PITOT TUBE
OLEH :
MIFTHA AINUN
432 21 036
2B D-4 TKI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul Venturi Meter, orifice dan pito tube ini. Makalah ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Operasi Teknik Kimia.
Harapan saya, makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk lebih
memahami tentang Venturi Meter,Orifice dan Pito Tube.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar kedepannya kami
dapat menjadi lebih baik.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................1
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................3
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................3
1.2. Tujuan......................................................................................................................3
1.3. Rumusan masalah....................................................................................................4
2.1. Venturi Meter...........................................................................................................5
2.1.1. Pengertian Venturi.................................................................................................5
2.1.2 Jenis-Jenis venturi meter........................................................................................7
2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Venturi.......................................................................10
2.1.4 Cara Kerja Venturi Meter......................................................................................10
2.1.5 Penerapan Hukum Bernoulli.................................................................................11
2.1.6 Penerapan Persamaan Bernolli.............................................................................13
2.1.7 Penerapan Alat Ukur Venturi Meter......................................................................14
2.2. Orifice Meter..........................................................................................................15
2.2.1 Pengertian Orifice..................................................................................................15
2.2.2 Jenis-Jenis Orifice :................................................................................................16
2.2.3 Keuntungan dan kerugian utama dari Orifice ini adalah dari................................20
2.2.4 Prinsip Kerja Orifice...............................................................................................21
2.2.5 Penggunaan...........................................................................................................22
Pitot Tube...........................................................................................................................22
3.1.1 Pengertian pitot tube............................................................................................22
3.1.2 Cara Kerja Tabung Pitot.........................................................................................27
3.1.3 Aplikasi Tabung Pitot.............................................................................................27
iii
3.1.4 Penggunaan Prinsip Bernaoulli..............................................................................29
3.1.5 Komponen pada Tabung Pitot...............................................................................31
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................................32
KESIMPULAN......................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................33
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
a. Mengetahui pengertian alat ukur venturi meter, orifice dan pito tube.
b. Mengetahui persamaan yang digunakan dalam pengukuran venturi
dan orifice meter.
c. Mengetahui aplikasi dalam pengukuran venturi meter orifice dan
pito tube.
v
1.3. Rumusan masalah
a. Pengertian alat ukur venturi meter orifice dan pito tube?
b. Bagaimana persamaan dalam pengukuran laju alir dengan venturi
meter orifice dan pito tube?
c. Bagaimana prinsip kerja venturi meter, orifice, dan pito tube?
d. Penerapan dari venturi,orifice,dan pito tube?
vi
BAB 2
PEMBAHASAN
vii
b. Inlet Cone
Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang menaikkan te-kanan
fluida.
c. Throat (Leher)
Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini
berbentuk bulat datar. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengurangi
atau menambah kecepatan dari aliran yang keluar dari inlet cone.
Pada Venturi meter ini fluida masuk melalui bagian inlet dan
diteruskan ke bagian outlet cone. Pada bagian inlet ini ditempatkan
titik pengambilan tekanan awal. Pada bagian inlet cone fluida akan
mengalami penurunan tekanan yang disebabkan oleh bagian inlet
cone yang berbentuk kerucut atau semakin mengecil kebagian
throat. Kemudian fluida masuk kebagian throat inilah tempat-
tempat pengambilan tekanan akhir dimana throat ini berbentuk bulat
datar. Lalu fluida akan melewati bagian akhir dari venturi meter
yaitu outlet cone. Outlet cone ini berbentuk kerucut dimana bagian
kecil berada pada throat, dan pada Outlet cone ini tekanan kembali
normal.
Jika aliran melalui venturi meter itu benar-benar tanpa
gesekan, maka tekanan fluida yang meninggalkan meter tentulah
sama persis dengan fluida yang memasuki meteran dan keberadaan
meteran dalam jalur tersebut tidak akan menyebabkan kehilangan
tekanan yang bersifat permanen dalam tekanan.
