Anda di halaman 1dari 30

Lele Sangkuriang

YAYASAN BHUWANA ASHRAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU LAMPUNG

Status terakreditasi B oleh BAN-PT


Alamat : Jl. GatotSubrotoGg. Payakun I No. 88 Bandar Lampung 35227 Telp. 0721-48904 (hunting), Fax.
0721-48905. Email.Stahlampung@yahoo.co.id, Website : stah-lampung.ac.id

I Made Padmajana

Ekonomi Arthasastra Non Reguler 2020

Kewirausahaan

Drs. Nengah Maharta, M.Si. dan I Wayan Adi Indra Goetama, S.Pd.

Judul :

MEMBUAT USAHA TERNAK LELE

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi Umum Bisnis


Bisnis yang akan kami jalankan adalah budidaya ikan lele, dengan fokus usaha pada
Teknik Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang. Jenis usaha ini cenderung mudah dilakukan
namun dengan omset yang lumayan. Permintaan pasar akan konsumsi daging lele pun kian
meningkat.

Business Plan 1
Lele Sangkuriang

Beberapa tahapan yang harus dilakukan adalah menyiapkan tempat (kolam) untuk
budidaya ikan lele. Dalam tahap ini mencakup, pengeringan dan pengolahan tanah,
pemupukan, dan pengaturan air kolam. Tahap selanjutnya adalah pemilihan benih ikan lele,
meliputi syarat benih unggul dan cara menebar benih. Tahap berikutnya tentang pemilihan
pakan, pengelolaan air, pengendalian hama dan penyakit, dan tahap terakhir adalah panen
budidaya ikan lele.

1.2 Latar Belakang Ide Bisnis


Saat ini usaha budidaya lele sangkuriang sudah banyak digemari masyarakat Indonesia
umumnya, dan sudah berkembang dimana-mana. Lele sangkuriang merupakan hasil
persilangan antara induk bentina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam
(F6). Tujuan persilangan ini diarahkan sebagai lele konsumsi. Lele sangkuriang pertama kali
diproduksi oleh Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Sukabumi.
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara
komersil oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa, yang seterusnya di Sumatera
termasuk Mukomuko Provinsi Bengkulu. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan dapat
dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, teknologi
budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, pemasarannya relatif mudah dan modal
usaha yang dibutuhkan relatif rendah. Oleh karena itu, wajar jika jenis usaha ini sangat
digemari.
Permintaan lele setiap tahun mengalami kenaikan. Lele terbukti menyumbang lebih dari
10% produksi perikanan budidaya nasional dengan tingkat pertumbuhan 17-18% per tahun.
Berdasarkan data, proyeksi produksi dan nilai budidaya lele 2009-2014 mengalami kenaikan
setiap tahunnya. Hal ini membuktikan bahwa usaha budidaya lele saat ini mempunyai
prospek yang baik.

1.3 Visi dan Misi Bisnis


Suatu perusahaan tidak akan maju dan berkembang apabila tidak memiliki dasar
pemikiran kemana perusahaan itu akan dibawa. Untuk itu, Visi dan Misi menjadi pegangan
suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya. Demikian juga dengan Usaha Budidaya Lele

Business Plan 2
Lele Sangkuriang

Sangkuriang, visi dan misi yang kuat dirumuskan akan menjadi kekuatan mendasar dalam
perjalanan usaha ini. Untuk itu, kami sudah merumuskan visi usaha, yaitu :
“Menjadi sentra produksi ikan lele terbesar di daerah Lampung Selatan dan
sekitarnya.”
Sebagai usaha strategis dalam mewujudkan Visi di atas, kami sudah merumuskan
beberapa Misi usaha, antara lain :
1. Menjalin kemitraan
Untuk menjadikan usaha terbesar, tentunya budidaya lele sangkuriang sendiri atau In House
Production tidak akan cukup. Untuk itu, kami akan melakukan kerjasama kemitraan untuk
memenuhinya. Kerjasama dengan petani pembudidaya lele akan menjadi langkah strategis
dalam memperluas kantung-kantung produksi, dengan memberikan bimbingan dan standar
lele yang diproduksi, dan mengambil hasilnya.

2. Memproduksi produk olahan yang berkualitas.


Kualitas produk akan menjadi konsentrasi utama untuk bisa bersaing di pasaran. Standar
yang digunakan harus benar-benar dijaga dengan ketat, terutama standar higienis.

3. Perluasan pemasaran.
Menjadi usaha yang besar tentunya harus memiliki jaringan pasar yang luas. Oleh karena itu,
usaha budidaya pembesaran lele sangkuriang akan terus berjuang merebut pasar dan
memperluas jalur distribusi yang dimulai dengan pasar lokal.

Business Plan 3
Lele Sangkuriang

BAB II
ASPEK PEMASARAN

2.1 Identifikasi Peluang Pasar


Banyaknya permintaan untuk lele di setiap tempat warung makan terus meningkat, dari
warung makan yang ada di pinggiran jalan, warung makan yang elit atau eksklusif, hingga
konsumsi rumah tangga. Lele adalah salah satu lauk favorit di warung makan setelah daging
ayam. Kemudian hal ini dimanfaatkan oleh banyak orang untuk mengembangbiakan ikan
lele.
Di sini kami melihat peluang bisnis untuk budidaya ikan lele memiliki prospek yang
bagus. Dengan konsep makanan dengan lauk ikan terutama lele itu nikmat, enak, dan murah,
maka disini kami berusaha untuk membuka bisnis di bidang peternakan lele yaitu pembesaran
lele sangkuriang. Dari hal tersebut kami melihat peluang pasar yang terbuka lebar, dan kami
mencoba untuk mengusung usaha tersebut.

