B. Latar Belakang
"Bank" berasal dari kata Italia banco yang berarti "kepingan papan tempat buku",
tempat penukaran uang, yang digunakan oleh para pemberi pinjaman dan para pedagang
valuta di Eropa, pada abad pertengahan untuk memamerkan uang mereka. Dari sinilah
awal mula timbulnya perkataan bank. Kisah di atas mungkin benar, karena urusan bank di
masa lampau diambil alih oleh para penukar uang. Banco atau meja para pengusaha bank
pada abad pertengahan akan dimusnahkan oleh khalayak ramai, jika ia gagal menjalankan
Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syariah, adalah bank yang
beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut
dengan Bank Tanpa Bunga adalah lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan
produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur'an dan Hadis Nabi Saw. Atau
dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta
Antonio dan Perwataatmadja membedakan menjadi dua pengertian, yaitu Bank Islam dan
Bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam. Bank Islam adalah (1) bank yang
beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam; (2) adalah bank yang tata cara
bank yang beroperasi sesuai prinsip syariah Islam adalah bank yang dalam beroperasinya
itu mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara
bermuamalat secara Islam. Dikatakan lebih lanjut, dalam tata cara bermuamalat itu
dengan kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan.
memperkenalkan prinsip-prinsip muamalah Islam. Dengan kata lain, Bank Islam lahir
sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank
dengan riba. Dengan demikian, kerinduan umat Islam Indonesia yang ingin melepaskan
diri dari persoalan riba telah mendapat jawaban dengan lahirnya bank Islam. Bank Islam
lahir di Indonesia, yang gencarnya, pada sekitar tahun 90-an atau tepatnya setelah ada
No. 10 Tahun 1998, dalam bentuk sebuah bank yang beroperasinya dengan sistem bagi
hasil atau bank syariah. Keberadaan bank syariah semakin mapan setelah
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kinerja keuangan Bank BRI Syariah KCP Bone dilihat dari
2. Bagaimana pendekatan laba rugi pada Bank BRI Syariah KCP Bone ditinjau
b. Untuk mengetahui pendekatan laba rugi yang digunakan oleh Bank BRI Syariah
2. Manfaat Penelitian
KCP Bone yang beralamat di Jalan Durian, Kelurahan Jeppe’e, Kecamatan Tanete
Riattang Barat, Kabupaten Bone. Alasan yang mendasari kenapa penelitian dilaksanakan
di Bank BRI Syariah KCP Bone adalah data yang diperlukan sangat terkait dengan Bank
Subjek dari penelitian ini adalah Bank BRI Syariah KCP Bone yang terletak di
jalan Durian, Kelurahan Jeppe’e, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone.
Objek dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan bank yang menggunakan pendekatan
F. Kajian Pustaka
1. Kajian penelitian terdahulu
Tabel 1.1
PenelitianTerdahulu
No Penelitian Terdahulu
Tahun 2016
2. Identitas
Tahun 2011
Terdahulu
Tahun 2019
Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis
Kesimpulan
perbedaan kinerja keuangan bank syariah dengan
menggunakan pendekatan laba rugi dan nilai
tambah. Rasio keuangan yang digunakan terdiri
dari ROA, ROE, rasio perbandingan antara total
laba bersih dengan total aktiva produktif, NPM, dan
BOPO. Objek yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Bank Syariah Mandiri. Populasi dari
penelitian ini adalah laporan keuangan Bank
Syariah Mandiri, sedangkan sampel yang
digunakan adalah laporan keuangan tahun 2013-
2017 untuk masing-masing pendekatan yaitu Laba
Rugi dan Nilai Tambah.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata rasio keuangan
(ROA, ROE, perbandingan laba bersih dengan
aktiva produktif, dan NPM) terdapat perbedaan
yang signifikan antara Laba Rugi dan Nilai
Tambah, sedangkan pada rasio BOPO tidak
terdapat perbedaan antara Laba Rugi dan Nilai
Tambah dan bila dilihat secara keseluruhan, tingkat
profitabilitas menunjukkan tidak adanya perbedaan
yang signifikan antara Laba Rugi dan Nilai Tambah
No Penelitian Terdahulu
Identitas
Judul Penelitian
4.
