Anda di halaman 1dari 8

YAYASAN BHUWANA ASHRAM LAMPUNG

SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU LAMPUNG


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU
PROGRAM STUDI EKONOMI ARTHASASTRA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Jl. Gatot Subroto Gg. Payakun I No. 88 Bandar Lampung 35227
Telp. (0721) 489604 Fax. (0721) 489605
E-mail: stahlampung@yahoo.co.id. Website: www.stahlampung.ac.id

Wayan agus
Ekonomi Arthasastra

KISI KISI UJIAN AKHIR SEMESTER


EKONOMI HINDU KUNO. TA.2020/2021

Mata Kuliah : Ekonomi Hindu Kuno


SKS/Kelas : 3 (Tiga) Reguler dan Non Reguler
Hari Tanggal : 16 Mei 2021
Semester : II – VI
Waktu : 100 Menit
Dosen : Dewa Putu Antara, S.Pd.H.,M.Pd.
Sifat : Individu

1. Bagaimanakah tatanan sosial menopang berdirinya suatu masyarakat dan jelaskan pula
institusi sosial sebagai penjaga keutuhan masyarakat tersebut pada zaman Prasejarah?
Jawaban:
 tatanan sosial menopang berdirinya suatu masyarakat sesungguhnya merupakan
proses sosial dan alamiah yang berlangsung dalam waktu yang sangat
panjang.jadi, struktur sosial dalam suatu masyarakat sebenarnya akan memiliki
beberapa fungsi. struktur sosial merupakan instrumen masyarakat yang
menyelenggarakan tata kehidupan secara menyeluruh dalam segala aspek
kehidupan. struktur sosial merupakan karakteristik yang khas dan dimiliki suatu
masyarakat sehingga dapat memberikan warna yang berbeda dari masyarakat
lainnya struktur sosial berfungsi sebagai rantai sistem dalam penyelenggaraan
setiap aspek kehidupan sehingga menjadi teratur dan harmonis.
 institusi sosial sebagai penjaga keutuhan masyarakat tersebut pada zaman
Prasejarah berupa hubungan-hubungan sosial dan sosialisasi yang membentuk
YAYASAN BHUWANA ASHRAM LAMPUNG
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU LAMPUNG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU
PROGRAM STUDI EKONOMI ARTHASASTRA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Jl. Gatot Subroto Gg. Payakun I No. 88 Bandar Lampung 35227
Telp. (0721) 489604 Fax. (0721) 489605
E-mail: stahlampung@yahoo.co.id. Website: www.stahlampung.ac.id

nilai-nilai dan adat-istiadat sehingga terjalin kesatuan hidup bersama yang


bersifat teratur dan berbentuk secara berkesinambungan

2. Berikan Kontribusi Pemikiran agar Kearifan Sistem Ekonomi Hindu Kuno yang
berkaitan dengan perkembangan Teknologi Jiwa (Rohani) yang membantu Lehidupan
Duniawi Manusia !
Jawaban:
Pendidikan dan kearifan lokal, apalagi seni budaya merupakan topik-topik khas
manusiawi karena makhluk, selain manusia tidak mempunyai cita-cita tentang kearifan
dan menjadi bijaksana. Manusia memang makhluk berbudaya sehingga membutuhkan
pendidikan. Seperti diungkapkan Matthew Arnold (Mulhern, 2010:xiii) bahwa “Budaya
muncul dari dan langsung menuju apa yang sungguh-sungguh manusiawi di dalam
kemanusiaan”. Pendidikan memang aktus manusiawi (actus humanus), yaitu aktivitas
yang lahir dari gagasan manusia, diselenggarakan oleh manusia, untuk kebutuhan
manusia, dan melibatkan interaksi antarmanusia. Inilah letak penting dan relevansinya
penyelenggaraan pendidikan untuk memuliaan harkat dan martabat manusia, berupa
kemanusiaan. Memuliakan kemanusiaan mengisyaratkan betapa pentingnya pendidikan
manusia seutuhnya, pendidikan yang mengintegrasikan berbagai dimensi kemanusiaan
secara holistik dan integral. Konsep ini mengafirmasi gagasan tentang hakikat manusia
yang multidimensional dan monopluralis.

