Anda di halaman 1dari 12

B -98

LAMPIRAN B.7
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM TENAGA LISTRIK
DI PROVINSI BALI
B 5. PROVINSI BALI
B7.1. KONDISI SAAT INI

Beban puncak sistem tenaga listrik Provinsi Bali tertinggi tahun 2020 sebesar
980 MW yang tercapai pada Bulan Januari 2020. Daya dipasok dari pasokan
dari kabel laut Jawa-Bali 400 MW dan pembangkit 150 kV sebesar 944 MW yang
terdiri atas pembangkit BBM 372 MW, pembangkit LNG/BBM 192 MW, PLTU
Celukan Bawang 380 MW. Pembangkit yang masih dioperasikan dengan BBM
direncanakan akan dilakukan regasifikasi, sehingga diharapkan tidak ada lagi
pembangkit di Bali yang menggunakan BBM. Peta sistem tenaga listrik Bali
ditunjukkan pada Gambar B7.1.

Gambar B7.1. Peta Sistem Tenaga Listrik di Provinsi Bali

Paraf:
B -99

Untuk realisasi penjualan tenaga listrik dan realisasi jumlah pelanggan pada
tahun 2011-2020 per sektor pelanggan di Provinsi Bali ditunjukkan pada Tabel
B7.1 dan Tabel B7.2

Tabel B7.1. Realisasi Penjualan Tenaga Listrik (GWh)


Kelompok
No. 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020*
Pelanggan
1 Rumah Tangga 1.420 1.548 1.661 1.847 1.918 2.105 2.059 2.154 2.345 2.434
2 Bisnis 1.482 1.645 1.860 2.059 2.226 2.510 2.527 2.629 2.800 1.972
3 Publik 206 228 245 269 282 305 310 332 359 351
4 Industri 116 126 148 160 168 179 174 188 203 189
Jumlah 3.224 3.547 3.914 4.335 4.594 5.099 5.070 5.303 5.707 4.947
Pertumbuhan (%) 4,30 10,01 10,37 10,75 5,98 10,99 (0,58) 4,60 7,62 (13,32)

*Realisasi Statistik PLN 2020 (unaudited)

Tabel B7.2. Realisasi Jumlah Pelanggan (Ribu)


Kelompok
No. 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020*
Pelanggan
1 Rumah Tangga 729 791 856 920 975 1.020 1.082 1.145 1.212 1.263
2 Bisnis 80 93 109 133 168 193 203 201 205 214
3 Publik 28 30 32 35 38 41 43 46 49 50
4 Industri 0,7 0,7 0,7 0,8 0,8 1,0 1,1 1,2 1,2 1,3
Jumlah 839 916 999 1.089 1.182 1.255 1.329 1.393 1.467 1.529
Pertumbuhan (%) 7,00 9,16 9,09 9,06 8,49 6,17 5,91 4,83 5,30 4,23

*Realisasi Statistik PLN 2020 (unaudited)

Pasokan dari Pulau Jawa melalui kabel laut Jawa-Bali (4 sirkit) dengan daya
mampu 380 MW, sehingga jumlah daya mampu Sistem Bali sebesar 1.327 MW.
Rincian pembangkit terpasang seperti ditunjukkan pada Tabel B7.3.

Tabel B7.3.Rekap Kapasitas Pembangkit Existing

Daya
Total
Sistem Jumlah Mampu DMP Tertinggi 1
Pembangkit Kapasitas
Tenaga Listrik Unit Netto TahunTerakhir
(MW)
(MW)
PLN
PLTG Jawa Bali 7,0 356,9 322,0 322,0
Jawa Bali 11,0 68,9 59,5 59,5
PLTD
Tiga Nusa Bali 7,0 3,7 1,9 6,0
PLTMG Jawa Bali 12,0 199,7 182,4 182,4
PLTB Tiga Nusa Bali 3,0 0,3 - -
Jumlah PLN 36,0 625,7 563,9 563,9
IPP
PLTU Jawa Bali 3,0 426,0 380,0 380,0
PLTA Jawa Bali 1,0 2,7 1,4 1,4

