Laporan PY Sementara Habil Fadhlurrahman
Laporan PY Sementara Habil Fadhlurrahman
Laboratorium Bioproses
PEMBUATAN YOGURT
Disusun oleh:
Kelompok B1
Habil Fadhlurrahman (2004103010086)
Muhammad Reza (2004103010083)
Rifqy Nurullah (2004103010082)
Wijaya Pratama (2004103010084)
Adapun manfaat dari praktikum pembuatan yoghurt ini antara lain, mahasiswa
dapat mengetahui jenis bakteri apa yang akan ditambahkan dalam pembuatan
yoghurt, mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara membuat yoghurt sesuai
prosedur yang akan dilakukan sesuai dengan praktikum kali ini, dan mahasiswa
dapat mengetahui sifat fisik yoghurt seperti pH dan kadar asam laktat yang
terdapat dalam yoghurt.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Susu fermentasi merupakan salah satu produk susu yang berkonsistensi gel
seperti fla custard dengan rasa dan aroma khas. Susu fermentasi dikenal dengan
berbagai nama seperti yoghurt, yogur, yourt, yaort, yaourti atau yaghourt, dengan
penulisan bervariasi, ada yang mengganti huruf Y dengan J. Proses fermentasi
susu menghasilkan produk dengan flavor yang disukai serta tekstur lembut.
Komponen susu yang paling berperan selama proses fermentasi adalah laktosa
dan kasein. Laktosa digunakan oleh mikroorganisme sebagai sumber karbon dan
energi dengan hasil metabolismenya adalah asam laktat yang menyebabkan pH
susu turun. Suasana asam (pH rendah) menyebabkan keseimbangan kasein
terganggu dan pada titik isoelektrik (pH = 4.6), kasein akan menggumpal
membentuk koagulan sehingga terbentuk susu semi padat. Pada kondisi tersebut
kasein susu bermuatan negatif sedangkan molekul asam laktat selama proses
fermentasi bermuatan positif. Persinggungan antara kasein dan asam laktat
menyebabkan terjadinya proses netralisasi sehingga kasein mengendap (Sunarlim,
2016).
Salah satu produk siap saji yang sering dikonsumsi masyarakat adalah
yoghurt. Yoghurt merupakan susu asam yang dihasilkan oleh fermentasi susu.
Proses fermentasi dari kultur bakteri menyebabkan penurunan pH hingga 3,8-
4,5.2 Yoghurt mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi daripada susu karena
kandungan zat-zat gizi meningkat.3 Konsumsi Yogurt terus meningkat selama dua
puluh tahun terakhir. Dari tahun 2005 sampai 2010, konsumsi yoghurt tumbuh
sebesar 22%. 4 Yoghurt memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia, tetapi
karena kurangnya informasi dan pengetahuan tentang yoghurt, maka yoghurt
dianggap hanya terbatas untuk membantu sistem pencernaan tubuh (Anastasi
dkk., 2015).
Bakteri yang paling banyak digunakan untuk pembuatan susu fermentasi
adalah bakteri asam laktat, diamana antara lain yang termasuk dalam bakteri asam
laktat adalah Streptococcus thermophilus, Streptococcus lactis dan Streptococcus
cremoris. Semuanya ini adalah bakteri gram positif, berbentuk bulat (coccus)
yang terdapat sebagai rantai dan semuanya mempunyai nilai ekonomis penting
dalam industri susu. Lactobacillus lactis, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus
bulgaricus, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus delbrueckii. Organisme-
organisme ini adalah bakteri berbentuk batang, gram positif dan sering berbentuk
pasangan dan rantai dari sel-selnya. Jenis ini umumnya lebih tahan terhadap
keadaan asam dari pada jenis-jenis Pediococcus atau Streptococcus dan oleh
karenanya menjadi lebih banyak terdapat pada tahapan terakhir dari fermentasi
tipe asam laktat. Bakteri-bakteri ini penting sekali dalam fermentasi susu dan
sayuran (Paramita dkk., 2017).
BAB III
METODOLOGI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diperoleh hasil perhitungan
kadar asam laktat sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil pengukuran pH dan volume titrasi pada sampel yoghurt dengan
variasi susu murni.
