Anda di halaman 1dari 88

Penyakit Akibat Kerja

Faktor Kimia,
Toksikologi Industri,
Penyakit Paru Kerja,
Logam Berat

J. Hudyono
Sasaran Belajar
1. Mengenal berbagai bahaya kimia (health hazard
& Physical Hazard)
2. Mengenal berbagai bentuk bahan kimia dan rute
masuk bahan kimia ke dalam tubuh
3. Mengenal limit pajanan bahan kimia dan
Biological Monitoring
4. Mengenal prinsip-prinsip toksikologi industri,
penyakit paru kerja dan bahaya logam berat
5. Mengenal 7 langkah diagnosis PAK karena faktor
kimia, pneumoconiosis dan logam berat
1. PAK Kimia
Gangguan Karena Zat Kimia
• Dapat berupa suatu “gangguan fisik/physical
hazard” atau suatu “gangguan
kesehatan/health hazard.”

4 PPT-016-01
Gangguan Fisik/Physical Hazards
• Gangguan Fisik/Physical hazards diakibatkan
zat kimia tertentu karena sifat fisiknya (misal.,
flammability, reaktivitas, dll.)
• Zat kimia ini dapat dikelompokkan sbb:
• Cairan atau benda padat yg Flammable.
• Cairan yg mudah terbakar.
• Mudah meledak/Explosives.
• dll

5 PPT-016-01
Gangguan Fisik/Physical Hazards
• Peroksida Organik = Dapat bereaksi meledak
terhadap suhu/perubahan tekanan.
• Pengoksida/Oxidizers = Zat kimia yg menyulut
atau menyebabkan kebakaran pd bahan lain-
lainnya.
• Bahan Pyrophoric Materials = dapat terbakar
secara spontan pada suhu udara 130ºF atau di
bawahnya
• Bahan tidak stabil/Unstable Materials
• Bahan yg bereaksi dengan air/Water-Reactive
Materials

6 PPT-016-01
Gangguan Kesehatan
• Gangguan Kesehatan/Health hazard –
Terjadi apabila zat kimia
mengakibatkan efek
kesehatan akut maupun
kronik pada tenaga kerja
yg terpajan.

7 PPT-016-01
Efek Kesehatan Akut
• Terjadi secara cepat
• Pajanan singkat, konsentrasi tinggi.
• Contoh:
• Keracunan Karbon monooksida.
• Inhalasi sianida.
• Inhalasi Hidrogen Sulfida.

8 PPT-016-01
Efek Kesehatan Kronik
• Dapat disebabkan pajanan kimia yg tidak
mengakibatkan gangguan segera, jelas atau
menyebabkan sakit secara cepat.
• Bahaya dapat tidak terlihat, terasa atau bau.
• Efek panjang, kontinyu setelah suatu pajanan
jangka panjang.
• Kanker paru akibat merokok.
• Black lung dari debu tambang batubara

9 PPT-016-01
Rute Pajanan Okupasional
• Inhalasi – hampir semua bahan yg ada di
udara dapat diinhalasi.
• Absorbsi Kulit – kontak kulit dengan zat yg
menyebabkan reaksi pd kulit.
• Ingesti – Sebagian besar tenaga kerja tidak
menyadari/sengaja menelan bahan yg
ditanganinya.
• Injeksi – dikaitkan dengan blood-borne
pathogens.
• Okular - Absorbsi melalui mata.

10 PPT-016-01
Bentuk Fisik Utama Zat Kimia: padat (solid), dust
(debu), Cairan (liquid), uap (vapors) dan gas
(gasses)

11
Kimia Berbahaya - Debu
Debu di udara dapat mengendap
pada permukaan tempat kerja,
cangkir, piring, peralatan dapur
dan makanan.

Debu yg mengendap dapat


tertelan dengan makanan atau
minuman.

Bila debu berbahaya, ia dapat


menyebabkan gangguan
kesehatan.
11
Solid – Asap dan Serat

Asap (fume) adalah tetesan yg sangat


halus dari bentuk logam bila logam
diuapkan oleh panas tinggi (biasanya
pengelasan)

Beberapa solid adalah serat (fibers)


yg dapat serupa dengan debu tetapi
memiliki bentuk memanjang (seperti
asbestos atau fiberglass)

12
Kimia Berbahaya - Cairan
Cairan kimia bila kontak dengan
kulit dapat menyebabkan gangguan
kulit.

Beberapa zat kimia dapat diabsorpsi


ke dalam tubuh melalui kulit.

