Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA


KEPENDIDIKAN

DI SUSUN OLEH: KELOMPOK 4


NAMA: FITRI AMANDA SIREGAR
NIM : 1183111160
DOSEN PENGAMPU: Laurensia, S. Pd., M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..i


DAFTAR ISI
……………………………………………………………………….....ii
BAB I PENDAHULUAN
………………………………………………………….....3
1.1 Latar belakang …………………………………………………………3
1.2 Rumusan masalah ………………………………………………….3
1.3 Tujuan
…………………………………………………………………......3
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………...
2.1 Defenisi tenaga pendidi dan kependidikan…………………………….4
2.2 tugas dan fungsi tenaga pendidik dan kependidikan ……………4
2.3 defenisi manajemen tenaga pendidik dan kependidikan………5
2.4 Jenis- jenis tenaga pendidik dan pendidikan . ………………… …….5
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………..7
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………….7
3.2 Saran …………………………………………………………………7
DAFTARPUSTAKA…………………………………………………………………8

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tenaga
kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Tenaga kependidikan meliputi
pengelola satuan pendidikan, penilik, pamong belajar, pengawas, peneliti, pengembang,
pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar. Adapun dengan tenaga pendidik merupakan
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, serta berpartisipasai dalam menyelenggarakan
pendidikan.
Guru dan dosen merupakan salah satu dari tenaga pendidik profesional. Profesional yang
dimaksud merupakan pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (Undang-
Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Tenaga pendidik memiliki peran
penting dalam meningkatkan standar mutu pendidikan nasional. Tidak hanya tenaga pendidik
saja, tenaga kependidikan seperti pustakawan, laboran, staff dan lain-lain juga sangat
berperan dalam membantu menunjang peningkatan kualitas mutu pendidikan nasional.
Menurut Herawan dan Hartini ( dalam Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas
Pendidikan Indonesia, 2013) tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan
memegang peran strategis terutama dalam membentuk watak bangsa yang diinginkan. Pada
proses pembelajaran, peran pendidik tidak dapat digantikan hanya dengan teknologi yang
semakin maju saja. Hal tersebut disebabkan karena fungsi tenaga pendidik sebagai pengajar
bagi peserta didiknya begitu pula dengan tenaga kependidikan (kepala sekolah, pengawas,
tenaga perpustakaan, tenaga admisnistrasi) memiliki peran penting dalam melaksanakan
tugas administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan yang tidak dapat dihilangkan.

Berdasarkan keterkaitan antara Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional, Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan
pendapat Herawan dan Hartini (dalam Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas
Pendidikan Indonesia, 2013 ), dirasa profesionalitas tenaga pendidik dan kependidikan perlu
ditingkatkan agar mutu pendidikan nasional juga akan meningkat. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka perlu adanya manajemen tenaga pendidik dan kependidikan sebagai upaya
peningkatan mutu pendidik dan kependidikan yang mengatur begaimana cara pengelolaan
tenaga pendidik dan kependidikan tersebut.
1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana definisi tenaga pendidik dan kependidikan?
2.      Bagaimana tugas dan fungsi tenaga pendidik dan kependidikan?
3.      Bagaimana definisi manajemen tenaga pendidik dan kependidikan?

1.3  Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui definisi tenaga pendidik dan kependidikan.
2.      Mengetahui tugas dan fungsi tenaga pendidik dan kependidikan.
3.      Mengetahui definisi manajemen tenaga pendidik dan kependidikan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Definisi Tenaga Pendidik dan Kependidikan


Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1
ayat 5 yang dimaksud dengan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan
pengertian pendidik yang terdapat pada Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 6 yang dimaksud dengan pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, serta berpartisipasai dalam menyelenggarakan
pendidikan.
Danim dan Khairil (2012) menyebutkan bahwa secara umum tenaga kependidikan itu dapat
dibedakan menjadi empat kategori yaitu:
1.      Tenaga pendidik, terdiri atas pembimbing, penguji, pengajar dan pelatih.
2.      Tenaga fungsional kependidikan, terdiri atas penilik, pengawas peneliti dan
pengembang dibidang kependidikan dan pustakawan.
3.      Tenaga teknis kependidikan, terdiri atas laboran dan teknisi sumber belajar..
4.      Tenaga pengelola satuan pendidikan, terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua,
rektor dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah.
5.      Tenaga lain yang mengurusi masalah-masalah manajerial atau administratif
kependidikan.

