Disampaikan pada Acara Seminar Nasional Panas Bumi : Panas Bumi sebagai Energi Andalan Masa Kini dan Mendatang Bali, 3 April 2006
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI JAWA BARAT Jl. Soekarno-Hatta No. 576 Bandung 40286 (022) 7562048-49 www. distamben-jabar.go.id
PERAN PERTAMBANGAN DAN ENERGI DALAM PENGELOLAAN ISU-ISU STRATEGIS JAWA BARAT
1. PENGURANGAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN 2. PENINGKATAN PENYEDIAAN LAPANGAN KERJA 3. MENGURANGI DISPARITAS ANTARA WILAYAH DAN KESENJANGAN ANTAR GOLONGAN 4. MEMACU LAJU PERTUMBUHAN INVESTASI DAN PENINGKATAN DAYA SAING EKONOMI 5. PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN 6. PENGEMBANGAN WILAYAH 7. PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS INFRASTRUKTUR 8. MENGANTISIPASI TINGGINYA RESIKO BENCANA ALAM 9. MENINGKATKAN SINERGITAS ANTAR UNIT KERJA DAN ANTAR TINGKAT PEMERINTAHAN 10. PENINGKATAN JALINAN KERJASAMA ANTAR DAERAH DAN GLOBAL 11. OPTIMALISASI PEMBANGUNAN DI JAWA BARAT BAGIAN SELATAN DAN DAERAH PERBATASAN
Sebagian besar daerah yang memiliki sumber daya energi yang relatif besar berada di wilayah dengan tingkat Pra KS yang relatif besar. Sumberdaya Migas dan PB belum memberikan dampak bagi masyarakat sekitar
Kab. Sukabumi
Kab. Cianjur
KONTRIBUSI THD PDB NASIONAL (14 %) KONTRIBUSI PMA JAWA BARAT TERHADAP NASIONAL (34,46 %) MENYUMBANG PRODUKSI BERAS NASIONAL (17,84 %) SALAH SATU PROPINSI PRODUSEN KOMODITI EKSPOR NASIONAL (AS 18,4%, JEPANG 12,52% DLL)
2% 42%
KONDISI PENGGUNAAN JENIS BAHAN BAKAR DI SEKTOR RUMAH TANGGA DI JAWA BARAT
8.04%
P engolahan Tem bak au Tek s til P ak aian J adi K ulit K ay u K ertas P enerbitan B atubara
1%
B arang dari Logam Mes in dan peralatanny a Mes in dan peralatan k antor Mes in lainny a dan perlengk apanny a R adio, telev is i dan peralatan k om unik as i
3%
P eralatan K edok teran K endaraan berm otor A lat angk utan F urnitur D aur ulang
1 70,675 2.84%
3 ,28 0.10 13 %
4,237.80 47%
7,49 4.8 0 3 0%
152.53 2%
921.58 10%
PEMBANGKIT EKSISTING
DATA PEMBANGKIT DI JAWA BARAT
Tegangan Lokasi Pembangkit 20 Bengkok Kracak - Bogor Selatan Ubruk - Sukabumi 30 Plengan 70 Lamajan Cikalong Parakan Sunyaragi 150 Jatiluhur Kamojang 1 Kamojang 2 Kamojang 3 Darajat-PLN Darajat Amoseas WY. Windu Gunung Salak 500 Saguling Cirata Muara Tawar Jenis PLTA PLTA PLTA PLTA PLTA PLTA PLTA PLTG PLTA PLTP PLTP PLTP PLTP PLTP PLTP PLTP PLTP PLTA PLTA PLTGU PLTG PLTGU Kapasitas (MW) 3,35 3.35 3x6 18.00 3x6 18.00 5,5 5.50 18 18.00 18 18.00 10,2 10.20 4 x 18 72.00 6 x 25 150.00 30 30.00 55 55.00 55 55 85 110 3 x 58 3 x 60 4 x 175 8 x 125 4 x 138 1 x 200 6 x 138 55.00 55.00 85.00 110.00 174.00 180.00 700.00 1,000.00 552.00 200.00 828.00 4,337.05