2.2 Bentuk Pasar yang Dilayani


Bentuk pasar yang di masuki yaitu pasar persaingan sempurna. Di mana pasar ini
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Perusahaan adalah price taker
Price taker atau Pengambil harga artinya suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak
dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan di dalam pasar
tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga pasar ditentukan
oleh interaksi antara keseluruhan pembeli dan keseluruhan penjual.

2. Tiap perusahaan mudah keluar atau masuk


Sekiranya perusahaan rugi,dan ingin meninggalkan industri tersebut,maka langkah ini dengan
mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada perusahaan yang ingin melakukan kegiatan di
industri itu,produsen dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya.

3. Menghasilkan barang homogen

Business Plan 4
Lele Sangkuriang

Maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang-barang yang
dihasilkan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sehingga barang-barang ini tidak
mudah dibeda-bedakan. Karenanya,pembeli tidak dapat membedakan manakah produksi dari
perusahaan A dan manakah produksi dari perusahaan B.

4. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar


Dalam pasar persaingan sempurna ini dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat
banyak. Tapi dimisalkan juga kalau mereka memiliki pengetahuan yang sama mengenai
keadaan pasar,yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan
ke atas harga tersebut. Dampaknya,para produsen tidak bisa menjual produknya dengan harga
yang lebih tinggi dari harga pasar.

2.3 Analisis Pesaing


Pesaing dari Budidaya Lele Sangkuriang yaitu sebagai berikut :
1. Kelompok Tani Pembesaran Ikan Lele
2. Beberapa Pengusaha Ternak Lele di Daerah Purwodadi

2.4 SWOT Analisis


Berikut adalah kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari Budidaya Lele
Sangkuriang :
Keterangan Deskripsi
Kekuatan a. Produk inovatif baru, yaitu pembesaran lele
secara organik
b. Kualitas produk yang baik
c. Harga yang kompetitif
Kelemahan a. Sebagai penantang pasar sehingga belum
diketahui prospeknya
b. Belum banyak pelanggan
Peluang a. Tumbuhnya permintaan pasar
b. Peluang pasar masih terbuka lebar
c. Masyarakat banyak yang menyukai ikan
lele
d. Adanya peluang ekspansi ke daerah lain

Business Plan 5
Lele Sangkuriang

Ancaman a. Harga bibit lele yang akan mengalami


kenaikan
b. Harga pakan lele yang akan mengalami
kenaikan
c. Fluktuasi inflasi
d. Kondisi ekonomi yang kurang kondusif

Dari gambar di atas, perusahaan harus menggunakan strategi agresif karena berada
pada kuadran pertama. Strategi tersebut misalnya, yaitu menggunakan strategi promosi yang
gencar supaya meningkatkan brand awareness yang dimiliki karena produk ini adalah produk
yang alamiah dengan pembesaran secara organik.

2.5 STP
Adapun yang menjadi segmen pasar dari peternakan lele kami, yaitu :
1. Segmentasi berdasarkan geografis :
Didasarkan pada wilayah Kecamatan dan Kabupaten;
2. Segmentasi berdasarkan demografis :
Pembagian segmentasi demografis di usaha kami didasarkan pada semua konsumen pria
dan wanita, tingkat pendapatan dan usia;
3. Segmentasi berdasarkan psikografis :
Didasarkan pada semua kelompok-kelompok menurut kelas sosial, gaya hidup, dan
kepribadian.

Didasarkan pada segmentasi tersebut diatas peternakan kami menargetkan konsumen


dengan karakter yang sangat suka terhadap ikan terutama lele dan yang suka terhadap kuliner.
Oleh karena itu, kami akan menjual hasil dari pembesaran lele sangkuriang kepada konsumen
dengan pribadi suka terhadap makanan ikan lele.
Sedangkan, Budidaya Lele Sangkuriang memposisikan diri sebagai market follower
yaitu pengikut pasar dari pesaing-pesaing yang telah ada sebelumnya.

Business Plan 6
Lele Sangkuriang

2.6 Bauran Pemasaran


2.6.1 Produk
Produk yang ditawarkan adalah lele sangkuriang yang sudah berumur 2 bulan. Satu
kantong plastik lele dengan berat 1 kg berisikan 9-12 lele sangkuriang.

Gambar 2. Lele Sangkuriang

2.6.2 Harga
Berikut adalah daftar harga lele sangkuriang selama satu tahun :
Keterangan Bulan 1 Bulan 3 Bulan 5 Bulan 7 Bulan 9 Bulan 11
dan 2 dan 4 dan 6 dan 8 dan 10 dan 12
Lele Rp 15.000 Rp 15.500 Rp 16.000 Rp 16.500 Rp 16.500 Rp 16.500
Sangkuriang
1 kg (isi 9-
12)
Tabel 4. Daftar Harga Lele Sangkuriang selama Satu Tahun

2.6.3 Promosi
Untuk promosi, kami akan mempromosikannya melalui jejaring sosial, menelpon
pembeli tetap, dan dari mulut ke mulut.

Business Plan 7
Lele Sangkuriang

2.6.4 Placement
Distribusi bahan baku dengan transportasi mobil dari pemasok dan penjualan lele
sangkuriang di jual ke pasar-pasar tradisional, di kirim ke rumah makan, atau bisa di beli
langsung di tempat pembesaran lele.