Penurunan tekanan pada inlet cone akan dipulihkan dengan
sempurna pada outlet cone. Gesekan tidak dapat ditiadakan dan juga
kehilangan tekanan yang permanen dalam sebuah meteran yang
dirancangan dengan tepat.
viii
Alat ukur venturi dimasukkan ke dalam aliran cairan, yang rapat
massanya ρ. Alat ini terdiri dari pipa seperti di tunjukkan pada gambar di
bawah. Penampang pipa di bagian pinggir yang lebar adalah A1 sedangkan
penampang pipa di bagian penyempit adalah A2. perhatikan titik (1) dan (2)
pada gambar. Di titik (1) kecepatan aliran adalah v1 , luas penampang
A1,sedangkan Di titik (2) kecepatan aliran adalah v2 , luas penampang
A2.Perbedaan ketinggian (1) dan (2) adalah sama dengan 0 atau h1=h2. Alat
(pipa) dilengkapi pipa U yang diisi dengan cairan yang rapat massanya ρ’
(misal air raksa).
ix
Perbedaan tekanan fluida di dua tempat tersebut diukur oleh
manometer yang diisi dengan fluida dengan massa jenis ρ’ dan
manometer menunjukkan bahwa perbedaan ketinggian permukaan
fluida di kedua sisi adalah H. Terjadi perbedaan ketinggian air (h) pada
kedua pipa vertikal. Dalam hal ini berlaku h1 = h2 sehingga g h1 =
g h2.Berlaku persamaan Bernoulli sebagai berikut.
p1 + ½ v 2 + g h1 = p2 + ½ v 2 + g h2
p1 + ½ v 2 = p2 + ½ v 2
p1 p2 = ½v2 ½v2
∆p = ½ (v 2 v 2)
gh 2 = 1 ½ (v 2 v 2)
gh 2 = 1 ½ (v 2 v 2)
untuk menentukan laju aliran zat cair pada pipa di atas. Kita
gunakan persamaan efek venturi yang telah diturunkan
sebelumnya.Jika, hendak mencari laju aliran zat cair di penampang
besar (v1). Kita gantikan v2 pada persamaan 1 dengan v2 pada
persamaan 2.
x
Venturimeter Dengan Manometer
Venturimeter dengan manometer adalah aplikasi gabungan antara
venturimeter dan tabung pitot. Fungsinya untuk mengukur laju fluida. Air
dengan massa jenis mengalir memasuki pipa berpenampang besar
dengan kecepatan v1menuju pipa berpenampang kecil dengan kecepatan
v2 dimana v2 v1. Kecepatan fluida mengalir pada pipa sebelah kanan,
xi
maka tekanan pada pipa sebelah kiri lebih besar terjadi perbedaan
ketinggian (h) raksa dengan massa jenis r pada kedua pipa manometer.
Dalam hal ini berlaku h1 = h2 sehingga g h1 = g h2. Berlaku persamaan
Bernoulli sebagai berikut.
p 1 + ½ v 12 + g h 1 = p2 + ½ v22 + g h2
p 1 + ½ v 12 = p 2 + ½ v 22
p1 p2 = ½ v22 ½ v12
∆P = ½ (v22 v12)
(r ) g h = ½ (v22 v12)
b) Kekurangan
Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah 6 inches.
Harga relatif mahal
xii
permukaan fluida di kedua sisi adalah H. Lubang yang menuju ke kaki
kanan manometer, tegak lurus dengan aliran udara. Karenanya, laju
aliran udara yang lewat di lubang ini (bagian tengah) berkurang dan
udara berhenti ketika tiba di titik 2. Dalam hal ini, v2 = 0. Tekanan pada
kaki kanan manometer sama dengan tekanan udara di titik 2
(P2).Ketinggian titik 1 dan titik 2 hampir sama (perbedaannya tidak
terlalu besar) sehingga bisa diabaikan. Ingat ya, tabung pitot juga
dirancang menggunakan prinsip efek venturi. Mirip seperti si venturi
meter, bedanya si tabung petot ini dipakai untuk mengukur laju gas alias
udara.Karenanya, kita tetap menggunakan persamaan efek venturi.
Di ujung pipa satu, mengalir air dengan volume ΔV, bila kerapatan air
adalah ρ maka massa pada volume tersebut adalah Δm = ΔVρ. Tenaga
xiii
potensial yang dimiliki massa adalah U = Δmgh. Fluida tak
termampatkan maka pada ujung yang lainnya keluar air dengan volume
yang sama dan massa yang sama. Ujung kedua memiliki ketinggian
yang berbeda dengan ujung pertama. Dengan demikian, tenaga
potensialnya berbeda meskipun massanya sama. Jika massa Δm
bergerak dari ujung 1 ke ujung 2 maka massa mengalami perubahan
tenaga potensial sebesar,
Saat fluida di ujung kiri fluida mendapat tekanan P1dari fluida di sebelah
kirinya, gaya yang diberikan oleh fluida di sebelah kirinya adalah F1=
P1A1. Kerja yang dilakukan oleh gaya ini adalah:
Pada saat yang sama fluida di bagian kanan memberi tekanan kepada
fluida ke arah kiri. Besarnya gaya karena tekanan ini adalah F2= -P2A2.