3. Jelaskan Pengertian pemimpin baik sebagai pemimpin formal dan non formal !
Jawaban:
a. Pemimpin formal ialah orang yang oleh organisasi lembaga tertentuditunjuk
sebagai pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk
memangku suatu jabatan dalam struktur organisasi, dengan segala hak
danke"ajiban yang berkaitan dengannya, untuk mencapai sasaran organisasi.
Maka ciri-ciri pemimpin formal antara lain ialah:
YAYASAN BHUWANA ASHRAM LAMPUNG
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU LAMPUNG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU
PROGRAM STUDI EKONOMI ARTHASASTRA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Jl. Gatot Subroto Gg. Payakun I No. 88 Bandar Lampung 35227
Telp. (0721) 489604 Fax. (0721) 489605
E-mail: stahlampung@yahoo.co.id. Website: www.stahlampung.ac.id

 berstatus sebagai pemimpin formal selama masa jabatan tertentu, atas


dasar legalitas formal oleh penunjukan pihak yang
berwenang/adalegitimitas.
 Sebelum pengangkatannya, dia harus memenuhi beberapa persyaratan
formal terlebih dahulu.
 Ia diberi dukungan oleh organisasi formal untuk menjalankan tugas
kewajibannya. karena itu dia selalu memiliki atasan/ superiors.
 Dia mendapatkan balas jasa materiil dan immaterial tertentu, serta
emolument/ keuntungan ekstra, penghasilan sampingan lainnya.
 Dia bisa mencapai promosi atau kenaikan pangkat formal, dan
dapatdimutasikan.
Aapabila dia melakukan kesalahan-kesalahan, dia akan dikenai sanksi
danhukuman. Selama menjabat kepemimpinan, dia diberi kekuasaan dan
wewenang, antara lain untuk menentukan policy, memberikan motivasi kerja
kepada bawahan, menggariskan pedoman dan petunjuk, mengalokasikan jabatan
dan penempatan bawahannya: melakukan komunikasi, mengadakan supervisi
dancontrol, menetapkan sasaran organisasi, dan mengambil keputusan-keputusan
penting lainnya. Contoh dari pemimpin formal antara lain adalah kepala Dinas
Pendidikan, Rektor, dan Kepala Sekolah.

b. Pemimpin nonformal ialah, orang yang tidak mendapatkan pengangkatanformal


sebagai pemimpin, namun karena ia memiliki sejumlah kualitas unggul,dia
mencapai kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi kondisi psikis
dan perilaku suatu kelompok atau masyarakat.
Ciri-ciri pemimpin nonformal antara lain ialah:
 Tidak memiliki penunjukan formal atau legitimitas sebagai pemimpin.
 Kelompok rakyat atau masyarakat menunjuk dirinya, dan
mengakuinyasebagai pemimpin. Status kepemimpinannya berlangsung
YAYASAN BHUWANA ASHRAM LAMPUNG
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU LAMPUNG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU
PROGRAM STUDI EKONOMI ARTHASASTRA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Jl. Gatot Subroto Gg. Payakun I No. 88 Bandar Lampung 35227
Telp. (0721) 489604 Fax. (0721) 489605
E-mail: stahlampung@yahoo.co.id. Website: www.stahlampung.ac.id

selamakelompok yang bersangkutan masih mau mengakui dan menerima


pribadinya.
 Dia tidak mendapatkan dukungan dari suatu organisasi formal
dalammenjalankan tugas kepemimpinannya.
 Biasanya tidak mendapatkan imbalan balas jasa, atau imbalan jasa
itudiberikan secara sukarela.
 Tidak dapat dimutasikan, tidak pernah mencapai promosi, dan tidak
memiliki atasan. Dia tidak perlu memenuhi persyaratan formal tertentu.
 Apabila dia melakukan kesalahan, dia tidak dapat dihukum: hanya saja
respek orang terhadap dirinya jadi berkurang, pribadinya tidak diakui,
atau dia ditinggalkan oleh massanya.

Pengaruh pemimpin-pemimpin nonformal ini mempunyai segi positif,namun juga


ada segi negatif sifatnya: demikian pula peranan sosialnya di tengah masyarakat.
Peranan sosialnya dalam memberikan pengaruh berupa sugesti, larangan, dan
dukungan kepada masyarakat luas untuk menggerakan atau berbuat sesuatu.
Besarnya peranan itu tergantung pada besar-kecilnya dampak sosial yang
disebabkan oleh kepemimpinannya, serta tinggi-rendahnya status sosial yang
diperolehnya.