2.7 Estimasi Penjualan


Berikut ini adalah budget penjualan dari Budidaya Lele Sangkuriang :

Tabel 5. Estimasi Penjualan

Business Plan 8
Lele Sangkuriang

BAB III
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI

3.1 Perencanaan Produk


Produk yang kami pilih adalah ikan lele dengan kualitas baik, yaitu jenis ikan lele
sangkuriang. Kami memilih berinvestasi dalam usaha budidaya lele sangkuriang karena ada
sejumlah keunggulan yang ditawarkan, di antaranya permintaan pasar terus meningkat, teknik
pemeliharaan sederhana, masa pemeliharaan relatif singkat, lele tergolong jenis ikan tahan
banting karena tahan terhadap penyakit, perputaran modal cepat, dan mudah mendapatkan
benih. Budidaya ikan lele sangkuriang menggunakan teknik pembesaran secara organik,
dengan menggunakan bahan-bahan tidak berbahaya dan ramah lingkungan.
Dalam penjagaan kualitas air memang sangat kritikal, semakin beragam material yang
masuk ke dalam kolam budidaya, maka semakin kritis kualitas airnya. Untuk itu, kami
menggunakan pupuk kompos untuk direndam dalam air selama 7 hari agar air mengandung
mikroorganisme yang sangat diperlukan untuk menjaga kualitas air dan dapat berfungsi untuk
membantu sistem pencernaan lele. Setelah air kolam siap untuk digunakan, maka bibit lele
dengan ukuran 7-8 cm sebanyak 23.000 ekor siap untuk dibesarkan dalam kolam.
Pembesaran ikan lele dilaksanakan selama 2 bulan. Selama pembesaran ikan lele, kami
menggunakan bahan-bahan organik, pakan lele dijaga secara baik, dan pemberian pakan
secara teratur. Ketika mendapati ikan lele yang berpenyakit, kami menanganinya dengan
obat-obatan organik yang tidak akan membahayakan bagi ikan lele lainnya. Dalam
pembesaran lele, kami mengestimasikan ada 3% lele yang mati dari total keseluruhan benih
yang ditebar, yakni sebesar 690 ekor. Setelah ikan besar dan siap panen, maka lele akan
dipanen dan dikemas dengan kantong plastik, serta siap jual.

Business Plan 9
Lele Sangkuriang

3.2 Perencanaan Lokasi Perusahaan


Adapun alternatif lokasi yang diambil dari Budidaya Lele Sangkuriang ini yaitu sebagai
berikut :
Maka terlihat bahwa lokasi Budidaya Lele Sangkuriang ini. Adapun pertimbangan
untuk memilih lokasi pada tempat tersebut adalah berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut :
a. Ketersediaan bahan baku yang cukup potensial;
b. Tenaga listrik dan air baik;
c. Ketersediaan tenaga kerja yang cukup ahli;
d. Fasilitas transportasi baik dan lancar;
e. Lingkungan masyarakat cukup baik dengan lingkungan yang kondusif.

3.3 Perencanaan Jumlah Mesin, Peralatan, dan Perlengkapan


Dalam memulai usaha, maka dibutuhkan investasi yang dikeluarkan oleh pihak
perusahaan sebelum memulai usahanya, berikut ini adalah perinciannya :

Business Plan 10
Lele Sangkuriang

Tabel 8. Investasi Budidaya Lele Sangkuriang


Sedangkan, untuk tempat budidaya ikan lele akan dilakukan pada tanah sewa seharga
Rp 6.000.000 per tahun dengan ukuran 300 m² (25m x 12m). Tabel biaya sewa tanah adalah
sebagai berikut :

Tabel 9. Biaya Sewa Tanah

3.6 Perencanaan Jumlah Tenaga Kerja


Tenaga kerja dari Budidaya Lele Sangkuriang adalah sebagai berikut :
a. Karyawan bagian Produksi yang terdiri dari :
1. Penjaga kolam saat malam hari = 1 orang
2. Pemberi pakan ikan saat siang hari = 1 orang
3. Karyawan saat panen ikan lele = 6 orang
b. Tenaga untuk Pembuatan Kolam Ikan dan Gudang Bambu terdiri dari :
1. Tukang = 3 orang
c. Tenaga lainnya yang terdiri dari:
1. Bagian Administrasi dan Keuangan = 1 orang (pemilik)
2. Bagian Pemasaran = 1 orang (pemilik)

Business Plan 11
Lele Sangkuriang

3. Bagian Pengawasan Kualitas Bahan Baku = 1 orang (pemilik)


4. Bagian Pengawasan Kulitas Proses Produksi = 1 orang (pemilik)
5. Bagian Pengawasan Tempat Produksi = 1 orang (pemilik).

3.7 Sistem Operasi


Budidaya Lele Sangkuriang merupakan perusahaan dagang yang melakukan operasi
berbasis perdagangan yaitu membeli bibit lele dari pemasok, melakukan pembesaran lele,
lalu di panen, dikemas dengan kantong plastik dan di jual ke pasar

3.8 Rencana Operasi


Rencana operasi dilakukan dengan didasarkan atas perusahaan yang bersifat perusahaan
dagang atau distributor. Operasional dilakukan setiap hari kerja yaitu pada hari senin-minggu
dengan pembagian jam kerja, yaitu :
a. Shift I jam 09.00 – 17.00, dan
b. Shift II jam 17.00 – 01.00.

3.10 Manajemen Persediaan


Untuk mengendalikan dan mengantisipasi antara persediaan dan permintaan konsumen,
maka diperlukan adanya manajemen persediaan. Pembelian bahan baku dilakukan pada saat
persediaan yang ada sudah sampai di satu titik pemesanan kembali dimana titik tersebut
merupakan kondisi yang sudah pasti dalam melakukan pembelian bahan baku dan titik
tersebut mempertimbangkan sisa bahan baku yang tersedia disesuaikan dengan jangka waktu
pemesanan, sehingga saat lead time tidak terjadi kekosongan bahan baku dan selalu dapat
memenuhi permintaan konsumen.

3.11 Kegiatan Pengawasan Kualitas


Kualitas dari pembesaran lele sangkuriang tergantung dari cara bagaimana kami
melakukan pemilihan bibit lele, proses produksi, kualitas kolam terpal dan juga kualitas
tenaga kerja. Untuk mendapatkan kualitas yang sesuai dengan keinginan konsumen, maka
pengawasan kualitas bahan baku dan pengawasan kualitas proses produksi sangat penting
untuk dilakukan.
1. Pengawasan Kualitas Bibit Lele Sangkuriang

Business Plan 12
Lele Sangkuriang

Kualitas bahan baku sangatlah penting, bahan baku dari pemasok serta bahan pendukung
lainnya telah disesuaikan dengan standar yang telah ditentukan. Bahan baku yang
diterima dari suplier harus dalam keadaan baik dan bagus sehingga menjadikan lele
sangkuriang ini berkualitas nomor satu.