Cairan dapat disemprotkan dalam


bentuk kabut (mist) atau penguapan
dan bentuk uap yg dapat diinhalasi.

13
Asam dan Basa
• Asam dan basa kuat banyak digunakan
sebagai larutan/cairan.
• Umumnya korosif terhadap jaringan
manusia.

15
Zat Kimia Korosif

Asam dan basa (kaustik) merupakan


zat kimia yg umumnya korosif.

Zat kimia korosif dapat merusak mata,


kulit dan sistem saluran nafas.

23
Proteksi terhadap Zat Korosif
Sarung tangan dan baju
pelindung

Goggles

Pencuci mata/Eyewashes

Air untuk menyemprot kulit


27
Pestisida
Pestisida digunakan di industri, contoh,
to mengawetkan kayu, dan pada
pertanian untuk mengontrol insekta,
parasit, jamur dan tikus.

18
APAKAH PESTISIDA ?
• Pestisida adalah suatu bahan kimia yang digunakan
untuk mencegah, menghancurkan atau mengusir
hama.
• Hama dapat berupa serangga, tikus. rumput liar,
jamur atau mikroorganisme seperti bakteria dan
virus.
• Pestisida - Insektisida (bakteri, virus)
- Weedisida (rumput liar)
- Rodentisida (tikus dll)
- Fungisida (jamur)
TIPE & RUTE KERACUNAN

• Kecelakaan Oral
• Bunuh diri Inhalation
• Pembunuhan Dermal
• Okupasi Eye contact
Liquid/Cairan (Kabut/Mists)
Kabut juga dapat diinhalasi.

Kabut dapat mengendap di kulit dan


diabsorpsi ke dalam tubuh.

Kabut di udara juga dapat


mengendap dan mengkontaminasi
makanan atau minuman.

14
Gas dan Uap (vapors)

Gas adalah kimia yg dalam fase gas pada


temperatur ruangan.

Uap/ Vapors menguap dari zat cair atau


padat pada temperatur ruangan.

Gas dan uap masuk ke tubuh melalui


inhalasi.

15
Gas
Klasifikasi
Berdasarkan Efek
Biologi

Gas Iritan Gas Sistematik


Gas Klorin, Fosgen, alkohol dan
Komponen Gas Narkotik
Asfiksian karbon Toluene,
nitrogen tetraklorida
benzene

Asfiksian
Asfiksian Kimia
Sederhana
(CO,
(CO2,metan, etan,
hidrogen sulfida)
butan, gas
nitrogen )

23
Pelarut/Solven
• Sebagian besar solven industri berupa cairan
kimia organik
• Banyak di antaranya yg cepat menguap pd
temperatur ambien
• Umumnya flammable dan terbakar karena rokok,
pengelasan dan elektrik statis.
• Contoh solven yg sangat berbahaya:
Benzene, carbon tetra cloride, carbon
disulphide.

24
Klasifikasi pelarut organik
Klasifikasi Pelarut
Aromatik Benzene, toluene, xylene, ethylbenzene, styrene monomer
Hidrokarb Alkanes (contoh: N-hexane), alkenes, alkynes
on alifatik
Hidrokarb Cyclopropane, cyclopentane, cyclohexane, methylcyclohexane,
on alisiklik ethylcyclohexane, cyclopentadiene, cyclohexane, cyclohexene,
ethylcyclohexane, methylcyclopentane
Alkohol Isopropyl alcohol, methyl alcohol, butyl alcohol
Aldehydes Formaldehyde, acrolein
Hidrokarb Trichloroethylene, dichloromethane, tetrachloroethylene,
on methylchloroform, 1,3-dichloropropane, 1,2-dibromo-3-
terhalogeni dichloropropane (DBCP), ethylene dibromide, methylene
sasi chloride, chloroform, o-dichlorobenzene, ethylene dichloride
(EDC)
Volatile Organic Compounds (VOCs)