4. Raja sebagai pemimpin Negara mempunyai kewajiban mensejahterakan rakyatnya dalam


arti luas yaitu memberikan kesejahteraan secara lahir dan batin. Yang dimaksud
Sejahtera secara lahir dan batin adalah !
Jawaban:
 Kesejahteraan secara Lahir
Secara Lahir memberikan Kesejahteraan kepada umat atau Rakyatnya dengan
Memberikan sarana sarana atau Piranti dalam mewujudkan swasembada Pangan
misalnya maupun tempat Tinggal. Akses Tranportasi.
YAYASAN BHUWANA ASHRAM LAMPUNG
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU LAMPUNG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU
PROGRAM STUDI EKONOMI ARTHASASTRA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Jl. Gatot Subroto Gg. Payakun I No. 88 Bandar Lampung 35227
Telp. (0721) 489604 Fax. (0721) 489605
E-mail: stahlampung@yahoo.co.id. Website: www.stahlampung.ac.id

 Kesejahteraan secara Batin


Secara Batin.. Raja dalam hal ini yang dipercaya sebagai wakil Tuhan
mengejewantahkan ajaran Weda melakukan hal hal yang bersifat Ritual maupun
spiritual agar dapat peningkatan ketenangan Batin

5. Kelompok Zaman Dikaitkan Dengan Prinsip Kehidupan Manusia Menurut Veda


Berhubungan Dengan Kualitas Kehidupan Manusia Dari Segi Moralitas. Jelaskan !
Jawaban:
Prinsip manusia menurut veda yang berhubungan dengan kualitas kehidupan manusia
dari segi moralitas yaitu dimana:
 Satya yuga / Kerta yuga
Krtayuga, merupakan masa yang penuh kedamaian dimana pada masa tersebut
tidak ada manusia yang berbuat adharma walaupun hanya dalam pikiran. Manusia
pada masa itu selalu mematuhi ajaran-ajaran kebenaran dan tiada pernah
menyakiti mahluk lain baik dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan. Yang
ada dalam kehidupan manusia pada masa tersebut adalah : berbuat untuk
kesenangan orang lain dan berjalan diatas jalannya dharma sehingga jaman
tersebut sering juga dinamakan: Zaman Satya Yuga yang mengandung arti bahwa
pada masa itu manusia hidup didalam kesetiaan. “Masa kertayuga ini berlangsung
selama 1.460.000 tahun manusia dengan ketentuan masa berikutnya berkurang
satu”.

 Treta Yuga
Trta Yuga, Zaman selanjutnya disebut Trta Yuga yang merupakan masa kedua
dari catur yuga. Pada masa ini pikiran manusia mulai dikotori oleh sesuatu
kejahatan untuk menghancurkan manusia lainnya. “Pada masa ini mulailah
muncul kerajaan-kerajaan yang memisahkan antara golongan yang satu dengan
golongan yang lainnya. Masa ini diawali dengan kehancuran Kerajaan Arjuna
Sashrabahu dan diakhiri dengan runtuhnya kerajaan Sri Rama
YAYASAN BHUWANA ASHRAM LAMPUNG
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU LAMPUNG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU
PROGRAM STUDI EKONOMI ARTHASASTRA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Jl. Gatot Subroto Gg. Payakun I No. 88 Bandar Lampung 35227
Telp. (0721) 489604 Fax. (0721) 489605
E-mail: stahlampung@yahoo.co.id. Website: www.stahlampung.ac.id

 Dwapara Yuga
Dwapara Yuga, pada masa ini manusia sudah mulai berwatak dua yakni sebagian
dirinya merupakan kebaikan dan sebagian lainnya tersimpan kejahatan. Pada
zaman ini manusia sudah mulai merasa pamrih untuk membantu orang lain,
maksudnya mereka membantu orang lain karena ada maksud dan tujuan untuk
mendapatkan imbalan dari pekerjaan yang dilakoninya. “Zaman ini diakhiri oleh
pemerintahan Parikesit yang merupakan cucunya dari Arjuna”.

 Kali Yuga
Kali Yuga, merupakan zaman terakhir menurut ajaran Agama Hindu. Bila
ditinjau dari segi arti katanya, kaliyuga adalah merupakan kebalikan dari zaman
Krta/Satya Yuga, dimana kalau pada zaman krta yuga hati manusia benar-benar
tertuju kepada Tuhan sebagai pencipta, pemelihara dan pengembali alam beserta
isinya, maka pada zaman kaliyuga kepuasan hatilah yang menjadi tujuan utama
dari manusia. Pada zaman ini apabila manusia sudah dapat memenuhi segala
sesuatu yang bersifat keduniawian baik itu berupa harta (kekayaan) ataupun tahta
(kedudukan) maka puaslah orang tersebut.