Paraf:
B -100

Daya
Total
Sistem Jumlah Mampu DMP Tertinggi 1
Pembangkit Kapasitas
Tenaga Listrik Unit Netto TahunTerakhir
(MW)
(MW)
Jawa Bali 2,0 2,0 2,0 2,0
PLTS
Tiga Nusa Bali 1,0 0,1 0,1 0,1
PLTB Tiga Nusa Bali 1,0 0,6 - -
Jumlah IPP 8,0 385,7 383,5 383,5
Jumlah 44,0 1.011,1 947,4 947,4

Sedangkan gardu induk existing yang memasok pelanggan-pelanggan di


tunjukkan pada Tabel B7.4, sedangkan asset distribusi ditunjukkan pada Tabel
B7.5.
Tabel B7.4 Kapasitas Gardu Induk Existing
Total
Jumlah
No Nama GI Tegangan (kV) Kapasitas
Trafo (Unit)
(MVA)
1 Gilimanuk 150 / 20 2 90
2 Antosari 150 / 20 2 120
3 Baturiti 150 / 20 2 90
4 Gianyar 150 / 20 2 120
5 Padang Sambian 150 / 20 3 180
6 Kapal 150 / 20 4 240
7 Nusa Dua 150 / 20 3 180
8 Pesanggaran 150 / 20 3 180
9 Kuta/Pemecutan 150 / 20 4 240
10 GIS Bandara 150 / 20 2 120
11 Sanur 150 / 20 4 240
12 Amlapura 150 / 20 2 120
13 Negara 150 / 20 3 120
14 Pemaron 150 / 20 2 120
15 Payangan 150 / 20 2 120
16 GIS Celukan Bawang 150 / 20 1 60
17 GIS Pecatu 150 / 20 2 120
18 GIS Tanah Lot 150 / 20 2 120
Total 45 2580

Tabel B7.5 Realisasi Fisik Sistem Distribusi


Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020*
JTM (kms) 5.359 5.924 5.990 6.387 6.677 7.097 7.566 7.780 8.101 8.510
JTR (kms) 7.403 8.425 8.498 9.467 9.948 10.741 11.872 12.461 13.556 14.383
Gardu Distribusi ( MVA) 1.265 1.258 1.271 1.621 1.515 1.634 1.773 1.819 1.888 2.021

*Realisasi Statistik PLN 2020 (unaudited)

Paraf:
B -101

B7.2. PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK

Dari data historis pengusahaan dan mempertimbangkan kecenderungan


pertumbuhan ekonomi. pertambahan penduduk dan peningkatan rasio
elektrifikasi di masa datang, maka proyeksi kebutuhan listrik 2021–2030 dapat
dilihat pada Tabel B7.6, dengan rata-rata pertumbuhan penjualan energi selama
10 tahun sekitar 6,51% (skenario moderat) dan 6,66% (skenario optimis) seperti
ditunjukkan pada Gambar B7.2, sedangkan proyeksi jumlah pelanggan
ditunjukkan pada Tabel B7.7.

Gambar B7.2. Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik (TWh)

Skenario dasar yang digunakan dalam RUPTL 2021-2030 ini menggunakan


skenario moderat.

Tabel B7.6. Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik (GWh)

Kelompok
No. 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
Pelanggan
1 Rumah Tangga 2.582 2.712 2.854 3.011 3.187 3.386 3.610 3.862 4.145 4.386
2 Bisnis 2.225 2.363 2.523 2.697 2.889 3.086 3.300 3.536 3.795 4.037
3 Publik 295 311 328 347 368 392 419 450 485 513
4 Industri 195 199 216 235 256 273 289 306 347 361
Jumlah 5.297 5.586 5.922 6.291 6.700 7.137 7.619 8.155 8.771 9.298
Pertumbuhan (%) 7,08 5,46 6,00 6,23 6,51 6,52 6,75 7,03 7,56 6,00

