Nama Bahan Kajian : Aset Tetap – Kos Akuisisi dan Ujian Tahap II
Kode : EKO 016
SKS : 3 SKS
Program Studi : S1 (Akuntansi, Pendidikan Ekonomi-Akuntansi)
Pertemuan Ke : 17 & 18 (Minggu 8)
Dosen Pembina Mata Kuliah : Tim Dosen
Materi :
1. Aset Tetap-Alokasi Kos (Lanjutan pertemuan sebelumnya)
1. Depresiasi sebagai metoda alokasi kos (jumlah lain);
2. Pelbagai metoda depresiasi;
3. Pengakuan depresiasi;
4. Kenaikan/Penurunan nilai (impairment);
5. Pengakuan kenaikan nilai dan impairment serta pemulihannya;
6. Penyajian, analisis, dan Pengungkapan
Aset tetap adalah aset perusahaan yang digunakan dalam kegiatan operasional selama
beberapa periode, dalam penilaiannya terdapat dua alternatif pilihan. Model kos dan model
revaluasi adalah dua pilihan model yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Baik model kos
maupun model revaluasi, mengharuskan melakukan penyusutan atas aset tetap. Penyusutan
adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset
selama umur manfaatnya (useful life). Dengan demikian penyusutan merupakan proses
alokasi kos menjadi beban selama masa pemilikan nya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
berapa nilai aset yang telah dimanfaatkan dalam satu periode, dan berapa nilai aset yang
masih bermanfaat untuk masa yang akan datang.
Depresiasi dapat dilakukan dengan metode garis lurus, saldo menurun ganda dan metode unit
produksi.
152
Pengakuan Depresiasi
• Setiap bagian aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap
total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah.
– Contoh : rangka dan mesin pesawat
• Beban penyusutan untuk setiap periode harus diakui dalam laporan laba rugi kecuali
jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lain.
• Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap digunakan
– Pada saat aset berada di lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap
digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.
• Penyusutan aset dihentikan lebih awal ketika:
– Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual; dan
– Aset dihentikan pengakuannya.
• Tanah dan bangunan diperlakukan sebagai aset terpisah walaupun diperoleh
sekaligus.
• Implikasinya, penyusutan tidak dihentikan sekalipun aset:
o sedang tidak digunakan atau
o dihentikan penggunaannya
• Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-review minimum setiap akhir
tahun buku
o Jika hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan
tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
• Faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat.
o Prakiraan daya pakai aset;
o Prakiraan tingkat keausan fisik;
o Keusangan teknis dan keusangan komersil;
o Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum (misal : sewa).
• Metode penyusutan yang digunakan:
o Harus mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomis masa depan
atas aset oleh entitas.
o Harus di-review minimum setiap akhir tahun buku, dan
o Perubahan metode diperlakukan sebagai perubahan estimasi.
153
Metode Depresiasi
– straight-line,
– decreasing-charge methods of depreciation (double-declining balance and
sum-of-year’s digits)
– unit of production
– Other depreciation methods (tidak diatur dalam PSAK):
• Retirement method
• Replacement method
• Group (or composite) method)
154
Group (or Composite) Method
• Depresiasi sekelompok aset yang mempunyai umur yang berbeda, dengan
menggunakan satu tingkat depresiasi rata-rata tertimbang dan mendepresiasi
sekelompok aset tersebut sebagai satu unit tunggal
Aset yang tidak termasuk dalam ruang lingkup penurunan nilai aset adalah :
Persediaan
Aset yang berasal dari kontrak konstruksi
Aset pajak yang ditangguhkan
Aset yang berasal dari imbalan karyawan
Aset keuangan
Properti investasi yang dicatat atas dasar nilai wajar
Aset pertanian biologi yang dicatat atas dasar nilai wajar
Aset kontrak asuransi
Aset yang dimiliki untuk dijual
Penurunan nilai aset merupakan suatu kondisi dimana nilai tercatat dari aset melebihi jumlah
terpulihkan. Maka entitas harus melakukan :
Menguji penurunan nilai aset tak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas atau
aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, secara tahunana, terlepas apakh
terdapat indikasi penurunan nilai, dengan membandingkan nilai tercatatnya dengan
nilai terpulihkan.
