Anda di halaman 1dari 29

Kebijakan

Pengembangan
Kawasan Selingkar
Gunung Wilis

Disampaikan pada:
FGD Revitalisasi Kerja Sama Selingkar Gunung Wilis untuk
Mendorong Kerja Sama Bidang Pariwisata

Ponorogo, 28 Agustus 2019


Agenda Style
01 Gambaran Umum
Selingkar Wilis

02 Potensi Selingkar Wilis

03 Rencana Infrastruktur
Pendukung

04 Arah Pengembangan
Gambaran
U m u m
Selin g kar Wi lis
Capaian Pertumbuhan Ekonomi Kawasan
6.3
6.08
Selingkar Wilis PDRB SELINGKAR WILIS 2018
6.1 JAWA TIMUR
Rp. 154,55 T (ADHB)
5.86
5.9 5.75 NASIONAL

5.7 5.57 SELINGKAR WILIS

5.45 5.5 23.1


5.44
5.5
5.56 5.3
5.3 5.18 40.5 STRUKTUR
5.06 5.12 5.1
5.1 PDRB
5.17
4.9 5.01 5.03 5.07 2018
4.88
16.4
4.7
4.5 20.0
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : BPS Jatim, 2019
PERTANIAN
Kontribusi PDRB Selingkar Wilis Terhadap PDRB Jawa Timur 7%
 PDRB Sektor Pertanian Selingkar Wilis thd PDRB Sektor Pertanian Jatim : 15,4% PERDAGANGAN
 PDRB Sektor Industri Selingkar Wilis thd PDRB Sektor Industri Jatim : 3,8% INDUSTRI
 PDRB Sektor Perdagangan Selingkar Wilis thd PDRB Sektor Perdagangan Jatim: 7,5% 14 SEKTOR LAINNYA
Kediri
KEMISKINAN di Pedesaan dan Perkotaan (117.200 Jw)
Tulungagung (75.230 Jw) Nganjuk
(127.280 Jw)
Trenggalek (83.500 Jw)
Madiun
(77.750 Jw)
Ponorogo (90.220 Jw)

13% Wilis
571.180 Jw
Penduduk Miskin Jawa Timur Maret 2019 sebesar Penduduk
4.112.250 Jiwa atau 10,37 persen, dengan MISKIN
rincian tingkat kemiskinan Perkotaan sebesar 2018
4.332.590
6,84 % atau sebesar 1,449 Juta Jiwa dan Jiwa
tingkat kemiskinan Perdesaan sebesar 14,43 %
atau 2,662 Juta Jiwa.
Sumber : BPS Jatim, 2019
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Pengeluaran
Umur Harapan Harapan Lama Rata-rata Lama
Kabupaten Perkapita
Hidup (tahun) Sekolah (tahun) Sekolah (tahun)
(ribu rupiah)
Kab. Ponorogo 72,43 13,71 7,17 9.426
Kab Trenggalek 73,35 12,12 7,27 9.400
Kab Tulungagung 73,34 13,05 8,06 10.455
Kab Kediri 72,37 12,87 7,68 10.853
Kab Nganjuk 71,25 12,84 7,61 11.768
Kab Madiun 70,97 13,13 7,57 11.351
Jawa Timur 70,97 13,10 7,39 11.380
81.74

80.89

80.33

79.50

77.58

77.58

77.14

75.28

75.04

74.78

72.91

72.64

72.53

70.77
71.99

71.97

71.86

71.23

71.07

71.01

70.06

69.93

69.91

69.91

69.40

68.71

67.85

67.43

67.41

67.33

66.42

65.96

65.41

65.27

65.25

64.85

64.83

62.87

61.00
Sumber : BPS Jatim, 2019
KETENAGA
Kota Malang 6.79
Kota Surabaya 6.12 TINGKAT PENGANGGURAN
Pasuruan 6.11
TERBUKA Kab / Kota di

