KAJIAN IMPLEMENTASI

HYDROGEN-BASED RENEWABLE ENERGY SYSTEM

PADA PULAU 3T DI KEPULAUAN MALUKU
DEVNI SYAFRIANTO
PEGAWAI TUGAS BELAJAR PT PLN (PERSERO)
BATCH IX MAGISTER TEKNIK ELEKTRO ITB
NANANG HARIYANTO RESEARCH GROUP ITB
(NHRG ITB)
 PROFIL
❖ NAMA : DEVNI SYAFRIANTO ST
❖ PENDIDIKAN : S1 TEKNIK TENAGA LISTRIK ITB (2004-2009)
❖ RIWAYAT KERJA PT PLN (PERSERO):
2011-2014 : ASSISTANT ENGINEER KINERJA PEMBANGKITAN
BIDANG OPERASI SISTEM P3B SUMATERA
2014-2016 : ASSISTANT ENGINEER COACH MCL
SATUAN OPI P3B SUMATERA
2016-2019 : MANAGER TRANSMISI & GARDU INDUK SIDIKALANG
UPT PEMATANGSIANTAR P3B SUMATERA
2019- now : PEGAWAI TUGAS BELAJAR MAGISTER ITB &
RESEARCHER NHRG ITB
01
SELAYANG PANDANG
KEPULAUAN MALUKU 02 KONDISI KELISTRIKAN
KEPULAUAN MALUKU

KONDISI LISTRIK

03 04
HIGHLIGHT SOLUSI
EKSISTING LISTRIK PROVINSI MALUKU
PULAU & MALUKU UTARA
OVERVIEW

05 06
BREAKTHROUGH
HYDROGEN-BASED TECHNOLOGY
RENEWABLE ENERGY H2-BASED RES
SYSTEM

07 SIMULASI OPTIMASI
DENGAN SOFTWARE
HOMER
08 HASIL SIMULASI

09 KESIMPULAN
SELAYANG PANDANG KEPULAUAN MALUKU
Terdiri dari provinsi Maluku
dan Maluku Utara (94.929
km2)

Memiliki 2.054 pulau (Data

BPS)

Populasi (Data BPS) : 2,9

juta (2016)

Penyinaran Matahari (data

BMKG): 66,52% (Maluku) &
84,07% (Maluku Utara)
 KONDISI LISTRIK PROVINSI MALUKU PADA FEBRUARI 2020
SISTEM KELISTRIKAN > 1 MW (DATA RENSIS PLN UID M2U)
Sistem
Daya Beban
Cadangan
❖ Masih terdapat 2 system mengalami defisit
No Mampu Puncak
Kelistrikan (MW) saat beban puncak yakni Mako (Defisit
(MW) (MW)
1 Piru 3,01 2,72 0,38 (14%) 0,79 MW) dan Bula (Defisit 0,56 MW)
2 Luhu 1,07 1,02 0,05 (5%) ❖ Rata-rata cadangan daya ± 12%
3 Namlea 5,10 4,77 0,33 (7%)
❖ Berdasarkan RUPTL 2019-2028, penjualan
4 Mako 2,04 2,84 -0,79
listrik terus meningkat dengan Average
6 Ambon 70,10 60,40 9,70 (16%)
7 Kairatu 4,65 3,97 0,68 (17%) Annual Growth: 9,74%
8 Masohi 23,60 6,75 16,85 (250%)
9 Kobisonta 1,94 1,46 0,48 (33%)
10 Bula 2,20 2,76 -0,56
11 Saparua 1,65 1,55 0,10 (6%)
12 Tual 30,95 10,10 20,85 (206%)
13 Dobo 4,95 4,84 0,11 (2%)
14 Moa 1,46 1,39 0,05 (4%)
KONDISI LISTRIK PROVINSI MALUKU UTARA PADA FEBRUARI 2020
SISTEM KELISTRIKAN > 1 MW (DATA RENSIS PLN UID M2U)
Daya Beban ❖ Tidak ada defisit pada saat beban puncak
Sistem Cadangan
No Mampu Puncak
Kelistrikan (MW) ❖ Rata-rata cadangan daya ± 28%
(MW) (MW)
1 Ibu 1,50 1,11 0,39 (35%)
❖ Berdasarkan RUPTL 2019-2028, penjualan
2 Jailolo 4,42 3,27 1,15 (35%)
listrik terus meningkat dengan Average
3 Bobong 1,68 1,16 0,52 (45%)
4 Sanana 4,80 3,41 1,39 (41%)
Annual Growth: 11,10%
Ternate-
6 47,10 32,45 14,65 (45%)
Tidore
7 Sofifi 5,80 4,60 1,20 (26%)
8 Bacan 5,15 5,10 0,05 (1%)
9 Weda 1,39 1,34 0,05 (4%)
10 Maba 1,35 1,28 0,07 (5%)
11 Subaim 1,35 1,29 0,5 (39%)
12 Tobelo 13,60 10,46 3,35 (32%)
97 LISTRIK PULAU DI KEPULAUAN MALUKU MASIH MENGGUNAKAN PLTD
Data :
Cluster 4 : 8 pulau, Subbidang Perencanaan Sistem
Beban Puncak > 300,01 kW, PLN UIW M2U
Daily Demand > 2310 kWh

