LAMPIRAN B.7
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM TENAGA LISTRIK
DI PROVINSI BALI
B 5. PROVINSI BALI
B7.1. KONDISI SAAT INI
Beban puncak sistem tenaga listrik Provinsi Bali tertinggi tahun 2020 sebesar
980 MW yang tercapai pada Bulan Januari 2020. Daya dipasok dari pasokan
dari kabel laut Jawa-Bali 400 MW dan pembangkit 150 kV sebesar 944 MW yang
terdiri atas pembangkit BBM 372 MW, pembangkit LNG/BBM 192 MW, PLTU
Celukan Bawang 380 MW. Pembangkit yang masih dioperasikan dengan BBM
direncanakan akan dilakukan regasifikasi, sehingga diharapkan tidak ada lagi
pembangkit di Bali yang menggunakan BBM. Peta sistem tenaga listrik Bali
ditunjukkan pada Gambar B7.1.
Paraf:
B -99
Untuk realisasi penjualan tenaga listrik dan realisasi jumlah pelanggan pada
tahun 2011-2020 per sektor pelanggan di Provinsi Bali ditunjukkan pada Tabel
B7.1 dan Tabel B7.2
Pasokan dari Pulau Jawa melalui kabel laut Jawa-Bali (4 sirkit) dengan daya
mampu 380 MW, sehingga jumlah daya mampu Sistem Bali sebesar 1.327 MW.
Rincian pembangkit terpasang seperti ditunjukkan pada Tabel B7.3.
Daya
Total
Sistem Jumlah Mampu DMP Tertinggi 1
Pembangkit Kapasitas
Tenaga Listrik Unit Netto TahunTerakhir
(MW)
(MW)
PLN
PLTG Jawa Bali 7,0 356,9 322,0 322,0
Jawa Bali 11,0 68,9 59,5 59,5
PLTD
Tiga Nusa Bali 7,0 3,7 1,9 6,0
PLTMG Jawa Bali 12,0 199,7 182,4 182,4
PLTB Tiga Nusa Bali 3,0 0,3 - -
Jumlah PLN 36,0 625,7 563,9 563,9
IPP
PLTU Jawa Bali 3,0 426,0 380,0 380,0
PLTA Jawa Bali 1,0 2,7 1,4 1,4
Paraf:
B -100
Daya
Total
Sistem Jumlah Mampu DMP Tertinggi 1
Pembangkit Kapasitas
Tenaga Listrik Unit Netto TahunTerakhir
(MW)
(MW)
Jawa Bali 2,0 2,0 2,0 2,0
PLTS
Tiga Nusa Bali 1,0 0,1 0,1 0,1
PLTB Tiga Nusa Bali 1,0 0,6 - -
Jumlah IPP 8,0 385,7 383,5 383,5
Jumlah 44,0 1.011,1 947,4 947,4
Paraf:
B -101
Kelompok
No. 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
Pelanggan
1 Rumah Tangga 2.582 2.712 2.854 3.011 3.187 3.386 3.610 3.862 4.145 4.386
2 Bisnis 2.225 2.363 2.523 2.697 2.889 3.086 3.300 3.536 3.795 4.037
3 Publik 295 311 328 347 368 392 419 450 485 513
4 Industri 195 199 216 235 256 273 289 306 347 361
Jumlah 5.297 5.586 5.922 6.291 6.700 7.137 7.619 8.155 8.771 9.298
Pertumbuhan (%) 7,08 5,46 6,00 6,23 6,51 6,52 6,75 7,03 7,56 6,00
Kelompok
No. 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
Pelanggan
1 Rumah Tangga 1.288 1.309 1.330 1.351 1.373 1.394 1.415 1.437 1.458 1.479
2 Bisnis 227 245 264 285 308 335 365 398 436 468
Paraf:
B -102
Kelompok
No. 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
Pelanggan
3 Publik 52 54 57 59 62 65 69 74 78 82
4 Industri 1,3 1,4 1,4 1,5 1,5 1,6 1,7 1,7 1,8 1,9
Jumlah 1.569 1.609 1.652 1.697 1.745 1.796 1.851 1.910 1.974 2.032
Pertumbuhan (%) 2,62 2,58 2,64 2,71 2,83 2,94 3,07 3,20 3,34 2,95
Beban
Pertumbuhan Penjualan Produksi
Tahun Puncak Pelanggan
Ekonomi (%) (GWh) (Gwh)
(MW)
2021 4,1 5.297 5.604 880 1.568.911
2022 4,5 5.586 5.909 927 1.609.372
2023 4,7 5.922 6.263 981 1.651.833
2024 5,0 6.291 6.643 1.039 1.696.629
2025 5,3 6.700 7.070 1.105 1.744.605
2026 5,7 7.137 7.519 1.173 1.795.847
2027 6,0 7.619 8.019 1.249 1.850.955
2028 6,4 8.155 8.575 1.334 1.910.163
2029 6,7 8.771 9.218 1.432 1.973.985
2030 6,7 9.298 9.766 1.515 2.032.198
Pertumbuhan (%) 5,51 6,51 6,24 6,10 2,87
Provinsi Bali sebagai destinasi wisata dunia memiliki sumber daya energi
terbarukan yang melimpah dan didukung kondisi masyarakat yang terbuka
dan mudah untuk menerima teknologi terbaru untuk memulai tahapan
implementasi Smart Grid secara bertahap. Hal ini juga didukung pemerintahan
Provinsi Bali yang memiliki mengeluarkan Peraturan Gubernur No. 45 Tahun
2019 tentang Bali Energi Bersih serta Peraturan Gubernur No. 48 Tahun 2019
tentang penggunaan kendaraan listrik di Provinsi Bali sehingga dapat
menjadikan Bali sebagai Eco Green, wisata yang sejalan dengan rencana
implementasi Smart Grid dan peningkatan Electric Vehicle. Untuk memenuhi
kebutuhan tenaga listrik Bali diperlukan pembangunan tambahan transmisi
dan distribusi yang didukung dengan Smart Grid yang disebut Bali Eco Smart.