KERJAAN
Gresik 5.82
Bangkalan 5.25 Jawa Timur Tahun 2018
Sidoarjo 4.73
Jombang 4.64
Kota Pasuruan 4.55
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Mojokerto
Kediri
4.27
4.25
Jawa Timur Dan Nasional (Persen) Bojonegoro 4.19
Bulan Februari 2014 - Agustus 2018 Trenggalek 4.17
Probolinggo 4.15
Jember 4.09
Kota Blitar 4.06
TPT Nasional Jawa Timur 3.99
Magetan 3.92
TPT Jawa Timur
Bondowoso 3.9
Ponorogo 3.87
Kota Madiun 3.85
Ngawi 3.83
Madiun 3.81
Banyuwangi 3.67
Kota… 3.64
Kota Kediri 3.63
Blitar 3.37
malang 3.24
Lamongan 3.17
Kota Batu 3.12
Pamekasan 2.92
Tuban 2.83
Nganjuk 2.64
Tulungagung 2.61
Lumajang 2.55
Kota Mojokerto 2.45
Sampang 2.41
Situbondo 1.92
Sumenep 1.79
Pacitan Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur
1.43
Kondisi Ketenagakerjaan

Ponorogo
Trenggalek
Tulungagung
Kediri

Jumlah Angkatan Kerja di Selingkar Wilis Nganjuk


sebanyak 3.242.343 AK atau 15,22% Madiun
AK Provinsi Jatim
Sebagian Besar Angkatan kerja di Latar Belakang Pendidikan AK
Kawasan Selingkar Wilis merupakan
Lulusan SMP dan Lulusan SD
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur, 2019
Kondisi Ketenagakerjaan
Angkatan Kerja Angkatan Kerja
Umur 50-60+ Umur 15-34

01 Pertanian (40,0%) Lapangan


02 Industri (21,2%) Pekerjaan

03 Jasa (38,79%)
Angkatan Kerja
Umur 35-49
Dalam 10 Tahun kedepan, sebanyak 36,8% Angkatan Kerja di Selingkar Wilis telah
memasuki usia senja (usia 60 tahun keatas), dan sebagian besar dengan
Lapangan pekerjaan utama di sektor Pertanian sebanyak 40 %, dengan
pendidikan terakhir adalah Lulusan SD dan Lulusan SMP
Pembangunan Lingkungan
Kerentanan Bencana Akibat Perubahan Iklim dan Perubahan Struktur Geologi
Peta Kerentanan Bencana Alam Provinsi Jawa Timur Tren Kejadian Bencana Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2017
Bencana Tahun
2016 2017 2018
Kebakaran hutan dan lahan - 61 kali 75 kali
Puting beliung 27 kali 77 kali 101 kali
Tanah longsor 155 kali 85 kali 61 kali
Gempa bumi - 2 kali 7 kali
Gelombang pasang/abrasi 1 kali 1 kali 8 kali
Tsunami - - -
Banjir 195 kali 177 kali 128 kali
Kekeringan - - -
Total 378 kejadian 403 kejadian 380 kejadian

Grafik Kejadian Bencana Akibat Perubahan Iklim Tiga Tahun


Terakhir di Provinsi Jawa Timur
250

200 Kebakaran hutan dan lahan


Puting beliung
150
Tanah longsor
100 Gempa bumi
50 Gelombang pasang/abrasi
Banjir
0
2016 2017 2019
Sumber : Pusdalops-PB BPBD Provinsi Jawa Timur, 2019
Kondisi Kebencanaan di Selingkar Wilis
Tanah Longsor Angin Kencang
(Kabupaten Trenggalek) (Kabupaten Madiun)

19
23

19
Banjir
26 (Kabupaten Trenggalek)
Kebakaran Hutan
(Kabupaten Kediri, 2
Nganjuk, Ponorogo) Gempa Bumi
(Kabupaten Ponorogo)
Angin Banjir Gempa Bumi Kebakaran Hutan Tanah Longsor

Sumber : Pusdalops-PB BPBD Provinsi Jawa Timur, 2019


P o t e n s i
Selin g kar Wi lis
Potensi Agropolitan Kawasan Selingkar Wilis
1. KAB. MADIUN 2. KAB. NGANJUK 3. KAB. KEDIRI
1. Kec. Dagangan 1. Kec. Nganjuk
2. Kec. Dolopoh 2. Kec. Sukomoro
3. Kec. Kebonsari
4. Kec. Geger