Waktu Volume Kadar
Volume
Sampel Inkubasi pH Sampel Asam
NaOH(ml)
(jam) (ml) Laktat
0 6 5 1,5 0,027%
19 5 5 2,5 0,0045%
Susu Sapi
21 4 5 2,9 0,00522%
23 4 5 3 0,0054%
0 7 5 1,5 0,0027%
Susu 19 6 5 2 0,0036%
Kambing 21 6 5 2 0,0036%
23 5 5 1,5 0,0027%
0 7 5 2,8 0,00504%
Susu sapi
19 5 5 2,0 0,0036%
+ Susu
21 5 5 2 0,0036%
kambing
23 4 5 2,4 0,00504%
4.2 Pembahasan
Pembuatan yoghurt pada percobaan kali ini menggunakan starter berupa
bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus sebanyak 5%
dan susu yang digunakan adalah susu sapi, susu kambing, dan susu sapi+kambing
yang bertujuan untuk menentukan berapa banyak kadar asam laktat yang
terkandung pada jenis susu yang dipakai untuk pembuatan yoghurt ini dengan
cara mentitrasikan sampel susu yang telah menjadi yoghurt.
Berdasarkan tabel diatas, semakin lama waktu inkubasi susu, maka pH pada
susu akan semakin menurun. Hal ini disebabkan karena susu mengandung laktosa
yang menjadi sumber energi utama bakteri sampai terbentuknya asam laktat yang
dihasilkan bakteri semakin banyak sehingga menyebabkan pH pada sampel susu
menurun dan menyebabkan rasa susu menjadi asam.
Jenis susu juga berpengaruh pada pH yoghurt. Dari tabel diatas, susu sapi
memiliki pH yang lebih rendah dibandingkan susu kambing mulai dari awal
sampai akhir inkubasi sedangkan susu sapi yang dicampurkan dengan susu
kambing pada awalnya, pH pada susu ini sama dengan susu kambing yakni 7 dan
pada akhir inkubasi pH yang didapat sama dengan susu sapi yakni 4. Hal ini
dikarenakan pada susu sapi kandungan laktosa yang menjadi sumber nutrisi dan
energi untuk bakteri bisa tumbuh pada pembuatan yoghurt lebih banyak
dibandingkan susu kambing sehingga pertumbuhan bakteri pada susu sapi lebih
cepat dan banyak sehingga menghasilkan kadar asam laktat yang lebih banyak
pula. Hal ini juga sama seperti susu sapi dicampurkan dengan susu kambing
walaupun pH pada awal inkubasi lumayan tinggi, karena adanya kadar laktosa
yang banyak sehingga bakteri juga dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan
asan laktat yang mengakibatkan penurunan pH yang lumayan signifikan.
Susu sapi mengandung laktosa yang berperan sebagai sumber karbon atau
sumber energy utama untuk pertumbuhan bakteri Streptococcus thermophilus dan
Lactobacillus bulgaricus dan merupakan substrat pada proses fermentasi.Laktosa
dapat dihidrolisis menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim βD galaktosidase
(lactase). Kemampuan produksi enzim ini pada bakteri Streptococcus
thermophilusdan Lactobacillus bulgaricus memberikan keuntungan dalam hal
kemampuan untuk menghasilkan produk-produk fermentasi salah satunya adalah
asam laktat. (Aryati, 2018).
4
pH
3
Susu Sapi
2
0
0 19 21 23
Waktu Inkubasi (jam)
8
7
6
5
4
pH
3
Susu Kambing
2
1
0
0 19 21 23
Waktu Inkubasi (jam)
2
1
0
0 19 21 23
Waktu Inkubasi (Jam)
Berdasarkan grafik di atas bisa dilihat bahwa pH pada saat 0 jam wanktu
inkubasi adalah 7. Pada waktu 0 hingga 19 jam pH menjadi 5. Lalu, pada waktu
19 hingga 21 jam bakteri di tahap fase membelah dengan cepat sehingga pH
konstan. Setelah itu, pada waktu inkubasi 21 hingga 23 jam pH menjadi 4.
Partumbuhan bakteri pada susu ini lebih cepat di bandingkan susu kambing. Hal
ini disebabkan adanya kandungan nutrisi dan energi dari susu sapi sehingga kadar
asam laktat meningkat dan pH menurun.
8
7
6
5
4
pH
Susu Sapi
3 Susu Kambing
Susu Sapi + Susu Kambing
2
1
0
0 19 21 23
Waktu Inkubasi (Jam)
Grafik 4.4 Hubungan antara waktu inkubasi terhadap pH pada ketiga sampel
yogurt.