1,580.00 36%
72.00 2%
PLTA : 46,21% Indonesia (4200 MW) PLTP : 92,81% Indonesia (807 MW)
TOTAL
SLAYA
19966 24%
451 kV CWANG
Region 1
470 kV SGLNG
Region 2 2565 MW
344 1800 MW
UNGAR
GRSIK
MADURA
Region 3
BEBAN LISTRIK JAWA BARAT VS JAWA BALI
SBBRT
1420 2400 MW
GRATI PDAN PITON 409 kV
KDBRU
Region 4
BALI
3747 28% JAWA BARAT (MW) LUAR JAWA BARAT (MW) 9853 72%
Nuclear; 1.993%
Oil; 26.2%
Hydropower, 2.4% Geothermal, 5% Other, 7.6% Mini/micro hydro, 0.2% Natural gas, 30% Solar energy, 0.0% Wind power, 0.0% Oil, 20% Fuel cell, 0.0% Biomass, 0.6% Nuclear, 1.7% Biofuel, 5%
SUKABUMI CIANJUR
SUMEDANG
CIREBON
Sumber daya = 75 MWe Cadangan = 385 MWe Kapasitas terpasang = 110 MWe
BANDUNG
GARUT
KUNINGAN
TASIK
BANJAR
Fasilitasi dukungan dalam rangka pemanfaatan dan pengusahan energi panas bumi :
Inventarisasi, survey pendahuluan Promosi investasi dan pengembangan panas bumi Penentuan kawasan pengelolaan dan pengusahaan energi panas bumi Penelitian Teknologi pengembangan pemanfaatan usaha panas bumi Koordinasi dengan para pihak
1. Hasil Inventarisasi dan Identifikasi Sumberdaya PB PETA SEBARAN MANIFESTASI PANAS BUMI JAWA BARAT
0 40 Km
100 50
25
185 100
72
30
100 100
50
50
25 140 73 277 PLTP Kamojang 50 100 120 PLTP Darajat 125 75 280 120 80 120 110 75 135 250 PLTP Wayang Windu 25 70 25 75
50
100 25
100 25 Kapasitas Terpasang Sumberdaya Spekulatif Sumberdaya Hipotetik Potensi Terduga Potensi Mungkin Potensi Terbukti 25 25
25
2. SURVEY PENDAHULUAN
CisolokCisukarame
Kab. Sukabumi
Tangkuban Perahu
Kab. Bandung
Tampomas
Kab. Sumedang
Dekat kawasan wisata Pelabuhan Ratu Mendukung pengembangan Jawa Barat Selatan Indentifikasi
Antara Kota Bandung dan Subang Dikoneksikan dengan jaringan Jawa- Bali Indentifikasi
Dekat calon lokasi landasan Udara Palasah Mendukung kebutuhan listrik untuk Pantura dan Renc Bandara Internasional Indentifikasi
Ringkasan Potensi
Jenis
Manifestasi Permukaan
CisolokCisukarame
Mata air panas, geyser, solfatar, alterasi hidrotermal, suhu 81- 980 C. Hipotetik : 50 MW, Terduga : 133 MW Cisolok : 3 x 5 MW Cisukarame : 2x15 MW Aktivitas tektonik dan intrusi andesitis pada sedimen marin
Tangkuban perahu
kawah,solfatar,fumarole Tanah beruap panas, sinter silika, alteriasi hidrotermal, suhu 1720 C. 190 MW (hipotetik 100 MW, terduga 90 MW) 2 x 30 MW (kaldera Sunda) Aktivitas vulkanik aktif pada endapan vulkanik quarter
Tampomas
Mata air panas, sinter silika, travertin, tanah terubah terduga 100 MW 1 x 30 MW atau 2 x 15 MW Aktivitas vulkanik pada endapan sedimen tersier
Potensi Panas Bumi Prediksi Potensi Listrik Dapat terbangkitkan Sistem Panasbumi
WAYANG WINDU
Kec. Kertasari (BDG) Kec. Pangalengan (BDG) Kec. Talegong (GRT) Kec. Bungbulang (GRT) Kec. Cisewu (GRT)