Jml Desa Kawasan : 60 Desa Jml Desa Kawasan : 27 Desa


Luas Wilayah : 205,27 Km2 Luas Wilayah : 7.373,9 Ha
Jumlah Penduduk : 253.763 Jiwa Jumlah Penduduk : 107.436 Jiwa
Produk Unggulan : Produk Unggulan : Produk Unggulan :
Pisang
Ikan Nila 2.072.886 Kw
Ikan Kolam 180 Kw
748.603 Kg
Sapi
Bawang Padi Ikan Lele Ubi Kayu Padi & Cabai Rawit
Kakao 15.228 Ekor Merah
Tebu 368.539 Kw 8.824 Kw 93.951 Ton Jagung 121.290 Kw
262 Ton 5.326 Kw
3.763 Ton 658.001 Ton

Pengembangan dan Diversifikasi Produk : Pengembangan dan Diversifikasi Produk : Pengembangan dan Diversifikasi Produk :
Tebu menjadi gula mangkok, sirup; Kakao Pengembangan produk Sapi Potong antara Pengembangan pertanian dan perkebunan
menjadi permen, bubuk, pasta; Ikan menjadi lain diolah menjadi Abon, Dendeng, menjadi produk yang lebih bervariasi dan
ikan presto, ikan asapan; Sapi Potong Penyamakan Kulit, dsb; Produksi Jagung bernilai tinggi.
menjadi daging segar, abon dan dendeng; dikembangkan menjadi Marning dan Tepung
dan lain sebagainya. Tapioka.
Potensi Agropolitan Kawasan Selingkar Wilis
4. KAB. 5. KAB. 6. KAB.
TULUNGAGUNG TRENGGALEK PONOROGO
Agropolitan: Kecamatan
Watulimo, Kecamatan 1. Kec. Ngebel
1. Kec. Sendang Bendungan, Kecamatan Pule
Minapolitan: Kecamtan
Watulimo, Kecamatan
Bendungan, dan Kecamatan
Panggul
Jml Desa Kawasan : 11 Desa
Luas Wilayah : 96,46 Km2 Jml Desa Kawasan : 47 Desa Jml Desa Kawasan : 8 Desa
Jumlah Penduduk : 47.389 Jiwa Luas Wilayah : 126.140 Ha Luas Wilayah : 59,61 Km2
Jumlah Penduduk : 105.730 Jiwa Jumlah Penduduk : 19.206 Jiwa
Produk Unggulan :
Produk Unggulan : Produk Unggulan :

Ubi Jalar
3.061,06 Ton
11.778 Ekor
Padi Kacang tanah Tongkol & Kakao Cengkeh Mangga
20.980,67 Kw Pisang Durian
503,71 Ton Tuna 93,06 Ton 88,01 Ton 1.735 Kw
3.753 Ton 7.433 Ton
4.977 Ton
Pengembangan dan Diversifikasi Produk : Pengembangan dan Diversifikasi Produk : Pengembangan dan Diversifikasi Produk :
Produksi Susu Sapi bekerjasama dengan Pembuatan Kandang Sehat, Pakan Ternak, Kakao dikembangkan menjadi serbuk/tepung
Nestle, Indomilk, Bendera; Kemitraan Susu Pasteurisasi, Kascing (pupuk organik), coklat, permen coklat, susu coklat, atau
dengan PT. Java Green Agricultural untuk Biogas, Pengembangan Durian Ripto/Durian berbagai makanan olahan dari coklat,
budidaya Kopi unggul lokal Cengkeh disuling menjadi minyak atsiri
Potensi
Pariwisata
Hasil pemetaan objek
wisata menunjukan
bahwa potensi
destinasi wisata di 6
Kabupaten secara
dominan terpusat di
sekitar puncak lingkar
wilis dengan potensi
destinasi wisata
didominasi oleh wisata
alam, agrowisata, serta
wisata sejarah dan
Budaya, tetapi belum
didukung oleh akses
yang memadai.
19 Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi (KSPP)
Provinsi Jawa Timur
KSPP Bawean Kepulauan
Dskt.