Tahun
Kesimpulan
2. Kajian Teoritis
a. Konsep Dasar Bank Syariah
Lembaga perbankan adalah salah satu instrument yang sangat penting
dalam sistem ekonomi. Hampir di seluruh negara di dunia ini yang menjalankan
perbankan dalam kehidupan karena adanya unsur-unsur yang dinilai tidak sesuai
dilema, di satu sisi umat Islam menyadari akan perlunya lembaga keuangan
pendapat Metwally bahwa tujuan bank Islam ialah mendorong dan mempercepat
Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan bank syariah adalah bank
beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa
hadis atau dengan kata lain, bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha
syariat Islam.2
yaitu bank Islam dan bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah Islam.
Bank Islam adalah (1) bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah Islam;
(2) bank yang tata cara beroperasinya mengacu pada ketentuan Alquran dan
hadis. Sedangkan bank yang beroperasi sesuai prinsip syariah Islam adalah bank
lebih lanjut bahwa dalam tata cara bermuamalah itu dijauhi praktek-praktek
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas
bagi masyarakat yang menginginkan transaksi keuangan yang bebas dari sistem
2
Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: UPP AMPYKPN, 2002), h. 13.
3
Karnaen Purwataatmaja dan Muhammad Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam
(Yogyakarta: PT. Dana Bakhti Wakaf, 1997), h. 1.
4
Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Bab I Pasal 1 Poin 7.
dari hal-hal yang dilarang oleh syariah yang menjadi perbedaan dengan sistem
Bank syariah adalah salah satu lembaga keuangan syariah yang memiliki
dua fungsi utama yaitu mengumpulkan dana dan menyalurkan dana. Penyaluran
dana yang dilakukan bank syariah adalah pemberian pembiayaan kepada debitur
yang membutuhkan, baik untuk modal usaha maupun untuk konsumsi. Syariah
Islam sebagai syariah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. mempunyai
keunikan tersendiri. Syariah ini bukan saja menyeluruh atau komprehensif, tetapi
juga universal. Karakter istimewa ini diperlukan sebab tidak akan adanya syariah
dan tempat hingga hari akhir nanti. Universalitas ini tampak jelas terutama pada
bidang muamalah. Selain memiliki cakupan yang luas dan fleksibel, muamalah
tidak membeda-bedakan antara muslim dan non muslim. Kenyataan ini tersirat
dalam suatu ungkapan yang diriwayatkan oleh Sayidina Ali yang artinya “dalam
bidang muamalah kewajiban mereka adalah kewajiban kita dan hak mereka
yang seluruhnya memang harus jelas, boleh dan halal untuk dilaksanakan.
pada tiga tahap yaitu (1) dimulai pada tahapan awal dengan menunjukkan atau
menyediakan objek usaha dan kegiatan (jasa) yang benar-benar sah dan halal
untuk dijalankan; (2) kemudian dalam proses pengelolaan harus pula jelas, sah,
dan halal yang ditunjang dengan prinsip manajerial islami yang menempatkan
(3) terhadap hasil (output) dari sebuah proses ekonomi juga harus jelas, sah dan
5
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Islam: Dari Teori ke Praktek (Cet. I; Jakarta: Gema Insani
Press, 2001), h. 4-5.