Cluster 3 : 19 pulau,
100 kW < Beban Puncak < 300 kW,
800 kWh < Daily Demand < 2310 kWh

Cluster 2 : 40 pulau,
30,01 kW < Beban Puncak < 100 kW,
230 kWh < Daily Demand < 760 kWh

Cluster 1 : 30 pulau,
Beban Puncak < 30 kW,
Daily Demand < 220 kWh

Beban Puncak Tertinggi : Pulau Elat Baru, Beban Puncak Terendah : Pulau Tagalaya
Peak Load 987,24 kW, Daily Demand 7.580 kWh Peak Load 10,45 kW, Daily Demand 80 kWh
 PLTD TIDAK MASUK DALAM RENCANA AKSI
PEMENUHAN RASIO ELEKTRIFIKASI 100% PADA 2020
❖ Kementerian ESDM
menginstruksikan pemenuhan RE
100% pada tahun 2020 tidak boleh
menggunakan PLTD
❖ PLN harus maksimalkan penggunaan
pembangkit EBT
❖ Sementara itu, berdasarkan Forum
Lisdes 5-6 Desember 2019, masih
banyak desa yang harus dilistriki
pada 2020 dan 2021
Provinsi Maluku Provinsi Maluku Utara
Tahun Desa Lama Desa Baru Total Tahun Desa Lama Desa Baru Total
2020 134 37 171 2020 117 33 150
2021 68 37 105 2021 56 7 63
PENETAPAN BIAYA POKOK PENYEDIAAN PEMBANGKITAN
DALAM KEPMEN ESDM NO 55 K/20/MEM/2019

Terendah : Rp 2.299 /kWh Tertinggi : Rp 3.041/kWh

atau $ 16,14 cents/kWh atau 21,35 cents/kWh
HIGHLIGHT KONDISI KELISTRIKAN KEPULAUAN MALUKU
Sistem Kelistrikan didominasi berbasis PLTD yang memasok
per pulau
Pasokan daya terbatas : Masih ada defisit pada saat Beban
Puncak dan rata-rata cadangan < 30%
KONDISI

Listrik desa baru tidak boleh PLTD, harus Pembangkit EBT

Biaya Pokok Penyediaan (BPP) Pembangkit rata-rata : $ 19,84

cents / kWh

Kebutuhan konversi PLTD ke Pembangkit EBT

 HIGHLIGHT UPAYA EKSISTING
PENYEDIAAN LISTRIK DI KEPULAUAN MALUKU
Relokasi PLTD
UPAYA EKSISTING

Penarikan JTM dari PLTD Eksisting

Pengoperasian PLTS + Baterai

Pengoperasian Pembangkit Hibrid : PLTS + Diesel

Pengoperasian PLT Biomassa

 HIGHLIGHT SOLUSI EKSISTING LISTRIK PULAU
No Solusi Eksisting Highlights Referensi

