Anda di halaman 1dari 2

TUGAS

POISE UGM
Case 1 : Pencegahan Refraktory yang Bocor

Point :

· Pabrik smelter berproduksi 24 jam tanpa henti selama 1 tahun.

-Untuk dapat berproduksi 24 jam dalam 1 tahun dibutuhkan suatu sistem manajemen
serta meminimalisir kegagalan sistem (alat).

-Apakah pengaruh jika alat rusak? (biaya. Waktu, etc)

· Kebocoran di furnace?

-Jenis furnace? (electric arc furnace / blast furnace)

-Penyebab kebocoran furnace?

Case 2 : Potensi Limbah Terak pada sistem HAPL


High Pressure Acid Leach (HPAL) adalah proses yang digunakan untuk
mengekstraksi nikel dan kobalt dari badan bijih laterit. Proses HPAL menggunakan suhu
tinggi (kira-kira 255 derajat Celcius), tekanan tinggi (kira-kira 50 bar atau 725 psi), dan asam
sulfat untuk memisahkan nikel dan kobalt dari bijih laterit.
Salah satu limbah yang dihasilkan dari proses ini adalah limbah terak. Pada paper ini,
kami mengkaji potensi pemanfaatan limbah terak untuk dijadikan sebagai produk terbarukan.
Pada penelitian Gao et al.,2020 melampirkan beberapa potensi yang dapat dimanfaatkan dari
limbah terak diantaranya :
1. Produksi Bahan Bangunan
Pada studi ini dilaporkan bahwa limbah terak dapat dimanfaatkan sebagai
semen. Terak baja mengandung sejumlah besar bahan aktif, seperti
3CaO·SiO2 dan 2CaO·SiO2, yang mirip dengan komponen utama klinker
semen Portland.
Selain itu, Terak baja mengandung lebih banyak partikel besi, sehingga terak
baja memiliki potensi untuk dikombinasikan dengan bahan lain menjadi
sebuah beton. Hal ini dikarenakan kekuatan tekan yang baik dan sifat
permukaan kasar.
2. Ekstraksi Komponen
Limbah terak kaya akan unsur berat kromium. Pada proses pemisahan unsur
kromium, umumnya memiliki sifat kondusif. Sehingga, untuk mengurangi
permintaan dan pemisahan unsur kromium. Limbah terak bisa dapat
diaplikasikan langsung karena mengandung kromium yang cukup tinggi,
meskipun kemurniannya sedikit lebih rendah dari kromium murni.
3. Produksi Pupuk Pertanian
Terak baja juga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk perbaikan tanah
dan produksi pupuk. Komposisi kimia CaO, SiO2, dan MgO dalam steel slag
sama dengan bahan anorganik mentah bahan pupuk, dari segi komposisi dan
juga mengandung komponen efektif seperti FeO, MnO, dan P2O5.
Terak baja adalah bahan baku yang baik untuk pupuk silikon-kalsium dan
asam amandemen tanah karena luas permukaan spesifik yang besar dan
porositas.
4. Terial
Dalam hal terial, limbah terak banyak diaplikasikan untuk metalurgi. Studi
membuktikan, terak baja mampu menggantikan batu kapur sebagai bahan
baku metalurgi, sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar metalurgi dan
biaya produksi metalurgi, dan meningkatkan status operasi tanur sembur.
5. Pirolisis
Umumnya untuk mempercepat reaksi pembakaran pirolisis, digunakan katalis
yang memiliki kegunaan juga untuk meningkatkan kualitas produk bio oil.
Dengan adanya katalis terak baja, kemampuan dehidrogenasi hidrokarbon
menjadi H2 adalah sangat meningkat. Unsur logam dalam terak baja
mempercepat reaksi homogen dalam katalisis, yang secara signifikan
mempercepat kinetika reaksi, dan meningkatkan produksi CO, sehingga
mendorong peningkatan cepat H2 dan produksi CH4 dan menghasilkan lebih
banyak gas pirolisis.

Case 3 : SMK3

Berdasarkan peraturan Menteri kesehatan RI nomor 70 tahun 2016 tentang STANDAR DAN
PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA INDUSTRI

Menyatakan bahwasannya NAB kebisingan untuk 8 jam kerja per hari adalah sebesar 85
dBA. Sementara pada perusahaan tersebut berada pada angka 109 dBA yang mana harusnya
durasi pajanan kebisingan per Hari hanya selama 1,88 menit. Namun apabila perusahaan
menerapkan alat pelindung dengan 2 kali perlindungan, dengan perhitungan berikut

Pajanan efektif (dBAefektif) = dBA pajanan – {[NRR APT tertinggi – 7faktor koreksi] x
50%} + 5 dB. Pajanan efektif (dBAefektif) = 109 dBA – {[33 – 7] x 50%} + 5 = 91 dBA
Berdasarkan data NAB kebisingan dengan dBA tersebut durasi pajanan sebesar 2 jam/hari

Referensi
Gao, D., Wang, F. P., Wang, Y. T., & Zeng, Y. N. (2020). Sustainable Utilization of
Steel Slag from Traditional Industry and Agriculture to Catalysis. Sustainability,
12(21), 9295.

Anda mungkin juga menyukai