2. Pengawasan Proses Produksi


Di dalam proses produksi, pengawasan dilakukan dengan melalui tiga cara, yaitu :
a. Pengawasan Karyawan
Pengawasan karyawan dilakukan oleh pemilik sendiri. Pengawasan ini dilakukan
agar kinerja dari para karyawan dapat optimal dan dapat menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi dan kebersihan tetap terjaga. Selain itu juga memperkecil risiko
dari kerusakan produk maupun peralatan lainnya.
b. Pengawasan Pemberian Pakan
Pengawasan diperlukan agar lele diberi pakan sesuai dengan aturan. Pakan yang
diberikan dengan komposisi yang benar, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.
Pakan yang diberikan harus secara merata agar pertumbuhan dari lele sangkuriang
juga akan merata.
c. Pengawasan Hasil Produksi
Pengawasan dilakukan oleh pemilik sendiri. Pengawasan ini dilakukan agar kualitas
lele sangkuriang tetap baik dan terhindar dari penyakit. Hasil produksi ditimbang
dengan benar dan dikemas menggunakan kantong plastik.

3. Pengawasan Tempat Produksi


Kualitas dari tempat produksi yaitu kolam terpal harus tetap dijaga. Kolam terpal yang
mengalami kerusakan secepatnya dapat diperbaiki. Kualitas air juga menjadi penting
demi pertumbuhan ikan. Banyaknya air dalam kolam harus tetap diperhatikan.

Business Plan 13
Lele Sangkuriang

3.12 Perhitungan HPP


Berikut adalah perhitungan HPP pada :
- BBB

Tabel 10. Perhitungan HPP Bahan Baku


Keterangan Bulan 1 dan 2 :
- Harga Bibit Lele Sangkuriang ukuran 7-8 cm Rp 250/ekor, dalam 1 m² = 100
ekor, jadi dalam 230 m² dibutuhkan 230 m² x 100 ekor = 23.000 ekor. 23.000
ekor x Rp 250 adalah Rp 5.750.000
- Harga Pakan Pelet L1 57,5 kg x Rp 7.500/kg = Rp 431.250
Pakan Pelet PL2 115 kg x Rp 6.500/kg = Rp 747.500
Pakan Pelet PL3 230 kg x Rp 6.500/kg = Rp 1.495.000
Pakan Pelet Tenggelam SNL 460 kg x Rp 5.500 = Rp 2.530.000
- Harga Dedak untuk 230 m² adalah 50 kg, harga Rp 2.000/kg. Jadi, harga dedak
50 kg x Rp 2.000 adalah Rp 100.000
- Harga Ragi untuk 230 m² adalah 210 gr, harga Rp 1.000/gr. Jadi, harga ragi 210
gr x Rp 1.000 adalah Rp 210.000
- Harga Pupuk Kompos untuk 230 m² adalah 60 kg, harga Rp 5.000/kg. Jadi, harga
pupuk kompos 60 kg x Rp 5.000 adalah Rp 300.000
- Harga obat-obatan organik untuk 2 bulan adalah Rp 50.000
- Harga plastik Rp 5.000/bungkus, 5 x Rp 5.000 adalah Rp 25.000

Business Plan 14
Lele Sangkuriang

Keterangan Bulan 3 dan 4 :


- Harga Bibit Lele Sangkuriang ukuran 7-8 cm Rp 250/ekor, 25.000 ekor x Rp 250
adalah Rp 6.250.000
- Harga Pakan Pelet L1 62,5 kg x Rp 7.500/kg = Rp 468.750
Pakan Pelet PL2 125 kg x Rp 6.500/kg = Rp 812.500
Pakan Pelet PL3 250 kg x Rp 6.500/kg = Rp 1.625.000
Pakan Pelet Tenggelam SNL 500 kg x Rp 5.500 = Rp 2.750.000
- Harga Dedak untuk 230 m² adalah 70 kg, harga Rp 2.000/kg. Jadi, harga dedak
70 kg x Rp 2.000 adalah Rp 140.000
- Harga Ragi untuk 230 m² adalah 230 gr, harga Rp 1.000/gr. Jadi, harga ragi 230
gr x Rp 1.000 adalah Rp 230.000
- Harga Pupuk Kompos untuk 230 m² adalah 60 kg, harga Rp 5.000/kg. Jadi, harga
pupuk kompos 60 kg x Rp 5.000 adalah Rp 300.000
- Harga obat-obatan organik untuk 2 bulan adalah Rp 50.000
- Harga plastik Rp 5.000/bungkus, 7 x Rp 5.000 adalah Rp 35.000

Keterangan Bulan 5 dan 6 :


- Harga Bibit Lele Sangkuriang ukuran 7-8 cm Rp 250/ekor, 27.000 ekor x Rp 250
adalah Rp 6.750.000
- Harga Pakan Pelet L1 67,5 kg x Rp 7.500/kg = Rp 506.250
Pakan Pelet PL2 135 kg x Rp 6.500/kg = Rp 877.500
Pakan Pelet PL3 270 kg x Rp 6.500/kg = Rp 1.755.000
Pakan Pelet Tenggelam SNL 540 kg x Rp 5.500 = Rp 2.970.000
- Harga Dedak untuk 230 m² adalah 90 kg, harga Rp 2.000/kg. Jadi, harga dedak
90 kg x Rp 2.000 adalah Rp 180.000
- Harga Ragi untuk 230 m² adalah 250 gr, harga Rp 1.000/gr. Jadi, harga ragi 250
gr x Rp 1.000 adalah Rp 250.000
- Harga Pupuk Kompos untuk 230 m² adalah 60 kg, harga Rp 5.000/kg. Jadi, harga
pupuk kompos 60 kg x Rp 5.000 adalah Rp 300.000
- Harga obat-obatan organik untuk 2 bulan adalah Rp 75.000
- Harga plastik Rp 5.000/bungkus, 9 x Rp 5.000 adalah Rp 45.000