halal. Ketiga tahapan proses ekonomi inilah yang disebut dengan sistem
produksi atau sistem perolehan dalam pengelolaan harta benda secara Islami.6
Pihak perbankan dalam hal ini selaku praktisi ekonomi Islam memiliki
tanggung jawab yang sama dengan para umara dan ulama untuk menerapkan
sistem ekonomi Islam yang sebenarnya, dalam hal ini praktisi perbankan
penghimpunan dan penyaluran dana yang jelas dan sah, output atau hasil
dengan saksama, maka dapat kita memperoleh empat prinsip yang berkaitan
dengan prinsip pembiayaan konsumtif yaitu (1) prinsip kemurnian, (2) prinsip
syariah didasarkan pada prinsip syarikah (mitra usaha), artinya seluruh sistem
serta atas dasar mitra usaha. Mitra usaha tersebut diatur pada kode etik ekonomi
sistem operasional yang berdasarkan profit and loss-sharing system, bank Islam
Perbedaaan ini Nampak jelas bahwa dalam sistem bagi hasil terkandung dimensi
syariah dalam penghimpunan dana ini disebut simpanan, giro maupun deposito.
6
Arfin Hamid, Hukum Ekonomi Islam (Ekonomi Syariah) Di Indonesia Aplikasi dan Perspektifnya
(Cet. I: Bogor: Ghalia Indonesia, 2007), h. 101.
7
Muhammad Abdul Mannan, Islamic Economics; Theory and Practice, terj. M. Nastangin, Teori
dan Praktek Ekonomi Islam (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf. 1993), h. 217.
8
Muhammad Abdul Mannan, Islamic Economics; Theory and Practice, terj. M. Nastangin, Teori
dan Praktek Ekonomi Islam, h. 168.
Namun yang menbedakan diantara keduanya adalah akad yang digunakan dalam
syariah dalam produk penghimpunan dana pada bank syariah dapat dilihat
sebagai berikut:
menggunakan akad wadi’ah, pihak bank selaku penerima titipan dana dapat
nisbah bagi hasil antara bank dan nasabah diawal perjanjian. Pada giro wadi’ah
mud}a>rabah, di awal perjanjian sudah ditentukan berapa nisbah bagi hasil baik
c. Tabungan. Seperti halnya pada giro, maka produk tabungan ini nasabah dapat
maupun resiko yang ada sama halnya dengan giro, perbedaannya terletak pada
menggunakan dua akad yaitu wadi’ah atau titipan baik titipan yang dapat
9
Abdul Ghofur Anshori, Penerapan Prinsip Syariah dalam Lembaga Keuangan Lembaga
Pembiayaan dan Perusahaan Pembiayaan (Cet. 1; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), h. 196.
selaku s{a>hibul ma>l dan bank selaku pemegang amanah dana untuk
prinsip syariah.
b. Ekonomi Islam
sosial-ekonomi secara total dengan asumsi, gagasan dan pola yang unik
sebagian besarnya memiliki sumber daya yang luar biasa tetapi keadaan
befikir.11
dan ilmu ekonomi pembangunan Islami berakar pada kerangka nilai yang
titik rujukan kita yang paling mendasar. Premis kedua dalam pendekatan
masing-masing peradaban.
dan hak asasi (social justice and human rights), mempunyai persamaan
11
Khursid Ahmad, “Pembangunan, h. 2
12
Ibid h. 7-8
dengan konsep barat, meskipun banyak perbedaan dan memiliki dasar
bahwa proyek ilmu ekonomi Islam dan Islamisasi ilmu ekonomi telah
menjadi obor terdepan bagi proyek Islamisasi ilmu. Bahkan para praktisi
Islam (Islamic worldview). Worldview Islam yang menjadi dasar ini oleh
(Islamic Worldview).13
dunia dan akherat. Worldview ini lahir dari adanya konsep-konsep Islam
itu dalam aktifitas ekonomi, politik, hukum maupun sosial budaya. Islam
13
Hamid Fahmy Zarkasyi, “Worldview Sebagai Asas Epistemologi Islam”, (Islamia Tahun
II No. 5, April-Juni 2005), h. 11.