KAMOJANG
Kec. Ibun (BDG) Kec. Paseh (BDG) Kec. Leles (GRT) Kec. Samarang (GRT)
LELES KABUPATEN GARUT
KABUPATEN BANDUNG
KERTASARI TALEGONG
CISEWU
PASEH IBUN
KABUPATEN GARUT
BUNGBULANG
KABUPATEN BANDUNG
SAMARANG
DARAJAT
PACET
KABUPATEN BANDUNG
Kec. Kertasari (BDG) Kec. Pacet (BDG) Kec. Pasirwangi (GRT) Kec. Sukaresmi (GRT)
PASIRWANGI
PAMIJAHAN
KABUPATEN BOGOR
AWI BENGKOK
KERTASARI
KABUPATEN GARUT
SUKARESMI
Kec. Pemijahan (BGR) KABUPATEN SUKABUMI Kec. Kabandungan (SKB) PARAKAN SALAK Kec. Parakansalak (SKB) KABANDUNGAN
KALAPA NUNGGAL
Peringkat Jumlah Penduduk 1. Wayang Windu 2. Kamojang 3. Darajat 4. Awi Bengkok Peringkat Kepadatan Penduduk 1. Kamojang 2. Darajat 3. Awi Bengkok 4. Wayang Windu
Catatan Kebijakan Jumlah Penduduk Jumlah stakeholders yang perlu diperhatikan yang akan terkena dampak pengembangan kawasan panas bumi Kepadatan Penduduk Tingkat rural-urban kawasan, luasan wilayah terbangun (built-up areas)
Catatan Kebijakan Tingkat urban Kecamatan >> Mata pencaharian Industri >>, Mata Pencaharian Pertanian << Tingkat pendidikan di setiap kecamatan 55-80% berpendidikan SD atau lebih rendah Tingkat pengangguran >> Banyak buruh tani, penggunaan lahan dibatasi oleh fungsi lindung
770000
780000
790000
800000
810000
820000
9220000
9220000
LAMAJANG
9210000
PULOSARI
9210000
SUKAPURA
\ &
9200000
\ &
\ &
S &S \ #
9200000
\ &
TARUMAJAYA
TALEGONG
\ &
9190000
SELAAWI
KERTASARIHUTAN
SANTOSA NEGLAWANGI
\ &
\ &
\ &
9190000
\ &
MEKARBAKTI
N
9180000
9180000
NEGLASARI CIKARANG
W S
4 0 4 8 12
\ &
\ &
16 Kilometers
9170000
GUNAMEKAR
9170000
770000
780000
790000
800000
810000
820000
2004
2.
Parameter 2 Perekrutan SDM Lokal Parameter 3 Keterbukaan kawasan pengembang Parameter 4 Program-program
Tidak ada
Tidak ada
3.
close system
close system
close system
close system
close system
4.
community development
Pengembangan fisik
Pengembangan fisik
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
785000 9220000
790000
795000
800000
805000
810000 9220000
9215000
TANJUNGWANGI CIPEUJEUH MEKARSARI MARUYUNG MANDALAHAJI \ & NAGRAK MEKARJAYA \ & \ & CIKAWAO PACET CINANGGELA PANGAUBAN GIRIMULYA KABUPATEN BANDUNG CIKITU
9215000
9210000
9210000
SUKAPURA
\ &
SUKARAME
9205000
9205000
CIKEMBANG
9200000
# Y
KERTASARI
\ &
SANTOSA
TARUMAJAYA
PASIRWANGI \ & # Y PADAMULYA # Y # # Y #Y Y # KARYAMEKAR Y \ & SIRNAJAYA TALAGA # Y # Y # Y SARIMUKTI \ & PADAASIH # Y 9200000 PASIRKIAMIS # Y # Y \ & \ & \ & CINTADAMAI HUTAN SUKARESMI \ & PADAMUKT \ & \ & SUKAJAYA \ & \ & \ & \ & \ & \ \ & & SUKAMULYA
KABUPATEN GARU
N W S E
SUKARESMI
\ &
9195000
NEGLAWANGI
9195000
8 Kilometers
9190000
9190000
785000
790000
795000
800000
805000
810000
2004
2.