Business Plan 15
Lele Sangkuriang

Keterangan Bulan 7 dan 8 :


- Harga Bibit Lele Sangkuriang ukuran 7-8 cm Rp 250/ekor, 29.000 ekor x Rp 250
adalah Rp 7.250.000
- Harga Pakan Pelet L1 72,5 kg x Rp 7.500/kg = Rp 543.750
Pakan Pelet PL2 145 kg x Rp 6.500/kg = Rp 942.500
Pakan Pelet PL3 290 kg x Rp 6.500/kg = Rp 1.885.000
Pakan Pelet Tenggelam SNL 580 kg x Rp 5.500 = Rp 3.190.000
- Harga Dedak untuk 230 m² adalah 110 kg, harga Rp 2.000/kg. Jadi, harga dedak
110 kg x Rp 2.000 adalah Rp 220.000
- Harga Ragi untuk 230 m² adalah 270 gr, harga Rp 1.000/gr. Jadi, harga ragi 270
gr x Rp 1.000 adalah Rp 270.000
- Harga Pupuk Kompos untuk 230 m² adalah 60 kg, harga Rp 5.000/kg. Jadi, harga
pupuk kompos 60 kg x Rp 5.000 adalah Rp 300.000
- Harga obat-obatan organik untuk 2 bulan adalah Rp 75.000
- Harga plastik Rp 5.000/bungkus, 11 x Rp 5.000 adalah Rp 55.000

Keterangan Bulan 9 dan 10 :


- Harga Bibit Lele Sangkuriang ukuran 7-8 cm Rp 250/ekor, 31.000 ekor x Rp 250
adalah Rp 7.750.000
- Harga Pakan Pelet L1 77,5 kg x Rp 7.500/kg = Rp 581.250
Pakan Pelet PL2 155 kg x Rp 6.500/kg = Rp 1.007.500
Pakan Pelet PL3 310 kg x Rp 6.500/kg = Rp 2.015.000
Pakan Pelet Tenggelam SNL 620 kg x Rp 5.500 = Rp 3.410.000
- Harga Dedak untuk 230 m² adalah 130 kg, harga Rp 2.000/kg. Jadi, harga dedak
130 kg x Rp 2.000 adalah Rp 260.000
- Harga Ragi untuk 230 m² adalah 290 gr, harga Rp 1.000/gr. Jadi, harga ragi 290
gr x Rp 1.000 adalah Rp 290.000
- Harga Pupuk Kompos untuk 230 m² adalah 60 kg, harga Rp 5.000/kg. Jadi, harga
pupuk kompos 60 kg x Rp 5.000 adalah Rp 300.000
- Harga obat-obatan organik untuk 2 bulan adalah Rp 100.000
- Harga plastik Rp 5.000/bungkus, 13 x Rp 5.000 adalah Rp 65.000

Business Plan 16
Lele Sangkuriang

Keterangan Bulan 11 dan 12 :


- Harga Bibit Lele Sangkuriang ukuran 7-8 cm Rp 250/ekor, 33.000 ekor x Rp 250
adalah Rp 8.250.000
- Harga Pakan Pelet L1 82,5 kg x Rp 7.500/kg = Rp 618.750
Pakan Pelet PL2 165 kg x Rp 6.500/kg = Rp 1.072.500
Pakan Pelet PL3 330 kg x Rp 6.500/kg = Rp 2.145.000
Pakan Pelet Tenggelam SNL 660 kg x Rp 5.500 = Rp 3.630.000
- Harga Dedak untuk 230 m² adalah 150 kg, harga Rp 2.000/kg. Jadi, harga dedak
150 kg x Rp 2.000 adalah Rp 300.000
- Harga Ragi untuk 230 m² adalah 310 gr, harga Rp 1.000/gr. Jadi, harga ragi 310
gr x Rp 1.000 adalah Rp 310.000
- Harga Pupuk Kompos untuk 230 m² adalah 60 kg, harga Rp 5.000/kg. Jadi, harga
pupuk kompos 60 kg x Rp 5.000 adalah Rp 300.000
- Harga obat-obatan organik untuk 2 bulan adalah Rp 100.000
- Harga plastik Rp 5.000/bungkus, 15 x Rp 5.000 adalah Rp 75.000

- BTKL

Tabel 11. Perhitungan HPP Tenaga Kerja


Keterangan :
- Gaji karyawan penjaga kolam untuk malam hari Rp 25.000 per hari. Jadi, untuk 2
bulan atau 60 hari x Rp 25.000 x 1 orang adalah Rp 1.500.000
- Gaji karyawan penebar pakan untuk siang hari Rp 30.000 per hari. Jadi, untuk 2
bulan atau 60 hari x Rp 30.000 x 1 orang adalah Rp 1.800.000

Business Plan 17
Lele Sangkuriang

- Gaji karyawan pada saat panen lele Rp 200.000. Jadi, Rp 200.000 x 1 kali panen
x 6 orang adalah Rp 1.200.000
*tidak ada kenaikan gaji tiap periodenya

