Anda di halaman 1dari 8

(PELAYANAN PRIMA DI RUMAH SAKIT)

KELOMPOK 3

1. Ririn Herawati Putri (pasien)

2. Susi Zahara (Perawat 1)

3. Raihanah (Perawat 2)

4. Ikhsanuddin (Suami Pasien)

5. Melliana (Dokter)

6. Rauzatul Jannah (Petugas Loket)

7. Fitri Febriyanur (Farmasi)

Di pagi hari tepat pukul 09.00 di RS Sabang datang seorang pasien


bernama Ibu ririn diantar oleh suaminya Tn. ikhsan hendak memeriksakan
kondisi kesehatannya di Poli. Ibu ririn berasal dari daerah by pass dan baru
pertama kali datang untuk berobat sehingga ibu ririn dan suaminya merasa
kebingungan dalam proses registrasi.
AREA RUMAH SAKIT

Ikhsannuddin : Permisi suster, istri saya mau berobat tapi saya tidak tau cara
mendaftar

Raihanah : Apakah ini baru pertama kalinya ingin berobat?

Ikhsanuddin : Iya, ini baru pertama kalinya.

Ririn : Bisa cepat sedikit pak, saya tidak bisa berdiri terlalu lama

Raihanah : Tahan sebentar ya bu, sini saya antar ke loket 1 untuk registrasi

Ikhsanuddin : Iya suster, terima kasih

Raihanah : Pak, disini loket pendaftarannya. Nanti petugas loketnya akan


menjelaskan persyaratan yanh dibutuhkan. Kalau begitu saya
permisi dulu ya pak.

Ikhsan dan ririn : iya terima kasih suster atas petunjuknya

(setelah diantar oleh perawat ke loket 1 suami pasien langsung menghampiri


petugas untuk melakukan registrasi)

DI LOKET 1

Ikhsanuddin : Permisi mba

Rauzatul : Iya pak, ada yang bisa saya bantu?

Ikhsanuddin : Begini suster istri saya mau periksa

Rauzatul : Baik pak. Apa ada surat rujukan?

Ikhsanuddin : Maaf yang mana mba?


Rauzatul : Sebelumnya istri bapak periksa dimana?

Ikhsanuddin : Dipuskesmas cot ba’u

Ririn : Pak yang tadi dikasih sama dokter dipuskesmas, ada di tas ibu.

Rauzatul : Bisa saya lihat sekalian ya pak sama KTP dan KK istri bapak.

Ikhsanuddin : (sambil kebingungan mencari KK) Oh iya ini suster

Rauzatul : Apakah bapak punya jaminan kesehatan atau umum?

Ikhsanuddin : Iya ada suster, saya pakai KIS (Kartu Indonesia Sehat)

Rauzatul : Keluhan istri bapak apa?

Ikhsanuddin : Bagaimana perasaan ibu?

Ririn : Saya lemas, pusing, kadang sesak nafas.

Rauzatul : Kalo begitu bapak ke Poli Interna. Saya akan memberikan nomor
antrian, nanti berkas dan buku statusnya saya yang antarkan.

Ikhsanuddin : Maaf suster, poli interna dibagian mana? Saya tidak tau

Rauzatul : baik pak, perawat raihanah yang akan mengantarkan bapak k poli
interna

Ikhsanuddin : Iya, terima kasih suster

Rauzatul : Sama-sama pak.


(Setelah menemukan poli interna suami pasien langsung menyerahkan no.
Antrian pada perawat di Poli Interna)

Ikhsanuddin : permisi, Ini poli interna yah?

Fitri : Iya pak, ada yang bisa saya bantu?

Ikhsanuddin : Ini nomor antrian istri saya.

Fitri : Iya pak. Silahkan duduk dulu sambil menunggu buku statusnya
datang

(Setelah beberapa menit kemudian petugas loket datang mengantarkan


buku status pasien dan tak lama kemudian nomor antrian ibu ririn di panggil
dan memasuki ruangan pemeriksaan perawat)

Ikhsanuddin : Assalamualaikum, permisi suster.

Susi zahara : Waalaikumsalam. Iya, silahkan duduk pak, bu. Dengan ibu ririn?

Ririn : Iya suster

Susi zahara : Sebelumnya saya akan memeriksa TTV ibu (menanyakan keluhan
pasien)

Ririn : Iya silahkan suster (tersenyum dengan wajah pucat)

Susi zahara : Apa keluhan ibu?