❖ Biaya Proyek : Darat : Relokasi Genset Mobile

❑ Rp 32.505.000,- jarak 226 km darat
❑ Rp 249.040.000,- jarak 275 km laut
❑ Rp 191.620.000,- jarak 185 km darat
1 Relokasi PLTD &112 km laut
❖ Waktu Relokasi :
❑ 10 hari : jarak 226 km darat
❑ 14 hari : jarak 275 km laut
❑ 7 hari jarak 185 km darat & 112 km laut
dari KP Malifut ke PLTD KP Buli
Laut : Relokasi PLTD Posi-posi
Rao ke PLTD Dama dan
Dagasulu
Kombinasi : Relokasi PLTD dari
UP3 Sofifi ke PLTD Wasileo

KKP Pembangunan Tower

Penarikan JTM ❖ Prakiraan Biaya Proyek : Rp 7,08 milyar
2 Distribusi 20 kV Pulau Meti dan
dari PLTD eksisting ❖ Waktu (EPC – COD) : 3 bulan
Pulau Kumo
Pengoperasian ❖ LCOE USD 34,10 cents/kWh
3 FS PLTS Jakabaring 2 MW
PLTS + Baterai ❖ Waktu (Konstruksi-COD) : 12 bulan

Pengoperasian PLTS + ❖ LCOE : $ 12,50 cents/kWh KKP PLT Hybrid Nusa Penida 10
4
Baterai + PLTD ❖ Waktu (Konstruksi-COD) : 12 bulan MWp

❖ LCOE : $ 18,59 cents /kwh

Pengoperasian ❖ Waktu Konstruksi + Testing & Komisioning :
5 FS PLTBm 6 MW Bangka
PLT Biomassa 19 bulan
❖ Kebutuhan Lahan : 5 Ha
 PERUMUSAN KEBUTUHAN KELISTRIKAN KEPULAUAN MALUKU
Masalah Solusi Eksisting Masalah Eksisting