- BOP

Tabel 12. Perhitungan HPP Overhead


Keterangan :
*tidak ada kenaikan tiap periodenya

- HPP

Tabel 13. Perhitungan HPP

Business Plan 18
Lele Sangkuriang

BAB IV
ASPEK SDM

4.1 Penentuan Deskripsi Pekerjaan dan Spesifikasi Pekerjaan


Berikut ini adalah deskripsi pekerjaan atau job description dari Budidaya Lele
Sangkuriang :
1. Pemilik (Manajer)
Pemilik usaha yang terdiri dari 5 orang merangkap sebagai manajer sekaligus
pengawas yang bertugas memimpin usaha bisnis pengembangbiakan Lele
Sangkuriang mulai dari perencanaan, pelaksanaan atau implementasi, dan evaluasi
kinerja usaha bisnis ini. Pemilik juga bertanggung jawab atas kelangsungan hidup
bisnis dan memiliki wewenang penuh akan bagian – bagian tugas dalam bisnis ini dan
memiliki wewenang untuk mengelola keuangan usaha ini.
2. Bagian Pembuatan Kolam dan Gudang Bambu
- Bagian pembuatan kolam terpal adalah tukang. Pembuatan kolam terpal dengan
cara memotong bambu sesuai ukuran dan membuat rangkaian bambu yang akan
digunakan untuk menguatkan posisi terpal. Sebanyak 6 kolam terpal dengan
ukuran dari kolam adalah 4 m x 10 m x 1 m dan ukuran terpal 6 m x 12 m.
Setelah kolam terpal selesai dibuat selanjutnya diisi air bersih yang bebas limbah
dan bahan kimia setinggi 50 cm ke dalam kolam, lalu melakukan pengomposan
air dengan menggunakan kotoran hewan ternak untuk menyesuaikan ph air untuk
pengembangbiakan benih lele,
- Bagian pembuatan gudang bambu adalah tukang dengan cara menyusun bambu
dan dibentuk seperti rumah kecil. Gudang bambu beratapkan genting agar tidak
basah ketika hujan.
- Bagian pembuatan kolam terpal dan gudang bambu sejumlah 3 orang tukang
yang menyelesaikan pekerjaannya selama 3 hari dengan waktu kerja selama 9
jam dari pukul 08.00 – 17.00.
3. Bagian Pemilihan Bibit Lele Sangkuriang
- Bagian pemilihan dan penebaran benih bertugas untuk memilih benih yang akan
disebar dengan memperhatikan kualitas benih, keseragaman ukuran benih lalu

Business Plan 19
Lele Sangkuriang

menebarkan benih dengan cara yang aman dan benar agar tidak membuat benih
stress saat dimasukkan ke kolam.
- Bagian pemilihan bibit lele dilakukan oleh salah satu pemilik yang menjadi
pengawasan kualitas bibit lele, tugasnya untuk memilih dan menebar benih yang
akan dikembangbiakkan dan kesiapan benih untuk dibesarkan di dalam kolam
dibantu oleh karyawan.
4. Bagian Tata Guna Pakan
- Bagian tata guna pakan bertugas untuk memilih jenis pakan apa yang akan
diberikan kepada benih – benih lele dan proporsi pakan tersebut diberikan.
- Bagian tata guna pakan dilakukan oleh salah satu pemilik selaku pengawas proses
produksi untuk melakukan pengawasan pada saat memberi makan benih yang
tidak berlebihan atau kurang agar pertumbuhan benih lele tidak terganggu dan
bisa maksimal.
5. Bagian Tata Guna Tempat Produksi
- Bagian tata guna tempat produksi bertugas untuk mengawasi kelayakan dari
kolam terpal, apakah terjadi kerusakan dan sebagainya.
- Bagian tata guna tempat produksi adalah salah satu pemilik selaku pengawasan
tempat produksi.
6. Bagian Administrasi dan Keuangan
- Bagian administrasi dan keuangan bertugas untuk mengurusi administrasi dan
keuangan dalam hal pencatatan dan pembuatan laporan transaksi serta laba/rugi
perusahaan selama 1 periode (per 2 bulan).
- Bagian administrasi dan keuangan dilakukan oleh salah satu pemilik.
7. Bagian Pemasaran
- Bagian pemasaran bertugas melakukan kegiatan pemasaran Lele Sangkuriang
dengan cara menghubungi para penjual ikan dan pembeli akhir dari lele
sangkuriang.
- Bagian pemasaran dilakukan oleh salah satu pemilik.
8. Bagian Proses Produksi
- Karyawan penjaga kolam saat malam hari bertugas mengawasi, menjaga kolam,
memberi pakan ketika malam hari, waktu bekerja dari hari senin-minggu selama 8
jam per hari, dari pukul 17.00 – 01.00.

Business Plan 20
Lele Sangkuriang

- Karyawan pemberi pakan saat siang hari bertugas memberi pakan secara teratur,
menjaga kolam saat siang hari, mengawasi perilaku ikan lele. Waktu bekerja dari
hari senin-minggu selama 8 jam per hari, dari pukul 09.00 – 17.00.
- Karyawan saat masa panen lele bertugas untuk mengambil lele dari kolam terpal,
menimbang lele dan mengemas dengan kantung plastik.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No Jabatan Tugas Tanggung Jawab Wewenang
.
1 Pemilik Mengawasi Bertanggung jawab Membuat perencanaan,
jalannya usaha dan atas kelangsungan memimpin, mengawasi
mengelola hidup usaha dan dan mengevaluasi
keuangan bisnis kinerjanya kinerja bisnis
2 Bagian Menjalankan Bertanggung jawab Memilih metode yang
Pembuatan proses pembuatan kepada pemilik digunakan untuk
Kolam dan kolam dan gudang perusahaan membuat kolam dan
Gudang bambu gudang bambu
Bambu
3 Bagian Memilih bibit yang Bertanggung jawab Memilih bibit lele yang
Pemilihan sesuai ukuran dan kepada pemilik akan digunakan
Bibit Lele kualitas lainnya
4 Bagian Tata Memilih pakan Bertanggung jawab Memilih dan membeli
Guna Pakan yang nantinya akan kepada pemilik jenis pakan
diberikan ke bibit lainnya
lele
5 Bagian Tata Mengatur kondisi Bertanggung jawab Menentukan jenis air
Guna Tempat dan ketinggian air, kepada pemilik yang akan ditambahkan
Produksi serta mengawasi lainnya ke dalam kolam dan
kolam terpal memperbaiki jika
terjadi kerusakan
6 Bagian Mengurusi Bertanggung jawab Membuat laporan
Administrasi administrasi dan kepada pemilik keuangan dan transaksi
dan keuangan lainnya perusahaan
Keuangan perusahaan