Tabel B7.7. Proyeksi Jumlah Pelanggan (Ribu)

Kelompok
No. 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
Pelanggan

1 Rumah Tangga 1.288 1.309 1.330 1.351 1.373 1.394 1.415 1.437 1.458 1.479
2 Bisnis 227 245 264 285 308 335 365 398 436 468

Paraf:
B -102

Kelompok
No. 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
Pelanggan

3 Publik 52 54 57 59 62 65 69 74 78 82
4 Industri 1,3 1,4 1,4 1,5 1,5 1,6 1,7 1,7 1,8 1,9
Jumlah 1.569 1.609 1.652 1.697 1.745 1.796 1.851 1.910 1.974 2.032
Pertumbuhan (%) 2,62 2,58 2,64 2,71 2,83 2,94 3,07 3,20 3,34 2,95

Tabel B7.8. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Beban
Pertumbuhan Penjualan Produksi
Tahun Puncak Pelanggan
Ekonomi (%) (GWh) (Gwh)
(MW)
2021 4,1 5.297 5.604 880 1.568.911
2022 4,5 5.586 5.909 927 1.609.372
2023 4,7 5.922 6.263 981 1.651.833
2024 5,0 6.291 6.643 1.039 1.696.629
2025 5,3 6.700 7.070 1.105 1.744.605
2026 5,7 7.137 7.519 1.173 1.795.847
2027 6,0 7.619 8.019 1.249 1.850.955
2028 6,4 8.155 8.575 1.334 1.910.163
2029 6,7 8.771 9.218 1.432 1.973.985
2030 6,7 9.298 9.766 1.515 2.032.198
Pertumbuhan (%) 5,51 6,51 6,24 6,10 2,87

Proyeksi kebutuhan listrik diatas sudah termasuk kebutuhan potensi pelanggan


besar di Provinsi Bali. Untuk melayani kebutuhan potensi pelaggan besar
tersebut, PLN sudah menyiapkan infrastruktur sistem tenaga listrik (pembangkit,
transmisi, dan gardu induk).

B7.3. PENGEMBANGAN SARANA SISTEM TENAGA LISTRIK

Provinsi Bali sebagai destinasi wisata dunia memiliki sumber daya energi
terbarukan yang melimpah dan didukung kondisi masyarakat yang terbuka
dan mudah untuk menerima teknologi terbaru untuk memulai tahapan
implementasi Smart Grid secara bertahap. Hal ini juga didukung pemerintahan
Provinsi Bali yang memiliki mengeluarkan Peraturan Gubernur No. 45 Tahun
2019 tentang Bali Energi Bersih serta Peraturan Gubernur No. 48 Tahun 2019
tentang penggunaan kendaraan listrik di Provinsi Bali sehingga dapat
menjadikan Bali sebagai Eco Green, wisata yang sejalan dengan rencana
implementasi Smart Grid dan peningkatan Electric Vehicle. Untuk memenuhi
kebutuhan tenaga listrik Bali diperlukan pembangunan tambahan transmisi
dan distribusi yang didukung dengan Smart Grid yang disebut Bali Eco Smart.

Paraf:
B -103

Potensi Sumber Energi


Provinsi Bali memiliki potensi sumber energi primer yang dapat dimanfaatkan
untuk pembangkitan tenagalistrik yang terdiri dari potensi panas bumi yang
dapat dikembangkan sekitar 92 MWe terdapat di 6 lokasi yaitu Banyuwedang
Buleleng, Seririt Buleleng, Batukao Tabanan, Penebel Tabanan, Buyan-Bratan
Buleleng dan Kintamani-Batur 2 . Selain itu juga terdapat potensi tenaga air
sebesar 30 MW, potensi energi gelombang laut di Nusa Penida yang bisa
dikembangkan dengan potensi berkisar 10-50 MW yang memerlukan kajian
lebih lanjut, potensi tenaga surya yang akan dilakukan studi PLTS di Pemaron
dengan kapasitas sebesar 1 MWp dan di lokasi tersebar dengan kapasitas
maksimal 100 MWp, serta pembangkit menggunakan bahan bakar Sampah,
sejalan dengan visi pemerintah provinsi Bali, yaitu clean and green.