Pasokan JTM dari Rentan

Daya PLTD gangguan
terbatas eksisting

BPP KIT Relokasi PLTD masih

tinggi PLTD operasi

Eliminasi Hibrid PV BPP KIT

Sistem Kelistrikan:
PLTD & PLTD tinggi 1. Aman
2. Bebas PLTD
3. BPP KIT rendah
Butuh lahan 4. Tidak butuh lahan
PLT
Intermittent luas luas
Biomassa
“Insanity is doing the same thing over and over again
but expecting different results”
— ALBERT EINSTEIN
OVERVIEW H2-BASED RENEWABLE ENERGY SYSTEN
❖ Pembangkit hybrid independen (stand-alone) yang merupakan kombinasi PLTS,
Baterai dan Fuel Cell
❖ Solar panel konversi sinar
matahari menjadi energi listrik
❖ Listrik dari solar PV mengisi
baterai sebagai energy storage
❖ Listrik dari solar PV memasok
electrolyzer untuk proses
elektrolisis air laut sehingga
menghasilkan hydrogen
❖ Fuel Cell konversi hydrogen
menjadi energi listrik untuk
memasok beban utilitas
❖ Fuel Cell dan Baterai melayani
beban di luar periode solar PV
 BREAKTHROUGH TECHNOLOGY DALAM H2-BASED RES :
SEA WATER ELECTROLYZER
❖ Teknologi yang memungkinkan elektrolisis air laut untuk menghasilkan hidrogen
❖ PEM electrolyzer dapat beroperasi
pada temperature 80°-100°C,
dengan efisiensi 65-80%
❖ Prinsip kerja:
Saat PEM electrolyzer diberikan
tegangan lebih tinggi dari
thermoneutral voltage, air dipisah
di anoda menjadi oksigen, proton
dan electron. Proton menuju
polymer electrolyte membrane
dan bergabung dengan electron di
Nells PEM Electrolyzer anoda membentuk hydrogen.
 BREAKTHRUGH TECHNOLOGY DALAM H2-BASED RES :
HYDROGEN TANK
❖ Hidrogen yang dihasilkan electroyzer kemudian disimpan dalam Hydrogen Tank
❖ Hydrogen Tank memasok hydrogen
ke Fuel Cell untuk dikonversi
menjadi listrik
❖ Metal hydride merupakan teknologi
penyimpanan hydrogen yang
menggunakan serbuk logam yang
dapat menyerap dan melepaskan
hydrogen dengan baik
❖ Metal hydride lebih aman daripada
penyimpanan dalam compressed
gas ataupun penyimpanan dalam
H2 Tank 12 kg di Schatz Energy Research Centre
bentuk hydrogen cair.
 BREAKTHRUGH TECHNOLOGY DALAM H2-BASED RES :
FUEL CELL
❖ Fuel Cell merupakan perangkat peralatan konversi elektrokimia yang menghasilkan
listrik dari hasil reaksi antar hydrogen dan oksigen
❖ Prinsip kerja fuel cell
Hidrogen diumpan ke anoda dan udara diumpan ke
katoda. Katalis pada Fuel Cell akan memisahkan
hidrogen menjadi proton dan elektron. Kedua
partikel tersebut akan berpindah dengan jalur yang
berbeda menuju katoda dimana elektron yang
bermuatan negatif menggunakan sirkuit eksternal
yang akan menghasilkan arus listrik dan proton
yang bermuatan positif berpindah melewati
elektrolit bergabung dengan oksigen untuk
Fuel Cell Toyota menghasilkan air dan panas.
❖ Fuel cell rate : 0,06 kg/kWh
RENCANA IMPLEMENTASI H2-BASED RES DI KEPULAUAN MALUKU
❖ Kajian menggunakan simulasi software HOMER
❖ Data beban berdasarkan data dari Subbidang Perencanaan Sistem PLN UIW M2U
❖ Rencana lokasi :
1. Pulau Ipa (representasi cluser 1)
2. Pulau Dama (representasi cluster 2)
3. Pulau Lolobata (representasi cluster 3)
❖ Target optimasi Simulasi HOMER :
1. Tidak ada capacity shortage (tidak ada padam beban)
2. Bebas operasi PLTD
3. Levelized Cost of Electricity (LCOE) rendah
4. Kebutuhan lahan rendah
LOAD DAILY CURVE (LDC) LOKASI RENCANA IMPLEMENTASI
Pulau Pas Ipa, Maluku Utara Pulau Dama, Maluku Utara
28,8 kW, 220 kWh/hari, LF =0,32 98,4 kW, 760 kWh/hari, LF =0,32

Pulau Lolobata, Maluku Utara

263,5 kW, 2.020 kWh/hari, LF =0,32

Data :
Subbidang Perencanaan Sistem
PLN UIW M2U
GLOBAL HORIZON IRRADIANCE (GHI) LOKASI RENCANA IMPLEMENTASI
Pulau Pas Ipa, Maluku Utara Pulau Dama, Maluku Utara
Annual Average : 5,87 kWh/m2/day, Clearness Index : 0,59 Annual Average : 4,43 kWh/m2/day, Clearness Index : 0,44

Pulau Lolobata, Maluku Utara

Annual Average : 4,65 kWh/m2/day, Clearness Index : 0,47

Data :
NASA Surafce Meteorolgy and
Solar Energy HOMER software
SIMULASI OPTIMASI DENGAN SOFTWARE HOMER
❖ Discount Rate : 8%