• 10 VOC yang paling banyak dianalisis di


Jerman adalah campuran pelarut industri :
– Xylene - ethanol
– Toluene - 2-propanol
– Ethyl acetate - 2-butanone
– Butyl acetate
– Ethyl benzena
– Butanol
– Acetone
Faktor yang Menentukan Jenis Efek Toksik
Kimia
the route of
entry
by which
the chemical
gets
into the body
the particular the worker's
tissues individual
and organs response to the
chemical,
in which the which can vary a
chemical great deal
collects from person to
or localizes factors that person
determine
the type of
toxic effect
a chemical can
the have on you
chemical the frequency,
composition concentration
of the and length of
hazardous the physical
exposure
substance form
of the
chemical (dust,
vapour, liquid,
etc.)
27
Kelompok lain Kimia Toksik
Teratogen
Teratogens adalah komponen yg dapat
mengganggu perkembangan janin,
menyebabkan cacat bawaan atau kematian.
Mutagen
Mutagen menyebabkan mutasi atau
perubahan genetik. Mutasi ini dapat
menyebabkan cacat bawaan atau masalah
lain pada generasi berikutnya atau
menyebabkan kanker pada orang yg
terpajan.
21
Limit Pajanan Kimia
Banyak zat kimia memiliki limit pajanan,
atau jumlah kimia di udara yg diijinkan.

Limit ini sering disebut “Permissible


Exposure Limits” atau “Threshold Limit
Values”.

Mereka didasarkan pada rerata 8 jam


pajanan atau celling atau kadar puncak.

Kadar harus dijaga di bawah limit ini


untuk keselamatan.
18
Biological Monitoring
• Biomonitoring = Biological monitoring
- adl utk memonitor populasi yg terpapar oleh
bahan polutan di tempat kerja maupun
lingkungannya.

- dipakai sbg alat /cara yg penting & mrp metode


baru utk menilai suatu dampak pencemaran
lingkungan
- dpt dipakai utk mengevaluasi risiko
kesehatan yg berhub dg bahan polutan
Biological Monitoring
• Mengukur kadar zat kimia/hasil
metabolisme di dalam darah/urin tenaga
kerja
Bagaimana Anda Mendapatkan
Informasi Bahaya Kimia?
Ada 2 cara:

1. Dari label produk,


2. Dari material safety data
sheet produk

38
Apa yang Terdapat pada Label?

• Nama Pabrik,

• Nama produk,

• Peringatan bahaya,

• Jenis kimia berbahaya


39
Apa yang Disebut Material Safety Data
Sheet (MSDS)?
Material safety data sheets atau
“MSDS” adalah lembar informasi
dari produk:

• menyatakan jenis bahan kimia dari


produk,

• apa bahaya bahan kimia tsb,

• bagaimana melindungi diri Anda


dari bahaya tsb. Lembar Data Keselamatan Bahan
=LDKB

40
Ringkasan
• Kimia adalah bagian kehidupan manusia.
• Bentuk kimia utama adalah solid, debu, cairan,
uap dan gas.
• Rute masuk ke tubuh: inhalasi, tertelan,
absorpsi
• Banyak faktor yang menentukan jenis efek
toksik kimia pada manusia
• Waspadalah bahan kimia yang berbeda di
tempat kerja Anda dan Anda dapat terpajan
oleh karenanya.

35
2. Toksikologi
Industri
Definisi
• Toksisitas: kemampuan suatu zat untuk
menyebabkan gangguan kejadian tidak
dikehendaki pada suatu organisme
• Toksikologi: Ilmu yg mempelajari interaksi
kimia yg membahayakan pada jaringan hidup
Hubungan Dosis - Respons
• Suatu waktu pajanan (dosis) terhadap kimia,
obat, atau zat toksik, menyebabkan efek
(respons) pada organisme yg terpajan
• Jika jumlah atau intensitas dari dosis
meningkat, maka akan terdapat peningkatan
respons yg proporsional
Definisi
• Dosis: jumlah suatu zat yg diberikan (atau
diabsorbsi), biasanya dinyatakan dlm
miligram zat per kilogram dari organisme yg
terpajan (mg/kg)
• Respons: Efek dari suatu zat; dapat positip
atau negatip
Kurve Dosis – Respons
Berbagai Kemungkinan Kadar Respons