KSPP Tuban-Lamongan-
Gresik Dskt.

KSPP Trowulan-Jombang
Dskt. KSPP Surabaya Kota dan
Sekitarnya
KSPP Selingkar Wilis Dskt.
KSPP Bangkalan – Sampang –
KSPP Sarangan-Lawu Dskt. Pamekasan Dskt.

KSPP Sumenep Dskt.

KSPP Tahura R Soerjo Dskt.


KSPP Batu Dskt. KSPP Singosari Dskt.
KSPP Karst KSPP Ijen Baluran Dskt.
Pacitan Dskt.

KSPP Kelud Dskt.

KSPP Bromo- Tengger- KSPP Pantai Malang KSPP Meru KSPP G Land – KSPP Banyuwangi
Semeru Dskt. Selatan Dskt. Betiri Dskt. Alas Purwo Dskt. Dskt.

Sumber : Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Jawa Timur Tahun 2017-2032
Posisi Strategis Selingkar Wilis dalam Menangkap Peluang Wisatawan

Yogyakarta -
Borobudur
Selingkar
Wilis Malang
Raya
BTS Selingkar
Ijen
BALI
Posisi Strategis Selingkar Wilis pada Kontelasi WPS 11 & 12

WPS 11
Semarang -
Surabaya

KSPN Madiun Ngan-


juk
Borobudur
Selingkar Kediri
Pono- Wilis KSPN
rogo
Bromo
Treng- Tulung-
Tengger
galek agung
Semeru
WPS 12:
Yogyakarta-
Prigi-Blitar-
Malang
Rencana
Infrastruktur
P e n d u k u n g
Kronologis Jalan Selingkar Wilis
Kerjasama antar Wilayah Tunggal Rogo Mandiri
1. Kerjasama pembangunan antar daerah Wilayah Selingkar Gunung Wilis (Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Madiun,
Nganjuk dan Kediri) : Tunggal Rogo Mandiri pada 11 Juni 2014 (Keputusan Bersama tentang Pembentukan Sekretariat
Bersama Pemerintah Kabupaten di Wilayah Selingkar Wilii – Tunggal Rogo Mandiri, 11 Juni 2014)
2. Objek kerjasama antar daerah meliputi hal-hal yang menjadi urusan pemerintah daerah yang antara lain meliputi
pariwisata, pekerjaan umum, penataan ruang, dan sebagainya . (Kesepakatan Bersama tentang Kerjasama
Pembangunan Daerah di Wilayah Selingkar Wilis – Tunggal Rogo Mandiri, 11 Juni 2014)

Kebutuhan Jalan Selingkar Wilis


1. Prioritas pembangunan jalan Selingkar Wilis : peningkatan aksesibilitas wilayah di Kawasan lingkar Wilis yang
mendukung distribusi komoditas unggulan: Padi, Tebu, Cengkeh, Peternakan, serta pariwisata yang tersebar luas di
kawasan Wilis (Rencana Induk Pengembangan Infrastruktur PUPR Pulau Jawa Bali, BPIW, 2015) .
2. Sebagai kawasan pariwisata dan lumbung pangan : dukungan distribusi dan aksesibilitas wilayah (BPIW, 2015)
3. Perluasan demand komoditi unggulan dan mendukung aktifitas ekonomi utama di sektor pertanian (tanaman pangan,
perkebunan, holtikultura dan peternakan) serta dukungan pada sektor pariwisata. (BPIW, 2015)

