Alamat Korespondensi :
Abstrak
Klorofil adalah sebuah senyawa organik yang bertindak sebagai pigmen dalam pemberian warna
hijau khususnya pada tumbuh-tumbuhan, ganggang dan bakteri fotosintetik. Karena sudah sangat umum
ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan khususnya pada jaringan yang aktif melakukan aktivitas fotosintesis
seperti jaringan tiang dan bunga karang, klorofil memang memiliki fungsi utama yaitu mengkonversikan
air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) yang diserap oleh akar dan daun menjadi glukosa (C 6H12O6) dan juga
oksigen (O2) dengan energi cahaya matahari sebagai fasilitatornya. Namun tidak hanya berfungsi pada
tumbuhan, klorofil yang diekstrak dari tumbuhan sendiri memiliki khasiat bagi kesehatan manusia. Hal
ini terbukti dari komposisi senyawa klorofil itu sendiri yang banyak mengandung zat-zat yang dapat
membantu kesehatan manusia. Selain itu, kesamaan stuktur molekul klorofil dengan darah manusia juga
menjadi salah satu faktor mengapa klorofil dapat menyehatkan tubuh dan mengapa klorofil memiliki
kecepatan reaksi yang tinggi ketika digunakan dalam pengobatan.
Abstract
Chlorophyll is an organic compound that acts as the pigment of the green color giver especially
in plants, algae, and photosynthetic bacteria. Because it is very common to find chlorophyll in plants
especially in tissues that frequently photosynthesize such as the palisade and the spongy, chlorophyll
indeed has a main function of converting water (H2O) and carbon dioxide (CO2) which are absorbed by
the root and the leaf, into glucose (C6H12O6) and also oxygen (O2) with the sunlight energy as its
facilitator. Chlorophyll does not function in plants alone, extracted chlorophyll has its own benefits for
the human health. This is proven by the composition of the compound itself that contain many substances
that can improve the human health. Furthermore, the similarity of the molecular structure between
chlorophyll and the human blood is another factor of why chlorophyll can make the human body healthy
and why the compound has such an incredible reactive speed when used in a treatment.
Pendahuluan
Tumbuhan memiliki peran penting dalam kehidupn manusia karena tidak hanya berguna sebagai
pangan, tumbuhan juga memiliki fungsi lain: perkakas, senjata, tempat berteduh dan zat pewarna. 1 Selain
itu, tumbuh-tumbuhan hijau juga dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan karena mereka memiliki
kandungan bahan aktif yang bermanfaat untuk kesehatan. Salah satu bahan aktif tersebut adalah klorofil
yang sangat banyak ditemukan dalam tumbuhan khususnya pada bagian daun-daunan. 2,3 Klorofil adalah
pigmen pemberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil sendiri berperan dalam penyerapan sinar matahari
dan mengubahnya menjadi tenaga kimia.4
Klorofil
Pigmen berwarna hijau ini banyak ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi seperti tumbuhan
monokotil maupun dikotil, dan juga ganggang (alga). 3,4 Klorofil dibagi menjadi empat berdasarkan
bentuknya: klorofil a, klorofil b, klorofil c, klorofil d. Klorofil a terdapat pada semua organisme autotrof,
klorofil b sendiri dimiliki oleh tumbuhan darat dan ganggang hijau, klorofil c dimiliki oleh ganggang
pirang dan keemasan maupun diatom atau Bacillariophyta, dan klorofil d dimiliki oleh ganggang merah
atau Rhodophyta.3
Manfaat Klorofil
Klorofil selain berfungsi pada tumbuhan dalam proses fotosintesis, juga berperan penting dalam
peningkatan kesehatan manusia. 4 Hal ini dapat dilihat dari tinjauan dunia biologi maupun kesehatan yang
sudah sangat banyak dapat ditemukan dari berbagai penjuru dunia. Salah satu manfaat klorofil terbesar
dalam bidang kesehatan meliputi pengobatan – pengobatan tradisional hingga modern. Adapun manfaat
yang penting yang klorofil perankan di dalam tubuh yaitu, klorofil dapat membantu proses pembentukan
sel darah merah dan bekerja pada tingkat molekuler maupun seluler yang memiliki kemampuan untuk
regenerasi sel tubuh.7