Menguji penurunan nilai goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis
secara tahunan.
155
Jumlah yang dicatat merupakan jumlah dimana suatu aset diakui dalam laporan posisi
keuangan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian karena penurunan
nilai. Jumlah yang dipulihkan merupakan nilai wajar aset dikurangi dengan biaya untuk
menjual (harga jual neto) dan nilai pakainya.
PSAK 48, Penurunan nilai aset menyatakan bahwa pada setiap akhir periode pelaporan suatu
entitas harus menilai apakah terdapat indikasi penurunan nilai.
Sumber eksternal penyebab penurunan nilai aset :
Penurunan nilai pasar
Perubahan negatif dalam teknologi, pasar, perekonomian atau hukum
Meningkatnya tingkat bunga pasar
Harga saham perusahaan berada di bawah nilai bukunya / jumlah tercatat aset neto
entitas melebihi kapitalisasi pasarnya
Suatu aset turun nilainya merupakan indikasi bahwa masa manfaat aset, metode depresiasi
atau nilai residu aset tersebut harus dikaji ulang dan disesuaikan.
Menurut Ankarath, Jumlah yang dapat dipulihkan dari aset tidak berwujud berikut harus
diukur setiap tahun apakah terdapat suatu indikasi yang berpotensi menurunkan nilai :
Suatu aset tak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas
Suatu aset tidak berwujud yang belum tersedia untuk digunakan
Goodwill yang dihasilkan sebagai akibat dari penggabungan usaha
Perhitungan terperinci terkini atas jumlah terpulihkan aset yang dilakukan pada periode
terdahulu dapat digunakan dalam menguji penurunan nilai untuk aset tersebut pada periode
berjalan, sepanjang kriteria berikut dipenuhi (Martani, 2012):
156
1. Jika aset tak berwujud menghasilkan arus kas masuk dari penggunaan secara
berkelanjutan yang sebagian besar independen dari arus kas masuk dari aset
2. Penghitungan jumlah terkini jumlah terpulihkan menghasilkan jumlah yang melebihi
jumlah tercatat aset dengan nargin yang substansial
3. Kecil kemungkinan bahwa penentuan jumlah terpulihkan saat ini akan lebih kecil dari
jumlah tercatat aset
157
Kalkulasi nilai pakai adalah :
Suatu estimasi arus kas masa datang yang diharapkan suatu entitas yang berasal dari
aset dalam transaksi yang wajar
Harapan tentang kemungkinan variasi dalam jumlah atau waktu dari arus kas masa
depan
Nilai waktu uang yang diwakili oleh tingkat bunga pasar bebas risiko berjalan
Faktor-faktor lain seperti kesulitan likuiditas, pasar akan mencerminkan penetapan
harga arus kas masa depan yang diharapkan entitas dari aset yang bersangkutan
Dalam mengukur nilai pakai, tingkat diskonto yang digunakan seharusnya tarif sebelum pajak
yang mencerminkan penilaian pasar berjalan dari nilai waktu uang dan risiko tertentu pada
aset. Hal-hal yang harus dipertimbangkan adalah :
Biaya modal rata-rata tertimbang yang dimilki perusahaan
Tingkat pinjaman tambahan perusahaan
Tingkat pinjaman pasar lainnya
Rugi penurunan nilai aset yang tidak direvaluasi diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif. Kerugian penurunan nilai atas aset revaluasian diakui dalam
pendapatan komprehensif lain. Rugi penurunan aset revaluasian mengurangi surplus
revaluasi untuk aset tersebut. Ketika estimasi penurunan nilai lebih besar dari nilai
tercatat aset terkait, entitas mengakui liabilitas jika hal ini disyaratkan oleh standar
akuntansi.
159