Rencana Jalan Selingkar Wilis


1. Jalan Selingkar Wilis direncanakan membentuk jalan lingkar di sekeliling Gunung Ngliman. Panjang rencana jalan
lingkar, pada kesepakatan awal bersama sepanjang 211,85 km (Kesepakatan 5 Feb 2015).
2. Revisi trase Lingkar Wilis menghasilkan kesepakatan penetapan trase jalan sepanjang 235,52 km (Kesepakatan 26 Feb
2016) ditambah dengan jalan akses radial yang menghubungkan masing-masing enam ibukota kabupaten.
Arah Solo,
Perkotaan
Rencana
Semarang
Nganjuk
Arah Surabaya Infrastruktur Jalan
Perkotaan
Madiun
Sawahan
di Selingkar Wilis
Kare
Arah
Yogyakarta, Ngebel Perkotaan
Wonogiri, Solo Semen Kediri Rincian Panjang Jalan:
Puncak
Wilis Jalan Nasional  262,41 Km
Perkotaan
Ponorogo
Jalan Selingkar Wilis  235,524 Km
Radial Wilis  109,33 Km
Bendungan Rencana Jalan Tol Kertosono – Kediri  ± 24 km
Pagerwojo

Rencana Trase sesuai PKS :


Perkotaan
Trenggalek Perkotaan
Tulungagung KABUPATEN PANJANG TRASE
Arah Blitar-
Malang Tulungagung ± 57,673 km
Trenggalek ± 18,950 km
Ponorogo ± 39,400 km
Madiun ± 31,300 km
Keterangan:
Jalan Nasional (Ring 2) Nganjuk ± 34,855 km
Jalan Lokal Akses ke Ring 1 Jalan Tol Kawasan Perkotaan Lingkar Wilis Bandara Kediri
Kediri ± 53,346 km
Jalan Lokal Ring 1 Jalan Pansela Sub Pusat Kawasan Wilis Pelabuhan Prigi JUMLAH ± 235,524 km
Rencana Kegiatan TA 2020 Provinsi Jawa Timur
PEMEL BERKALA
PEMEL BERKALA GUYANGAN-SIMPANG 4 CANDI (0,8 Km)
PAJENG – GUYANGAN (1 Km)

BAHU JALAN DIPERKERAS


BTS. KAB. NGANJUK – BTS. KOTA KEDIRI (1 Km)

REKON & PELEB.


BTS. KAB. NGANJUK – BTS. KOTA KEDIRI (1,2 Km)

BAHU JALAN DIPERKERAS


BTS. KOTA KEDIRI – BTS. KAB. BLITAR (1 Km)

Pelabuhan Prigi BAHU JALAN DIPERKERAS


SRENGAT– BTS. KOTA BLITAR (1 Km)
Keg 2019 : Lapangan Penumpukan
Keg 2020 : Demaga (10x75 m segmen ke 2), Gedung Kantor
Waduk
Rencana
Semantok
Perkotaan
Nganjuk Infrastruktur Sumber
Perkotaan
Daya Air di Selingkar
Madiun
Kare
Sawahan Wilis
Ngebel Perkotaan
Semen Kediri WADUK WADUK
Puncak
Wilis
BENDO SEMANTOK
Perkotaan Ponorogo Nganjuk
Ponorogo Kap. 33,45 Juta m3 Kap. 18,30 Juta m3
Waduk Progress 88,93% Progress 9,15%
Bendungan Pagerwojo
Bendo Waduk
Bagong WADUK WADUK
TUGU BAGONG
Waduk Perkotaan
Tugu Trenggalek Perkotaan
Trenggalek Trenggalek
Tulungagung
Kap. 7,68 Juta m3 Kap. 14,00 Juta m3
Progress 46,89% Mulai 2019 (persiapan)

ON PROGRESS
RENCANA
Pembangunan TPA REGIONAL KEDIRI
DATA SAMPAH JATIM 2018
2022.9
Beban Sampah Masuk (Ton/Hari)

2000.0
1221.5
1097.6
1036.1
1500.0

806.7
645.9
645.5
629.9
627.9
521.2
519.6
518.1
500.2
477.9
467.9
464.5
464.0
1000.0

442.1
434.8
421.7
390.4
385.3
349.8
347.0
333.7
309.2
278.7
273.4
272.1
252.8
222.5
142.8
117.2
102.5
99.4
88.5
500.0