Kerja yang dilakukan gaya ini.
Kerja total yang dilakukan gaya di sebelah kiri dan sebelah kanan ini
adalah:
xiv
Kita bagi kedua ruas dengan AV kita memperoleh :
xv
Penampang pipa menyempit di 2 sehingga tekanan di bagian pipa sempit
lebih kecil dan fluida bergerak lebih lambat.
xvi
2.2. Orifice Meter
2.2.1 Pengertian Orifice
Orifice adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran
volum atau massa fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa) berdasarkan
prinsip beda tekanan. Alat ini berupa plat tipis dengan gagang yang diapit
diantara flens pipa. Fungsi dari gagang orifice adalah untuk memudahkan dalam
proses pemasangan dan penggantian. Orifice termasuk alat ukur laju aliran
dengan metode rintangan aliran (Obstruction Device). Karena geometrinya
sederhana, biayanya rendah dan mudah dipasang atau diganti.
xvii
Perubahan kecepatan setelah melalui orifice plate tersebut berkaitan
dengan perubahan tekanan (differential pressure). Perubahan tekanan ini yang
kemudian diukur (di tapping) dan kemudian diasosiakan dengan laju aliran.
Dalam kaitannya dengan Orifice dan pengukuran aliran, umumnya yang
diukur adalah differential pressure.Dan dalam pemasangan dengan sistem
orifice dapat digambarkan sebagai berikut:
Oriface plate terbuat dari plate tipis stainless steel, pada bagian tengahnya
dilubangi dengan ukuran yang telah dihitung besarnya, kemudian dipasang
pada pipa alir untuk memberikan beda tekanan. Orifice dapat dipakai untuk
semua fluida yang bersih dan gas, tetapi tidak umum dipakai untuk fuida yang
mengandung solid/kotoran. Pelat Orifice yang paling sering digunakan untuk
pengukuran kontinyu cairan di dalam pipa. Pelat Orifice juga digunakan
dalam beberapa sistem sungai kecil untuk mengukur aliran sungai di mana
lokasi aliran sungai melewati gorong- gorong atau saluran. Dalam lingkungan
alam pelat orifice besar digunakan untuk mengontrol aliran bendungan banjir.
dalam struktur sebuah bendungan, pelat orifice ditempatkan di seberang
sungai dan dalam operasi normal, air mengalir melalui pelat orifice sebagai
lubang substansial besar dari aliran normal cross. Namun ketika banjir, naik
laju aliran banjir keluar pelat orifice yang kemudian hanya dapat melewati
aliran yang ditentukan oleh dimensi fisik lubang tersebut. Arus ini kemudian
muncul kembali di belakang bendungan yang rendah dalam reservoir
sementara, yang perlahan dibuang melalui mulut lubang ketika banjir reda.
1. Concentric Orifice
xviii
Hal ini akan mengurangi jarak tempuh dari aliran tersebut mengalami
perbedaan tekanan melintang. Setelah aliran melewati orifice akan
terjadi penurunan tekanan dan kemudian mencoba kembali ke tekanan
semula tetapi terjadi sedikit tekanan yang hilang permanen (permanent
pressure loss) sehingga perbedaan tekanan upstream dan downstream
tidak terlalu besar. Perbandingan diameter orifice dan diameter dalam
pipa dilambangkan dengan “β”. Orifice jenis ini memiliki ketentuan
untuk nilai β yaitu antara 0.2-0.7 karena akurasinya akan berkurang
untuk nilai diluar batas tersebut. Letak lubang penghalang konsentris
dengan penampang pipa. Digunakan untuk mengukur volume gas,
liquid dan steam dalam jumlah yang besar.
xix
3. Eccentric Orifice
xx
Profil dari lubang Quadrant bore orifice dapat dilihat pada
gambar di bawah. Radius “R” merupakan fungsi dari β. Ketebalan
orifice sebanding dengan kuadran radius “R”.
5. Segmental Orifice
xxi
6. Restriction Orifice
Tujuan dari instalasi Restriction orifice adalah untuk menghasilkan
presure drop yang besar. Restriction orifice biasanya ditunjukkan
dengan “RO” atau “FO”. Restriction orifice dapat menghasilkan
pressure drop sampai 50 % untuk fluida gas. Profil lubang Restriction
orifice berbeda dengan orifice yang lain (lihat gambar di bawah). Profil
lubangnya lurus sehingga tekanan yang hilang secara pemanen cukup
besar akibatnya perbedaan tekanan upstream dan tekanan downstream
cukup mencolok.