memiliki kaidah-kaidah, prinsip-prinsip atau bahkan beberapa aturan
dari bahasa Yunani, oikonomia yang berasal dari kata oikonomos yang
14
Khursid Ahmad, “Pembangunan, h. 23
15
Haron Sudin dan Wan Nursofiza Wan Azmi, Islamic Finance and Banking System, (Selangor,
Mc Graw-Hill Sdn. Bhd, 2009), h. 12
16
Haron Sudin dan Wan Nursofiza Wan Azmi, Islamic Finance and Banking System, h. 4
distribute them to different people yang berarti ekonomi adalah suatu
semua orang.Jika kata ekonomi diakhiri dengan kata Islam maka makna
by organizing the resources oft the earth on the basic of cooperation and
Islam´.
bahwa dalam ekonomi Islam yang menjadi standar adalah tata nilai yang
hidupini baik dan indah. Disamping itu, dari segi tujuan ekonomi dalam
17
Nurul Huda, Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoretis, (Jakarta,; Kencana Pernada Media
Grup, 2008), h. 1
fisik semata) tetapi lebih jauh dari itu yaitu al-falah (kebahagiaan yang
a) Semua yang ada di dalam semesta ini adalah mutlak milik Allah.
Terjemahnya :
Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada
kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik
(syurga).
18
Muhammad Nejatullah Siddiq, Economics An Islamic Approach, Lahore, (Shirkat Printing
Press, 2001), h. 16
19
Nurul Huda et al, Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoretis, (Jakarta, Prenada Media Group,
2008), h. 3-4
melakukan kegiatan ekonomi, baik yang berkaitan dengan alokasi
umumnya.
c. Hakikat Profit/Laba
17
M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan Edisi Revisi, (Jakarta: Salemba Empat ,2007)
Hlm.788
18
Hlm.139 Abdul Halim Dan Bambang Supono, Akuntansi Manajemen,( Yogyakarta: BPFE,2005)
19
Kuswadi, Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi
satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi
yaitu :22
a) Biaya produksi
produksi terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.
b) Biaya pemasaran
karyawan.
keuntungan.23
dan harga yang memuaskan. Selain itu, laba yang memadai ditunjang
23
Sadono Sukrisno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Ed.3,(Jakarta:PT.Raja Grafindo
Persada,2013)Hlm. 383-384
24
Bambang Murdaka Eka Jati dan Tri Kuntoro Priyambodo, Kewirausahaan
,(Yogyakarta:CV. ANDI OFFSET, 2015) Hlm.343
2) Jenis-Jenis Profit / Laba
a) Besarnya perusahaan
25
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan,(Jakarta:Raja Grafindo Persada,2011) Hlm.303
26
Angkoso, Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan
Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Sumatera Utara
b) Umur perusahaan
1) Tingkat leverage
c) Tingkat penjualan
semakin tinggi.
Semakin besar perubahan laba masa lalu, semakin tidak pasti laba
lalu.
disimpulkan sebagai hasil dari suatu usaha (al-’amal) dan modal (ra’s
al-mal). Peranan usaha dan kerja menjadi sangat penting untuk meraih
keuntungan. Ekonomi Islam memandang keuntungan dalam bisnis
tidak hanya berupa profit (laba) yang bersifat materi saja, namun ada
Dari berbagai definisi laba menurut para ulama tafsir dan fikih,
disimpulkan bahwa :
“Laba adalah kelebihan dari modal dan atau kelebihan dari modal
serta beban-beban biaya sebagai akibat dari aktivitas bisnis.”
