Anda di halaman 1dari 17

Makalah keperawatan Maternitas

ASUHAN KEPERAWATAN
PROLAPS TALI PUSAT

Disusun Oleh :

AYU SAKILA 1340351983


ELJA MIFTA 1340351977
MELLIANA 1340351983

Dosen Pembimbing :
TITIK KUSMAWATI S.Kep

AKADEMI KEPERAWATAN IBNU SINA KOTA SABANG


TAHUN AJARAN 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya ai
tidak akan sanggup untuk mrnyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat beriring salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nantik-nantikan syafa’atnya di akhirat nantik.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
bak itu berupa sehat fisik, akal pikiran, sehingga penulismampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah KEPERAWATAN MATERNITAS
dengan berjudul “ PROLAPS TALI PUSAT ”.

Penulis tentu meyadrai bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahn serta kekuranagn didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta sarannya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Definisi Prolaps Tali Pusat..............................................................................................2
B. Etiologi............................................................................................................................2
C. KLASIFIKASI................................................................................................................3
D. Manifestasi klinis............................................................................................................4
E. Patofisiologi....................................................................................................................4
F. Komplikasi......................................................................................................................5
G. Penatalaksanaan..............................................................................................................5
H. Prognosis.........................................................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................7
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN...................................................................................7
A. Pengkajian.......................................................................................................................7
B. Diagnosa Keperawatan....................................................................................................8
C. Intervensi Keperawatan...................................................................................................8
BAB IV....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. SARAN.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSAKA.................................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Prolaps tali pusat adalah kejadian dimana di samping atau melewati bagian
terendah janin di dalam jalan lahir setelah ketuban pecah. Terhentinya aliran darah
yang melewati tali pusat dapat berakibat fatal karena terkait dengan oksigenasi janin.
Tali pusat mungkin terdapat di dalam tonjolan cairan amnion, atau dikatakan
presentasi tali pusat (tali pusat terkemuka), atau mungkin mengalami prolaps dan
berada di depan bagian presentasi janin setelah membran ruptur (dikatakan
penumbungan tali pusat). Yang menjadi masalah pada prolaps tali pusat adalah tali
pusat terletak di jalan lahir di bawah bagian presentasi janin, dan tali pusat terlihat
pada vagina setelah ketuban pecah.
Mortalitas terjadinya prolaps tali pusat pada janin sekitar 11-17 %. Insiden
terjadinya prolaps tali pusat adalah 1 : 3000 kelahiran, tali pusat menumbung kira-
kira 1 : 200 kelahiran, tetapi insiden dari occult prolapse 50 % tidak diketahui.
Beberapa kejadian occult prolapse menyebabkan satu atau lebih kejadian
dengan diagnosa kompresi tali pusat. Prolaps tali pusat lebih sering terjadi jika tali
pusat panjang dan jika plasenta letak rendah. Myles melaporkan hasil penelitiannya
dalam kepustakaan dunia bahwa angka kejadian prolap tali pusat berkisar antara 0,3
% sampai 0,6 % persalinan.

B. Rumusan Masalah
A. Bagaimana definisi dari prolaps tali pusat ?
B. Bagaimana asuhan keperawatan dari prolaps tali pusat?

C. Tujuan Penulisan
Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui konsep tentang prolaps tali
pusat dan melakukan asuhan keperawatan yang tediri dari pengkajian, diagnosa,
intervensi, implementasi dan evaluasi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Prolaps Tali Pusat

Tali pusat terkemuka (diketahui saat ketuban masih utuh) dan


tali pusat menumbung (ketuban sudah pecah) sama bahayanya dan
mengancam kehidupan janin. Keadaan ini perlu penanganan segera. Prolaps tali
pusat merupakan komplikasi yang jarang terjadi, kurang dari 1/200 kelahiran,
tetapi dapat mengakibatkan tinggi nya kematian janin.
Oleh karena itu, diperlukan keputusan yang matang dan
pengelolahan segera Prolaps tali pusat adalah Tali pusat berada di samping atau
melewati bagian terendah janin dalam jalan lahir sebelum ketuban pecah.
(Mansjoer Arif, 2000).
Prolaps Tali Pusat adalah Keadaan darurat yang mana keadaan tali pusat
dipindahkan diantara bagian yang disiapkan untuk janin dan tulang
pelvis ibu. ( Maternal Invant Health )

Prolaps tali pusat adalah kejadian dimana di samping atau melewati


bagian terendah janin di dalam jalan lahir setelah ketuban pecah. Terhentinya
aliran darah yang melewati tali pusat dapat berakibat fatal karena terkait dengan
oksigenasi janin.
B. Etiologi
Faktor dasar yang merupakan faktor predisposisi prolaps tali pusat adalah
tidak terisi secara penuh pintu atas panggul dan serviks oleh bagian terendah janin.
Faktor-faktor etiologi prolaps tali pusat meliputi beberapa faktor yang sering
berhubungan dengan ibu, janin,plasenta, tali pusat, dan iatrogenik. Sering ditemukan
pada kasus-kasus :
- Prematuritas

- Presentasi yang abnormal seperti letak lintang atau letak sungsang


terutama presentasi kaki

2
- Polihidramnion sering dihubungkan dengan bagian terendah janin
yang tidak engage.