3.
close system
close system
close system
4.
community development
Program CD yang rutin di lakukan oleh Amoses : Infrastruktur (pemeliharaan jalan) Pendidikan (perbaikan sarana prasaranan sekolah & beasiswa) Keagamaan (pembangunan sarana ibadah)
Program CD yang rutin di lakukan oleh Amoses : Infrastruktur (pemeliharaan jalan) Pendidikan (perbaikan sarana prasaranan sekolah & beasiswa) Keagamaan (pembangunan sarana ibadah) Menurut informasi dr Kecamatan Jumlah anggaran CD dari Amoeses pertahun diperkirakan melebihan anggaran yang diberikan pemda utk kecamatan.
800000
805000
810000
815000
820000
825000
9225000
\ &
9225000
9220000
CIJAGRA \ & MEKARPAWITAN SUKAMANAH \ & KARANGTUNGGAL SUKAMANTRI CIPAKU \ &\ & &\ \ & TANGGULUN SINDANGSARI TALUN LAMPEGAN
9220000
9215000
KABUPATEN BANDUNG
9210000
PASEH\ & SUDI KARYALAKSANA \ & DRAWATI JANGKURANG \ & \ & CIBEET \ & \ & \ & \ & \ & MEKARWANGI \ & PANGGUH \ & & CANGKUANG IBUN \ & \ LOA SALAMNUNGGAL \ & LELES LELES \ & \ &\ & \ & # Y &\ \ & \ & LEMBANG \ & \ & \ & \ & \ & \ & DANO \ & IBUN SUKARAME CIPANCAR MARGALUYU # Y # \ & Y \ & # Y # \ & Y \ & \ & HARUMAN # \ & CIBURIAL #Y Y #Y #Y Y # DUKUH \ # LAKSANA Y \ & # # # # Y YYY #Y Y #Y NEGLASARI & # # Y # Y Y \ & Y # \ &# # Y \ & # Y \ & # \ & Y Y # Y #
9215000
PLTP Kamojang # Lokasi Sumur Y Jalan \ & Lokasi industri kecil Batas Kecamatan Kawasan panasbumi Kamojang Batas Desa Kababupaten KABUPATEN BANDUNG KABUPATEN GARUT
N W E S
2 0 2 4 6 8 Kilometers
KABUPATEN GARUT
9210000
# Y
Y # Y # Y
# Y
# Y
\ &
\ &
CISARUA
9205000
9205000
SAMARANG
PARAKAN SAMARANG SUKALAKSANA SUKARASA & \ \ & \ & CINTARAYAT \ & CINTAASIH CINTARASA SIRNASARI \ & CINTAKARYA
9200000
9200000
800000
805000
810000
815000
820000
825000
2004
2. 3.
Parameter 2 Perekrutan SDM Lokal Parameter 3 Keterbukaan kawasan pengembang Parameter 4 Program-program
4.