❖ Inflation Rate : 1,5%

❖ Project Lifetime : 25 tahun

❖ Efficiency of PV : 16,97%

❖ Efficiency of FC : 50%

❖ Electrolyser Rate : 43,8 kWh/kg

❖ Fuel Cell Rate : 0,06 kg/kWh

❖ PV dimensions : 1,96 x 0,992 x 0,04 m

 BIAYA MASING-MASING KOMPONEN
No Parameter Satuan Nilai Referensi

1 Solar PV $/kWh 0,044 Lazard’s Levelized Cost of Energy Analysis-

Version 13, November 2019
2 Fuel Cell $/kWh 0,152 Lazard’s Levelized Cost of Energy Analysis-
Version 12, November 2018
3 Baterai $/kWh 0,384 Lazard’s Levelized Cost of Storage Analysis-
Version 5, November 2019
4 Electrolyser $/kW 6,3 Hydrogen Production with Sea Water
Electrolysis using Norwegian Offshore Wind
Energy Potentials
5 Converter $/kW 300 Microgrid Dynamics and Control, Hassan
Bevrani
6 Hydrogen Tank $/kg 1,5 Optimized Design and Control of An Off Grid
Solar PV/Hydrogen Fuel Cell Power System
for Green Buildings
7 Diesel Genset $/kWh 0,318 Assessment Sistem Taluhapu Subbidang
Perencanaan Sistem PLN UID M2U
 DESAIN OPTIMAL
No Parameter Satuan Pulau Pulau Pulau
Ipa Dama Lolobata
1 Beban Puncak kW 28,8 98,4 263,5

2 Daily Demand kWh 220 760 2.020

3 Solar PV kW 180 850 2000

4 Fuel Cell kW 30 150 300

5 Battery kWh 50 100 500

6 Electrolyser kW 90 450 1.000

7 Converter kW 30 100 300

8 Hydrogen Tank kg 90 450 1.000

 HASIL SIMULASI
No Parameter Satuan Pulau Ipa Pulau Dama Pulau Lolobata

1 Produksi PV kWh 283.459 1.083.219 2.667.221

2 Produksi Fuel Cell kWh 40.744 161.139 365.295

3 Excess Electricity kWh 128.438 512.975 1.255.500

4 Total Net Present Cost $ 126.810 471.174 1.204.573

5 LCOE $/kWh 0,128 0,138 0,133

6 Luas Area PV m2 1.061 5.008 11.784

7 Produksi Hidrogen kg 2.498 9.967 22.525

PROFIL PEMBEBANAN PULAU PAS IPA, MALUKU UTARA

▪Beban utilitas (garis merah) 24 jam memiliki beban

puncak pada pukul 20:00 sebesar 28,80 kW
▪Beban electrolyzer (garis ungu) untuk
menghasilkan H2 pada pukul 08:00 – 16:00
memiliki beban puncak 86,15 kW pada pukul 11:00
▪Beban utilitas dan beban electrolyzer dapat
dilayani melalui pola suplai daya sebagai berikut:
Solar PV (garis kuning) : 06.00 – 17.00 (9 jam)
Fuel Cell (garis biru) : 00.00 – 08.00 &
18.00 – 00.00 (14 jam)
Baterai (garis hijau) : 16.00 – 19.00 (3 jam)
PROFIL PEMBEBANAN PULAU DAMA, MALUKU UTARA

▪Beban utilitas (garis merah) 24 jam memiliki beban

puncak pada pukul 20:00 sebesar 98,42 kW
▪Beban electrolyzer (garis ungu) untuk
menghasilkan H2 pada pukul 08:00 – 16:00
memiliki beban puncak 318,01 kW pada pukul 11:00
▪Beban utilitas dan beban electrolyzer dapat
dilayani melalui pola suplai daya sebagai berikut:
Solar PV (garis kuning) : 06.00 – 17.00 (9 jam)
Fuel Cell (garis biru) : 00.00 – 08.00 &
17.00 – 00.00 (15 jam)
Baterai (garis hijau) : 15.00 – 18.00 (3 jam)
PROFIL PEMBEBANAN PULAU LOLOBATA, MALUKU UTARA