- Tumor dipanggul yang mengganggu masuknya bagian terendah


janin

- Tali pusat abnormal panjang>75

- Plasenta letak rendah

- Solusia plasenta

- Ketuban pecah dini

- Amniotomi

- Posisi melintang

- Letak sungsang

- Kehamilan premature

- Hidramnion

- Janin kembar

- Janin terlalu kecil

3
C. KLASIFIKASI
Prolaps Tali pusat dapat dibedakan menjadi 5 derajat yaitu :
1. Tali pusat terkemuka, bila tali pusat berada dibawah bagian terendah jani
dan ketuban masih intak
2. Tali pusat menumbung, bila tali pusat keluar melalui ketuban yang sudah
pecah, ke serviks dan turun ke vagina.
3. Prolaps Occult
Keadaan dimana tali pusat terletak diatas di dekat pelvis tetapi tidak dalam
jangkauan jari pada pemeriksaan vagina.
4. Tali Pusat mungkin fore lying
Adalah keadaan dimana tali pusat dapat diraba melalui arteum uteri, tetapi
berada didalam kantong ketuban yang utuh.

5. Tali pusat mungkin prolaps kedalam vagina atau bahkan diluar vagina
setelah ketuban pecah. ( Kedaruratan obsterti & Ginekologi, hal 372)

D. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis atau gejala klinis yang dapat timbul dari prolaps tali
pusat adalah :

1. Tali pusat kelihatan menonjol keluar dari vagiana.

2. Tali pusat dapat dirasakan/ diraba dengan tangan didalam bagian yang
lebih sempit dari vagina.

3. Keadaan jalan lahir yang berbahaya mungkin terjadi sebagai mana tali
pusat ditekan antara bagian presentase dan tulang panggul.

4
4. Bradikardia janin ( DJJ <100x/menit)

5. Hipoksia Janin

E. Patofisiologi
Tekanan pada tali pusat oleh bagian terendah janin dan jalan lahir akan
mengurangi atau menghilangkan sirkulasi plasenta. Bila tidak dikoreksi, komplikasi
ini dapat mengakibatkan kematian janin.
Obstruksi yang lengkap dari tali pusat menyebabkan dengan segera
berkurangnya detak jantung janin(deselerasi variabel). Bila obstruksinya hilang
dengan cepat, detak jantung janin akan kembali normal. Akan tetapi, bila
obstruksinya menetap terjadilah deselerasi yang dilanjutkan dengan hipoksia
langsung terhadap miokard sehingga mengakibatkan deselerasi yang lama. Bila
dibiarkan, terjadi kematian janin.
Seandainya obstruksinya sebagian, akan menyebabkan akselerasi detak
jantung. Penutupan vena umbilikalis mendahului penutupan arteri yang
menghasilkan hipovolemi janin dan mengakibatkan akselerasi jantung janin.
Gangguan aliran darah yang lama melalui tali pusat menghasilkan aksidosis
respirator dan metabolik yang berat, berkurangnya oksigenanasi janin, bradikardia
yang menetap, dan akhirnya kematian janin. Prolaps tali pusat tidak berpengaruh
lagsung pada kehamilan atau jalannya persalinan.

F. Komplikasi
Pada presentasi kepala, prolapsus funikuli sangat berbahaya bagi janin,
karena setiap saat tali pusat dapat terjepit antara bagian terendah janin dengan jalan
lahir dengan akibat gangguan oksigensi janin. Pada tali pusat terdepan, sebelum
ketuban pecah, ancaman terhadap janin tidak seberapa besar, tetapi setelah ketuban
pecah bahaya kematian janin sangat besar. Myles melaporkan hasil penelitiannya

5
dalam perpustakaan dunia, bahwa angka kejadian berkisar antara 9,3-0,6%
persalinan.
Sedangkan pada ibu karena terjadi prolapsus maka dilakukan seksio atau
persalinan normal yang dapat menimbulkan terjadinya trauma jaringan dan leserasi
pada vagina servik.