community development
Tidak ada
Tidak ada
670000 9270000
675000
680000
685000
690000
695000 9270000
CIMAYANG
9265000
CIBITUNG WETAN CIBENING PAMIJAHAN CIBITUNG KULON GUNUNG PICUNG GUNUNG BUNDER 1 CIBUNIAN
9260000 9260000
9265000
PURWABAKTI
# Y # Y # Y # Y # Y # Y # Y HUTAN
# Y
# Y
# Y
9255000
MALASARI
# Y
Sumur Produksi Jalan \ & Industri Kecil Batas Kecamatan Desa Kawasan panasbumi.shp Kabupaten KABUPATEN BOGOR KABUPATEN SUKABUMI
# Y
9250000
CIPEUTEUY
CIDAHU
9250000
N W S E
\ & \ &
CIHAMERANG
9245000
LEBAKSARI
PULOSARI SUKATANI
\ &
BOJONGASIH
KABANDUNGAN
\ & GUNUNG ENDUT BOJONGLONGOK \ & CIBODAS TUGUBANDUNG PALASARI GIRANG KALAPA NUNGGAL MEKARSARI MEKARJAYA WALANGSARI KALAPANUNGGAL KADUNUNGGAL CIKIRAY GUNUNG MALANG
9245000
8 Kilometers
9240000
9240000
670000
675000
680000
685000
690000
695000
2004
2.
Parameter 2 Perekrutan SDM Lokal Parameter 3 Keterbukaan kawasan pengembang Parameter 4 Program-program community
Tidak ada
Tidak ada
3.
close system
close system
close system
4.
Tidak ada
development
Kondisi kerjasama
Pengembangan sarana-prasarana fisik masyarakat oleh pengembang Kerjasama bantuan modal dan beasiswa
ILUSTRASI PENGEMBANGAN KAWASAN PANAS BUMI DAN PEMANFAATAN LANGSUNG (Direct Use)
Separator PLTP
Sumur Produksi
Sumur Injeksi
Memanfaatkan fluida sisa PLTP (Indirect Use) yang akan diinjeksikan ke bumi, sebagai sumber energi untuk berbagai proses industri agribisnis pada kawasan panas bumi
Pabrik
4 3 1
ALTERNATIVE HEAT EXCHANGER
5 6 7
Mushroom Greenhouse
Fresh Water
Water Out
Water Pump
Water Tower
Geothermal Fluids In
Geothermal Well
Skema pemanfaatan energi panas bumi untuk sterilisasi media tanam (jamur) di Kamojang
SISTEMATIKA RAPERDA
BAB I KETENTUAN UMUM BAB II KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB BAB III PENGELOLAAN PANAS BUMI 1. Inventarisasi Potensi 2. Data dan Informasi 3. Pengusahaan 4. Penelitian dan Pengembangan 5. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia 6. Pembinaan dan Pengawasan
BAB IV PENDAPATAN DAERAH BAB V PENGELOLAAN LINGKUNGAN 1. Penggunaan Lahan 2. Penanggulangan Dampak Lingkungan 3. Pengembangan dan pemberdayaan Masyarakat BAB VI PENYIDIKAN BAB VII KETENTUAN PIDANA BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN BAB X KETENTUAN PENUTUP
KETERANGAN
Terkait dominan lahan milik rakyat
Fasilitator Sosialisasi
JASA
(?)
9 JASA TEKNIS
9 JASA
Competensi teknis pekerjaan sipil (konstruksi) Pemberdayaan potensi SDM, Perguruan Tinggi.
SECURITY
BUMD
EQUITY
US$
US$ ( ? )
US$ ( ? )
GEOTHERMAL PROJECT
PERSPEKTIF DAERAH
HAMBATAN
Pertama, kendala regulasi, sejauh ini UU No. 27/2003, belum menghasilkan peraturan turunannya yang lebih operasional untuk mengatur berbagai hal dalam pengembangan pemanfaatan panas bumi. Hal ini akan mempengaruhi banyak aspek yang secara krusial akan berdampak terhadap iklim investasi dan operasi pengembangan panas bumi, seperti adanya kendala dalam rangka birokratisasi pelayanan investasi, bagi hasil, pemberdayaan masyarakat, ketentuan dalam optimalisasi pemanfaatan dsb. Kedua, dalam hal operasi panas bumi, bahwa kegiatan operasi panas bumi masih menunjukkan kesan eksklusivitas yang menjadikan adanya persepsi bahwa operasi panas bumi kurang memberikan manfaat serta kurang melibatkan peran aktif dari masyarakat dan daerah dimana operasi panas bumi berada.