• Tidak ada respons: pada dosis rendah, mungkin


tidak ada respons sama sekali
• Dosis ambang/threshold dose: kadar terendah dari
dosis di mana respons timbul
– NOAEL: no observed adverse effect level
– NEL: no effect level
• Di atas dosis ambang: respons dpt positip sampai pd
titik di mana ia menjadi toksik thd organisme
• Orang atau organisme yg berbeda dpt menunjukkan
berbagai respons yg berbeda pula
EXPOSURE MODEL

LC50
LD50
T
I TLV
M PEL
E

SAFE
EXPOSURE
0 DOSE
Indikator dari Toksisitas Relatif
• Toksisitas : kemampuan zat untuk menimbulkan
bahaya atau efek yg tidak dikehendaki
• Seberapa berbahayanya?
• Aspek apa dari populasi?
• Perhatikan:
– LD, lethal dose
– LC, lethal concentration
– ED, effective dose
– EC, effective concentration
LD50 – suatu ukuran toksisitas
• Suatu catatan toksisitas yg paling sering
• Ditentukan di lab dan berdasarkan pajanan akut dari
hewan uji dewasa
• Dosis letal yg mengakibatkan 50% populasi yg terpajan
• LD50, 35 mg/kg, oral, tikus
– 35 mg dosis per kg berat badan tikus, bila diberikan
secara oral, mengakibatkan kematian 50% tikus yg
terpajan
• Membandingkan LD50 di antara 2 zat memberikan
gambaran toksisitas relatif dari 2 zat tsb
UKURAN TOKSISITAS
Lethal Dose - LD50

LD50 adalah dosis, yang apabila diberikan pada hewan uji,


mengakibatkan 50% fatalitas. Dinyatakan dalam milligrams zat
tsb yang diberikan per berat badan dari hewan uji yang
dinyatakan dalam kilogram (mg/kg). LD50 secara tipikal
merujuk pada dosis oral, dermal or injeksi.
Bila diekstrapolasikan ke manusia, dosis letal rerata yang
dinyatakan dalam berat (w) kilogram adalah LD50 x (w).
UKURAN TOKSISITAS
Lethal Concentration - LC50

LC50 adalah konsentrasi suatu zat yang umumnya


dinyatakan sebagai parts per million (ppm) volume,
yang bila diberikan pada hewan uji, membunuh
separuh selama periode pajanan. LC50 secara tipikal
merujuk pada dosis di udara.
Toksisitas Relatif LD50
Agent LD50 (mg/kg)
Ethyl Alcohol 10,000
Sodium chloride 4,000
Morphine sulfate 900
Strychnine sulfate 2
Nicotine 1
Hemicholinium-3 0.2
Dioxin (TCDD) 0.001
Botulinum toxin 0.00001
Contoh Klasifikasi Toksisitas
Efek Rute Pemberian
Varians Toksisitas di antara Organisme
(Pestisida: chlorfenvinfos)
Biotransformasi & Ekskresi Toksin
• Zat larut air: mudah mengeliminasinya
• Zat larut lemak sulit mengeliminasinya
• Biotransformasi: proses dimana bahan secara
kimiawi diubah untuk membuatnya mudah
dieliminasi (zat larut lemak  zat larut air)
• Biotransformasi dan ekskresi melalui hati
• Filtrasi dan exkresi melalui ginjal
• Oleh karenanya, hati dan ginjal berguna untuk
mengeliminasi toksin dari tubuh, tetapi di lain sisi,
menjadi organ target dari toksin karena sifatnya
Klasifikasi Toksin dan Respons Toksik

