Anda di halaman 1dari 5

Nama : Khulaifatun Nadiyya

NIM :3120190080

Jabawan:

1. Peningkatan mutu guru agar menjadi tenaga profesional ditandai oleh keunggulan kompetensi
akademik, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Untuk menjadi guru
agama Islam yang profesional, selain harus memiliki kompetensi profesional tersebut juga harus
memiliki kompetensi yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. Berbagai upaya untuk meningkatkan
mutu guru yang demikian itu telah banyak dilakukan, seperti melalui program sertifikasi, pendidikan
profesi keguruan, pelatihan, dan lain sebagainya.

seorang guru, harus memiliki kualifikasi akademik berupaja ijazah jenjang pendidikan akademik yang
sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal di tempat penugasan,  serta tersertifikasi,
yaitu bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional. Seorang
guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi dimaksud
adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan
diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Kompetensi guru dimaksud,
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi pedagogik meliputi

(a)pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;

(b)pemahaman terhadap peserta didik; (

c)pengembangan kurikulum atau silabus;

(d)perancangan pembelajaran;

(e)pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;

(f)pemanfaatan teknologi pembelajaran;

(g)evaluasi hasil belajar, dan

(h)pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.


Sedangkan kompetensi kepribadian meliputi:

(a)beriman dan bertakwa;

(b)berakhlak mulia;

(c)arif dan bijaksana;


(d)demokratis;

e)mantap;

(f)berwibawa; (

g)stabil;

(h)dewasa,

(i)jujur;

(j)sportif;

(k)menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;

(i)secara objektif mengevaluasi kineerja sendiri; dan

(m)mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

Selanjutnya kompetensi sosaial meliputi:

(a)berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau isyarat secara santun;

(b)menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional;

(c)bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan
pendidikan; orang tua atau wali peserta didik;

(d)bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai
yang berlaku, dan

(e)menerapkan prinsip persaudaraan sejari dan semangan kebersamaan.

 Sedangkan kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan


bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya yang sekurang-
kurannya meliputi penguasaan:

(a)materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan,
mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu; dan

(b)konsep dan metode disiplin keilmuan, teknilogi, atu seni yang koheren dengan program satuan
pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.

2. Kurikulum sebagai rancangan dari pendidikan, mempunyai kedudukan yang cukup sentral dalam
keseluruhan kegiatan pendidikan, menentukan proses pelaksanaan dan hasil daripada pendidikan.
Kedudukan kurikulum dapat dikelompokkan menjadi tiga. Pertama adalah kurikulum adalah sebagai
"construct" yang dibangun untuk mentransfer apa yang sudah terjadi di masa lalu kepada generasi
berikutnya untuk dilestarikan, diteruskan atau dikembangkan. Kedua, adalah kurikulum berposisi
sebagai jawaban untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial yang terkait dengan pendidikan.
Ketiga, adalah kurikulum untuk membangun kehidupan masa depan dimana kehidupan masa lalu, masa
sekarang, dan berbagai rencana pengembangan dan pembangunan bangsa dijadikan sebagai dasar
untuk mengembangkan kehidupan yang lebih baik di masa depan.

3. Media pendidikan Islam merupakan alat penyalur pesan dan pemberi pesan kepada penerima pesan
(peserta didik) yang digunakan oleh pendidik dan dapat dipergunakan oleh peserta didik dalam kegiatan
proses belajar mengajar di kelas kaitannya dengan pengajaran materi pendidikan agama Islam dalam
rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam.

Media pendidikan juga sebagai alat bantu utama untuk mendukung keberhasilan mengajar dan
mengembangkan metode-metode yang dipakai oleh guru dengan memanfaatkan daya guna media
pendidikan. Ditangan gurulah alat-alat itu (benda dan alam) menjadi bermakna bagi pertumbuhan
pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap keagamaan siswa.

Media ini termasuk tingkat belajar konseptual, maka bahan-bahan itu harus disesuaikan dengan tingkat
pemahaman dan penguasaan bahasa siswa. Menurut jenisnya antara lain:

1).    Al Qur’an dan dan Al Hadits

2).    Buku teks pelajaran agama baik untuk siswa dan guru

3).    Buku bacaan pelengkap, buku teks sebagai bahan bacaan untuk memperluas dan memperdalam
bacaan agama.