Business Plan 21
Lele Sangkuriang

7 Bagian Melakukan Bertanggung jawab Melaksanakan program


Pemasaran pengelolaan kepada pemilik pemasaran
pemasaran lainnya

8 Bagian Menjalankan Bertanggung jawab Mengatur jalannya


Proses proses produksi kepada pemilik produksi dari
Produksi perusahaan pemberian pakan,
penjagaan kolam terpal,
dan panen lele
Tabel 14. Deskripsi Pekerjaan Budidaya Lele Sangkuriang

Spesifikasi pekerjaan untuk masing-masing bagian perusahaan adalah sebagai berikut :


1. Bagian Pembuatan Kolam dan Gudang Bambu
- Jenis Kelamin : Pria
- Usia : 18-40 tahun
- Kebutuhan : 3 orang
- Pengalaman Kerja : tukang
- Karakter lain : giat bekerja dan bertanggung jawab
2. Bagian Proses Produksi
- Jenis Kelamin : Pria
- Usia : 18-40 tahun
- Kebutuhan :
o Shift Siang : 1 orang
o Shift malam : 1 orang
o Masa Panen : 6 orang
- Pengalaman Kerja : tidak diutamakan
- Karakter lain : jujur, giat bekerja, disiplin, bertanggung jawab, dan teliti
4.2 Rekrutmen, Seleksi, dan Orientasi
Dalam melakukan perekrutan kami lebih mengutamakan perekrutan secara internal
yaitu merekrut tenaga kerja yang telah kami kenal atau penduduk dari lingkungan sekitar
perusahaan. Seleksi dilakukan untuk mengetahui personalitas calon karyawan dan seberapa

Business Plan 22
Lele Sangkuriang

cocok sifat dan sikap mereka untuk diperkerjakan di bisnis ini. Orientasi dilaksanakan
melalui bimbingan langsung oleh pemilik secara on the job.

4.3 Produktivitas
Sistem produktivitas akan mengkaji kinerja karyawan, yaitu apakah karyawan dapat
memenuhi standar kinerja dari usaha ini. Adapun standar kinerja untuk masing – masing
bagian yaitu sebagai berikut:
Bagian Standar Produktivitas
Pembuatan Kolam dan Mampu membuat kolam dan Gudang Bambu sesuai standar
Gudang Bambu kebutuhan
Bagian Pemilihan Bibit Mampu memilih bibit dengan kualitas baik sesuai dengan
Lele ukuran yaitu 7-8 cm
Bagian Tata Guna Pakan Mampu memilih jenis pakan yang sesuai dengan usia lele
dan berkualitas baik
Bagian Tata Guna Tempat Mampu mengatur ketinggian air dan memperbaiki kolam
Produksi terpal yang rusak
Bagian Administrasi dan - Mampu membuat laporan keuangan dengan baik
Keuangan - Tidak adanya selisih kas di tangan dengan catatan
laporan keuangan lebih dari 5%
Bagian Pemasaran - Mampu mendesain promosi perusahaan dengan baik
- Mampu meningkatkan penjualan perusahaan
Bagian Proses Produksi - Memberi pakan sesuai dengan aturan
- Mengetahui perilaku lele yang terkena penyakit
- Menjaga kolam terpal saat siang dan malam hari
- Dapat memanen lele dan mengemasnya dengan rapi
Tabel 15. Standar Produktivitas

4.4 Pelatihan
Pelatihan akan dilakukan pada saat karyawan direkrut, dibimbing langsung oleh
pemilik dengan cara diberi pengarahan dan penjelasan. Pelatihan juga akan terus diberi ketika
implementasi usaha.

4.5 Performance Apprasial

Business Plan 23
Lele Sangkuriang

Penilaian kinerja akan dilaksanakan sesuai dengan indikator kinerja yang ada ada
tabel 15 dan dilaksanakan setiap hari.

BAB V
ASPEK HUKUM

5.1 Pelaksana Bisnis

Business Plan 24
Lele Sangkuriang

Dilihat dari jenis usahanya, budidaya lele termasuk usaha kecil. Oleh karena itu,
badan usaha yang paling tepat adalah perusahaan perseorangan. Jadi, yang terlibat dalam
usaha budidaya lele sebagai pengambil keputusan adalah perusahaan perseorangan pendiri
perusahaan.

5.2 Tempat Kedudukan Bisnis


Tempat kedudukan bisnis dengan rincian sebagai berikut :
1. Perencanaan Wilayah
Budidaya Lele Sangkuriang akan berlokasi di daerah Lampung Selatan, karena lokasi ini
adalah lokasi yang masih banyak memiliki tanah kosong untuk dapat diduduki usaha
seperti ternak lele sehingga memiliki prospek ke depan yang bagus.
2. Status Tanah
Status tanah yang akan digunakan adalah tanah sewa dengan harga Rp 6.000.000 per
tahun.

5.3 Waktu Pelaksanaan Binis


Surat Izin Lingkungan oleh masyarakat setempat ditetapkan selama perusahaan
menjalankan kegiatan usahanya.