Selain berfungsi untuk regenerasi sel tubuh, pigmen berwarna hijau tersebut juga memiliki
beberapa vitamin yang penting dimiliki oleh tubuh seperti vitamin A, C dan E. Vitamin A seperti yang
banyak terkandung dalam wortel, memiliki fungsi dalam meningkatkan kesehatan mata. Vitamin C
seperti yang banyak terkandung dalam jeruk, memiliki fungsi dalam menjaga kesehatan lidah, bibir, gusi
dan mulut, juga meningkatkan daya tahan tubuh yang sekaligus menetralkan radikal bebas. Vitamin E
sendiri yang banyak ditemukan dalam komposisi daging buah alpukat, memiliki fungsi dalam menjaga
kesehatan kulit. Ketiga vitamin tersebut ditemukan dalam buah-buahan yang berbeda-beda, namun
mereka ditemukan dalam satu kesatuan klorofil. 4, 8
Selain itu, klorofil juga bermanfaat dalam mengatasi gangguan akibat pembentukan batu kalsium
oksalat atau yang kita kenal dengan istilah batu ginjal. Pembentukan batu kalsium oksalat disebabkan
adanya pengurangan volume urine dan kelebihan unsur senyawa yang membentuk batu kalsium oksalat
dalam saluran urine.4 Kegunaan klorofil yaitu untuk meluruhkan atau menghancurkan batu kalsium
oksalat yang sudah terbentuk sehingga dapat hancur dan luruh. Klorofil sangat berguna dalam proses
peluruhan batu oksalat ini dikarenakan kandungan klorofil yang sangat baik dalam metabolisme di dalam
tubuh dapat bekerja dengan baik.9
Klorofil juga bisa digunakan untuk mengatasi infeksi luka secara alami. Dalam kehidupan sehari-
hari sering terbentuk luka yang terkadang terjadi akibat goresan pisau dan sebagainya. Tumbuh-tumbuhan
hijau tanpa kita sadari dapat dengan cepat mencegah pengeluaran darah secara terus-menerus, karena
tumbuh-tumbuhan tersebut memiliki klorofil, yang mana klorofil sendiri memiliki kandungan anti-
oksidan, anti-inflamasi yang berkhasiat untuk membantu penyembuhan pada beberapa jenis luka. 2
Klorofil merupakan senyawa yang sangat ampuh dalam penyembuhan dalam bidang apapun karena
mereka kaya akan sifat antioksidan yang dapat memberikan perlindungan terhadap sel-sel tubuh dari
kerusakan oksidatif dengan menurunkan atau menghilangkan risiko yang sedang terjadi. Salah satu jenis
tanaman yang dikenal sebagai tanaman yang mdmiliki tingat klorofil yang tinngi yaitu Conyza triloba.5
Gambar 3. Conyza triloba
(Sumber gambar 3: http://www.florafinder.com/Species/Conyza_triloba.php)
Dalam tubuh manusia, klorofil juga berguna dalam menstimulus sel – sel darah merah untuk
menyuplai oksigen dalam peredaran darah manusia. Struktur molekul klorofil yang hampir sama dengan
hemoglobin manusia membuat klorofil menjadi molekul yang secara alami dapat diterima oleh tubuh
manusia, sehingga dapat menyuplai oksigen lebih banyak dalam peredaran darah manusia. 4 Maka dalam
hal ini, klorofil dijadikan sebagai produk herbal dalam meningkatkan dan merangsang sel – sel darah
merah untuk menyuplai lebih banyak oksigen di dalam tubuh sehingga peredaran darah di dalam tubuh
manusia dapat bekerja dengan lancar.7
Klorofil sendiri juga dapat berfungsi sebagai penetral sekaligus mendetoksifikasi racun yang telah
masuk ke dalam tubuh secara disadari maupun tidak. Hal ini terbukti dari hasil penelitian Richard W. dan
Hans Fischer pada tahun 1930 yang memenangkan hadiah nobel. Klorofil dapat berlaku sedemikian rupa
dikarenakan pigmen pemberi warna hijau tersebut merupakan inti energi dari buah dan sayuran. Pasokan
nutrisi yang masuk ke tubuh melalui sayur maupun buah-buahan tersebut disuplai oleh klorofil yang
terkandung dalam sayur maupun buah-buahan itu sendiri, sehingga hal terpenting dalam menjaga
kesehatan tubuh adalah dengan secara teratur mengambil asupan klorofil dalam jumlah seimbang setiap
hari. 6
Seperti yang sudah disinggung pada manfaat klorofil tadi, pigmen pemberi warna hijau tersebut
memang memiliki kesamaan struktur molekul dengan hemoglobin pada darah manusia. Hal ini yang
menyebabkan klorofil dapat dengan mudah masuk atau bergabung dalam darah manusia dan dapat
dengan cepat bereaksi pula bila sedang digunakan dalam pengobatan. Hal tersebut yang membuat klorofil
menjadi sangat efektif dalam pengobatan herbal. 4
