LAMPIRAN C.14
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI PAPUA
Rincian pembangkit terpasang dan beban puncak sistem kelistrikan di Provinsi Papua
posisi sampai dengan September 2015 diberikan padaTabel C14.1.
Tabel C14.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang
- 482 -
Kapasitas Beban
Jenis Bahan Daya Mampu
No Sistem Jenis Pemilik Terpasang Puncak
Bakar (MW)
(MW) (MW)
1 Jayapura PLTD BBM PLN 100.5 66.1 69.0
2 Genyem PLTD BBM PLN 14.7 1.9 1.2
3 Wamena PLTD, PLTM BBM PLN 7.3 3.6 4.5
4 Timika PLTD BBM PLN 28.8 19.8 18.9
5 Biak PLTD BBM PLN 21.0 12.5 10.7
6 Serui PLTD BBM PLN 8.4 5.6 4.5
7 Merauke PLTD BBM PLN 17.7 17.5 16.4
8 Nabire PLTD BBM PLN 34.5 15.6 13.4
9 Lisdes Tersebar PLTD, PLTS BBM/Surya PLN 13.9 10.0 7.3
TOTAL 246.9 152.4 145.9
Kondisi ekonomi Provinsi Papua dalam lima tahun terakhir tumbuh agar rendah
dibanding sebelumnya yaitu rata-rata 5,34% per tahun. Sektor pertambangan dan
penggalian, perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa-jasa lainnya
mempunyai kontribusi yang dominan. Kondisi ekonomi yang cukup baik ini akan
berdampak pada tingginya konsumsi listrik di Provinsi Provinsi Papua .
Pelanggan PLN masih didominasi oleh kelompok rumah tangga dengan konsumsi
sekitar 56% terhadap total penjualan listrik pertahunnya. Mengingat kondisi pasokan
listrik yang terbatas dan geografi yang cukup sulit sehingga saat ini kebutuhan energi
listrik belum seluruhnya dapat dipenuhi.
Memperhatikan data penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun terakhir dan
mempertimbangkan potensi pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan jumlah
penduduk dan peningkatan rasio rasio jumlah rumah tangga berlistrik PLN, maka
proyeksi kebutuhan listrik 20162025 diperlihatkan pada Tabel C14.2.
Tabel C14.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
Pertumbuhan Beban
Penjualan Produksi
Tahun Ekonomi Puncak Pelanggan
(GWh) (GWh)
(%) (MW)
2016 7.07 839 941 140 409,163
2017 7.61 948 1,063 158 459,950
2018 8.04 1,044 1,171 174 512,407
2019 8.57 1,147 1,286 190 566,598
2020 6.86 1,257 1,410 208 621,931
2021 6.86 1,369 1,534 226 678,404
2022 6.86 1,493 1,673 246 736,227
2023 6.86 1,614 1,809 266 795,354
2024 6.86 1,739 1,949 286 855,763
2025 6.86 1,875 2,101 308 917,403
Pertumbuhan (%) 7.24 9.4% 9.3% 9.2% 9.4%
- 483 -
ASUMSI KAPASITAS
NO PROYEK JENIS COD Status
PENGEMBANG (MW)
Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel C14.3, di Provinsi Papua akan dibangun PLTA
Baliem secara bertahap. PLTA ini dimaksudkan untuk mempercepat pemerataan
tersedianya pasokan listrik yang cukup, khususnya di sekitar Wamena. Listrik yang
dibangkitkan akan disalurkan ke tujuh ibukota Kabupaten di sekitar Wamena
menggunakan transmisi 150 kV.
Khusus untuk kelistrikan di daerah isolated yang berbatasan langsung dengan negara
tetangga, mengingat peranannya yang sangat strategis bagi keutuhan NKRI, telah
diselesaikan pembangunan PLTD untuk menjamin kepastian kecukupan pasokan
listrik didaerah perbatasan.
Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk
Pengembangan Transmisi
Seiring dengan pengembangan PLTA yang berlokasi jauh dari pusat beban dan
pengembangan PLTU batubara skala kecil tersebar di beberapa lokasi, direncanakan
akan dibangun transmisi 70 kV sepanjang 244 kms dan transmisi 150 kV sepanjang
782 kms untuk menyalurkan energi listrik kepusat beban.
- 485 -
STATUS
No. DARI KE TEGANGAN KONDUKTOR KMS COD
PROYEK
NEW
1 Skyland/Jayapura 70/20 kV New 20 2016 Konstruksi
2 Sentani/Waena 70/20 kV New 20 2016 Konstruksi
3 Skyland/Jayapura 150/20 kV New 120 2017 Rencana
4 Holtekamp (IBT) 150/70 kV New 60 2017 Rencana
5 Jayapura/Skyland (IBT) 150/70 kV New 60 2017 Rencana
6 Timika 150/20 kV New 120 2018 Rencana
7 Angkasa 150/20 kV New 60 2019 Rencana
8 Sentani (IBT) 150/70 kV New 60 2019 Rencana
9 Sentani Baru 70/20 kV New 60 2022 Rencana
10 Wamena 150/20 kV New 30 2023 Rencana
11 Sumohai 150/20 kV New 10 2023 Rencana
12 Karubaga 150/20 kV New 10 2023 Rencana
13 Elelim 150/20 kV New 10 2023 Rencana
14 Mulia 150/20 kV New 10 2023 Rencana
15 Ilaga 150/20 kV New 10 2023 Rencana
16 Keerom 150/20 kV New 30 2020 Rencana
EKSTENSION
17 Sentani/Waena 70/20 kV Extension 60 2017 Rencana
18 Skyland/Jayapura 150/20 kV Extension 60 2023 Rencana
19 Angkasa 150/20 kV Extension 60 2024 Rencana
Total 870
- 487 -
Pengembangan Distribusi
Pengembangan jaringan distribusi di Provinsi Papua dimaksudkan untuk mendukung
program tambahan pelanggan baru sekitar 556 ribu sambungan sampai dengan tahun
2025, termasuk untuk melayani listrik perdesaan dan membangun interkoneksi antar
sistem 20 kV.
- 488 -
C14.4 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan
kebutuhan investasi sampai dengan tahun 2025 adalah seperti dalam TabelC14.7.
Tabel C14.7 Ringkasan
Produksi Beban
Penjualan Pembangkit GI Transmisi Investasi
Tahun Energi Puncak
(GWh) (MW) (MVA) (kms) (juta US$)
(GWh) (MW)
2016 839 941 140 20 40 244 82
2017 948 1,063 158 135 300 40 174
2018 1,044 1,171 174 125 120 60 140
2019 1,147 1,286 190 117 120 80 238
2020 1,257 1,410 208 50 0 0 92
2021 1,369 1,534 226 50 0 0 93
2022 1,493 1,673 246 60 0 21
2023 1,614 1,809 266 24 170 602 161
2024 1,739 1,949 286 31 60 0 60
2025 1,875 2,101 308 80 0 0 103
Jumlah 632 870 1,026 1,164
- 490 -
LAMPIRAN C.15
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)
DI PROVINSI PAPUA BARAT
Sistem Teminabuan
PROVINSI
Sistem Bintuni
PAPUA BARAT
Sistem Fak Fak
Sistem Kaimana
PROVINSI
PAPUA
Kondisi ekonomi Provinsi Papua Barat dalam lima tahun terakhir tumbuh lebih baik
dibanding sebelumnya yaitu rata-rata sekitar 10,45% per tahun. Kondisi ekonomi yang
membaik ini akan berdampak pada tingginya konsumsi listrik di Provinsi Papua Barat.
Penjualan energi listrik PLN pada lima tahun terakhir adalah sebesar rata-rata 260
GWh pertahun. Berdasarkan realisasi penjualan tenaga listrik PLN selama lima tahun
terakhir, dan dengan memperhatikan pertumbuhan penduduk, proyeksi pertumbuhan
ekonomi regional serta peningkatan rasio rumah tangga berlistrik PLN, kebutuhan
listrik 20162025 diberikan pada Tabel C15.2.