TANTANGAN Kejelasan peran dan kewenangan Provinsi dalam pengaturan lokasi yang belum dieksplorasi oleh Pertamina (di wilayah WKP Pertamina) untuk di promosikan ke investor (open area). Peraturan yang jelas dan kondusif untuk menyambut minat investasi panas bumi dengan segera ada WKP yang dapat ditawarkan dan prosedur lelang untuk eksplorasi dan eksploitasi, termasuk (Ijin Usaha Pengelolaan Panas Bumi), peraturan yang mengatur penerbitan IUP Eksplorasi dan eksploitasi panas bumi
Provinsi sudah siap dalam pengembangan dan mempromosikan panas bumi serta fasilitasi koordinasi dengan Kabupaten yang dapat memberikan peran yang lebih besar kepada Provinsi sebagai kepanjangan tangan Pemerintah Pusat dalam pengelolan panas bumi. Prinsip penerbitan batas WKP berdasarkan reservoar sistem panas bumi dengan daerah sekecil-kecilnya sesuai dengan batas IUP perlu dipertimbangkan, karena akan memberikan pengelolaan panas bumi terkotak-kotak tidak terpadu dan tidak terintegrasi dalam sistem kawasan panas bumi yang dikembangkan. Pengembangan Community Development di sekitar lokasi panas bumi belum terintegrasi dengan pengembangan wilayah.
PENUTUP Percepatan penyusunan dan penetapan peraturan pelaksana dari UU No. 27/2003 yang mendorong penciptaan iklim investasi yang kondusif, memberikan jaminan keamanan investasi, melibatkan peran aktif daerah dan memberikan dampak terbaik bagi masyarakat sekitar dan daerah dimana potensi panas bumi itu berada; Operator/pengembang panas bumi sebaiknya membuka diri dan partisipatif terhadap perkembangan dan dinamika masyarakat dan harapan optimalisasi panas bumi di daerah; Kami siap memfasilitasi investasi dan pengembangan panas bumi di Jawa Barat
JADIKAN JAWA BARAT SEBAGAI PUSAT PENGEMBANGAN PANAS BUMI DI INDONESIA .DUNIA (A VISION FOR OUR FUTURE) TERIMAKASIH
ARAHAN KEBIJAKAN
1.
Arahan Ekonomi
Rekomendasi sektor dan komoditas ekonomi unggulan untuk optimalisasi panas bumi
2.
3.
4.
2.
3.
Pengusaha
1.
Program Pengkajian Pra-Kelayakan Implementasi Direct-Use pada usaha-usaha prospektif di sekitar Kawasan Panas Bumi Program Sosialisasi Teknis-EkonomisEkologis Pemanfaatan Sumber Daya Panas Bumi Program pengkajian Pra-Kelayakan Pengembangan Small-Scale Geothermal Powerplant pada Kawasan Panas Bumi Jawa Barat
Pengusaha
Pemerintah, Pengusaha, Pengembang, Masyarakat, Investor Pemerintah, Pengembang, Pengusaha Pemerintah,Investor Masyarakat, Pengembang, Pengusaha,
2.
Pengusaha
3.
Investor, Masyarakat
1.
Program Pengkajian Klaster Usaha Pengguna Direct-Use dan Kelembagaan Pengelolaannya Program Penyusunan Detail Engineering Design Infrastruktur Teknologi Direct-Use bagi Usaha Pengguna Direct-Use Program Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Panas Bumi Skala Detail
Pengusaha Pengguna DirectUse Pengusaha Pengguna DirectUse, Pengembang Pengusaha dan Masyarakat Lokal
Pengusaha, Pemerintah, Masyarakat Pengusaha, Pemerintah, Masyarakat, Pengembang Pemerintah, Pengusaha, Masyarakat, Pengembang
2.
3.
2.
3.