Saat ini pasokan kebutuhan energi primer dan bahan bakar untuk pembangkit
di Bali diperoleh dari provinsi lain, seperti BBM, LNG, dan Batubara yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi primer pada PLTU Celukan
Bawang, PLTD/G Pesanggaran, PLTG Pemaron dan PLTG Gilimanuk. Untuk
pembangkit yang masih dioperasikan menggunakan BBM maka akan
dilakukan regasifikasi, saat ini sedang dilakukan kajian pembangungan stasiun
pengumpul (LNG Hub) di Provinsi Bali guna memenuhi kebutuhan gas
pembangkit di Provinsi Bali bahkan dapat memasok kepembangkit gas tersebar
di Nusa Tenggara.

Pemanfaatan potensi energi baru terbarukan dapat meningkatkan bauran


energi, akan diprioritaskan untuk masuk dalam sistem jika memenuhi syarat
diantaranya FS (Feasibility Study) sudah tersedia, harga berdasarkan peraturan
yang berlaku, kesiapan pendanaan serta studi interkoneksi jaringan (Grid
Study). Selain itu untuk melayani pertumbuhan pelanggan dan menurunkan
BPP di Nusa Penida direncanakan pengembangan pembangkit hybrid dengan
kapasitas hingga 10 MW dengan melakukan kajian studi terlebih dahulu. Selain
itu seiring berkembangnya kemajuan teknologi dalam memproduksi listrik maka
akan dilakukan Kajian pengembangan Pembangkit dengan Teknologi Plasma
dengan perkiraan kapasitas sekitar 10 MW atau teknologi alternatif lainnya
seperti Fuel Cell (Hydrogen) yaitu sebagai energy storage dengan harapan dapat
meningkatkan mutu pelayanan kelistrikan, serta menurunkan Biaya Pokok
Produksi ketenagalistrikan terutama di daerah isolated.

2Sumber: Draft RUKN 2019-2038

Paraf:
B -104

Pengembangan Pembangkit
Pengembangan pembangkit untuk memenuhi kebutuhan listrik sampai dengan
tahun 2030 diperlukan tambahan kapasitas pembangkit dengan perincian
seperti ditampilkan pada Tabel B7.10.

Tabel B7.9. Rekapitulasi Rencana Pembangunan Pembangkit

Tahun 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 Jumlah
PLN
PLT Lain - 3,5 - - 25,0 - - - - 25,0 53,5
Jumlah - 3,5 - - 25,0 - - - - 25,0 53,5
IPP
PLTM - - 1,3 - - - - - - - 1,3
PLTP - - - - 10,0 - - - - 55,0 65,0
PLT Lain - - 50,0 - 44,0 - - 25,0 - - 119,0
Jumlah - - 51,3 - 54,0 - - 25,0 - 55,0 185,3
Total
PLTM - - 1,3 - - - - - - - 1,3
PLTP - - - - 10,0 - - - - 55,0 65,0
PLT Lain - 3,5 50,0 - 69,0 - - 25,0 - 25,0 172,5
Jumlah - 3,5 51,3 - 79,0 - - 25,0 - 80,0 238,8