Tabel C15.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
Pertumbuhan Beban
Penjualan Produksi
Tahun Ekonomi Puncak Pelanggan
(GWh) (GWh)
(%) (MW)
2016 10.6 478 537 92 166,699
2017 11.4 545 611 104 175,977
2018 12.1 605 679 115 186,105
2019 12.9 675 757 128 197,159
2020 10.3 739 829 140 208,238
2021 10.3 810 908 153 219,872
2022 10.3 887 994 166 232,078
2023 10.3 971 1,088 182 244,997
2024 10.3 1,063 1,191 198 258,575
2025 10.3 1,163 1,303 216 272,905
Pertumbuhan (%) 10.9 10.4% 10.4% 10.0% 5.6%
energi primer yang sudah dikembangkan untuk dimanfaatkan menjadi energi listrik
adalah energi air sebesar 2 MW di sistem Fakfak dan gas alam melalui pembelian
excess power sebesar 15 MW di Sorong. Selain itu, potensi gas juga terdapat di pulau
Salawati yang tidak jauh dari Sorong.
Di Kabupaten Teluk Bintuni juga terdapat potensi gas alam yang sangat besar dan
baru 5 MW yang dimanfaatkan untuk kelistrikan melalui excess power dari LNG
Tangguh ke beban di Kabupaten Teluk Bintuni. Listrik dari LNG Tangguh melalui
skema excess power tersebut bisa ditingkatkan sampai 8 MW. Untuk pemanfaatan
kelistrikan dengan kapasitas yang lebih besar, diperkirakan baru bisa terlaksana mulai
tahun 2020 setelah proyek baru Train 3 dan 4 LNG Tangguh siap beroperasi.
Sedangkan potensi tenaga air yang dapat dikembangkan menjadi PLTA terdapat di
Kabupaten Sorong yaitu untuk PLTA Warsamson. Saat ini sedang dilakukan studi
kelayakan ulang untuk mendapatkan kapasitas PLTA yang sesuai, tanpa
mengorbankan masalah sosial.
Pengembangan Pembangkit
Kondisi sistem kelistrikan di ibukota provinsi yaitu di Manokwari masih belum tercukupi
dengan baik dan menggunakan PLTD HSD sebagai sumber utamanya. Proyek PLTU
skala kecil dan transmisi terkait serta proyek PLTM masih mengalami hambatan.
Beban di sistem ini tumbuh cukup tinggi, sedangkan proyek pembangkit baru belum
ada yang berjalan sehingga diperkirakan hingga tiga tahun kedepan kondisi sistem
masih akan defisit.
Untuk mengatasi kondisi jangka pendek tersebut, di sistem Manokwari akan dibangun
pembangkit berbahan bakar gas yaitu mobile power plant (MPP) berkapasitas 20 MW
dual fuel (gas dan HSD) dan diharapkan pada tahun 2017 sudah bisa beroperasi.
Sedikit berbeda dengan kondisi sistem kelistrikan di Sorong, yang hingga saat ini
masih mengandalkan pasokan daya dari excess power beberapa perusahaan dan
sebagian kecil dari PLTD BBM, sedangkan proyek pembangkit non-BBM PLTU IPP
2x15 MW belum ada perkembangan.
Untuk memberikan kepastian pasokan listrik dimasa depan terutama di beberapa
ibukota Kabupaten yaitu Sorong, Fak-Fak dan Teluk Bintuni, juga akan dibangun
PLTG/MG dual fuel (gas dan HSD).
Untuk memenuhi kebutuhan listrik sampai dengan tahun 2025, direncanakan akan
dibangun PLTU batubara, PLTG/MG, PLTA, PLTM dan PLTS dengan tambahan
kapasitas pembangkit sekitar 364 MW dengan perincian seperti pada Tabel C15.3.
- 493 -
Bahan bakar gas untuk PLTG/MG tersebut dalam jangka panjang, diharapkan dapat
diperoleh dari alokasi gas/LNG Tangguh di Teluk Bintuni.