• Iritan dan Sensitizer


• Toksin Sistemik
• Neurotoksin
• Toksin Reproduktif
• Karsinogen
Iritan
• Terlokalisir, menyebabkan kerusakan lokal
• Pada kulit, mata, sistem respirasi
• Korosif – respons paling parah
– Ulserasi, kerusakan jaringan, biasanya
permanen
– Misal luka bakar kimia karena asam dan basa
kuat
• Iritasi akut
– Kemerahan, inflamasi, umumnya reversibel
Sensitizer
• Zat yg menstimulasi respons sistem imun,
umumnya pd pajanan kedua/berikut
– Dapat dipicu pd dosis yg sangat rendah
– Sistem Imun – mengenali dan menolak benda
asing, termasuk penyakit infeksi dan zat
berbahaya
• Reaksi alergi melepaskan antibodi untuk menyerang
zat asing (antigen/alergen)
• Reaksi berupa ruam kulit sampai pd syok anafilaksis
(mengancam nyawa)
Toksin Sistemik
• Toksin yg mempengaruhi organ target
– Vinyl chloride – hati (kanker)
– Kadmium – ginjal
– Benzene – sumsum tulang (leukemia)
• Mekanisme Toksisitas sering dikaitkan
dengan fungsi normal organ target
Neurotoksin
• Zat yg berpengaruh buruk thd sistem saraf
• Respons dapat ringan sampai berat
– Efeks dpt mempengaruhi kemampuan
berpikir, kontrol motoris, pengaturan napas
dan denyut jantung
Toksin Reproduktif
• Zat yg mempengaruhi proses reproduksi
• Berpengaruh pada laki-laki, perempuan atau
keduanya
• Timbal
– Laki-laki – mengurangi jumlah sperma atau
membuat sperma terganggu
– Wanita hamil – dpt menyebabkan deformitas
perkembangan janin, khususnya perkembangan
sistem saraf janin
• Teratogen – toksin yg menyebabkan perkembangan
janin abnormal dan cacat lahir
Karsinogen
• Toksin yg menyebabkan kanker
• Occupational carcinogens terdiri beragam zat kimia
dan fisik termasuk
– Pelarut organik dan inorganik
– Logam berat
– Zat padat/solid materials (serat asbestos)
– Zat “natural” – hormon
– Zat yg menekan sistem imun
EFEK BIOLOGI

KARSINOGENIK: DANGER

CANCER
 Berpotensi menyebabkan kanker CAUSING
 Dapat menginduksi Tumor Ganas pada manusia AGENT
 Dapat menyebabkan atau mengakselerasi tumor
 Beberapa telah dikonfirmasi atau diduga sebagai karsinogen
manusia