2.2.3 Keuntungan dan kerugian utama dari Orifice ini adalah dari
1) Keuntungan
xxii
Konstruksi sederhana
Ukuran pipa dapat dibuat persis sama dengan ukuran
pipa sambungan.
Harga pembuatan alat cukup murah
Output cukup besar
Mudah dalam pemasangan
Mudah dalam penggantian
2) Kerugian
Jika terdapat bagian padatan dari aliran fluida,maka
padat bagian tersebut akan terkumpul pada bagian
pelat disisi inlet.
Jangkauan pengukuran sangat rendah
Dimungkinkan terjadi aliran turbulen sehingga
menyebabkan kesalahan pengukuran jadi besar
karena tidak mengikuti prinsip aliran laminar.
Tidak memungkinkan bila digunakan bila digunakan
untuk mengukur aliran fluida yang bertekanan
rendah.
2.2.4 Prinsip Kerja Orifice
Orifice merupakan alat untuk mengukur laju aliran dengan
prinsip beda tekanan atau disebut juga Bernoulli’s principle yang
mengatakan bahwa terdapat hubungan antara tekanan fluida dan
kecepatan fuida. Jika kecepatan meningkat, tekanan akan menurun begitu
pula sebaliknya.
Ketika aliran fluida mendekati orifice, tekanan naik sedikit dan
kemudian turun mendadak begitu melewati lubang di orifice plate.
Tekanan ini terus turun sampai “vena contracta” tercapai, lalu perlahan
lahan naik kembali sampai mendekati 5 sampai 8 diameter, tekanan
tertinggi dicapai yang mana masih lebih rendah dari tekanan sebelum
fluida msuk ke orifice. Penurunan tekanan ketika fluida melewati orifice
sebagai akibat dari kenaikan velocity fluida sesudah melalui lubang
orifice plate. Setelah velocity turun, tekanan cenderung naik kembali
menuju tekanan semula. Semua rugi tekanan (pressure loss) tidak dapat
kembali karena adanya rugi rugi friksi dan turbulence di pipa. Tekanan
jatuh di orifice akan naik sejalan dengan kenaikan laju aliran (flow rate)
fluida. Bila tidak ada aliran, maka tidak ada beda tekanan. Beda tekanan
proportional dengan kwadrat velocity, dengan demikian, bila semua
faktor tetap, maka beda tekanan proportional dengan kuadrat laju aliran.
xxiii
2.2.5 Penggunaan
Orifice Plate yang paling sering digunakan untuk pengukuran kontinyu
cairan di dalam pipa. Mereka juga digunakan dalam beberapa sistem
sungai kecil untuk mengukur aliran di lokasi di mana sungai melewati
gorong-gorong atau saluran. Hanya sebagian kecil sungai sesuai untuk
penggunaan teknologi sejak piring harus tetap sepenuhnya terendam yaitu
pendekatan pipa harus penuh, dan sungai harus secara substansial bebas
dari puing-puing.
Dalam lingkungan alam pelat orifice besar digunakan untuk
mengontrol aliran bantuan selanjutnya dalam bendungan banjir. dalam
struktur sebuah bendungan rendah ditempatkan di seberang sungai dan
dalam operasi normal air mengalir melalui pelat orifice leluasa sebagai
lubang secara substansial lebih besar dari bagian aliran normal cross.
Namun, dalam banjir, naik laju alir dan banjir keluar pelat orifice yang
dapat kemudian hanya melewati aliran ditentukan oleh dimensi fisik
lubang tersebut. Arus ini kemudian diadakan kembali di belakang
bendungan yang rendah dalam reservoir sementara yang perlahan dibuang
melalui mulut ketika banjir reda
Pitot Tube
3.1.1 Pengertian pitot tube
Tabung pitot (dibaca Pitou sesuai fonologi Prancis) adalah instrumen
untuk melakukan pengukuran tekanan pada aliran fluida. Tabung pitot
ditemukan oleh insinyur berkebangsaan Prancis, Henri Pitot pada awal
abad ke 18, dan dimodifikasi oleh ilmuwan berkebangsaan Prancis, Henry
Darcy di pertengahan abad ke 19. Tabung pitot banyak digunakan untuk
menentukan kecepatan udara dari pesawat terbang, kecepatan air dari
perahu, dan untuk mengukur cairan, udara dan gas kecepatan dalam
aplikasi industri. Tabung pitot digunakan untuk mengukur kecepatan pada
suatu titik dalam aliran dan bukan kecepatan rata-rata dalam pipa atau
conduit.