BAB VI
ASPEK KEUANGAN

6.1 Kebutuhan Dana


Modal untuk awal pelaksanaan usaha (Bulan 1 dan 2) terdiri dari :

Business Plan 25
Lele Sangkuriang

1. Biaya Investasi Rp 6.807.000


2. Biaya Sewa Rp 1.000.000
3. Biaya Bahan Baku Rp 11.638.750
4. Biaya Tenaga Kerja Rp 4.500.000
5. Biaya Overhead Rp 500.000 +
Total Modal = Rp 24.445.750

6.2 Sumber Dana


Sumber modal berasal dari modal sendiri pemilik sebesar Rp 26.000.000 dan digunakan
hanya sebesar Rp 24.445.750.

6.3 Laporan Keuangan


6.3.1 Laporan Laba/Rugi
LABA/RUGI
BUDIDAYA PEMBESARAN LELE SANGKURIANG UNTUK SATU TAHUN

Tabel 18. Laporan Laba/Rugi Budidaya Lele Sangkuriang selama Satu Tahun
6.4 Metode Penilaian Investasi
6.4.1 Net Present Value (NPV)

Business Plan 26
Lele Sangkuriang

Initial Investment = Rp 24.445.750

Tabel 20. NPV Budidaya Lele Sangkuriang untuk Satu Tahun

Keterangan :
- Initial Investment = HPP + Biaya Investasi + Biaya Sewa
- Cash Inflow = EAT + Depresiasi
- Present Value = Cash Inflow x NSFB
- Net Present Value = Total Present Value – Initial Investment
Karena NPV > 0, maka nilai pendapatan bersih yang akan diterima di masa datang lebih
besar dari investasi yang ada saat ini.

6.4.2 Pay Back Period (PBP)


Semakin pendek pay back period maka akan semakin layak usaha tersebut. Asumsikan
bahwa usaha disebut layak bila investasi kembali tidak lebih dari satu tahun.
Periode Cash Inflow Keterangan
Bulan 0 (Rp 24.445.750) (Rp 24.445.750)
Bulan 1 dan 2 Rp 16.861.250 (Rp 7.584.500) Investasi belum kembali
Bulan 3 dan 4 Rp 20.088.750 Rp 12.504.250 Investasi sudah kembali
Bulan 5 dan 6 Rp 23.491.250 Rp 35.995.500 Investasi sudah kembali
Bulan 7 dan 8 Rp 27.118.750 Rp 63.114.250 Investasi sudah kembali
Bulan 9 dan 10 Rp 29.371.250 Rp 92.485.500 Investasi sudah kembali
Bulan 11 dan Rp 31.648.750 Rp 124.134.250 Investasi sudah kembali
12
Tabel 21. Payback Periode Budidaya Lele Sangkuriang

Business Plan 27
Lele Sangkuriang

PBP = 2 bulan + Rp 7.584.500 bulan


Rp 20.088.750
PBP = 2 bulan + 0,38 bulan
PBP = 2,38 bulan
Jadi, usaha di atas disebut layak karena investasi dapat kembali kurang dari jangka waktu
satu tahun.

6.4.3 Break Even Point (BEP)


BEP = FC
1-(VC/S)
Keterangan :
FC : Fix Cost (biaya tetap)
VC : Variable Cost (biaya variabel)
S : Sales (penjualan)

Tabel 23. BEP Budidaya Lele Sangkuriang

BAB VII
KESIMPULAN

Kesimpulan dari analisis kelayakan bisnis ini adalah :

Business Plan 28
Lele Sangkuriang

a. Dari aspek pemasaran, bisnis ini layak karena alasan sebagai berikut :
i. Adanya potensi permintaan yang terus meningkat dan akan tetap ada;
ii. Segmentasi-targeting-positioning yang jelas;
iii. Harga yang kompetitif dibandingkan pesaing;
iv. Adanya pangsa pasar yang dimasuki;
v. Adanya budget penjualan yang meningkat dan menguntungkan;
vi. Adanya produk yang memiliki keunggulan kompetitif yaitu pembesaran lele
secara organik;
vii. Adanya promosi sehingga mampu berkompetisi.
b. Dari aspek teknis dan operasi, bisnis ini layak karena alasan sebagai berikut :
i. Adanya lokasi yang mendukung Budidaya Lele Sangkuriang;
ii. Adanya perhitungan HPP yang jelas;
iii. Adanya peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan usaha;
iv. Adanya pemasok untuk Budidaya Lele Sangkuriang.
c. Dari aspek SDM, maka bisnis ini layak karena sebagai berikut :
i. Adanya pasar tenaga kerja dengan spesifikasi dan deskripsi pekerjaan yang
diinginkan;
ii. Adanya perencanaan MSDM yang jelas.
d. Dari aspek keuangan, bisnis Budidaya Pembesaran Lele Sangkuriang adalah bisnis yang
layak karena alasan sebagai berikut :
i. Nilai NPV yang positif;
ii. Nilai PI lebih besar dari 1;
iii. Nilai PBP lebih kecil dari standar yang ditetapkan yaitu kurang dari 1 tahun;
iv. Nilai IRR yang lebih besar dari pada suku bungan bank yang berlaku (6,75%);
v. Nilai penjualan BEP dalam unit lebih kecil daripada nilai penjualan aktual.

e. Dari aspek yuridis, sosial, dan ekonomi, maka bisnis ini layak karena alasan sebagai
berikut :
i. Aspek sosial : dalam aspek sosial, Budidaya Lele Sangkuriang telah memenuhi
dan layak karena memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan
daerah sekitarnya;

Business Plan 29
Lele Sangkuriang

ii. Aspek ekonomi : aspek ini layak karena dengan adanya Budidaya Lele
Sangkuriang dapat menyerap tenaga kerja maupun dapat memenuhi kebutuhan
lele di daerah Purwodadi dan sekitarnya, serta dapat meningkatkan produktivitas
lele di Kabupaten Grobogan;
iii. Aspek yuridis dan perizinan : aspek ini layak karena Budidaya Lele Sangkuriang
akan mengurus surat izin lingkungan sehingga bisnis ini dapat berjalan dengan
baik.

Business Plan 30

Anda mungkin juga menyukai