- Acrylimide - Beryllium - Nickel Sulfide


- Acrylonitrile - Calcium Chromate - Tetranitromethane
- 4-Aminodiphenyl - Chromium (Vi) - O-Tolidine
- Arsenic - Ethylene Dichloride - Vinyl Bromide
- Benzine - Ethylene Oxide - Xylidine
- Benzidine - Lead Chromate - Zinc Chromates
3. PARU AKIBAT KERJA
PNEUMOKONIOSIS
• Definisi (International Labour Organisation)
Suatu kelainan yang terjadi akibat
penumpukan debu dalam paru dan timbulnya
reaksi jaringan terhadap debu tersebut
Reaksi jar. non kolagen  stroma minimal, serat
retikulin
Reaksi jar. kolagen  jar. parut menetap
Istilah pneumokoniosis digunakan untuk
menyatakan berbagai keadaan :
1. Kelainan yg terjadi akibat pajanan debu silika
(silikosis), asbes (asbestosis), timah
(stannosis).
2. Kelainan yg terjadi akibat pekerjaan seperti
pneumokoniosis batubara
3. Kelainan yg ditimbulkan oleh debu organik,
misal kapas (bissinosis)
Debu industri
• Deposit particulate matter : debu yg
sementara di udara, kemudian mengendap
karena gaya tarik bumi
• Suspended particulate matter : debu yang
tetap di udara dan tidak mudah mengendap
SILIKOSIS
• Inhalasi silikon dioksida (silika), dlm bentuk kristalin
(kuarsa).
• Tempat kerja yg beresiko silikosis :
1. Pertambangan, pembuatan terowongan, galian dll,
Permukaan tanah: batubara, besi, logam, bukan besi
2. Penggalian granit, pasir, batu tulis
3. Tukang batu, pembuatan monumen, granit, pemotongan batu
4. Penuangan logam
5. Penggosokan
6. Keramik
7. Lain-lain : pembuatan gelas, gigi, pembersihan ketel
Pencegahan
• Penggunaan air
• Mengontrol kadar debu (<NAB)
• Ventilasi yg baik
• Penggunaan masker
PENATALAKSANAAN
o Menghindari pajanan > lanjut
o Oksigen
o Antibiotika
o Anti TBC
o Pencucian bronkus
o Pemberian kortikosteroid
PNEUMOKONIOSIS BATUBARA (Coal Worker’s
Pneumoconiosis=CWP)
• Inhalasi debu BB  menumpuk di paru  rx jar.
• Pneumokoniosis BB simpel (simple CWP)
 Inhalasi hanya debu BB saja, klinis hampir tdk ada gejala
• Pneumokoniosis BB komplikasi (complicated CWP=Fibrosis
masive progresive)
1. Tdp silika dlm debu BB
2. Konsentrasi debu >>>
3. Infeksi mikobakteria tipikal atau atipik
4. Faktor imunologi penderita buruk
PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN : IDEM SILIKOSIS
Asbestosis
• Inhalasi asbes  fibrosis parenkim paru dan pleura, napas
pendek, batuk kering sampai produktif, berat badan turun,
ISN, ronki, takipnea, sianosis dan jari tabuh.
• Komplikasi : resiko kanker >>, mesotelioma >> (TB jarang)
PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN
 Pencegahan diutamakan (krn iriversibel)
 Pemeriksaan berkala
 Berhenti merokok
 Oksigen, obat-obat gagal jantung
BISSINOSIS
“Monday morning chest tighness” dan “Monday morning
asthma”
Inhalasi kapas, linen serta rami
Gejala akut & kronik
o Timbul rasa berat di dada atau napas pendek pada hari I kembali
bekerja
o Penurunan kapasitas ventilasi pada I x bekerja
o Meningkatnya prevalensi bronkitis : batuk menetap dan sputum
o Tdp ‘Mill fever syndrome”, yg tjd pd hari I kerja atau ketika kembali
dari cuti yg lama. Gejala demam disertai linu dan nyeri yg mirip
dgn demam akbt endotoksin Gram negatif
DERAJAT BISSINOSIS ditentukan dari kapasitas
ventilasi serta kuesioner standar
• Derajat 0 : tidak ada bissinosis
• Derajat ½ : kadang-kadang rasa dada tertekan pd hari I
minggu kerja
• Derajat 1 : rasa dada tertekan atau sesak napas pd tiap hari I
minggu kerja
• Derajat 2 : rasa berat di dada dan sukar bernapas tidak hanya
pd hari I kerja, tetapi juga pd hari lain minggu kerja
• Derajat 3 : gejala spt derajat 2 di + berkurangnya toleransi thd
aktivitas secara menetap dan atau pengurangan kapasitas
ventilasi
ASMA KERJA
• Penyakit sal napas yg reversibel, disebabkan rangsangan
berbagai zat di lingkungan pekerjaan
• Penyakit seringkali muncul setelah masa bebas gejala yg
berlangsung bbrp bulan – tahun (bervariasi)
• Keluhan : mengi yg berhubungan dgn kerja. Khas pd individu
yg “atopi” stlah bekerja 4 atau 5 thn.