Dari uraian diatas maka dapat diketahui bahwa guru merupakan salah satu rumpun dari
tenaga pendidik. Dimana tenaga pendidik termasuk dalam tenaga kependidikan. Nunu
Heryanto ( dalam Tim Dosen Administrasi Universitas Pendidikan Indonesia : 2013 )
mengemukakan hakikat guru dan tenaga kependidikan adalah sebagai berikut :
1.      Guru dan tenaga kependidikan merupakan agen pembaruan.
2.      Guru dan tenaga kependidikan berperan sebagai pemimpin dan pendukung nilai-
nilai masyarakat.
3.      Guru dan tenaga kependidikan berperan sebagai fasilitator memungkinkan
terciptanya kondisi yang baik bagi subjek didik untuk belajar.
4.      Guru dan tenaga kependidikan bertanggungjawab atas tercapainya hasil belajar
subjek didik.
5.      Guru dan tenaga kependidikan dituntut untuk menjadi contoh dalam pengelolaan
proses belajar mengajar bagi calon guru yang menjadi subjek didiknya.
6.      Guru dan tenaga kependidikan bertanggungjawab secara professional untuk
terus menerus meningkatkan kemampuannya.
7.      Guru dan tenaga kependidikan menunjang tinggi kode etik professional.
Danim dan Khairil (2012) mengatakan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan merupakan
dua jenis profesi atau pekerjaan yang saling mengisi. Pendidik dengan derajat profesionalitas
tingkat tinggi sekalipun nyaris tidak berdaya dalam bekerja tanpa dukungan tenaga
kependidikan. Sebaliknya, tenaga kependidikan yang profesional sekalipun tak bisa berbuat
apa-apa, tanpa dukungan guru yang profesional sebaga aktor langsung di dalam dan di luar
kelas, termasuk di laboratorium sekolah.

2.2  Tugas dan Fungsi Tenaga Pendidik dan Kependidikan


Berdasarkan Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
39 dijelaskan tentang tugas dari tenaga pendidik dan kependidikan yaitu :
Ø  Pasal (1)
Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan.
Ø  Pasal (2)
Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Dalam Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 juga
disebutkan bahwa “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah”. Dilanjutkan pada  pasal 6 disebutkan bahwa “Kedudukan guru dan dosen sebagai
tenaga professional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan
mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab.”
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara professional tenaga pendidik dan
kependidikan harus memiliki kompetensi yang disyaratkan baik dari pemerintah maupun
kebutuhan masyarakat sesuai dengan Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 42 antara lain:
Ø  Pasal (1)
Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang
kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Ø  Pasal (2)
Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidik usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi yang terakreditasi.
Berdasarkan Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidik dan tenaga kependidikan memiliki hak dan kewajiban dalam menjalankan tugas
yaitu :
1.      Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh :
a.       Penghasilan dan jasmani kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.
b.      Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
c.       Pembinaan karier yang sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas.
d.      Perlindungan  hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan
intelektual.
e.       Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan
untuk menujang kelancaran pelaksanaan tugas.

2.      Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban :


a.       Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenagkan, kreatif, dan
dialogis.
b.      Mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
c.       Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang di berikan kepadanya.

Adapun fungsi tenaga pendidik dan kependidikan terdapat dalam Undang-Undang No 14


tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yaitu sebagai agen pembelajaran,  pengembang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional.

2.3  Definisi Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan


Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris, management yang dikembangkan dari
kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari
Italia Maneggio yang diadopsi dari bahasa latin managiare, yang berasal dari kata manus
yang artinya tangan (Wikipedia.com). Menurut Herawan dan Hartini ( dalam Tim Dosen
Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2013) manajemen merupakan
suatu proses bekerja dengan orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi dengan
pelaksanaan fungsi-fungsi peraencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan
(controlling). Jadi, manajemen tenaga pendidik dan kependidikan dapat diartikan sebagai
suatu proses pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan untuk mencapai tujuan tertentu
dalam pendidikan.
Menurut Samsudin (2006) dalam organisasi pendidikan tenaga pendidik dan kependidikan
merupakan sumber daya manusia potensial yang turut berperan dalam mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Berdasarkan asumsi ini, ada beberapa teori tentang manajemen sumber
daya manusia pada organisasi swasta (perusahaan) sehingga sebelum diuraikan definisi
manajemen tenaga pendidik dan kependidikan terlebih dahulu akan dipapakarkan definisi
manajemen sumber daya manusia.
Ø  MSDM dipandang sebagai fungsi atau subsistem diskrit yang diharapkan mampu
menyelesaikan tugas-tugas khusus. Misal: Staffing yang efektif diarahkan untuk put
the right person in the right place at the right time. Sistem kompensasi diharapkan
mampu memotivasi performasi dan retensi pegawai.
Ø  MSDM merupakan serangkain sistem yang terintegrasi dan bertujuan untuk
meningkatkan performasi SDM. Misal : staffing, kompensasi, dan pelatihan yang
dimaksud untuk menyediakan dukungan yang sinergis bagi organisasi untuk
meningkatkan kemampuannya dalam mencapai tujuan stratejik, dengan menekan
biaya atau melahirkan inovasi.
Ø  Penerapan konsep outsourcing untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Ø  Pemanfaatan teknologi (khususnya TI) dalam memberikan layanan informasi
secara timbal balik. Dengan menggunakan teknologi yang tepat dapat mengurangi
jumlah tenaga kerja tanpa menurunkan mutu layanannya.
Ø  Pergeseran peran human capital menjadi peran sentral yang membantu organisasi
untuk memenangkan persaingan.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa manajemen tenaga
pendidik dan kependidikan adalah aktivitas yang harus dilakukan mulai dari tenaga pendidik
dan kependidikan itu masuk ke dalam organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti
melalui proses perencanaan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi,
penghargaan, pendidikan, dan latihan/ pengembangan dan pemberhentian.