Tabel B7.10. Rincian Rencana Pembangunan Pembangkit


Nama
Sistem Jenis Lokasi/Nama Kapasitas Target
No. Status Pengembang
Tenaga Pembangkit Pembangkit (MW) COD
Listrik
1 Tiga Nusa PLTS Nusa Penida 3,5 2022 Rencana PLN
2 Jawa Bali PLTG/GU Bali* 200,0 2023 Rencana PLN
3 Jawa Bali PLTM Titab 1,3 2023 Pengadaan IPP
4 Jawa Bali PLTS Bali Barat 25,0 2023 Pendanaan IPP
5 Jawa Bali PLTS Bali Timur 25,0 2023 Pendanaan IPP
6 Jawa Bali PLTG/GU Bali* 100,0 2025 Rencana PLN
7 Jawa Bali PLTP Bedugul 10,0 2025 Eksplorasi IPP
8 Jawa Bali PLTS Jawa-Bali (Kuota) Tersebar 25,0 2025 Rencana PLN
9 Jawa Bali PLTS Jawa-Bali (Kuota) Tersebar 25,0 2025 Rencana IPP
10 Jawa Bali PLTSa Jawa-Bali (Kuota) Tersebar 19,0 2025 Rencana IPP
11 Jawa Bali PLTS Jawa-Bali (Kuota) Tersebar 25,0 2028 Rencana IPP
12 Jawa Bali PLTS Jawa-Bali (Kuota) Tersebar 25,0 2030 Rencana PLN
13 Jawa Bali PLTP Bedugul 55,0 2030 Rencana IPP
Jumlah 238,8

*) Pembangkit merupakan relokasi dari Jawa sehingga tidak diperhitungkan di dalam rekapitulasi
penambahan kapasitas pembangkit

Paraf:
B -105

Di Provinsi Bali terdapat potensi pengembangan pembangkit sesuai dengan


kebutuhan sistem yaitu :
- BESS BESS System Bali 50/200 MW/MWh
- PLTAL Selat Bali 10 MW
P. Nusa Penida/Nusa
- PLTB 20 MW
Lembongan/Nusa Ceningan
- PLTB Nusa Penida 20 MW
- PLTB Bali Utara 20 MW
- PLTBm Bangli 0,9 MW
- PLTGL PLTGL Nusa Penida 5 MW
- PLTHybrid Nusa Penida 8,5 MW
- PLTM Ayung 2,3 MW
- PLTM Sambangan 1,9 MW
- PLTM Sunduwati 2,2 MW
- PLTM Telagawaja 4 MW
- PLTM Telagawaja Ayu 1 MW
- PLTM Tukad Balian 2,5 MW
- PLTM Tukad Daya 8,2 MW
- PLTM Bendungan Titab 1,27 MW
- PLTM Tukad Unda 1 1,2 MW
- PLTM Tukad Unda 2 1,2 MW
- PLTP Banyu Wedang 10 MW
- PLTP Bedugul 110 MW
- PLTP Gn. Batur 40 MW
- PLTP Tabanan 65 MW
- PLTS Bali Barat 50 MW
- PLTS Bali Timur 50 MW
- PLTSa Suwung Bali 15 MW

Dalam pengembangan EBT, direncanakan kuota kapasitas pembangkit yang


dapat masuk ke sistem. Kuota ini nantinya dapat dipenuhi dengan
pengembangan pembangkit PLN maupun rencana pembangkit IPP yang belum
memasuki tahap PPA. Rencana pembangkit ini dinyatakan sebagai kuota
kapasitas yang tersebar dalam suatu sistem. Kuota kapasitas tersebar tersebut
dapat diisi oleh potensi baik yang sudah tercantum dalam daftar potensi
maupun yang belum apabila telah menyelesaikan studi kelayakan dan studi
penyambungan yang diverifikasi PLN serta mempunyai kemampuan pendanaan
untuk pembangunan, dan harga listrik sesuai ketentuan yang berlaku.

Beberapa pembangkit PLTGU yang belum dalam tahap konstruksi akan


menggunakan mesin PLTGU relokasi dari Sistem Jawa. Hal ini dilakukan untuk
mengoptimalkan utilisasi pembangkit PLTGU eksisting di Jawa. Rencana
relokasi ini masuk dalam list pembangunan pembangkit di atas namun tidak

Paraf:
B -106

diperhitungkan sebagai penambahan kapasitas pembangkit karena sifatnya


hanya berupa relokasi pembangkit.