Berdasarkan grafik bisa di lihat dari awal masa hingga akhir inkubasi
ketiga sampel memiliki perbedaan. Hal ini membuktikkan bahwa lamanya masa
inkubasi menyebabkan perubahan asam lakat dan pH pada susu. Selain itu, laktosa
juga mempengaruhi terhadap asam laktat dan pH disebabkan lakotsa sebagai
sumber energi dan nutrisi untuk bakteri yang di gunakan dalam pembuatan yogurt.
0.04
0.04
K adar A sam Laktat (%)
0.03
0.03
0.02
Susu sapi + Susu kambing
0.02 Susu kambing
Susu sapi
0.01
0.01
0
0 19 21 23
Waktu Inkubasi (jam)
Grafik 4.5 Hubungan waktu inkubasi terhadap kadar asam laktat ketiga sampel.
Berdasarkan grafik diatas, kadar asam laktat pada susu sapi saat awal inkubasi
sebesar 0,027%, setelah diinkubasikan selama 19 jam menurun menjadi 0,0045%,
setelah 21 jam menurun menjadi 0%, namun setelah diinkubasikan selama 23 jam
menaik menjadi 0,0054%. Kadar asam laktat pada susu kambing saat awal
inkubasi sebesar 0,0027%, setelah diinkubasikan selama 19 jam menaik menjadi
0,0036%, setelah diinkubasi selama 21 jam tidak ada perubahan yakni 0,0036%,
pada akhir inkubasi naik kadar asam laktat nya menjadi 0,0027. Kadar asam laktat
pada susu sapi yang ditambah dengan susu kambing pada awal inkubasi sebesar
0,00504%, setelah diinkubasikan selama 19 jam menurun menjadi 0,0036%,
setelah diinkubasi selama 21 jam tidak ada perubahan yakni 0,0036%, pada akhir
inkubasi naik kadar asam laktat nya menjadi 0,00504%. Hal ini menandakan
bahwa semakin lama waktu inkubasi maka semakin banyak pula kadar asam laktat
yang terbentuk namun harus juga diperhatikan kadar laktosa disuatu media dan
banyaknya starter bakeri yang diberikan untuk menghasilkan asam laktat.
Hal ini sesuai dengan yang telah dilakuka percobaan sebelumnya dan
didapatkan hasil pengamatan yaitu pada umumnya pertumbuhan bakteri BAL
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti komposisi nutrisi susu, jumlah inokulum,
temperatur dan waktu inkubasi. (Mulyani., dkk 2019).
Abdul A., Syams K., & Dutengo, F. 2018. Pengaruh Penambahan Susu Sapi
Terhadap Kadar Asam Laktat Pada Pembuatan Yogurt Jagung Manis Oleh
Streptococcus Thermophilus dan Lactobacillus Bulgaricus. Jurnal Biologi
Makassar. 3(2): 1-9.
Hendra K., & Sujono. 2019. Tekstur Yogurt Susu Kambing dengan Perbedaan
Jenis Starter dan Lama Fermentasi. Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada
Masyarakat. 4(2): 55-60.
Ira, N., & Teguh, K. 2015. Pembuatan Yogurt Buah Naga Merah (Hylocereus
Polyrhizus L.): proporsi Sari Buah dan Susu UHT Terhadap Viabilitas
Bakteri dan Keasaman Yogurt. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi. 14(2):
89-94.
Judiono., & Widiastudi, A. 2017. Pengaruh Substitusi Sari Kacang Kamak
(Lablab Purpureuse L. Sweet) dan Susu Skim Terhadap Sifat
Organoleptik, Nilai pH, dan Total Bakteri. Jurnal Media Gizi Indonesia.
12(1): 72-79.
Oktaviana, Y., Suherman, D., & Sulistyowati, E. 2015. Pengaruh Ragi Tape
Terhadap pH, Bakteri Asam Laktat dan Laktosa Yogurt. Jurnal
Peternakan Indonesia. 10(1): 22-31.
Paradipta, T., & Paramita, V. 2017. Studi Pengaruh Penambahan Berbagai Starter
Pada Susu Kacang Fermentasi Terhadap Sifat Fisik Susu. E-journal undip.
13(2): 49-54.
Siswoubroto. E., D.H.C. Pengamnan., & Leman, A. 2015. Gambaran Konsumsi
Yogurt Terhadap Waktu Peningkatan pH Saliva. Jurnal Ilmiah Farmasi.
4(4): 46-52.
Wijaya, R., Nurfitriani, A., & Rukmi, L. 2020. Kadar Laktosa, Gula Reduksi, dan
Nilai pH Yogurt dengan Penambahan Bekatul Selama 15 Hari
Penyimpanan Refrugerasi. Jurnal Ilmu Peternakan Terapan. 3(2): 38-43.
