NIM : P07120721027
KELAS : AJSTKA.2
Kesalahan pada proses awal (peresepan) lebih besar peluangnya untuk dikoreksi, dibanding
dengan kesalahan pada proses akhir (pemberian obat).
Memfasilitasi perubahan proses dan sistem untuk menurunkan insiden yang sering terjadi atau
berulangnya insiden sejenis
• 3. Berkoordinasi dengan staf dan klinisi terkait untuk menggalakkan praktek pengobatan
yang aman
DRUG ADMINISTRATION
(Pemberian Obat)
Yang berwenang melakukan pemberian obat di RS
Jumlah pasien RS yg mengalami ADR (adverse drug reaction), 17% nya dapat dicegah
Perawat pemberian obat dengan aman kepuasan pasien me↑ dan ADR me↓ serta
menekan biaya pengobatan di RS
SELF ADMINISTRATION
Home setting : self administration instruksi diberikan oleh dokter dan / atau farmasis. Pd
beberapa kasus yg membutuhkan pemberian khusus, membutuhkan bantuan keluarga atau
kerabat
Pemberian obat tanpa didampingi healthcare, maka pemberian KIE dg benar mutlak
diperlukan utk meningkatkan adherence, dan benar dlm pemberian utk jaminan dlm
patient safety
Pastikan :
3. Pasien tidak membahayakan orang lain ketika meletakkan obat atau menyimpan obat
(misal : anak kecil)
Jika tidak bisa pemberian obat diambil alih oleh tenaga kesehatan lain atau orang lain yg diberi
kewenangan.
Terdapat beberapa kelebihan dan resiko self administration pd pasien rawat inap di RS
Kelebihan
Risiko
1. Kewenangan utk memberikan obat. Dimiliki oleh dokter, perawat, dan apoteker
2. Form pemberian obat (Patient medicines administration chart) . Berisi data-data pasien, nama
obat, kekuatan dosis, sediaan, rute, frekuensi, jadwal pemberian obat, dll. Paraf diberikan oleh
prescriber sbg pihak yg memberi instruksi terapi dan oleh perawat, dokter, atau apoteker yg
melaksanakan instruksi tsb.
3. Informasi tertulis yg jelas ttg obat yg diberikan (ex: cara rekonstitusi obat injeksi). Wajib
bertanya jika ada informasi yg kurang jelas
Tepat pasien
Tepat obat
Tepat dokumentasi
Ps 10, wewenang praktik anestesi di Pra anestesi, intra anestesi dan pasca anestesi
c. pemeriksaan lain yang diperlukan sesuai kebutuhan pasien baik secara inspeksi, palpasi,
maupun auskultasi;
h. persiapan mesin anestesia secara menyeluruh setiap kali akan digunakan dan memastikan
bahwa mesin dan monitor dalam keadaan baik dan siap pakai;
i. pengontrolan persediaan obat-obatan dan cairan setiap hari untuk memastikan bahwa
semua obat-obatan baik obat anestesia maupun obat emergensi tersedia sesuai standar
rumah sakit; dan
j. memastikan tersedianya sarana prasarana anestesia berdasarkan jadwal, waktu, dan jenis
operasi tersebut.
b. pemantauan keadaan umum pasien secara menyeluruh dengan baik dan benar; dan
c. pendokumentasian semua tindakan yang dilakukan agar seluruh tindakan tercatat baik
dan benar
k. pemeliharaan peralatan agar siap untuk dipakai pada tindakan anestesia selanjutnya
Informed consent
Penyampaian informasi dari dokter atau perawat kepada pasien sebelum suatu tindakan
medis dilakukan.
Setiap pasien berhak mengetahui risiko dan manfaat dari tindakan medis yang akan
dijalaninya
sebelum tindakan medis dilakukan, dokter akan menjelaskan terlebih dahulu seputar
langkah-langkah, manfaat, dan risiko dari tindakan medis
Setelah menjadapatkan penjelasan pasien akan memahami segala manfaat dan risiko serta
tujuan pengobatan yang akan diberikan dokter, termasuk tingkat keberhasilan tindakan atau
terapi
Nama penyakit atau informasi mengenai diagnosis atau kondisi medis pasien
Jenis prosedur pemeriksaan atau pengobatan yang direkomendasikan atau akan dilakukan
oleh dokter
Risiko dan manfaat alternatif tindakan, termasuk jika tidak memilih prosedur tersebut
Transfusi darah
Penjahitan luka
Imunisasi
Pemeriksaan kejiwaan
Pemeriksaan penunjang tertentu, misalnya biopsi, aspirasi sumsum tulang, pungsi lumbal,
dan tes HIV atau VCT
Penelitian
Yang bisa diwakilkan: Anak anak, Pasien yang kehilangan dan kesadaran, pasien yang
gangguan fikir