Paraf:
B -103
Saat ini pasokan kebutuhan energi primer dan bahan bakar untuk pembangkit
di Bali diperoleh dari provinsi lain, seperti BBM, LNG, dan Batubara yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi primer pada PLTU Celukan
Bawang, PLTD/G Pesanggaran, PLTG Pemaron dan PLTG Gilimanuk. Untuk
pembangkit yang masih dioperasikan menggunakan BBM maka akan
dilakukan regasifikasi, saat ini sedang dilakukan kajian pembangungan stasiun
pengumpul (LNG Hub) di Provinsi Bali guna memenuhi kebutuhan gas
pembangkit di Provinsi Bali bahkan dapat memasok kepembangkit gas tersebar
di Nusa Tenggara.
Paraf:
B -104
Pengembangan Pembangkit
Pengembangan pembangkit untuk memenuhi kebutuhan listrik sampai dengan
tahun 2030 diperlukan tambahan kapasitas pembangkit dengan perincian
seperti ditampilkan pada Tabel B7.10.
Tahun 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 Jumlah
PLN
PLT Lain - 3,5 - - 25,0 - - - - 25,0 53,5
Jumlah - 3,5 - - 25,0 - - - - 25,0 53,5
IPP
PLTM - - 1,3 - - - - - - - 1,3
PLTP - - - - 10,0 - - - - 55,0 65,0
PLT Lain - - 50,0 - 44,0 - - 25,0 - - 119,0
Jumlah - - 51,3 - 54,0 - - 25,0 - 55,0 185,3
Total
PLTM - - 1,3 - - - - - - - 1,3
PLTP - - - - 10,0 - - - - 55,0 65,0
PLT Lain - 3,5 50,0 - 69,0 - - 25,0 - 25,0 172,5
Jumlah - 3,5 51,3 - 79,0 - - 25,0 - 80,0 238,8
*) Pembangkit merupakan relokasi dari Jawa sehingga tidak diperhitungkan di dalam rekapitulasi
penambahan kapasitas pembangkit
Paraf:
B -105
Paraf:
B -106
Pengembangan Transmisi
Sejalan dengan program pemerintah provinsi Bali yaitu Bali Energi Bersih maka
pengembangan PLTU batubara skala besar di Bali diperkirakan akan lebih sulit
untuk dilakukan. Sementara itu pertumbuhan proyeksi kebutuhan tenaga
listrik yang meningkat, untuk itu dibutuhkan tambahan pasokan daya. Salah
satu upaya PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik jangka panjang di Bali
tersebut adalah membangun transmisi interkoneksi berkapasitas besar antara
pulau Jawa dan Pulau Bali. Teknologi yang sesuai untuk tujuan ini adalah
transmisi bertegangan ekstra tinggi 500 kV. Transmisi ini berkapasitas sekitar
2.000 MW dengan panjang sekitar 185 kms dan akan menyeberangi Selat Bali
dengan kawat udara atau kabel laut dengan jarak ± 3km. Transmisi ini dikenal
dengan nama proyek Jawa - Bali Connection 500 kV. Pembangunan transmisi ini
juga bermanfaat untuk menurunkan biaya produksi listrik di Bali yang selama
ini dilayani dengan pembangkit skala kecil dengan BBM, LNG dan batubara yang
tingkat efisiensinya belum maksimal dibandingkan listrik murah dari PLTU
batubara dengan teknologi Ultra Supercritical dengan kapasitas besar dan
tingkat efisiensi tinggi di Jawa yang dapat disalurkan melalui transmisi tersebut
serta dapat membantu meningkatkan penetrasi penyerapan energi baru
terbarukan di Bali. Menurut survei awal yang telah dilakukan, rute transmisi
500 kV ini masuk ke kawasan Taman Nasional Baluran di Jawa Timur dan
Taman Nasional Bali Barat, izin dari Kementerian Kehutanan dan Kementerian
