Anda di halaman 1dari 7

NASKAH JURNAL

“PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN KOLIK ABDOMENT”


DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK
PERIODE 06 OKTOBER – 31 OKTOBER 2017

Disusun Oleh:

YONATHAN D.
PATUNDE, S.FARM
1643700183

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER ANGKATAN XXXVIII


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
2017
“PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN KOLIK ABDOMENT”
DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK
PERIODE 06 OKTOBER – 31 OKTOBER 2017

MONITORING OF DRUG THERAPY ON ABDOMENT CATHIBUS PATIENTS

IN BHAYANGKARA HOSPITAL BRIMOB DEPOK

PERIOD 06 OCTOBER – 31 OCTOBER 2017

Yonathan David Patunde, S.Farm1

Program Study Pendidikan Profesi Apoteker

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Abstrak

Kolik abdomen adalah rasa nyeri pada perut yang sifatnya hilang timbul dan bersumber dari
organ yang terdapat dalam abdomen (perut). Hal yang mendasari hal ini adalah infeksi pada
organ di dalam perut (mencret, radang kandung empedu, radang kandung kemih), sumbatan
dari organ perut (batu empedu, batu ginjal). Ditjen Bina Yanmedik Depkes RI, penyakit saluran
pencernaan menempati urutan ke tiga dari 10 penyakit utama penyebab kematian di rumah sakit
di Indonesia dengan jumlah kematian 6.590 dari 225.212 kasus dengan Case Fatality Rate
(CFR) 2,93% tahun 2007 dan 6.825 dari 234.536 kasus dengan CFR 2,91% tahun 2008. Tujuan
pmantauan trapi obat pada pasien kolik abdomen di ruang rawat inap Cempaka RS.
BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK yaitu untuk Meningkatkan efektifitas terapi dan
Meminimalkan risiko reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD). Metode pengamatan yang
dilakukan menggunakan rekam medis pasien selama perawatan di Rumah Sakit
BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK. Hasil pemantauan diperoleh selama perawatanditeumkan
DRP yaitu adanya interaksi penggunaan obat secara bersamaan.

Kata Kunci : Kolik Abdomen, Etiologi kolik abdomen, Drug Related Problem (DRP)
Abstract

Abdominal colic is a pain in the abdomen that is lost and arising from the organ contained in the
abdomen (stomach). The underlying thing is the infection of the organs in the stomach (diarrhea,
gallbladder inflammation, bladder inflammation), obstruction of the abdominal organs
(gallstones, kidney stones). DG of Medical Care MOHRI, gastrointestinal diseases ranks third of
10 major cause diseases in hospital in Indonesia with the number of deaths 6,590 from 225,212
cases with Case Fatality Rate (CFR) of 2.93% in 2007 and 6,825 of 234,536 cases with CFR
2.91% in 2008. Purpose of drug trapi monitoring in patients with colon abdomen in Cempaka
RS inpatient. BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK is to improve the effectiveness of therapy and
Minimize the risk of unwanted drug reactions (ROTD). Methods of observation made using the
patient's medical records during treatment at BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK Hospital. The
results of monitoring were obtained during the care of the DRP that is the interaction of
concurrent drug use.

Keyword : Abdominal colic, Aetiology of abdominal colic, Drug Related Problem (DRP)

