dapat diandalkan untuk
mengamankan jaringan dari gangguan. Banyak gangguan yang berpotensi
menyebabkan black out sehingga selektifitas rele perlu ditingkatkan agar daerah yang
sehat tidak ikut terganggu.
Sistem proteksi perlu disupply oleh sumber DC yang berasal dari baterai GI.
Sehingga perlu dilakukan pemeliharaan untuk memastikan bahwa supply DC untuk
rele tidak terganggu. Sistem proteksi sebagai asuransi dari sistem tenaga listrik
mengingat perannya yang sangat penting untuk menghindari dari kerugian besar.
2