Setelah diteliti lebih lanjut, kesamaan struktur molekul klorofil dengan hemoglobin terletak pada
gugus karbon dan hidrokarbon berikut rantai-rantainya (Gambar 4). Sungguh menakjubkan untuk
mengetahui bahwa hanya atom pusat klorofil dengan heme yang berbeda, dimana klorofil mempunyai
magnesium (Mg) sebagai atom pusatnya dan heme mempunyai ferum (Fe) atau besi sebagai atom
pusatnya.10
Gambar 4. Perbandingan struktur kimia klorofil dengan heme dalam darah manusia
(Sumber gambar 4: http://gohasnango.blogspot.co.id/2009/01/klorofil-vs-hemoglobin.html)
vancouver
Klorofil seperti yang sudah disinggung pada bagian awal tadi dibagi menjadi empat berdasarkan
bentuknya: klorofil a, klorofil b, klorofil c, dan klorofil d. 3, 4 Atas dasar pembagian itu pula keempat
klorofil tersebut memiliki struktur kimia yang berbeda-beda pula. Klorofil a sebagai contohnya memiliki
gugus metil pada residu pirol nomor II sedangkan klorofil b sendiri tidak memiliki gugus metil melainkan
gugus formil. Kedua klorofil ini juga larut dalam etanol dan eter, serta bentuk padat dari klorofil a
mencair pada suhu 117-120oC dan klorofil b pada suhu 86-92oC. 10
Proses Pengambilan Ekstrak Klorofil
Proses pengambilan ekstrak klorofil atau dikenal dengan istilah ekstraksi klorofil merupakan
suatu proses dimana terjadi suatu pengambilan komponen – komponen ekstrak klorofil pada suatu jenis
tumbuhan yang diinginkan dari susunan – susunan komponen yang ada. 11 Ekstraksi klorofil ini bertujuan
untuk proses pengamatan ataupun nanti nya akan diolah sesuai tujuan pengambilan ekstrak klorofil
tersebut. Biasanya, tujuan lain dari pengambilan ekstrak klorofil tersebut yaitu untuk melakukan
penelitian terhadap tumbuhan – tumbuhan lainnya. Pada umumnya kandungan ekstrak klorofil terbesar
hanya ditemukan pada daun alfalfa dan alga.12
Dengan proses ekstraksi klorofil pada tumbuhan-tumbuhan lainnya seperti kangkung, bayam, dan
daun katuk , ekstrak klorofil dapat di temukan dan dengan mudah dilakukan ekstraksi klorofil pada
masing-masing tumbuhan tersebut. Proses ekstraksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu ekstraksi padat-cair
dan ekstraksi cair-cair. Ekstraksi padat-cair biasanya digunakan untuk memisahkan senyawa padat yang
akan diambil dengan menggunakan pelarut tertentu, sedangkan ekstraksi cair-cair diterapkan untuk
memisahkan senyawa dalam bahan cair yang ada. Proses pengambilan ekstrak klorofil digunakan metode
ekstraksi cair-cair dimana pada tumbuhan yang di pilih akan di tambahkan zat etanol untuk memisahkan
pigmen ekstrak senyawa yang akan diambil.11,12
Tiga fungsi utama klorofil dalam proses fotosintesis adalah memanfaatkan energi matahari,
memicu fiksasi CO2 untuk menghasilkan karbohidrat dan menyediakan energi bagi ekosistem secara
keseluruhan. Karbohidrat yang dihasilkan dalam fotosintesis diubah menjadi protein, lemak, asam nukleat
dan molekul organik lainnya. Klorofil menyerap cahaya yang berupa radiasi elektromagnetik pada
spektrum kasat mata (visible). Cahaya matahari mengandung semua warna spektrum kasat mata dari
merah sampai violet, tetapi tidak semua panjang gelombang diserap dengan baik oleh klorofil. Klorofil
dapat menampung cahaya yang diserap oleh pigmen lainnya melalui fotosintesis, sehingga klorofil
disebut sebagai pigmen pusat reaksi fotosintesis. 13
Tanaman tingkat tinggi mempunyai dua macam klorofil yaitu klorofil a (C 55H72O5N4Mg) yang
berwarna hijau tua dan klorofil b (C 55H70O6N4Mg) yang berwarna hijau muda. 3 Klorofil a dan klorofil b
paling kuat menyerap cahaya di bagian merah (600-700 nm), dan paling sedikit menyerap cahaya hijau
(500-600 nm). Sedangkan cahaya berwarna biru diserap oleh karotenoid. Karotenoid membantu
menyerap cahaya, sehingga spektrum cahaya matahari dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. Energi
yang diserap oleh klorofil b dan karotenoid diteruskan kepada klorofil a untuk digunakan dalam proses
fotosintesis fase I (reaksi terang) yang terdiri dari fotosistem I dan II, demikian pula dengan klorofil-b.
