TINJAUAN PUSTAKA
yang meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri dari teori ilmiah, konsep,
dan prinsip, sedangkan proses IPA berasal dari data hasil observasi tentang
gejala-gejala alam. Oleh karena itu dalam mempelajari IPA tidak hanya
sekedar hafalan, akan tetapi lebih ditekankan pada pengertian sekaligus
penanaman konsep yang dititik beratkan pada proses tertentuknya
pengetahuan.
Berdasarkan uraian di atas, hakikat IPA adalah bagian dari ilmu
pengetahuan yang mempunyai proses dan produk, prosesnya adala data hasil
observasi tentang gejala-gejala alam, sedangkan produknya adalah teori
ilmiah, konsep, dan prinsip. Untuk itu perlu adanya suatu metode atau
penerapan model pembelajaran tertentu dalam kegiatan belajar mengajarnya,
agar diperoleh hasil yang maksimal, karena tidak semua model atau metode
pembelajaran cocok digunakan dalam pembelajaran IPA.
masalah dan pendapar tersebut maka wacana yang berisikan informasi yang
bersifat logis dan realistis serta mengandung masalah untuk depecahkan dapat
dijadikan sebahgai alternatif dalam pembelajaran IPA yang kontekstual.
Sampai saat ini membaca merupakan kegiatan terbesar dalam suatu
peruses belajar mengajar. Membaca merupakan suatu proses yang sangat
penting untuk mendapatkan ilmu dan informasi, membaca memang bukan hal
yang mudah, meski terlihat santai namun membutukan waktu yang khusus
dan konsentrasi agar mampu dan mengerti apa yang sedang di baca.
Membaca berasal dari kata dasar baca artinya memahami arti tulisan.
Membaca adalah salah satu proses yang penting dalam mendapatkan ilmu
pengetahuan, ( Tengku Asmadi:2004 ). Membaca adalah kegiatan
penterjemahan symbol atau huruf kedalam kata dan kalimat yang memiliki
makna bagi seseorang ( DEPDIKNAS:1997:5). Sedangkan Davis (1997: 1)
memberikan pengetian membaca sebagai proses mental atau prses kognitif
yang didalamnya seorang pembaca diharapkan mamppu mengikuti dan
merespon terhadap pesan di pembaca.
Kamus Oxford mendefinisikan kreatif sebagai manfaat sesuatu
scara imajinatif dan terampil untuk menghasilkan sesuatu.
Tujuan membaca antara lain : (1) meningkatkan pengetahuan, (2)
belajar melakikan sesuatu, (3) hiburan, (40 pembentuk
budipekerti(DEPDIKNAS,1997:6). Kemampuan dalam membaca dapat
dikelompokkan menjadi 3 tahap yaitu :
1. Membaca laterat, yaitu kemampuan membaca yang terbatas pada apa
yang tertera secara tersurat, dengan kata lain pembaca hanya mampu
menangkap informasi secara laterat saja.
2. Membca kritis, yaitu pembaca mampu mengolah bahan bacaan secara
kritis untuk menemukan makna dari bacaan.
3. Membaca kreatif, yaitu pembaca tidak hanya mengungkap makna yang
tersurat maupun tersirat, tetapi mampu menerapkan apa yang telah
dibaca dalam kehidupan sehari-hari ( Bambang Ristiyadi:2004).
14
siswa setelah menerima pelajaran IPA keberhasilan balajar siswa dapat dilihat
dari sikap siswa selama atau proses pembelajaran maupun dari nilai tes yang
diperoleh siswa setelah proses pembelajaran.
Brdasarkan sifat IPA yang empiris, yakni semua di pelajari dalam
IPA didasarkan pada hasil pengamatan tentang alam dan gejala-gelajanya,
dan wacana kejadian lingkungan yang memuat informasi tentang kejadian-
kejadian lingkungan yang berhubungan dengan IPA, bersifat logis dan
realistis, serta mengandung masalah untuk diselesaikan dan dianalisis, namun
wacana kejadian lingkungan ini tidak akan berdaya guna maksimal jika tidak
disertai dengan kemampuan membaca yang baik, maka permanfaatan wacana
kejadian lingkungan sebagai media pembelajaran dapat dijadikn alternative
dalam pembelajaran IPA, namun wacana kejadian lingkungan ini tidak akan
berdaya guna maksimal jika tidak disertai dengan kemampuan membaca yang
baik.
Oleh kerena itu model tugas membaca kreatif pada wacana lingkungan pada
pembelajaran IPA dapat dijadikan alternative pembelajaran IPA sehingga
diperoleh hasil yang lebih baik.