Ririn : Saya merasa lemas, pusing dan kadang juga merasa sesak suster.

Susi zahara : Sejak kapan bu?


Ririn : Sudah 1 minggu suster,.. Sus, Dokternya sudah datang?

Susi zahara : Iya sudah bu, saya sudah memeriksa TD ibu selanjutnya. Saya akan
memeriksa nadi ibu (setelah selesai memeriksa nadi dan pernafasan.
Perawat mengambil TM di ketiak pasien)

Ririn : Bagaimana suster hasil tensinya berapa?

Susi zahara : Tekanan Darah 90/60 mmHg, Suhu 36°C, Nadi 75x/i, Pernafasan
17x/i

Ririn : Itu normal suster?

Susi zahara : Tekanan Darah Ibu rendah

Ikhsanuddin : Jadi bagaimana pak? (Dengan ekspresi wajah yang panik


menganggap suster salah tensi)

Fitri : Bapak tenang dulu ya

Susi zahara : Ini sudah betul bapak TD Ibu rendah itu yang menyebabkan ibu
gampang merasa telah tapi bapak tenang saja nanti dokter yang akan
menjelaskan.

(Setelah selesai pemeriksaan umum ibu wana dipanggil masuk ke


ruangan dokter)

Raihanah : Ibu ririn

Ririn : Iya sus

Fitri : Sini bu, saya antar keruangan dokter

Raihanah : Silahkan masuk bu


Ririn : Iya suster

Raihanah : Silahkan duduk ibu, pak

Melliana : Selamat pagi bu, pak.

Ikhsan dan ririn : Selamat pagi dokter

Melliana : Suster buku statusnya yang mana?

Raihanah : Ini dok (sambil melakukan diatas meja)

Melliana : Bagaimana perasaan ibu hari ini?

Ririn : Saya merasa pusing dokter dan lemas

Melliana : Keluhan yang lainnya?

Ririn : Kadang saya juga merasa sesak, dada saya juga kadang sakit dok.

Melliana : Sejak kapan ibu mengalaminya?

Ririn : Sejak 1 minggu yang lalu dok.

Melliana : Lohh, kok baru periksa sih?

Ikhsanuddin : Istri saya takut ke RS takutnya nanti di suntik tapi saya khawatir jadi
saya paksa untuk datang periksa dan ini juga baru pertama kali
berobat.

Melliana : Aduhh... loh kok takut saya tidak gigit kok bu.

Ririn : Tidak dok (sambil tersipu malu)


Melliana : Jadi begini dari hasil pemeriksaan ibu mengalami anemia atau
kurang darah.

Ririn : Itu parah yah dok?

Melliana : Ini baru anemia akut. Jadi jangan khawatir ya bu

Ikhsanuddin : Jadi bagaimana dokter?

Melliana : Jadi.. Anemia itu.. (sambil menjelaskan mengenai anemia) dan pola
hidup pasien, pola menstruasi dan riwayat keluarga pasien

Ririn : Iya dok (sambil mengangguk)

Melliana : Suster bisa ambilkan kertas resep obatnya?

Raihanah : Ini dok (sambil memberikan lembaran resep obat)

Melliana : oke bu. Saya akan meresepkab obat untuk ibu, disini sudah ada
sangobion untuk penambah darah, vutamin C dan karena ibu takut
jarum suntik jadi saya berikan vutamin 12 juga, yamg kapsul saja
karena masih anemia akut. Sudah ada aturan minumnya tertera pada
obatnya, jangan lupa konsumsi makanan yang tadi saya sudah
beritahukan. Terus kalau obatnya sudah habis dan masih ada
gejala,kontrol lagi yah.

Ririn dan Ikhsan : Iya terima kasih banyak dokter.

Melliana : Iya sama-sama.

Raihanah : Ini pak (sambil memberikan resep obatnya) bapak bisa tebus
obatnya dibagian farmasi

Ikhsanuddin : Itu farmasinya disebelah mana yah suster?


Raihanah : Dekat UGD pak.

Ikhsanuddin : Yang didepan itu yah suster?

Raihanah : Iya pak, kalau masih bingung nanti tanya saja sama penjaga didepan.

Ikhsanuddin : Oh iya terima kasih suster, kami permisi dulu.

Ririn : Permisi dok, sus.

Melliana : Iya pak, bu, hati-hati. Semoga lekas sembuh.

Raihanah : Mari bu,pak saya antar keluar.

Anda mungkin juga menyukai