Pengembangan Transmisi

Sejalan dengan program pemerintah provinsi Bali yaitu Bali Energi Bersih maka
pengembangan PLTU batubara skala besar di Bali diperkirakan akan lebih sulit
untuk dilakukan. Sementara itu pertumbuhan proyeksi kebutuhan tenaga
listrik yang meningkat, untuk itu dibutuhkan tambahan pasokan daya. Salah
satu upaya PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik jangka panjang di Bali
tersebut adalah membangun transmisi interkoneksi berkapasitas besar antara
pulau Jawa dan Pulau Bali. Teknologi yang sesuai untuk tujuan ini adalah
transmisi bertegangan ekstra tinggi 500 kV. Transmisi ini berkapasitas sekitar
2.000 MW dengan panjang sekitar 185 kms dan akan menyeberangi Selat Bali
dengan kawat udara atau kabel laut dengan jarak ± 3km. Transmisi ini dikenal
dengan nama proyek Jawa - Bali Connection 500 kV. Pembangunan transmisi ini
juga bermanfaat untuk menurunkan biaya produksi listrik di Bali yang selama
ini dilayani dengan pembangkit skala kecil dengan BBM, LNG dan batubara yang
tingkat efisiensinya belum maksimal dibandingkan listrik murah dari PLTU
batubara dengan teknologi Ultra Supercritical dengan kapasitas besar dan
tingkat efisiensi tinggi di Jawa yang dapat disalurkan melalui transmisi tersebut
serta dapat membantu meningkatkan penetrasi penyerapan energi baru
terbarukan di Bali. Menurut survei awal yang telah dilakukan, rute transmisi
500 kV ini masuk ke kawasan Taman Nasional Baluran di Jawa Timur dan
Taman Nasional Bali Barat, izin dari Kementerian Kehutanan dan Kementerian
Lingkungan Hidup sudah terbit pada bulan April 2013. Transmisi 500 kV
sebelumnya diharapkan berupa kawat udara yang direncanakan beroperasi
pada tahun 2021, namun berpotensi mundur ke tahun 2024 karena mengalami
perubahan desain dengan kombinasi kawat udara dan kabel laut menggunakan
teknologi Multi Coloum Tower yang akan dilakukan kajian terlebih dahulu untuk
teknologi MCT maupun teknologi alternatif lainnya. Selain itu dengan
perkembangan teknologi storage yang lebih kompetitif, direncanakan akan
dilakukan kajian pengembangan baterai (BESS) dengan kapasitas sekitar ±200
MWh sebagai alternatif teknologi storage untuk jangka pendek yang berfungsi
untuk menambah pasokan daya pada saat beban puncak sehingga dapat
memperbaiki faktor beban maupun meningkatkan kualitas pelayanan
kelistrikan dan mengantisipasi peningkatan penetrasi pembangkit EBT yang
semakin besar.

Paraf:
B -107

Rencana pengembangan SUTET untuk evakuasi daya dari pembangkit yang


terkoneksi ke sistem tegangan ekstra tinggi, perkuatan backbone, dan SUTET
terkait pengembangan GITET untuk evakuasi ke sistem tegangan tinggi yang
dibutuhkan sistem serta rencana pengembangan SUTT terkait pengembangan GI
untuk peningkatan penjualan, evakuasi pembangkit yang terkoneksi ke sistem
tegangan tinggi, dan SUTT untuk peningkatan keandalan dan fleksibilitas operasi
yang dibutuhkan sistem sepanjang tahun 2021-2030 ditunjukkan pada Tabel
pembangunan jaringan transmisi B7.11 dan Tabel B7.12.