PENDAHULUAN

World Health Organization 100.000 penduduk, dan Albania 16 per


(WHO) Global Infobase tahun 2002, 100.000 penduduk.
Cause Specific Death Rate (CSDR) Hasil Survei Kesehatan Rumah
penyakit saluran pencernaan di Tangga (SKRT), Proportional Mortality
beberapa negara yaitu Jerman 51 per Ratio (PMR) penyakit saluran
100.000 penduduk, Inggris 47 per pencernaan di Indonesia mengalami
100.000 penduduk, Perancis 42 per peningka tan yaitu 5,1% tahun 1992
100.000 penduduk, Finlandia 39 per menjadi 6,6% tahun 1995 dan 7%
100.000 penduduk, Switzerland 34 per menurut hasil Survei Kesehatan
100.000 penduduk, Swedia 33 per Nasional (SUKESNAS) tahun 2001.
100.000 penduduk, India 33 per Ditjen Bina Yanmedik Depkes
100.000 penduduk, Argentina 31 per RI, penyakit saluran pencernaan
100.000 penduduk, Amerika Serikat 30 menempati urutan ke tiga dari 10
per 100.000 penduduk, Universitas penyakit utama penyebab kematian di
Sumatera Utara Bangladesh 26 per rumah sakit di Indonesia dengan jumlah
100.000 penduduk, Zimbabwe 20 per kematian 6.590 dari 225.212 kasus
dengan Case Fatality Rate (CFR) 2,93%
tahun 2007 dan 6.825 dari tahun 2008.
234.536 kasus dengan CFR 2,91%
Salah satu penyakit pada saluran TD pada awal masuk 120/100 mmHg,
pencernaan adalah infeksi pada Nadi: 80, Pernapasan: 20, Suhu 36.
appendiks yang disebut dengan appe
ndicitis. 8 Appendicitis menyebabkan DISKUSI
abdomen akut dan memerlukan Pemeriksaan penunjang yang
tindakan bedah. 9 Penelitian Asif dilakukan pada tanggal 28-10-2017
(2008) di RS Kharian Islamabad pada yaitu hasil laboratorium hematologi:
220 penderita gejala abdomen akut Leukosit tinggi: 12,900 u/l, dan
didapat proporsi appendicitis akut Hematokrit: 32 %. Pasien dirawat
21,4%, nyeri perut non spesifik 15,4%, selama 3 hari dan keluar dalam kondisi
kolesistisis akut 12,7%, obstruksi usus yang belum membaik dengan
halus 14,5%, ulkus peptikum 11,8%, Pemberian terapi yang tidak rasional
kolik ginjal 9%, pankreas akut 4%, karena adanya pemberian terapi obat
penyakit ginekologi 4%, diverticulitis yang tidak tepat/terjadi interaksi obat
meckel 1,3%, gastrointestinal 1,3%, yang sangat beresiko. Obat kolik
tuberkulosis aleocaecal1,3%, iskemik abdomen yang diberikan ranitidine,
mesentrika 0,9%, kanker hati 0,9%, ondasentron, ceftriaxone, folic acid,
peradangan ginjal 0,5%, dan typhlitis levofloxacin, dan lanzoprazole. Setelah
0,5%. dianalisis penggunaan obat selama
terapi dengan metode Cipolle
DISKUSI ditemukan adanya Drug Related
Pasien Ny S berusia 62 tahun, Problem (DRP) yaitu interaksi.
pasien masuk Rumah Sakit Bayangkara Terdapat interaksi obat pada pemberian
Jakarta pada tanggal 28-10-2017 dengan terapi pengobatan yaitu Levofloxacin
keluhan pasien datang dengan nyeri ulu dan ondansetron keduanya
hati dan muntah-muntah setiap kali meningkatkan interval QTc. Hindari
makan sejak 2 hari. Pasien di diagnosa atau Gunakan Obat Alternatif. Hindari
menderita Kolik Abdomen. dengan sindrom QT lama kongenital;
Berdasarkan pemeriksaan fisik pasien, Pemantauan EKG direkomendasikan
dengan obat bersamaan yang 2. Pemberian terapi levofloxacin pada
memperpanjang interval QT, kelainan pasien ini kurang tepat karena akan
elektrolit, CHF, atau bradyarrhythmias, menimbulkan resiko yang tidak
maka dari itu sebaiknya adanya diinginkan. Disamping efek samping
pemantauan irma jantung dan sebaiknya yang akan ditimbulkan obat tersebut,
dilakukan pergantian penggunaan terapi levofloxacin juga diindikasikan
obat yang lebih tepat seperti dengan untuk pasien dengan Sinusitis
obat golongan yang lain. Maka dari itu, maksilaris akut, bronkitis kronis
Masalah ini sebaiknya telah dengan eksaserbasi bakteri akut,
didiskusikan dengan apoteker pneumonia, infeksi kulit dan struktur
penanggung jawab dengan penulis resep kulit tanpa komplikasi, infeksi
agar menyarankan untuk melakukan saluran kemih dengan komplikasi
monitoring Drug Related Problem dan pielonefritis akut,infeksi kulit
(DRP) sehingga meminimalisir adanya dan jaringan lunak, untuk
kesalahan yang terjadi dan juga mengurangi terjadinya resiko obat
mengurangi kerugian dalam pengobatan yang tidak diinginkan maka
pasien. pemberian terapi obat tersebut tidak
perlu diberikan.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemantauan terapi obat DAFTAR PUSTAKA
pasien atas nama Ny S. umur 62 tahun
BNF Ed 57th,2009.British National
dengan diagnosa oleh dokter yaitu kolik
Formulary.BMJ Group and RPS
abdomen disimpulkan bahwa :
Publising.UK
1. Efektifitas terapi dari pasien tersebut
Perry, Anne Griffin & Potter, Patricia A.
menunjukkan hasil yang baik
2005. Buku Ajar Fundamental
dimana pasien sudah tidak
Keperawatan; Konsep, Proses, dan
mengalami nyeri lambung lagi hanya
Praktik, Vol.2 Alih Bahasa. Editor
saja pasien mengelukan konstipasi
Monica Ester Dkk, Jakarta : EGC
dari efek samping salah satu obat
Nita Syamsiah,2015. Pengaruh Terapi
yang diberikan.
Relaksasi Autogenik Terhadap
Tingkat Nyeri Akut Pada Pasien
Abdominal Pain Di Igd Rsud PCNE classification scheme for dug related
Karawang 2014. Jurnal Ilmu problems. V6.02.
Keperawatan. Volume III, No. 1,
April 2015.

Mahadevan, SV. 2005.


An Introduction to Clinical Emerge
ncy  Medicine. Cambridge University
Press
Leslie, SW. 2010.
Nephrolithiasis, Acute Renal Colic,
in E-Medicine.
http://emedicine.com. 

Gilroy, RK. 2009. Biliary Colic , in E-


Medicine. http://emedicine.com.

Nobie, BA. 2009 Small Bowel Obstruction ,


in E-Medicine.http://emedicine.com. 

Pierce A. Grace & Neil R. Borley, 2007. At


a Glance Ilmu Bedah. Edisi 3.
Jakarta: EMS.

RSHS, Tim PPGD, 2009. Penanganan


Penderita Gawat Darurat (PPGD
Basic 2). RSHS Bandung

Medscape.com.drugsinteractionhecker.http:
//www.madscape.com/pharmacist.
drugs_interaction.html

MIMSINDONESIA2016.http://www.mims.
com/indonesia/drug/info/?
type=brief&mtype=generic

Anda mungkin juga menyukai