6. Bagaimanakah sistem berlangsungnya Ekonomi pada Zaman Hindu Kuno pada :


1. Alat Ukur Moneter (Satuan Mata Uang)
2. Industri Tekstil
3. Industri Garam
4. Perdagangan dan Sistem Perdagangan
Jawaban:
1. Alat Ukur Moneter (Satuan Mata Uang)
Sebagai alat tukar menukar dalam negeri digunakan satuan mata uang disebut “Pana
“. Mata uang ini terbuat dari logam yang diproduksi oleh pemerintah sedemikian rupa
sehingga tidak mudah rusak. Mata uang pana mempunyai pecahan-pecahan sehingga
YAYASAN BHUWANA ASHRAM LAMPUNG
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU LAMPUNG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU
PROGRAM STUDI EKONOMI ARTHASASTRA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Jl. Gatot Subroto Gg. Payakun I No. 88 Bandar Lampung 35227
Telp. (0721) 489604 Fax. (0721) 489605
E-mail: stahlampung@yahoo.co.id. Website: www.stahlampung.ac.id

dapat dengan mudah dipergunakan oleh masyarakat dalam bertransaksi. Pecahan


mata uang pana adalah : ½ pana, ¼ pana, 1/8 pana, 1/16 pana, dan seterusnya. Jenis
mata uang lainnya yang juga digunakan adalah “ mashaka “, “ kakani “. Namun
sebagai induk mata uangnya adalah pana. Semua transaksi keuangan sektor
pemerintahan dan bisnis harus diukur dengan satuan pana.
Hal ini berarti digunakan mata uang tunggal untuk semua transaksi dalam
masyarakat, termasuk dalam pelaporan keuangan pemerintah dan sector suasta

2. Industri Tekstil
Tekstil tampaknya merupakan salah satu produk manufaktur yang diandalkan pada
masa disusunnya Arthasastraini. Dalam rangka mendorong peningkatan, baik kualitas
pekerjaan maupun peningkatan kuantitas produksi, maka diberlakukan sistem
pemberian insentif yaitu bagi yang melakukan pekerjaan memintal dan menenun
akan diberikan hadiah atau penghargaan dari Negara.
Upah menenun ditetapkan dalam Arthasastra sebagai berikut. Untuk menenun bahan
katun maka upahnya adalah setara dengan nilai benang benang katun yang ditenun
itu. Untuk bahan linen atau sutra upahnya sebesar satu setengah kali dari nilai benang
linen atau sutra tersebut. Sementara untuk menenun bahan pakaian wol dan selimut
upahnya adalah sebesar duakalilipat dari nilai benang bahan yang ditenun tersebut.

3. Industri Garam
Garam juga menjadi Industri yang dianggap penting saat itu. Harga pasar garam
ditetapkan dengan rumus sebagai berikut. Untuk garam lokal, harga = biaya + 5%
pajak transaksi + ongkos pemeriksaan. Sebaliknya, untuk garam impor bea dan pajak
yang harus dibayarkan adalah bea masuk sebesar 1/6 + countervailing duty (= 5%
pajak transaksi + bea manufaktur + ongkos pemeriksaan). Pembeli garam impor
harus melunasi dulu berbagai kewajiban bea tersebut. Jika belum ditunaikan, garam
tersebut tidak boleh dikeluarkan atau diperdagangkan.
YAYASAN BHUWANA ASHRAM LAMPUNG
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU LAMPUNG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU
PROGRAM STUDI EKONOMI ARTHASASTRA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Jl. Gatot Subroto Gg. Payakun I No. 88 Bandar Lampung 35227
Telp. (0721) 489604 Fax. (0721) 489605
E-mail: stahlampung@yahoo.co.id. Website: www.stahlampung.ac.id

4. Perdagangan dan Sistem Perdagangan


Raja akan mendorong kegiatan perdagangan dan perniagaan dengan cara
menyediakan infrastruktur yang diperlukan dalam kegiatan tersebut, yakni berupa
membangun atau menyediakan jalan-jalan raya di darat, pelabuhan-pelabuhan
diperairan, baik laut, sungai maupun Danau dan membangun Prasarana Pasar-pasar
untuk kepentingan tersebut. Selanjutnya bukan hanya itu, Raja akan memberikan
perlindungan terhadap keamanan jalur-jalur itu dari berbagai gangguan, seperti
pencurian dan perampokan dengan menempatkan pengawal (patroli).
Komoditas dan produk dari luar kota tidak dijual ditempat mereka dihasilkan, namun
hanya dijual ditempat yang telah ditentukan atau akan dibawa ke kota dan dijual
disana ( tentunya setelah membayar berbagai kewajiban bea masuk dst).

*Selamat Mengerjakan *

Anda mungkin juga menyukai