Lingkungan Hidup sudah terbit pada bulan April 2013. Transmisi 500 kV
sebelumnya diharapkan berupa kawat udara yang direncanakan beroperasi
pada tahun 2021, namun berpotensi mundur ke tahun 2024 karena mengalami
perubahan desain dengan kombinasi kawat udara dan kabel laut menggunakan
teknologi Multi Coloum Tower yang akan dilakukan kajian terlebih dahulu untuk
teknologi MCT maupun teknologi alternatif lainnya. Selain itu dengan
perkembangan teknologi storage yang lebih kompetitif, direncanakan akan
dilakukan kajian pengembangan baterai (BESS) dengan kapasitas sekitar ±200
MWh sebagai alternatif teknologi storage untuk jangka pendek yang berfungsi
untuk menambah pasokan daya pada saat beban puncak sehingga dapat
memperbaiki faktor beban maupun meningkatkan kualitas pelayanan
kelistrikan dan mengantisipasi peningkatan penetrasi pembangkit EBT yang
semakin besar.
Paraf:
B -107
Transmisi 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 Jumlah
500 kV - - - - 151,2 - - - - - 151,2
150 kV - 94,1 80,4 64,0 160,5 40,0 - 43,6 - 5,0 487,6
Jumlah - 94,1 80,4 64,0 311,7 40,0 - 43,6 - 5,0 638,8
Paraf:
B -108
Gardu Induk 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 Jumlah
500/150 kV - - - - 1.000,0 - - 1.000,0 - - 2.000,0
150/20 kV - 60,0 - 60,0 120,0 - - 120,0 - 180,0 540,0
Jumlah - 60,0 - 60,0 1.120,0 - - 1.120,0 - 180,0 2.540,0
Baru/
Kapasitas Target
No Gardu Induk Tegangan (kV) Ext./ Status
(MVA/Bay/Dia) COD
Uprating
1 Gianyar 150 kV Upr 2 LB 2021 konstruksi
2 Amlapura 150 kV Ext 2 LB 2022 Rencana
3 Kubu 150/20 kV New 60 2022 Rencana
4 Bandara 150 kV Ext 2 LB 2022 Rencana
5 Pemecutan Kelod 150 kV Ext 2 LB 2022 Rencana
6 Negara 150 kV Ext 2 LB 2023 Rencana
7 Kubu 150 kV Ext 2 LB 2023 Rencana
8 Pesanggaran 150/20 kV Ext - 2023 Rencana
9 Kapal 150 kV Ext - 2023 Rencana
10 Antosari 150 kV Upr 2 LB 2023 Rencana
11 Antosari (Ekstension) 150/20 kV Ext 60 2024 Pengadaan
12 Baturiti 150 kV Ext 2 LB 2025 Rencana
13 PLTP Bedugul 150/20 kV New 60 2025 Rencana
14 Antosari / Gilimanuk 500/150 kV New 1000 2025 Rencana
15 Pemecutan Kelod 150 kV Ext 2 LB 2025 Rencana
Pesanggaran III / Bali
16 150/20 kV New 60 2025 Rencana
Turtle
17 Pemaron 150 kV Ext 2 LB 2026 Rencana
18 Antosari 150/20 kV Ext - 2028 Rencana
19 Antosari / Gilimanuk 500/150 kV Ext 1000 2028 Rencana
20 Gianyar II / Bangli 150 kV Ext 2 LB 2028 Rencana
21 Gianyar II / Bangli 150/20 kV New 60 2028 Rencana
22 Padangsambian 150 kV Ext 2 LB 2028 Rencana
Paraf:
B -109
Baru/
Kapasitas Target
No Gardu Induk Tegangan (kV) Ext./ Status
(MVA/Bay/Dia) COD
Uprating
Padangsambian II /
23 150/20 kV New 60 2028 Rencana
Canggu
24 Tinga - Tinga 150/20 kV New 60 2030 Rencana
Pesanggaran III / Bali
25 150/20 kV Ext 60 2030 Rencana
Turtle
26 New Sanur 150/20 kV New 60 2030 Rencana
Jumlah 2.540
Pengembangan Distribusi
Rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik di Provinsi Bali pada TW IV 2020
sudah mencapai 100%. Rasio Desa Berlistrik sampai TW IV Tahun 2020 sudah
mencapai 100% dengan jumlah desa 716 berlistrik PLN.
Paraf: