TINJAUAN PUSTAKA
yang banyak digunakan dalam dunia pendidikan. Salah satu model pembelajaran
(STM).
pembelajaran yang mengaitkan antara sains dan teknologi serta manfaat bagi
berikut :
8
9
Sains
PBM
Teknologi Masyarakat
Gambar 2.1
Keterkaitan Sains Teknologi dan Masyarakat
(Sumber : Arifin, 2003)
Proses pengembangan materi tidak terlepas dari ciri sains yang berorientasi
pada proses dan produk saja, tetapi juga berorientasi pada teknologi yang ada dan
yang diperlukan dalam masyarakat. Jika sains dan teknologi yang berkaitan erat
dengan baik, maka segala sesuatu yang telah dicapai akan musnah (Arifin, 2003).
Sains merupakan ilmu yang mempelajari alam. Sains berawal dari sifat ingin
masyarakat.
2. Dari Pendekatan Menjadi Model Sains Teknologi Mayarakat
dijadikan sebagai pendekatan dalam pembelajaran sains yang mengacu pada garis-
garis besar program pengajaran dan dipilih melalui pokok bahan yang sesuai
saja”.
Pemantapan konsep
Penilaian
masyarakat yang dapat digali dari diri siswa, tetapi jika hal itu sulit dilakukan
maka isu masalahnya dapat saja dikemukakan oleh guru. Tahapan ini dapat
disebut tahap inisiasi yaitu mengawali atau memulai. Tahapan ini dapat juga
peristiwa yang telah diketahui siswa dengan materi yang akan dibahas,
hal-hal yang telah diketahui siswa sebelumnya yang ditekankan pada keadaan
pendekatan dan metode. Pada tahap ini siswa diberikan stimulan berupa
4) Pemantapan Konsep
pembentukan konsep tidak tampak ada miskonsepsi yang terjadi pada siswa,
demikian pula setelah akhir penyelesaian isu dan masalah, guru tetap perlu
pembelajaran. Hal ini penting dilakukan karena sangat mungkin terjadi bahwa
5) Penilaian
mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak. Penilaian penting
1) Ranah proses
tertentu.
2) Ranah Konsep
3) Ranah Kreativitas
Ranah ini merupakan kombinasi antara obyek dan ide atau gagasan
4) Ranah Sikap
5) Ranah Aplikasi
6) Ranah Keterkaitan
Teknologi Masyarakat
1. Keterampilan Mengobservasi
2. Keterampilan Menghitung
3. Keterampilan Mengukur
4. Keterampilan Mengklasifikasi
5. Keterampilan Menyimpulkan
pengetahuan sebelumnya.
Dalam model Sains Teknologi Masyarakat terdapat dua aliran filsafat yang
digunakan yaitu aliran filsafat konstruktivisme dan pragmatisme. Kedua aliran ini
a. Konstruktivisme
sebagai berikut:
1) Suatu proses dimana pengetahuan diperoleh dengan jalan mengaitkan
secara individual.
miskonsepsi.
mendapatkan kejelasan.
dikehendaki informasi itu menjadi milik mereka sendiri. Dengan dasar inilah
pengetahuan. Untuk itu tugas guru sebagai pendidik adalah memfasilitasi proses
tersebut dengan:
dalam belajar
Selain itu, dalam teori konstruktivisme siswa perlu dibiasakan untuk
pengetahuannya sendiri.
b. Pragmatisme
laku manusia untuk melakukan tindakan yang positif dan mampu meningkatkan
berkembang pesat.
sebagai berikut:
kebutuhan masyarakat.
b. Bagi guru tidak mudah untuk mencari isu atau masalah pada tahap
pendahuluan yang terkait dengan topik yang dikaji, karena hal ini
masalah lingkungan.
dan sikap-sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan untuk memperoleh dan
nbahwapendekatan
ruksional yang berada diluar jangkauan kemampuan peserta didik. Pendekatan ini justru bermaksud mengembangkan kem
pengembangan fakta, konsep dan prinsip ilmu pengetahuan bagi diri siswa.
2. Fakta, konsep dan prinsip ilmu pengetahuan yang ditemukan dan
keterampilan proses untuk proses pembelajaran membuat siswa belajar proses dan
1. Keterampilan Mengamati
dalam proses memperoleh ilmu pengetahuan serta merupakan hal terpenting untuk
memiliki dua sifat utama yakni sifat kualitatif dan kuantitatif. Mengamati bersifat
menggunakan panca indra, tetapi juga menggunakan alat bantu lain yang dapat
2. Keterampilan Mengklasifikasikan
yang ada dalam kehidupan sekitar kita. Menentukan golongan dapat juga
3. Keterampilan Mengkomunikasikan
memperoleh fakta, konsep atau prinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk suara,
4. Keterampilan Mengukur
kita serta mengkomunikasikan secara efektif kepada orang lain. Contoh mengukur
antara lain mengukur panjang garis, mengukur berat badan, mengukur suhu
5. Keterampilan Memprediksi
akan terjadi pada waktu yang akan datang berdasarkan perkiraan pada pola
kecenderungan tertentu atau hubungan antara fakta, konsep dan prinsip dalam
ilmu pengetahuan.
