Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f26
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2011:16) bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
Widodo & Jasmani (Lestari, 2013:1) bahan ajar adalah seperangkat sarana atau
dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka
materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan siswa
material) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari
Dari beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa
bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat maupun teks) yang
10
Dicetak pada tanggal 2020-09-08
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f26 11
bahan ajar. Beberapa kriteria yang menjadi acuan dalam membuat klasifikasi
a. Bahan ajar cetak (printed), yakni sejumlah bahan yang disiapkan dalam
b. Bahan ajar dengar atau program audio contohnya kaset, radio, piringan
dan film.
dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi dan video)
dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi bagi pendidik dan fungsi bagi peserta
didik.
fasilitator.
Dicetak pada tanggal 2020-09-08
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f26 12
interaktif.
pembelajaran.
a. Siswa dapat belajar tanpa harus ada pendidik atau teman peserta
mandiri.
bahan ajar dibedakan menjadi dua macam, yaitu kegunaan bagi pendidik dan
sebagai berikut:
Dicetak pada tanggal 2020-09-08
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f26 13
pembelajaran.
b. Bahan ajar dapat diajukan sebagai karya yang dinilai guna keperluan
kenaikan pangkat.
diterbitkan.
Menurut Prastowo (2011:27) ada tiga kegunaan bahan ajar bagi siswa
diantaranya:
mandiri.
Menurut Prastowo (2011:26) tujuan pembuatan bahan ajar ada empat hal
pokok, yaitu:
kompetensi dalam setiap bahan ajar yang harus dicapai oleh siswa.
2. Dengan adanya tujuan dan cara pencapaian di dalam bahan ajar siswa
diperoleh.
tindakannya.
konvensional.
1. Petunjuk belajar
kepada siswa dan bagaimana pula siswa mempelajari materi yang ada dalam
3. Informasi pendukung
ajar, sehingga siswa semakin mudah untuk menguasai pengetahuan yang akan
mereka peroleh.
4. Latihan-latihan
Petunjuk kerja atau lembar kerja adalah satu lembar atau beberapa
lembar kertas yang berisi sejumlah langkah prosedural cara pelaksanaan aktivitas
6. Evaluasi
berhasil mereka kuasai setelah mengikuti proses pembelajaran dengan bahan ajar.
belajar mengajar yang dapat dipelajari oleh peserta didik dengan bantuan yang
minimal dari guru atau dosen pembimbing, meliputi perencanaan tujuan yang
akan dicapai secara jelas, penyediaan materi pelajaran, alat yang dibutuhkan dan
Dicetak pada tanggal 2020-09-08
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f26 16
penyelesaian pelajaran.
lainnya yang perbedaannya dapat dilihat dari ciri-ciri yang dimiliki oleh modul itu
sendiri. Dari pendapat tentang modul diatas dapat disimpulkan bahwa modul
merupakan salah satu media pembelajaran dalam bentuk buku paket mandiri yang
merupakan bahan ajar yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat belajar secara
mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, oleh karena itu, modul harus berisi
tentang petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi materi pelajaran,
informasi pendukung, latihan soal, petunjuk kerja, evaluasi, dan balikan terhadap
hasil evaluasi.
Dengan pemberian modul, siswa dapat belajar mandiri tanpa harus dibantu
oleh guru. Siswa yang memiliki kecepatan belajar yang rendah dapat berkali-kali
mempelajari setiap kegiatan belajar tanpa terbatas oleh waktu, sedangkan siswa
yang kecepatan belajarnya tinggi akan lebih cepat mempelajari satu kompetensi
dasar (Ika Lestari, 2013: 6). Pada intinya, modul sangat mewadahi kecepatan
diperhatikan adalah bahwa judul atau materi yang disajikan harus berintikan
kompetensi dasar atau materi pokok yang harus dicapai peserta didik. Berikut ini
dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar bahan yang akan dikembangkan.
2. Menentukan judul dan sub judul dalam modul, sesuaikan dengan kompetensi
Adapun penjelasan rinci dari masing-masing item pada tabel 2.1 di atas
1. Judul
Gunakanlah judul yang mencerminkan isi modul, judul utama modul yang
2. Kata Pengantar
Bagian ini berisi ucapan terima kasih atas terselesaikannya modul, alasan
penulisan modul secara singkat dan manfaat yang bisa diperoleh dengan
3. Daftar Isi
ditampilkan dalam modul sesuai urutan tampilan dan nomor halaman. Dengan
demikian pembaca mudah untuk melacak materi yang dicari, tanpa harus
4. Latar Belakang
Bagian ini berisi alasan dan dasar pertimbangan penyusunan modul. Dasar
5. Deskripsi Singkat
6. Standar Kompetensi
7. Peta Konsep
sehingga peserta didik lebih mudah melihat ruang lingkup materi secara
komprehensif.
8. Manfaat
Bagian manfaat ini adalah menjelaskan tentang manfaat yang bisa diperoleh
peserta didik jika mempelajari modul tersebut. Jadi, di dalamnya berisi keterangan
9. Tujuan Pembelajaran
Pembaca akan tertolong jika sejak awal diberitahu apa yang ditargetkan untuk
mereka capai setelah mempelajari modul tersebut. Dengan ditaruh di awal modul,
pembaca dapat menjadikan tujuan ini sebagai pegangan pada saat mempelajari
modul.
Bagian ini berisi cara menggunakan modul. Jadi, pada bagian ini ditunjukan
apa saja yang mesti dilakukan peserta didik ketika membaca modul.
Perilaku akhir yang diharapkan dapat diperoleh oleh peserta didik dari hasil
Bagian ini berisi sejumlah materi pokok yang akan dibahas agar peserta didik
lebih rinci dan mendetail. Dengan demikian peserta didik bisa memahaminya
secara mendalam.
14. Heading
berfungsi untuk tiga hal yaitu membatasi awal atau akhir materi atau bagian,
memberikan posisi topik, serta memperkirakan topik mana yang penting dan
15. Ringkasan
Bagian ini memuat rangkuman materi dalam satu bab, sehingga terletak di
Tugas yang diberikan kepada pserta didik perlu dinyatakan secara spesifik.
Tes ini diberikan pada akhir setiap bab atau akhir setiap kegiatan belajar. Hal
ini ditunjukkan untuk mengukur tingkat penguasaan materi yang dicapai oleh
Tes ini diberikan di akhir modul untuk melihat penguasaan peserta didik
terhadap materi yang sudah dipelajarinya dalam suatu modul. Waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tes akhir ini diusahakan tidak melebihi waktu
Bagian ini berisi feedback kepada peserta didik. Bagi yang telah menguasai
Sedangkan bagi yang masih belum mencapai belajar tuntas, disarankan untuk
20. Harapan
Bagian ini berisi sejumlah saran dan pengharapan bagi peserta didik agar
21. Glosarium
Bagian ini memuat definisi operasional yang digunakan dalam modul dan
jika peserta didik ingin mengetahui lebih lengkap atau lebih jauh tentang suatu
soal yang digunakan untuk meguji penguasaan materi peserta didik, baik untuk tes
dengan pengalaman dengan konsep-konsep fakta. Model MID ini guru bertugas
Instructional Design)
1. Model pembelajaran ini sangat baik dan efektif untuk diterapkan dalam
siswa.
mudah.
informasi baru.
jarang digunakan.
4. Karena ini membentuk suatu kelompok maka hal sering terjadi adalah
Instructional Design )
model pembelajaran MID siswa dituntut mengetahui tiga tahapan dalam model
pembelajaran MID yaitu (1) Lead-in yaitu siswa melakukan kegiatan yang terkait
ide mereka dengan materi atau konsep baru. (2) tahap reconstructionyaitu siswa
pengalamannya sendiri. (3) Production pada tahap ini konsep materi pembelajaran
nyata dan membawa alur pembelajaran yang produktif. Sehingga siswa tidak
hanya memahami secara konseptual tetapi dapat menciptakan hal baru dari konsep
Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) memiliki domain sikap, pengetahuan dan
mengantarkan siswa untuk eksis mengarungi kehidupan pada abad 21. Ciri-ciri
abad 21 antara lain: (1) informasi tersedia di mana saja dan kapan saja, (2)
pekerjaan rutin, (4) komunikasi darimana saja dan ke mana saja (Kemendikbud,
2013).
(sikap, pengetahuan dan keterampilan) yang memadai untuk eksis pada abad 21
menyelesaikan masalah
sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah
Dicetak pada tanggal 2020-09-08
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f26 26
(Sitiatava, 2013:55-56).
dengan prosedur yang didasarkan pada suatu metode ilmiah dan mengakomodasi
dengan prosedur yang didasarkan pada suatu metode ilmiah. Proses pembelajaran
(Kemedikbud, 2013):
1. Mengamati
sehari-hari yang berkaitan dengan topik matematika tertentu dan mengamati objek
2. Menanya
Guru harus mampu menginspirasi peserta didik untuk mau dan mampu
menanya. Pada saat guru mengajukan pertanyaan, guru harus membimbing dan
memandu peserta didik menanya dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan,
guru mendorong peserta didik menjadi penyimak yang baik. Pertanyaan guru
3. Menalar
yang logis dan sistematis atas fakta-fakta yang dapat diobservasi untuk
matematika, pada umumnya proses menalar terjadi secara simultan dengan proses
4. Mencoba
keterampilan hasil penalaran ke dalam suatu situasi atau bahasan yang masih satu
Dicetak pada tanggal 2020-09-08
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f26 28
lingkup, kemudian diperluas ke dalam situasi atau bahasan yang berbeda lingkup
(Kemedikbud, 2013).
5. Membentuk Jejaring
kolaboratif antara guru dan siswa atau antar siswa. Pembelajaran kolaboratif
merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar melaksanakan suatu teknik
interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja sedemikian rupa untuk
(Kemedikbud, 2013).
saintifik siswa diajarkan beberapa tahapan yaitu (1) Lead-in dan mengamati yaitu
sehari-hari dan mengamati objek matematika yang abstrak menjadi konkrit serta
menghubungkan ide-ide mereka yang telah mereka pelajari dengan materi atau
konsep baru. (2) tahap reconstruction, menanya dan menalar yaitu siswa
Dicetak pada tanggal 2020-09-08
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f26 29
peserta didik untuk mau dan mampu menanya. Dalam tahap ini dapat dikatakan
bahwa siswa dituntut untuk menalar dan berfikir yang logis dan sistematis atas
Pada tahap ini konsep materi pembelajaran yang telah disampaikan kemudian di
yang diperoleh pada tahap sebelumnya yakni berupa dugaan sementara sampai
situasi atau bahasan yang masih satu lingkup dengan bekerjasama sesama teman
sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja sedemikian
rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama
konsep semua materi, para siswa juga dibiasakan untuk memperoleh pemahaman
melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari
dengan abstraksi ini, siswa dilatih untuk membuat perkiraan, terkaan, atau
serta menghubungkan matematika dengan dunia nyata dan erat kaitannya dengan
2.6.1 Peluang
hasil. Namun tidak selalu hasil tersebut sesuai dengan yang diharapkan.
Himpunan dari semua hasil yang mungkin muncul pada suatu percobaan
disebut ruang sampel. Misal pada percobaan pelemparan sebuah dadu, maka
ruang sampelnya adalah {1,2,3,4,5,6}. Dari contoh diatas jelas bahwa kejadian
( )
P(A) = =
( )
Besarnya peluang suatu kejadian dapat ditunjukkan pada garis bilangan seperti
Peluang
O 1
Kemustahilan Kepastian
tersedia dua celana berwarna merah, hijau dan tiga baju berwarna putih,
kuning, krem. Berapa cara untuk menyusun pasangan celana dan baju ?
1. Diagram pohon
2. Tabel Silang
3. Pasangan Terurut
Dengan pasangan terurut misalkan himpunan baju dengan A =
{merah, hijau} dan himpunan warna celana dengan B = {putih, kuning, krem}.
pasangan warna baju dan warna celana dapat disusun dengan 6 cara.
Kualitas bahan ajar dapat mengacu pada kriteria kualitas menurut Nieven.
Menurut Nieven dalam Yamasari (2010:2) suatu material dikatakan baik jika
Dicetak pada tanggal 2020-09-08
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f26 33
indikator: (1) valid menurut para ahli yang berkompeten untuk menilai modul dan
memberikan masukan atau saran untuk menyempurnakan bahan ajar yang telah
dibuat (2) Praktis jika memenuhi indikator validator menyatakan bahwa bahan
ajar tersebut dapat digunakan dengan sedikit atau tanpa revisi (3) Efektif jika
memenuhi indikator: rata-rata skor pengerjaan tes hasil belajar siswa yang
diperoleh mencapai kriteria ketuntasan minimum dan adanya respon positif siswa
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Anak yang
proses pemberian nilai terhadap hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria
materi yang disebut post-test. Tujuan dari post-test adalah untuk mengetahui
Dicetak pada tanggal 2020-09-08
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f26 34
sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang telah disajikan pada suatu
periode tertentu.
Tes jika ditinjau dari bentuk soalnya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tes
hasil belajar dalam bentuk uraian (non obyektif) dan tes hasil belajar bentuk
obyektif. Disebut tes obyektif karena siapapun yang memeriksa hasil tes akan
menghasilkan skor yang sama sedangkan tes uraian hasilnya dipengaruhi oleh
pemberi skor. Dalam penelitian ini, instrumen tes yang digunakan adalah tes
bentuk obyektif. Tes diberikan pada saat setelah ujicoba akhir produk. Tes
konsep yaitu untuk mengetahui seberapa paham siswa terhadp konsep pada materi
peluang.