Tabel B7.11. Rekapitulasi Rencana Pembangunan Jaringan Transmisi (kms)

Transmisi 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 Jumlah
500 kV - - - - 151,2 - - - - - 151,2
150 kV - 94,1 80,4 64,0 160,5 40,0 - 43,6 - 5,0 487,6
Jumlah - 94,1 80,4 64,0 311,7 40,0 - 43,6 - 5,0 638,8

Tabel B7.12. Rincian Rencana Pembangunan Jaringan Transmisi (kms)


Tegangan Panjang
No Transmisi Dari Transmisi Ke Pekerjaan COD Status
(kV) (kms)
1 Kubu Amlapura 150 kV New, 2 cct, SUTT 80,0 2022 Rencana
2 Kapal Pemecutan Kelod 150 kV Rec, 1 cct, SUTT 14,1 2022 Rencana
3 Pemecutan Kelod Bandara 150 kV Rec, 2 cct, SUTT 33,6 2023 Rencana
4 Antosari Tanah Lot 150 kV Rec, 2 cct, SUTT 26,5 2023 Rencana
5 Tanah Lot Kapal 150 kV Rec, 2 cct, SUTT 20,3 2023 Rencana
Antosari Inc. (Celukan Bawang
6 150 kV New, 4 cct, SUTT 64,0 2024 Pengadaan
(Ekstension) PLTU - Kapal)
7 PLTP Bedugul Baturiti 150 kV New, 2 cct, SUTT 4,0 2025 Rencana
New, 2 cct,
8 Gilimanuk Antosari (Ekstension) 500 kV 151,2 2025 Rencana
SUTET
9 Payangan Kapal 150 kV Rec, 1 cct, SUTT 21,5 2025 Rencana
10 Baturiti Payangan 150 kV Rec, 1 cct, SUTT 28,0 2025 Rencana
11 Pemaron Baturiti 150 kV Rec, 2 cct, SUTT 40,9 2025 Rencana
12 Kapal Baturiti 150 kV Rec, 1 cct, SUTT 38,2 2025 Rencana
13 Tx. Kapal Pemecutan Kelod 150 kV New, 2 cct, SUTT 26,0 2025 Rencana
Pesanggaran III / Inc. (Pesanggaran -
14 150 kV New, 4 cct, SUTT 2,0 2025 Rencana
Bali Turtle Sanur)
15 Kubu Pemaron 150 kV New, 2 cct, SUTT 40,0 2026 Rencana
Antosari
16 Inc. (Antosari - Kapal) 150 kV New, 4 cct, SUTT 16,0 2028 Rencana
(Ekstension)
17 Gianyar II / Bangli Gianyar 150 kV New, 2 cct, SUTT 10,0 2028 Rencana
Padangsambian II
18 Padangsambian 150 kV New, 2 cct, SKTT 17,6 2028 Rencana
/ Canggu
Inc. (PLTU Celukan
19 Tinga - Tinga Bawang - Gilimanuk | 150 kV New, 2 cct, SUTT 1,0 2030 Rencana
Pemaron)
Inc. (PLTU Celukan
20 Tinga - Tinga 150 kV New, 4 cct, SUTT 2,0 2030 Rencana
Bawang - Kapal)
21 New Sanur Inc. (Gianyar - Sanur) 150 kV New, 2 cct, SUTT 2,0 2030 Rencana
Jumlah 638,8

Paraf:
B -108

Pengembangan Gardu Induk

Rencana pengembangan GITET 500 kV bertujuan untuk evakuasi daya dari


pembangkit yang terkoneksi ke sistem tegangan ekstra tinggi, perkuatan
backbone, dan evakuasi daya ke sistem tegangan tinggi. Rencana pengembangan
GI 150 kV bertujuan untuk peningkatan penjualan, evakuasi pembangkit yang
terkoneksi ke sistem tegangan tinggi, peningkatan keandalan dan fleksibilitas
operasi. Rincian rencana pembangunan gardu induk di Provinsi Bali dibutuhkan
sistem sepanjang tahun 2021-2030 ditunjukkan pada Tabel B7.13 dan Tabel
B7.14.