6. Keterampilan Menyimpulkan
objek atau peristiwa berdasarkan fakta, konsep dan prinsip yang diketahui. Pada
kejadian-kejadian.
beberapa sub keterampilan (Dimyati dan Mudjiono, 2006) disajikan dalam Tabel
2.2.
Tabel 2.2
Keterampilan Proses IPA
(Sumber : Dimyati dan Mudjiono, 2006)
menghasilkan KPS yang dapat diukur sub KPSnya disajikan dalam Tabel 2.3.
Tabel 2.3
KPS yang dapat Diukur Sub KPSnya Pada Percobaan Mengidentifikasi
Efek Tyndall
dasarkanprosedurpercobaanAplikasiKoagulasidalamproses pembuatan tahu yang dapat diukur sub KPSnya disajikan pada T
Tabel 2.4
KPS yang dapat Diukur Sub KPSnya Pada Percobaan Aplikasi Koagulasi
Perolehan yang dimaksud yaitu hasil belajar yang diperoleh dari pengalaman dan
melibatkan keterampilan proses tersebut hanya dapat dimiliki oleh siswa bila guru
mempunyai sentral yang bukan hanya sebagai sarana demonstrasi dan penjelasan
saja, akan tetapi juga sebagai inti dalam proses belajar mengajar sains.
percobaan
praktikum yaitu :
mengetahui kebenaran dari suatu teori tertentu tetapi juga aktif berpikir dan
pada tahun 1961 sewaktu meneliti proses difusi berbagai zat dalam medium cair.
Graham mengamati bahwa zat seperti kanji, gelatin, getah, dan albumin berdifusi
sangat lambat dan tidak mampu menembus membran tertentu. Kelompok zat ini
dinamai koloid, yang berarti seperti lem (berasal dari bahasa Yunani, kolla = lem
Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam
Dengan sifat ini, sistem koloid banyak digunakan dalam industri kosmetik, tekstil,
terdispersi yang cukup besar (1–100) nm atau 10-7 – 10-5 cm, sehingga terkena
efek Tyndall.
Gambar 2.3
Perbedaan ukuran larutan, koloid, suspensi
Apabila kita campurkan gula dengan air, ternyata gula larut dan diperoleh
larutan gula. Di dalam larutan, zat terlarut tersebar dalam bentuk partikel yang
sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan lagi dari mediumnya walaupun
satu fase (homogen). Ukuran partikel zat terlarut kurang dari 10 -7 cm. Larutan
Di lain pihak, jika kita mencampurkan tepung terigu dengan air, ternyata
tepung terigu tidak larut. Walaupun campuran ini diaduk, lambat laun tepung
terigu akan memisah (mengalami sedimentasi). Campuran seperti ini kita sebut
dua fase. Ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari 10 -5 cm. Suspensi dapat
Selanjutnya, jika kita campurkan susu (misalnya susu instan) dengan air,
ternyata susu “larut” tetapi larutan itu tidak bening melainkan keruh. Jika
didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan
jika diamati dengan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan partikel-
partikel lemak susu yang tersebar dalam air. Campuran seperti ini disebut koloid.
Ukuran partikel koloid berkisar antara 10-7 cm – 10-5 cm. Jadi, koloid tergolong
campuran heterogen dan merupakan sistem dua fase.. Pada campuran susu dengan
air, fase terdisfersi adalah lemak, sedangkan medium pendispersinya adalah air.
Perbandingan sifat larutan sejati, koloid dan suspensi dapat diperlihatkan oleh
Tabel 2.5.
Tabel 2.5
Perbandingan sifat larutan, koloid, dan suspensi.
d mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan ataupun suspensi. Pada bagian ini akan dibahas beberapa sifat k
Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah suatu efek penghamburan berkas sinar oleh partikel-
partikel yang terdapat dalam sistem koloid, sehingga jalannya berkas sinar terlihat.
Gejala ini pertama kali dipelajari oleh John Tyndall, ahli fisika bangsa Inggris
Gambar 2.4
Contoh Terjadinya Efek Tyndall
rjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar terse
Gerak Brown
Brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-
Gerak Brown akan makin cepat jika ukuran partikel koloid makin kecil.
Sebaliknya, makin besar ukuran partikel gerakannya makin lambat. Oleh karena
itu, dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar,
Gerak Brown merupakan salah satu faktor yang menstabilkan koloid. Oleh
permukaan suatu zat. Partikel koloid mempunyai kemampuan untuk menyerap ion
bermuatan listrik.
Sifat adsorpsi dari koloid ini digunakan dalam berbagai proses sebagai
berikut :
a. Lapisan pertama ialah lapisan inti yang bersifat netral, terdiri atas partikel
koloid netral.
b. Lapisan ion dalam ialah lapisan ion-ion yang diadsorpsi oleh koloid.
Jika muatan koloid itu sejenis, maka partikel-partikel koloid saling tolak-
menolak dan tidak terjadi tumbukan satu sama lain sehingga proses pembentukan
molekul yang lebih besar dapat dihindarkan dan tidak tertjadi penggumpalan.
Partikel koloid dapat mengadsorpsi tidak hanya ion dan muatan listrik tetapi juga
zat lain berupa molekul netral. Oleh karena koloid mempunyai permukaan yang
Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid sehingga terjadi endapan. Dengan terjadinya koag
sejenis, maka muatan listrik akan hilang, sehingga partikel koloid akan bergabung