G. Penatalaksanaan
1. Tali Pusat Bedenyut
a. Jika tali pusat berdenyut, berarti janin masih hidup.

b. Beri oksigen 4-6 liter/ menit melalui masker atau nasal kanul.

c. Posisi ibu Trendelenberg.

d. Diagnosis tahapan persalinan melalui pemeriksaan dalam segera.

e. Jika ibu pada persalinan kala I :

 Dengan sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi (DTT) masukan


tangan kedalam vagina dan bagian terendah janin segera
didorong ke atas, sehingga tahanan pada tali pusat dapat
dikurangi.

 Tangan yang lain menahan bagian terendah di supra bubis dan


evaluasi keberhasilan reposisi.

 Jika bagian terbawah janin sudah terpegang dengan kuat


diatas rongga panggul, keluarkan tangan dari vagina, letakan
tangan tetap diatas abdomen sampai dilakukan sesio cesarea.

 Jika tersedia, berikan salbutamol 0,5 mg IV secara


berlahan untuk.

6
 Segera lakukan seksio cesarea.

f. Jika ibu pada persalinan kala II


a. Pada persentasi kepala, lakukan persalinan segera dengan
ekstraksi vakum atau ekstraksi cunam/forseps
b. Jika persentase bokong/sungsang lakukan ekstraksi bokong
atau kaki, dan gunakan forseps pipa panjang untuk
melahirkan kepala yang menyusul.
c. Jika letak lintang, siapkan segera seksio caesarea
d. Siapkan segera resusitasi neonatus.
H. Prognosis
Komplikasi ibu seperti laserasi jalan lahir, ruptura uteri, atonia uteri akibat anestesia,
anemia dan infeksi dapat terjadi sebagai akibat usaha menyelamatkan bayi.
Kematian perinatal sekitar 20-30%. Prognosis janin membaik dengan seksio
sesarea secara liberal untuk terapi prolaps tali pusat.
Prognosis janin bergantung pada beberapa faktor berikut:
a. Angka kematian untuk bayi prematur dengan prolaps tali pusat
hampir 4x lebih tinggi daripada bayi aterm.
b. Bila gawat jnin dibuktikan oleh detak jantung yang abnormal ,
adanya cairan amnion yang terwarnai oleh mekonium, atau tali
pusat pulsasinya lemah, maka prognosis janin buruk.
c. Jarak antara terjadinya prolaps dan persalinan merupakan faktor
yang paling kritis untuk janin hidup.
d. Dikenalnya segera prolaps memperbaiki kemungkinan janin hidup.
e. Angka kematian janin pada prolaps tali pusat yang letaknya
sungsang atau lintang sama tingginya dengan presentasi kepala. Hal
ini menghapuskan perkiraan bahwa pada kedua letak janin yang

7
abnormal tekanan pada tali pusatnya tidak kuat.

BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Identitas klien
2. Riwayat kehamilan (GPA)
3. Pemeriksaan umum : kesadaran, tanda vital, keadaan umum.
4. Pemeriksaan khusus
a. Kepala :
Ø Rambut : Kebersihan kulit kepala

Ø Wajah : Adanya kloasma gravidarum atau tidak

Ø Mata : Konjungtiva anemis atau tidak, sklera ikterik atau tidak.

Ø Hidung : Kebersihan→sekret ada atau tidak, sinus paranasal membesar atau


tidak.
Ø Mulut : Kebersihan→mukosa mulut merah atau tidak, gigi berlubang atau
tidak.
Ø Telinga :Kebersihan liang telinga, ada serumen atau tidak.
Ø Leher : Kelenjar tiroid membesar atau tidak

b. Toraks :
Ø Inspeksi: Frekuensi pernapasan teratur atau tidak, pada payudara ada striae

dan linea atau tidak, areola mamae hiperpigmentasi atau tidak, serta puting

8
susu menonjol datar atau terbenam.

Ø Palpasi : Ada pembengkakan pada payudara atau tidak.

Ø Auskultasi : Bunyi napas normal atau tidak, bunyi jantung SI-S2 diapeks.

c. Abdomen :

Ø Inspeksi : Ada striae dan linea atau tidak, ada bekas luka operasi atau

tidak.

Ø Palpasi : Tinggi fundus uteri, pemeriksaan leupold. Ø

Auskultasi : DJJ normal tidak.

d. Vulva : Kebersihan vulva, fluor albus ada atau

tidak.

e. Ekstremitas : ada varises atau tidak, edema ada

atau tidak.

f. Pemeriksaan vaginal toucher

B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas b/d perubahan aliran darah ke plasenta atau
melalui tali pusat (prolaps).
2. Ketakutan dan kecemasan b/d situasi, ancaman yang dirasakan oleh ibu atau
janin.
3. Resiko cedera terhadap janin b/d hipoksia janin dan abnormalitas pelvis
ibu.
4. Koping individu inefektif b/d komplikasi persalinan.
5. Resiko infeksi b/d terpaparnya tali pusat dengan udara dingin.

C. Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSA TUJUAN & HASIL INTERVENSI
1. Gangguan pertukaran Setelah dilakukan tindakan 1. Perhatikan
maturasi janin
gas b/d perubahan keperawatan 3x24 jam
berdasarkan
aliran darah ke diharapkan gangguan riwayat ibu dan
pengukuran uterus.

9
plasentaatau melalui petukaran gas membaik 2. Lakukan manuver
Leupold dan
tali pusat (prolaps). dengan kriteria hasil:
pemeriksaan
• Pertukaran gas pada vaginal steril,
perhatikan
janin efektif.
presentasi dan
• menunjukan DJJ pada posisi janin.
3. Posisikan ibu
batas normal
telentang dengan
• memanifestasikan bagian kepala ibu
lebih rendah dari
variabilitas pada strip
panggul ibu yang
pemantau dipotong dengan
bantal.
4. Perhatikan pada ibu
• bebas dari deselerasi adanya faktor-
faktor yang secara
lambat. negatif
mempengaruhhi
sirkulasi plasenta
dan oksigenasi
janin.
5. Gunakan EFM
(electric fetal
monitoring) 15- 20
menit sebelum
prosedur induksi.
6. Lanjutkan
pemantauan DJJ,
perhatikan
perubahan denyut
deselerasi selama
dan setelah
kontraksi.
7. Bantu sesuai
dengan kebutan
dalam penggunaan
elektroda janin
internal.
8. Bantu dokter
dengan
meninggikan
verteks bila
diperlukan.
9. Siapkan dokter dan
perawat.Perawat
intensif neonatal
pada ruang
melahirkan untuk
jadwal dan

10
kelahiran secara
darurat.
2. Ketakutan/ kecemasan Setelah dilakukan tindakan 1. Diskusikansituasi
dan pemahaman
keperawatan 3x24 jam
b/d situasi atau tentang situasi
diharapkan gangguan dengan klien dan
ancaman yang pasangan
petukaran gas membaik
dirasakan oleh ibu dengan kriteria hasil:
2. Pantau respon
• Pertukaran gas pada
verbal dan non
janin efektif. verbal klien/
pasangan
• menunjukan DJJ pada
3. Libatkan klien
batas normal dalam perencanaan
dan berpartisipasi
• memanifestasikan
dalam perawatan
variabilitas pada strip sebanyak mungkin
4. Dengarkan
pemantau
masalah klien
secara aktif
5. Jelaskan setiap
• bebas dari deselerasi prosedur arti dari
setiap gejala.
lambat.

3 Resiko cedera terhadap Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji DJJ secara


manual atau
keperawatan 3x24 jam
janin b/d hipoksia elektronik
diharapkan resiko cidera ,prhatikan
janin dan abnormalitas variabilitas
terhadap janin tidak terjadi
perubahan
pelvis ibu dengan kriteria hasil : periodik dan
frekuensi dasar

a. Menunjukan denyut nadi 2. Perhatikan


tekanan uterus
dalam batas normal selama istirahat
dan fase
dengan variabilitas yang kontraksi
melalui kateter
baik ibu berpartisipasi tekanan
intrauterus bila
dalam intervensi untuk
tersedia
memperbaiki pola
3. Identifikasi
persalinan dan \atau faktor-faktor

11
maternal seperti
dehidrasi,asidosi
menurunkan faktor resiko s,dan ansietas
yang teridentifikasi.
4. Observasi
terhadap prolaps
tali pusat sama
atau dapat dilihat
bila pecah
ketuban
khususnya pada
janin presentasi
bokong
5. Perhatikan bau
dan perubahan
warna cairan
aminion pada
pecah ketubn
lama.Dapatkan
kultur bila
temuan
obnormal

12
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan

Prolaps tali pusat adalah kejadian dimana di samping atau melewati bagian
terendah janin di dalam jalan lahir setelah ketuban pecah. Terhentinya aliran darah
yang melewati tali pusat dapat berakibat fatal karena terkait dengan oksigenasi janin.

B. SARAN
Disarankan dalam penanganan dari prolaps tali pusat harus sesuai dengan
konsep asuhan keperawatan dan SOP dari rumah sakit.

13
DAFTAR PUSAKA

Saifuddin., Bari., A. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Nugroho., Taufan. 2012. Patologi Kebidanan. Yogyakarta:Nuha Medika

Prawirohardjo., Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

14

Anda mungkin juga menyukai