70.4
64.0
0.0

• TPA di Jawa Timur sudah banyak yang overload, (usia hingga tahun 2020 – 2021) belum
semua sanitary landfill dan Pengelolaan belum terlalu baik;
• Sarana Prasarana masih belum mencukupi;
• Potensi sampah di kawasan kediri sebanyak
± 927 Ton/Hari dan terkelola ± 770,7 Ton/Hari
(156,3 Ton/Hari belum terkelola)
• Potensi sampah di kawasan Selingkar Wilis sebanyak
± 2.951 Ton/Hari dan terkelola ± 2.469,6 Ton/Hari
(481,4 Ton/Hari belum terkelola)
Rencana
Infrastruktur
P e n d u k u n g
Sistem Pusat Perkotaan
Kawasan Lingkar Wilis terbagi
atas ring 1 dan ring 2.
 Area Ring 1 meliputi PKL
konservasi SDA, klaster PKL Nganjuk
destinasi pariwisata, serta
simpul produksi perkebunan, Madiun
hortikultura, dan peternakan.
 Area Ring 2 meliputi klaster
destinasi pariwisata unggulan
di Lingkar WIlis. alam,
agrowisata, serta budaya; dan Bandara Kediri
Kediri
simpul produksi pertanian
tanaman pangan, perkebunan, Ponorogo
hortikultura dan peternakan PKL
Pusat Kawasan Perkotaan
PKL
Sub Pusat Kawasan Alur distribusi antar Pusat koleksi

Pusat Koleksi Alur distribusi antar kota

Alur distribusi ke simpul transportasi Treng


Area Ring 2 galek Tulung
Jalan Nasional Eksisting
agung
Konektivitas Antar Kota
Area Ring 1 PKW
Rencana Jaringan Kereta Api PKW
Pel. Prigi
Arahan Pengembangan Kawasan Selingkar Wilis
 Kondisi Geografi, struktur PDRB kawasan Selingkar Wilis, shared terhadap PDRB Jawa
Timur yang memiliki pengaruh signifikan adalah sektor pertanian, maka arahan
pengembangan kawasan diarahkan untuk pengembangan Agrobisnis dan Agrowisata.
 Kondisi kemiskinan yang ada, sebagian besar berada pada kawasan pedesaan, maka
seyogyanya pembangunan difokuskan pada wilayah pedesaan melalui peningkatan kualitas
layanan pendidikan dan kesehatan, serta penyediaan akses menuju kawasan potensial.
 Kondisi Ketenagakerjaan (Sumber Daya Manusia) yang didominasi oleh lulusan SD dan
lulusan SMP, maka perlu peningkatan keterampilan melalui Pendidikan kesetaraan Terpadu,
Vokasi SMK dan BLK yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan Agribisnis dan
Agrowisata.
 Untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing terhadap potensi Agropolitan di kawasan
Selingkar Wilis dilakukan melalui “Petik, Olah, Kemas, dan Jual”
 Potensi Pariwisata di wilayah Selingkar Wilis harus dapat menangkap peluang meningkatnya
kunjungan wisatawan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (Borobudur, Bromo Tengger
Semeru serta Bali) dengan terbangunnya tol Trans Jawa dan Bandara Kediri, maupun Jalan
Pantai Selatan (Pansela).
 Dalam setiap proses penyusunan perencanaan pembangunan perlu mempertimbangkan
Adaptasi dan Mitigasi kebencanaan.
KATA KUNCI KERJA SAMA PENGEMBANGAN WILAYAH
1. Tidak ada satu wilayah-pun yang mandiri (tertutup)
2. Setiap wilayah mempunyai potensi (Sumber Daya Alam,
Sumber Daya Manusia, Kultur) yang bisa dikemas melalui
inovasi-kreativitas menjadi peluang
3. Mampu menciptakan sesuatu yang “unik”, sehingga dapat
berkompetisi dengan wilayah lain
4. Realistis dalam menentukan pangsa pasar dan target pasar
5. Rencana Tata Ruang, Regulasi, Insentif, Prasarana-sarana
yang tidak mengunci (open end planning)
6. Mengangkat Isu Global (contoh krisis pangan, energi,
bencana, kemiskinan, dll)
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai