Anda di halaman 1dari 3

1.

Dokumentasi dalam bentuk Pathway Asuhan Kebidanan (Post Partum dengan Mastitis)

Hari dan Tanggal : Kamis, 11 Maret 2021


Tempat Praktik : PMB Ummi Wartini
Nama : Wartini
Program Studi : Profesi Bidan

Pathway Kasus Kebidanan


Nama : Ny. U
Usia : 25 tahun
Tanda / Gejala / keluhan secara GPA : P1A0
teori : Tanda / Gejala / keluhan yang
- Payudara (biasanya dialami pasien :
Patofisiologi (Sesuai Tanda /
unilateral) keras, memerah, Ibu mengatakan ini
Gejala / keluhan yang dialami
dan nyeri pasien) :
merupakan nifas hari ketujuh.
- Dapat disertai demam Terjadinya mastitis diawali dengan Ibu mengeluh payudara
>38 C0
peningkatan tekanan di dalam sebelah kanan terasa nyeri,
- Paling sering terjadi di duktus (saluran ASI) akibat stasis bengkak, lecet, kemerahan,
minggu ke-3 dan ke-4 ASI. Bila ASI tidak segera berat dan terasa panas dingin.
postpartum, namun dapat dikeluarkan maka terjadi tegangan Ibu sangat khawatir dengan
terjadi kapan saja selama alveoli yang berlebihan dan keadaannya.
menyusui mengakibatkan sel epitel yang
(Sarwono, 2020) memproduksi ASI menjadi datar
dan tertekan, sehingga
permeabilitas jaringan ikat
meningkat. Beberapa komponen
(terutama protein kekebalan tubuh
dan natrium) dari plasma masuk ke
dalam ASI dan selanjutnya ke
jaringan sekitar sel sehingga
memicu respons imun. Stasis ASI,
adanya respons inflamasi, dan
kerusakan jaringan memudahkan
terjadinya infeksi. (Sarwono,
2020)

Asuhan yang diberikan : Rasionalisasi dari asuhan yang diberikan :


 Memberikan dorongan kepada ibu untuk  Dengan memberikan dorongan kepada ibu, ibu
tetap menyusui bayinya mau menyusui bayinya
 Melakukan kompres hangat sebelum  Kompres hangat dapat memperlancar aliran ASI
menyusui dan kompres dingin setelah dan kompres dingin dapat mengurangi rasa sakit
menyusui dan bengkak pada payudara
 Mengajarkan ibu teknik menyusui yang  Teknik menyusui yang baik dan benar dapat
benar dengan memposisikan senyaman menjalin hubungan batin ibu dan anak,
mungkin pada saat menghisap puting dan memberikan kenyamanan bayi menghisap air
areola masuk ke mulut bayi susu, memperlancar produksi ASI, dan dapat
 Menganjurkan ibu agar menggunakan bra mencegah puting susu lecet
yang pas yang dapat menyokong payudara  Bra yang pas dapat menyokong payudara dengan
 Memberikan terapi oral : Amoxcillin 500 baik dan menjaga payudara tetap sehat serta dapat
mg 3x1/hari, Paracetamol 500 mg mencegah ASI yang macet yang bisa
3x1/hari, CTM 500 mg 3x1/hari, Antacid menyebabkan peradangan atau mastitis
500 mg 3x1/hari, Dexametason 500 mg  Terapi oral yang diberikan bertujuan untuk
3x1/hari mengurangi rasa nyeri dan peradangan pada ibu
(Sarwono, 2020)

Evaluasi asuhan yang diberikan :


Ibu mengerti dan melakukan anjuran bidan untuk
mengatasi mastitis
I. DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

Ttd
Nama Pasien Pembimbing
dan SOAP Klinik dan
No Tanggal Refleksi
Rekam Medis Akademik
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Kamis, 11 Ny. U Subjektif :
Maret 2021 Usia 25 tahun Ibu mengatakan
P1A0 ini merupakan
nifas hari ketujuh.
Ibu mengeluh
payudara sebelah
kanan terasa nyeri,
bengkak, lecet,
kemerahan, berat
dan terasa panas
dingin. Ibu sangat
khawatir dengan
keadaannya.
Objektif :
KU : baik,
kesadaran :
composmentis, TD :
120/70 mmHg, N :
82 x/mnt, RR :
20x/mnt, S : 37,9oC,
BB : 55 kg, TB :
155 cm. Payudara
sebelah kanan
bengkak, lecet,
kemerahan dan
terdapat nyeri tekan
serta panas dingin
Analisis :
Ny. U usia 25 tahun
P1A0 postpartum 7
hari dengan mastitis
Penatalaksanaan :
 Memberikan
dorongan
kepada ibu
untuk tetap
menyusui
bayinya
 Melakukan
kompres
hangat
sebelum
menyusui dan
kompres
dingin setelah
menyusui
 Mengajarkan
ibu teknik
menyusui
yang benar
dengan
memposisikan
senyaman
mungkin pada
saat
menghisap
puting dan
areola masuk
ke mulut bayi
 Menganjurkan
ibu agar
menggunakan
bra yang pas
yang dapat
menyokong
payudara
 Memberikan
terapi oral :
Amoxcillin
500 mg
3x1/hari,
Paracetamol
500 mg
3x1/hari, CTM
500 mg
3x1/hari,
Antacid 500
mg 3x1/hari,
Dexametason
500 mg
3x1/hari

Anda mungkin juga menyukai