▪Beban utilitas (garis merah) 24 jam memiliki beban

puncak pada pukul 20:00 sebesar 263,50 kW
▪Beban electrolyzer (garis ungu) untuk
menghasilkan H2 pada pukul 08:00 – 16:00
memiliki beban puncak 775,10 kW pada pukul 11:00
▪Beban utilitas dan beban electrolyzer dapat
dilayani melalui pola suplai daya sebagai berikut:
Solar PV (garis kuning) : 06.00 – 17.00 (9 jam)
Fuel Cell (garis biru) : 00.00 – 08.00 &
18.00 – 00.00 (14 jam)
Baterai (garis hijau) : 15.00 – 19.00 (4 jam)
KOMPARASI PROFIL PEMBEBANAN : H2 BASED VS DIESEL BASED
Profil Pembebanan H2-Based Profil Pembebanan Diesel-Based

▪Pasokan daya solar PV (garis kuning) dioptimalkan ▪Pasokan daya solar PV (garis kuning) pada periode

electrolyzer (garis ungu) untuk produksi H2 Solar Heat (06:00-17:00) tidak dapat dioptimalkan

▪Pasokan daya di luar periode Solar Heat (17.00- karena beban utilitas (garis merah) rendah

06:00) dilayani oleh Baterai (garis hijau) (17:00- ▪Pasokan daya di luar periode Solar Heat (17.00-

19:00) dan Fuel Cell (garis biru) (19:00-06:00) 06:00) dilayani oleh baterai (garis biru) (17:00-18:00)
dan PLTD (garis hitam) (18:00-06:00)
 KOMPARASI PROFIL PEMBEBANAN :
H2 BASED VS SOLAR PV + BATERAI
Profil Pembebanan H2-Based Profil Pembebanan PLTS + Baterai

▪Pasokan daya solar PV (garis kuning) dioptimalkan ▪Pasokan daya solar PV (garis oranye) pada periode

electrolyzer (garis ungu) untuk produksi H2 Solar Heat (06:00-17:00) tidak dapat dioptimalkan

▪Pasokan daya di luar periode Solar Heat (17.00- karena beban utilitas (garis merah) rendah

06:00) dilayani oleh Baterai (garis hijau) (06:00- ▪Baterai (garis hijau) hanya dapat melayani beban

08:00 dan 17.00-20:00) dan Fuel Cell (garis biru) pada 16:00-21:00.

(20:00-07:00) ▪Beban tidak dapat dilayani pada 21:00–06:00

PLTH H2-BASED RES VS PLTH DIESEL-BASED

H2-Based Diesel
No Parameter Satuan No Parameter Satuan
RES Based
$ cents
1 LCOE 12,83 $ cents
/kWh 1 LCOE 25,92
/kWh

Total Net Total Net

2 $ 126.810 2 $ 256.164
Present Cost Present Cost

Konsumsi Liter/ Konsumsi Liter/

3 0 3 16.217
Minyak year Minyak year
 KESIMPULAN
❖ H2-Based RES dapat menjadi solusi kebutuhan kelistrikan pulau berbasis EBT di Kepulauan
Maluku yang independent, ekonomis, secured, firmed capacity output pada lahan yang
tidak luas
❖ Software HOMER menunjukkan LCOE H2-Based RES $13,30 memenuhi BPP Pembangkitan
untuk seluruh Kepulauan Maluku yang ditetapkan Kementerian ESDM
❖ PLTH Hydrogen-Based mendapatkan firmed capacity ouput melalui pola suplai daya
sebagai berikut:
Solar PV : 07.00 – 16.00 (9 jam)
Fuel Cell : 00.00 – 07.00 dan 19.00 – 00.00 (12 jam)
Baterai : 16.00 – 19.00 (3 jam)
❖ Implementasi H2-Based RES dapat efektif mendukung program konversi PLTD ke
Pembangkut EBT di Kepulauan Maluku