• Pd individu yg non atopi, asma muncul bbrp thn > lama
dibanding pekerja yg atopi
• Asma dpt muncul > awal (bbrp minggu) pd tempat dgn
pajanan kuat spt isosianat atau colophony
KANKER PARU AKIBAT KERJA
• Penyebab : pajanan thd mineral dan zat kimia
tertentu
• Perlu waktu pajanan yg lama : 15 – 25 thn.
• Zat yg karsinogen : asbes, arsen, klormetil eter,
pembakaran arang, aluminium,khrom, nikel,
gas mustard, kalsium florida, zat radio aktif
dan ter batubara
4.Logam Berat
Logam Berat
• Beberapa definisi terkait logam berat telah diusulkan
oleh para ahli:
– densitas,
– nomor atom atau berat atom,
– berdasarkan sifat toxic nya.
• Definisi yang umum digunakan saat ini
menggolongkan logam berat sebagai golongan logam
yang memiliki densitas melebihi 5,000 kg/m3.
Penting Secara Nutrisi
Beberapa macam logam memiliki fungsi
fisiologis yang sangat penting
Cr  Kromium (Cr)
Cu  Tembaga (Cu)
Fe  Besi (Fe)
Mg  Magnesium (Mg)
Mn  Mangan (Mn)
Se  Selenium (Se)
Zn  Zink (Zn)
Logam Toksik
Al  Aluminum (Al)
As  Arsenic (As)
Cd  Kadmium (Cd)
Co  Kobalt (Co)
Pb  Timbal (Pb)
Hg  Mercuri – Inorganik (Hg)
Hg-CH3  Mercuri – Organik (Hg-CH3)
Ni  Nikel (Ni)
Sn  Timah - Tin (Sn)
Arsenik (As)
• Penggunaan – pestisida dan
herbisida
• Sumber – makanan, air minum
• Absorpsi – usus
• Toksisitas – kanker, jantung, hati,
neurologi
• Fakta – terdapat dalam status yang
berbeda – trivalen (paling sering),
pentavalen, arsenik trioksida,
organik dan inorganik ...dll…
Kadmium (Cd)
• Penggunaan – campuran logam, cat
• Sumber – kerang-kerangan, rokok sigaret, tempat
kerja – pengelasan, cat
• Absorpsi – usus, paru
• Toksisitas – paru, emfisema, ginjal, metabolisme
kalsium, kemungkinan kanker paru
• Fakta – “Itai-Itai” dalam bahasa Jepang “aduh-aduh”
mengarah pada nyeri tulang yang dikaitkan dengan
hilangnya kalsium
Timbal (Pb)
Lead (Pb), Timah Hitam
• Penggunaan – tidak esensial, baterai, cat tua
dan bahan bakar, hobbi
• Sumber – rumah tangga, cat, debu, tangan
anak-anak ke mulut, tempat kerja
• Absorpsi – usus (50% anak, 10% dewasa)
• Toksisitas – sistem saraf dan perkembangan
• Fakta – perkembangan sistem syaraf dapat
sangat sensitif terhadap pajanan dengan
kadar rendah.
• Keracunan timbal dapat terjadi bila timbal tertimbun di dalam
tubuh, dapat berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Pada
kadar yang sangat tinggi, dapat fatal.
• Cat berbasis timbal dan debu yang mengandung timbal pada
bangunan tua adalah sumber utama intoksikasi. Orang-orang
yang bekerja dengan baterai, renovasi rumah juga dapat
terpajan timbal.
Tanda dan Gejala Intoksikasi Timbal
• Tekanan darah tinggi
• Nyeri sendi dan otot
• Kesulitan mengingat/konsentrasi
• Sakit kepala
• Nyeri abdomen
• Gangguan alam perasaan
• Berkurangnya spermatogenesis dan munculnya
sperma abnormal
• Keguguran, lahir mati, atau lahir prematur pada
perempuan hamil
Terapi Kelasi
(Untuk Keracunan Logam Berat)
• Pemberian za2,3-dimercapto-1-digunakan
dimercaptosuccinic acid propanesulfonic acid
(DMPS) dan alpha lipoic acid (t kelasi untuk
membuang logam berat dari tubuh (keracunan
logam berat – termasuk Pb, As, Hg)
• Standar perawatan di US (DMSA Zat kelasi lain
seperti: ALA), digunakan dalam terapi konvensional
dan pengobatan alternatif.
• Belum ada riset medis yang mengakui manfaat
terapi kelasi untuk penyakit-penyakit lainnya.
7 langkah diagnosis PAK Kimia
1. Diagnosis kerja?
2. Adanya pajanan?
3. Kaitan pajanan dengan penyakit?
4. Apakah jumlah pajanan cukup besar?
5. Apakah ada faktor individu?
6. Apakah ada faktor selain akibat kerja
7. Apakah diagnosa PAK atau bukan PAK?
Referensi
1. Washington State Department of Labor &
Industries
2. Pennsylvania Department of Labor &
Industry

87
Referensi
• Nims DK. Basics of Industrial Hygiene. John
Wiley & Sons, Inc., 1999.
• Industrial Hygiene. IENG 431, Dr. Carter J. Kerk
Industrial Engineering Department
SD School of Mines Spring 2009

Anda mungkin juga menyukai