Tabel B7.13. Rekapitulasi Rencana Pembangunan Gardu Induk (MVA)

Gardu Induk 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 Jumlah
500/150 kV - - - - 1.000,0 - - 1.000,0 - - 2.000,0
150/20 kV - 60,0 - 60,0 120,0 - - 120,0 - 180,0 540,0
Jumlah - 60,0 - 60,0 1.120,0 - - 1.120,0 - 180,0 2.540,0

Tabel B6.14. Rencana Pembangunan Gardu Induk (MVA)

Baru/
Kapasitas Target
No Gardu Induk Tegangan (kV) Ext./ Status
(MVA/Bay/Dia) COD
Uprating
1 Gianyar 150 kV Upr 2 LB 2021 konstruksi
2 Amlapura 150 kV Ext 2 LB 2022 Rencana
3 Kubu 150/20 kV New 60 2022 Rencana
4 Bandara 150 kV Ext 2 LB 2022 Rencana
5 Pemecutan Kelod 150 kV Ext 2 LB 2022 Rencana
6 Negara 150 kV Ext 2 LB 2023 Rencana
7 Kubu 150 kV Ext 2 LB 2023 Rencana
8 Pesanggaran 150/20 kV Ext - 2023 Rencana
9 Kapal 150 kV Ext - 2023 Rencana
10 Antosari 150 kV Upr 2 LB 2023 Rencana
11 Antosari (Ekstension) 150/20 kV Ext 60 2024 Pengadaan
12 Baturiti 150 kV Ext 2 LB 2025 Rencana
13 PLTP Bedugul 150/20 kV New 60 2025 Rencana
14 Antosari / Gilimanuk 500/150 kV New 1000 2025 Rencana
15 Pemecutan Kelod 150 kV Ext 2 LB 2025 Rencana
Pesanggaran III / Bali
16 150/20 kV New 60 2025 Rencana
Turtle
17 Pemaron 150 kV Ext 2 LB 2026 Rencana
18 Antosari 150/20 kV Ext - 2028 Rencana
19 Antosari / Gilimanuk 500/150 kV Ext 1000 2028 Rencana
20 Gianyar II / Bangli 150 kV Ext 2 LB 2028 Rencana
21 Gianyar II / Bangli 150/20 kV New 60 2028 Rencana
22 Padangsambian 150 kV Ext 2 LB 2028 Rencana

Paraf:
B -109

Baru/
Kapasitas Target
No Gardu Induk Tegangan (kV) Ext./ Status
(MVA/Bay/Dia) COD
Uprating
Padangsambian II /
23 150/20 kV New 60 2028 Rencana
Canggu
24 Tinga - Tinga 150/20 kV New 60 2030 Rencana
Pesanggaran III / Bali
25 150/20 kV Ext 60 2030 Rencana
Turtle
26 New Sanur 150/20 kV New 60 2030 Rencana
Jumlah 2.540

Pengembangan Distribusi

Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik sampai dengan tahun 2030,


diperlukan rencana pengembangan distribusi (tidak termasuk pengembangan
listrik perdesaan) seperti pada Tabel B7.15

Tabel B7.15. Pengembangan Sistem Distribusi


Tambahan
Tahun JTM (kms) JTR (kms) Trafo (MVA)
Pelanggan
2021 308 852 55 40.057
2022 341 965 59 40.461
2023 390 1128 62 42.461
2024 422 1252 66 44.796
2025 460 1404 71 47.976
2026 483 1514 76 51.241
2027 523 1686 82 55.109
2028 571 1895 88 59.208
2029 645 2205 95 63.822
2030 539 1903 87 58.212
Jumlah 4.682 14.805 741 503.344

Pengembangan Listrik Perdesaan

Rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik di Provinsi Bali pada TW IV 2020
sudah mencapai 100%. Rasio Desa Berlistrik sampai TW IV Tahun 2020 sudah
mencapai 100% dengan jumlah desa 716 berlistrik PLN.

Paraf:

Anda mungkin juga menyukai