Klorofil a paling banyak terdapat pada Fotosistem II sendangkan Klorofil b paling banyak terdapat pada
Fotosistem I.3,13
Gambar 6: Proses Klorofil Dalam Fotosintesis
(Sumber Gambar 6: Google.com)
Penutup
Klorofil sebagai pigmen pemberi warna hijau pada tumbuh-tumbuhan maupun ganggang
memiliki fungsi utama yaitu sebagai pelaksana proses fotosintesis yang menggunakan cahaya matahari
sebagai fasilitatornya. Proses yang mutlak diperlukan bagi kelangsungan hidup tumbuhan itu
mengkonversikan air dan karbon dioksida menjadi glukosa dan oksigen, namun tak hanya berfungsi pada
tumbuhan, klorofil juga memiliki peran dalam peningkatan kesehatan manusia.
Kandungan multivitamin dari klorofil terbukti dapat menjaga kesahatan tubuh. 4,8 Pigmen pemberi
warna hijau pada tumbuhan ini juga terbukti sangat efektif bila digunakan dalam pengobatan, dikarenakan
struktur molekulernya yang sama dengan darah sehingga dapat dengan mudah masuk ke dalam peredaran
darah.4,10 Karena sangat efektif digunakan dalam pengobatan, klorofil yang mengandung zat-zat
antioksidan ini juga terbukti dapat membantu dalam melawan kanker sebagai zat antikanker. 5
Daftar Pustaka
1. Heriyanto, Limantara L. Komposisi dan kandungan pigmen utama tumbuhan tali putri Cuscuta
australis R. Br. dan Cassytha filiformis L. Makara, Sains 2006 ; 10(2) : 69-75
2. Nurdin, Kusharto CM, Tanziha I, Januwati M. Kandungan klorofil berbagai jenis daun tanaman
dan Cu-Turunan klorofil serta karakteristik fisiko-kimianya. Jurnal Gizi dan Pangan 2009 ; 4(1) :
13-9
3. Prasetyo S, Sunjaya H, Yanuar Y. Pengaruh rasio massa daun suji/pelarut, temperature dan jenis
pelarut pada ekstaksi klorofil daun suji secara batch dengan pengontakan disperse. Skripsi.
Universitas Katolik Parahyangan. Jakarta 2012
4. Ai NS, Banyo Y. Konsentrasi klorofil daun sebagai indikator kekurangan air pada tanaman.
Jurnal ilmiah sains 2011 ; 11(2) : 167-70
5. Pirenantyo P, Limantara L. Pigmen spirulina sebagai senyawa antikanker. Indonesian Journal of
Cancer 2008 ; 4 : 155-63
6. Wigmore A. Rebuild your health: Dr. Ann Wigmore’s Living Foods Lifestyle. 3rd ed. Book
Publishing Company 2012
7. Karmana O, Nurdiansyah A. Biologi untuk kelas X semester 1 sekolah menengah atas. Bandung:
Grafindo Media Pratama 2008 ; h. 102
8. Wirakusumah ES. Jus buah dan sayuran. Depok: Penebar Swadaya 2006;h.19
9. Ratu G, Badji A, Hardjoeno. Profil analisis batu saluran kemih di laboratorium patologi klinik.
Indonesian journal of clinical pathology and medical laboratory 2006;12(3):114-7
10. Sumardjo D. Pengantar kimia. Buku panduan mahasiswa kedokteran dan program strata 1
fakultas bioeksakta. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006;h.179
11. Arrohmah. Studi karakteristik klorofil pada daun sebagai material photodetector organic. Skripsi.
Universitas Sebelas Maret. Surakarta 2007
12. Theresia D. Ekstraksi klorofil daun katuk, bayam, dan kangkung serta uji stabilitas warna
menggunakan spektrofotometer vis. Skripsi. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang 2014
13. Proklamasiningsih E, Prijambada ID, Rachmawati, Sancayaningsih RP. Laju fotosintesis dan
kandungan klorofil kedelai pada media tanam masam dengan pemberian garam aluminium.
Laju fotosintesis dan kandungan klorofil kedelai pada media tanam masa, Agrotop 2012;2(1):17-
21