Sambil menunggu pembangkit yang direncanakan beroperasi, sistem kelistrikan kota
Sorong dan sekitarnya, untuk sementara akan dipasok dari excess power dan PLTD
setempat. Sedangkan sumber gas di pulau Salawati, akan dimanfaatkan sebagai
bahan bakar PLTMG dan selanjutnya daya akan disalurkan melalui jaringan 20 kV
untuk melayani beban di daerah Sorong daratan.
Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk
Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan pembangkit baru yaitu PLTU, PLTA dan PLTMG
serta untuk menyalurkan daya listrik ke pusat beban, direncanakan pembangunan
transmisi 150 kV sepanjang 280 kms, dengan kebutuhan dana investasi sekitar
US$ 51 juta sebagaimana diberikan pada Tabel C15.4.
Tabel C15.4 Pembangunan SUTT 150kV
STATUS
No. DARI KE TEGANGAN KONDUKTOR KMS COD
PROYEK
1 PLTU Sorong (Town Feeder) GI Aimas 150 kV 2 cct, 2xZebra 22 2017 Rencana
2 GI Aimas GI Sorong 150 kV 2 cct, 2xZebra 24 2017 Rencana
3 GI Sorong GI Rufey 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 2018 Rencana
4 PLTMG Manokwari GI Manokwari 150 kV 2 cct, ACSR 2 x 240 mm2 24 2020 Rencana
5 PLTMG Manokwari Prafi 150 kV 2 cct, ACSR 2 x 240 mm2 40 2020 Rencana
6 PLTMG Manokwari GI Ransiki 150 kV 2 cct, ACSR 2 x 240 mm2 150 2024 Rencana
Total 280
- 494 -
NEW
1 Sorong 150/20 kV New 60 2017 Rencana
2 Aimas 150/20 kV New 60 2017 Rencana
3 Rufey 150/20 kV New 60 2017 Rencana
4 Manokwari 150/20 kV New 120 2020 Rencana
5 Prafi 150/20 kV New 30 2020 Rencana
6 Ransiki 150/20 kV New 30 2024 Rencana
EKSTENSION
7 Sorong 150/20 kV Extension 60 2023 Rencana
Total 420
Pengembangan Distribusi
Pengembangan jaringan distribusi di Provinsi Papua Barat dimaksudkan untuk
mendukung program penyambungan pelanggan baru sekitar 114 ribu sambungan
sampai dengan tahun 2025, termasuk untuk melayani listrik perdesaan. Selain itu
direncanakan pula jaringan 20 kV untuk menghubungkan pulau-pulau yang memiliki
potensi sumber energi terbarukan dan murah dengan pulau didekatnya yang tidak
tersedia energi murah. Namun demikian, interkoneksi ini tetap mempertimbangkan
kelayakan teknis dan keekonomian.
Jaringan distribusi yang akan dikembangkan selama periode 20162025 termasuk
untuk melistriki perdesaan adalah 1.407 kms JTM, sekitar 1.081 kms JTR dan
tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 391 MVA, secara rinci ditampilkan pada
Tabel C14.6.
Tabel C15.6 Rincian Pengembangan Distribusi
C15. 5 Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan
kebutuhan investasi sampai dengan tahun 2025 diperlihatkan pada Tabel C15.7.
Tabel C15.7 Ringkasan
Produksi Beban
Penjualan Pembangkit GI Transmisi Investasi
Tahun Energi Puncak
(GWh) (MW) (MVA) (kms) (juta US$)
(GWh) (MW)
2016 478 537 92 0 0 0 12
2017 545 611 104 100 180 46 114
2018 605 679 115 11 0 20 30
2019 675 757 128 163 0 0 275
2020 739 829 140 0 150 64 37
2021 810 908 153 50 0 0 16
2022 887 994 166 20 0 0 73
2023 971 1,088 182 20 60 0 49
2024 1,063 1,191 198 0 30 150 46
2025 1,163 1,303 216 0 0 0 14
Jumlah 364 420 280 666