xxiv
xxv
Berbagai tipe tabung pitot
Dimana ;
xxvi
Pipa ini membuka secara tegak lurus sampai ke aliran sehingga
dapat diketahui tekanan statisnya. Tekanan statis (fluida diam)
ditinjau ketika fluida yang sedang diam atau berada dalam keadaan
setimbang. Fluida statis erat kaitannya dengan hidraustatika dan
tekanan. Hidraustatika merupakan ilmu yang mempelajari tentang
gaya maupun tekanan di dalam zat cair yang diam. statis diukur
menggunakan saluran statis pada salah satu sisi lubang.
xxvii
Perhatikan gambar berikut ini!
Lubang pada titik 1 sejajar dengan aliran udara. Posisi kedua lubang ini dibuat
cukup jauh dari ujung tabung pitot, sehingga laju dan tekanan udara di luar lubang
sama seperti laju dan tekanan udara yang mengalir bebas. Dalam hal ini, v1 = laju
aliran udara yang mengalir bebas (ini
yang akan kita ukur), dan tekanan pada
kaki kiri manometer (pipa bagian kiri) =
tekanan udara yang mengalir bebas (P1).
Lubang yang menuju ke kaki
kanan manometer, tegak lurus dengan
aliran udara. Karenanya, laju aliran udara
yang lewat di lubang ini (bagian tengah)
berkurang dan udara berhenti ketika tiba
di titik 2. Dalam hal ini, v2 = 0. Tekanan
pada kaki kanan manometer sama
dengan tekanan udara di titik 2 (P2).
Ketinggian titik 1 dan titik 2
hampir sama (perbedaannya tidak terlalu
besar) sehingga bisa diabaikan. Tabung
pitot juga dirancang menggunakan prinsip efek venturi. Mirip seperti venturimeter,
bedanya tabung pitot ini dipakai untuk mengukur laju gas/udara.
xxviii
3.1.2 Cara Kerja Tabung Pitot
Pada prinsip kerjanya tabung pitot ini merubah Energi kinetik dikonversikan
menjadi static pressure head dan biasanya digunakan untuk mengukur aliran fluida
yang lambat.
xxix
Tabung Pitot sebagai Detektor Kecepatan Pesawat
Tabung pitot digunakan untuk mengukur kecepatan aliran udara
dengan menggunakan persamaan Bernoulli. Tabung ini memiliki dua jenis
lubang. Satu lubang dihubungkan dengan pipa yang tertutup ujungnya. Udara
dalam pipa tersebut menjadi diam. Lubang lainnya berisi udara yang
bersentuhan dengan udara yang bergerak. Perbedaan tekanan udara dalam dua
lubang tersebut bergantung pada kecepatan aliran udara relatif terhadap
tabung.
Tabung pitot adalah instrument utama pada pesawat terbang. Pada sejumlah
body pesawat ada sejumlah tabung logam yang menonjol dan menghadap ke
depan. Itulah tabung pitot. Tabung tersebut digunakan untuk mengukur
xxx
kecepatan aliran udara terhadap pesawat, yang artinya mengukur kecepatan
pesawat terhadap bumi.
Kecelakaan pesawat Airbus A330-200 Air France nomor penerbangan
447 tanggal 1 Juni 2009 diduga karena masalah tabung pitot. Pesawat dengan
rute Buenos Aires ke Paris jatuh ke samudera Atlantik dan menewaskan
seluruh pnumpang 216 orang dan seluruh kru 12 orang. Kesalahan indikator
kecepatan akibat tabung pitot tertutup Kristal es diduga sebagai penyebab
awal kecelakaan. Pada suhu puluhan derajat di bawah nol saat pesawat
bergerak pada ketinggian di atas 30.000 kaki, mudah sekali terbentuk es pada
bodi bagian luar pesawat. Untuk menghilangkan es yang mungkin terbentuk
di tabung pitot maka proses pemanasan dilakukan pada tabung.Tabung
tersebut digunakan untuk mengukur kecepatan aliran udara terhadap pesawat,
yang artinya mengukur kecepatan pesawat terhadap bumi. Selain itu tabung
pitot dapat digunakan hal yang lain juga seperti :
xxxi
xxxii
3.1.5 Komponen pada Tabung Pitot
• PITOT TUBE DRAIN HOLE Berfungsi sebagai saluran pada saat es tersebut
mencair dan sebagai tempat pembuangan air.
xxxiii
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
xxxiv
DAFTAR PUSTAKA
xxxv