4).    bahan bacaan bersifat umum: koran, majalah, dan lain-lain.

b.      Alat pandang dengar

Berbagai jenis alat audiovisual (AVA) yang dapat dipergunakan diantaranya:

1).    Berdimensi dua atau tanpa proyeksi

Seperti: papan tulis, papan tempel, papan panel, bagan, diagram, grafik, poster, karton, komik, gambar
karikatur, dan gambar/lukisan lainnya.

2).    Berdimensi tiga atau dengan proyeksi

Seperti: benda asli, benda tiruan, model, peta, globe, berbagai hasil keterampilan yang dapat
dipamerkan dan berbagai alat sederhana yang dapat dibuat sendiri untuk peragaan.

3).    Media pendidikan hasil teknologi yang memerlukan penguasaan dan keterampilan untuk
mempergunakannya
Seperti: berbagai jenis proyektor, radio/televsi dengan berbagai alat perekamnya dan semua alat yang
dipakai dalam laboratorium

4. Metode merupakan hal yang penting dalam kegiatan pembelajaran. Keberadaan metode menentukan
keberhasilan proses pembelajaran. Disamping itu juga metode merupakan cara untuk menyampaikan
pembelajaran agar dapat cepat dan tepat. Cepat maksudnya kesanggupan menyelesaikan bahan
pembelajaran pada waktunya. Tepat maksudnya bahan pembelajaran yang disampaikan benar-benar
menjadi milik murid.

Guru harus menguasai Metode pembelajaran yaitu cara-cara atau tehnik penyajian bahan pelajaran
yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik individual maupun secara
kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seorang guru harus
mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode maka
seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi.

5. 1. Perbuatan Mendidik
Yang dimaksud perbuatan mendidik ialah sebuah kegiatan, tindakan dan sikap mendidik sewaktu
menghadapi anak didiknya. Dalam perbuatan mendidik ini sering disebut Tahdzib.

2. Anak Didik
Anak didik mereka unsur terpenting dalam pendidikan. Hal ini disebabkan karena semua upaya yang
dilakukan adalah demi menggiring anak didik ke arah yang lebih sempurna.

3. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam


Dasar dan tujuan pendidikan Islam yaitu landasan yang menjadi fundamen serta sumber dari segala
kegiatan pendidikan Islam, dalam hal ini dasar atau sumber pendidikan Islam yaitu ke arah mana anak
didik itu akan dibawa.

4. Pendidik
Yaitu sebagai subjek yang melaksanakan pendidikan Islam. Ini memiliki peranan yang sangat penting,
berhasil atau tidaknya proses pendidikan banyak ditentukan oleh mereka.

5. Materi Pendidikan Islam


Materi pendidikan Islam yaitu bahan-bahan atau pengalaman-pengalaman belajar yang disusun
sedemikian rupa untuk disajikan kepada anak didik. Dalam pendidikan Islam materi pendidikan Islam
sering disebut dengan Maddatut Tarbiyah.

6. Metode Pendidikan
Metode yaitu cara yang dilakukan oleh pendidik dalam menyampaikan materi. Metode tersebut
mencakup cara pengelolaan, penyajian materi pendidikan agar materi tersebut dapat dengan mudah
diterima oleh anak didik.
7. Evaluasi Pendidikan
Cara-cara mengadakan evaluasi (penilaian) terhadap hasil belajar anak didik. Evaluasi ini diadakan
dengan tujuan untuk mengukur tingkat kaberhasilan belajar selama proses pembelajaran.

8. Alat-Alat Pendidikan
Alat-alat pendidikan yaitu semua alat yang digunakan selama melaksanakan agar tujuan pendidikan
Islam tercapai.

9. Lingkungan Pendidikan
Yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan Islam di sini ialah keadaan-keadaan yang ikut
berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan Islam. Lingkungan sangat besar pengaruhnya
dalam membentuk kepribadian anak didik, oleh karena itu hendaklah diupayakan agar lingkungan
belajar senantiasa tercipta sehingga mendorong anak didik untuk lebih giat belajar.

Anda mungkin juga menyukai