2.4   jenis- jenis tenaga pendidik dan kependidikan

Tenaga Kependidikan merupakan seluruh komponen yang terdapat dalam instansi atau
lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup guru saja melainkan keseluruhan yang
berpartisipasi dalam pendidikan. Dilihat dari jabatannya, tenaga kependidikan dibedakan
menjadi tiga, yaitu :

a.      Tenaga Struktural
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-jabatan eksekutif umum
(pemimpin) yang bertanggung jawab baik langsung maupun tidak langsung atas satuan
pendidikan. (Kepsek, Wakepsek, urusan kurikulum, kesiswaan, sapras, dan pelayanan
khusus)

b.      Tenaga Fungsional
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yaitu jabatan yang
dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian akademis kependidikan. (Guru,
guru BP, pengembangan kurikulum dan teknologi kependidikan, pengembangan tes, dan
pustakawan)

c.       Tenaga Teknis Kependidikan


Merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya lebih dituntut
kecakapan teknis operasional atau teknis administrative. (Laboran, teknisi sumber belajar,
pelatih ; olahraga, kesenian dan keterampilan. Dan petugas TU)

Tenaga kependidikan merupakan hasil analisis jabatan yang dibutuhkan oleh suatu
sekolah atau satuan organisasi yang lebih luas. Sejalan dengan UU No 22 Tahun 1999
tentang pemerintahan daerah dan PP No 25 Tahun 2000 tentang kewenagan pemerintah dan
kewenangan provinsi sebagai daerah otonom, maka jenis-jenis tenaga kependidikan dapat
bervariasi sesuai kebutuhan organisasi yang bersangkutan.

BAB III
KESIMPULAN
A.    Simpulan
Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang peranan strategis
terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan
nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan pendidik (guru,
dosen, pamong belajar, instruktur, tutor, widyaiswara) dalam masyarakat Indonesia tetap
dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran
berkembang amat cepat. Untuk memahami konsep manajemen tenaga pendidik dan
kependidikan, kita terlebih dahulu harus mengerti arti manajemen tenaga pendidik dan
kependidikan. Berbagai definisi tentang manajemen telah banyak dikemukakan.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Manajemen
tenaga pendidik dan kependidikan adalah aktivitas yang harus dilakukan mulai dari tenaga
pendidik dan kependidikan itu masuk ke dalam organisasi pendidikan sampai akhirnya
berhenti melalui proses perencanaan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian
kompensasi, penghargaan, pendidikan dan latihan atau pengembangan dan pemberhentian.
Tujuan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan berbeda dengan manajemen
sumber daya manusia pada konteks bisnis, di dunia pendidikan tujuan manajemen SDM lebih
mengarah pada pembangunan pendidikan yang bermutu, membentuk SDM yang handal,
produktif, kreatif, dan berprestasi.

B.     Saran
Penulis menyarankan agar pemerintah memperhatikan secara serius dan berkala pada
aspek manajemen pendidikan ini, karena dari pendidikanlah landasan kemaajuan bangsa
Indonesia ini, manajemen pendidikan mengatur manusia-manusia (tenaga pendidik) yang
berada didalamnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikuntoi, Suharsimi dan Yuliana, Lia. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:


                  Aditya Media.

Kanwil Depdiknas Provinsi Jawa Barat. 2000. Buku Perundang-Undangan Tahun 2000.
                Bandung: Kanwil Depdiknas Provinsi Jawa Barat.

Siagiaan, S. 2000. Manajemen SDM. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukirman, Hartati. 2000. Manajemen Tenaga Pendidikan. Yogyakarta: FIP UNY.

Anda mungkin juga menyukai