Sumarmono, J. 2016. Yogurt&Concentrated Yogurt. Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jendral Soedirman.
Purwokerto.
LAMPIRAN 1
DATA PENGAMATAN
Tabel 1.1 Hasil pengukuran pH dan volume titrasi pada sampel yoghurt dengan
variasi susu murni.
Diketahui :
N NaOH : 0,1 N
V C 3 H 6 O 3 : 5 ml
Mr C 3 H 6 O3 : 90
1. Sampel Susu Sapi :
Waktu = 0 jam
1.5 x 0,1 x 90
Kadar asam laktat ¿ x 100%
5 x 1000
13,5
= x100%
5000
= 0,0027 x 100%
= 0,0027%
Waktu = 19 jam
2,5 x 0,1 x 90
Kadar asam laktat ¿ x 100%
5 x 1000
22,5
= x100%
5000
= 0,0045 x 100%
= 0,0045 %
Waktu = 21 jam
2,9 x 0,1 x 90
Kadar asam laktat ¿ x 100%
5 x 1000
26,1
= x100%
5000
= 0,00522 x 100%
= 0,00522%
Waktu = 23 jam
3 x 0,1 x 90
Kadar asam laktat ¿ x 100%
5 x 1000
27
= x100%
5000
= 0,0054 x 100%
= 0,0054%
2. Sampel Susu Kambing :
Waktu = 0 jam
1.5 x 0,1 x 90
Kadar asam laktat ¿ x 100%
5 x 1000
13,5
= x100%
5000
= 0,0027 x 100%
= 0,0027%
Waktu = 19 jam
2 x 0,1 x 90
Kadar asam laktat ¿ x 100%
5 x 1000
18
= x100%
5000
= 0,0036 x 100%
= 0,0036 %
Waktu = 21 jam
2 x 0,1 x 90
Kadar asam laktat ¿ x 100%
5 x 1000
18
= x100%
5000
= 0,0036 x 100%
= 0,0036%
Waktu = 23 jam
1.5 x 0,1 x 90
Kadar asam laktat ¿ x 100%
5 x 1000
13,5
= x100%
5000
= 0,0027 x 100%
= 0,0027%
3. Sampel Susu Sapi + Kambing
Waktu = 0 jam
2,8 x 0,1 x 90
Kadar asam laktat ¿ x 100%
5 x 1000
25,2
= x100%
5000
= 0,00504 x 100%
= 0,00504%
Waktu = 19 jam
2,0 x 0,1 x 90
Kadar asam laktat ¿ x 100%
5 x 1000
18
= x100%
5000
= 0,0036 x 100%
= 0,0036%
Waktu = 21 jam
2 x 0,1 x 90
Kadar asam laktat ¿ x 100%
5 x 1000
18
= x100%
5000
= 0,0036 x 100%
= 0,0036%
Waktu = 23 jam
2,4 x 0,1 x 90
Kadar asam laktat ¿ x 100%
5 x 1000
21,6
= x100%
5000
= 0,00432 x 100%
= 0,00504%
LAMPIRAN 3
GAMBAR
3.1 Grafik
7
6
5
4
pH
3
2
1
0
0 19 21 23
Waktu Inkubasi (jam)
Susu Sapi
4
pH
0
0 19 21 23
Waktu Inkubasi (jam)
Susu Kambing
Grafik 3.1.2 Hubungan waktu inkubasi terhadap pH yoghurt pada susu kambing
8
77
66
5
54
pHpH
43 Susu Sapi
23 Susu Kambing
12 Susu Sapi + Susu
0 Kambing
10 19 21 23
0
0 19 Waktu
21Inkubasi (Jam)
23
Waktu Inkubasi (Jam)
Susu Sapi + Susu Kambing
Grafik 3.1.3 Hubungan waktu inkubasi terhadap pH yoghurt pada susu sapi + susu
kambing
Grafik 3.1.4 Hubungan antara Waktu Inkubasi terhadap pH yoghurt pada ketiga
sampel susu
0.04
Kadar Asam Laktat (%) 0.04
0.03
0.03
0.02 Susu sapi + Susu
0.02 kambing
Susu kambing
0.01
Susu sapi
0.01
0
0 19 21 23
Waktu Inkubasi (jam)
Grafik 3.1.5 Hubungan antara waktu inkubasi terhadap kadar asam laktat pada
ketiga sampel susu