Seandainya laba diperoleh bukan dari hasil dua unsur tersebut, maka ia
ِعْ^ن َد وما آتَ ي ِم ََوما آَتْ^ي ُْت^م ِم ْن ًِرًب لَِيْ^رب َُ^و ِِف َْأ^ َم^واِ^ل ِس فَ^َل َي
^ْ َ َ
ُْت^م ن ا ْ^رُبو ال ن
ْ
َّ ل ّا
ِل
ََزكاةٍ ُتِ^ري ُدو َن َو ْجَو ا
َّ ل
لِ َفُأوََٰلِئ َك ُى ُم اْل ُم ْضعُِ^فو َن
Artinya: “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi
Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat
demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)”.28
27
J Ardan Mardan dan Dosen STIE Riau,Konsep Untung Prespektif Bisnis Syariah,
sumber http://www.riaupos.co/4293-opini-konsep-untung-perspektif-bisnis-
syariah.html#.WsLMhIhubIU// diakses Tanggal 3 April 2018 pukul 07:51 WIB
28
Mushaf Khadijah, Al-qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta:Al-Fatih,2012), Hlm.408
Ayat tersebut menegaskan bahwa praktik ribawi tidak akan
G. Kerangka Pikir
H. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian lapangan dimana
Syariah KCP Bone untuk mendapatkan data dari narasumber secara langsung. 20
Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Hal ini karena sesuai dengan
laporan terperinci dari responden, dan melakukan studi pada situasi yang
dialami.21
BRI Syariah KCP Bone yang beralamat di Jalan Durian, Kelurahan Jeppe’e,
20
Janet M Ruane, Metodologi Penelitian Panduan Riset ilmu Sosial, (Cet. I; Bandung: Nusa
Media, 2013), h. 248.
21
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah (Cet.
V; Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), h. 34.
kenapa penelitian dilaksanakan di Bank BRI Syariah KCP Bone adalah data
yang diperlukan sangat terkait dengan Bank BRI Syariah KCP Bone
Desember
3. Data dan Sumber Data
Data diartikan sebagai segala sesuatu yang hanya berhubungan dengan
keterangan tentang suatu fakta, fakta tersebut ditemui oleh peneliti di daerah
Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana
data dapatdiperoleh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diambil dari
sumber data primer atau sumber pertama di lapangan.23 Pengambilan data ini
diperoleh secara langsung oleh peneliti dari lapangan. Sumber data ini masih
memerlukan pengolahan lebih lanjut. Maka jenis data ini sering disebut dengan
istilah data mentah (raw data). Data primer yang digunakan dalam penelitian
primer. Data ini diperoleh penulis untuk mendukung data primer, dan sumber
data yang digali melalui hasil pengolahan pihak kedua dari hasil penelitian
22
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi: Format-Format Kuantitatif dan
Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik, Komunikasi, Manajeman, dan PemasaranEd. I,
(Cet. I; Jakarta: Kencana, 2013), h.123.
23
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Cet. XIV; Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), h.172.
lapangan. Data ini di dukung dengan sumber baik lisan maupun tulisan. Seperti
ekonomi islam.
sebagai berikut:24
a. Wawancara
b. Observasi
24
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.... h. 265.
25
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian.... h. 138-139.
Teknik observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data
secara sistematis terhadap objek yang diteliti. Baik dalam situasi buatan
c. Dokumentasi
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
agenda dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini
agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya
Descriptive Analysis. Descriptive Analysis yaitu suatu teknik analisa data yang
26
Maman Abdurrahman dan Sambas Ali Muhidin, Panduan Praktis Memahami Penelitian,
(Cet. I; Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011), h. 85.
27
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.... h. 274.
Menurut Whitney, teknik deskriptif merupakan pencarian fakta dengan
suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang. Aktivitas dalam analisis data, data reduction,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan
b. Data Display
sebagainya.
c. Conclusion Drawing/Verification
temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi
atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masing remang-remang atau gelap
sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapatberupa hubungan kausual atau interaktif,
28
Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian(Cet. II; Yogyakarta: Ar-Russ Media,
2013), h. 201.
I. Daftar Pustaka
J. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam draft ini dibagi dalam lima bab, masing-
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
Bab ini berisi tentang kajian penelitian terdahulu, kajian teori tentang
analisis kinerja keuangan bank syariah dengan menggunakan pendekatan laba rugi
Bab ini berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, data dan sumber data, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan
Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan hasil pembahasan penelitian.
BAB V: PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari serangkaian pembahasan skripsi, dan