Anda di halaman 1dari 6

BAB IV 25

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN


Hasil Observasi
Observasi dilakukan pada saat diadakannya pre-test, post-tes dan
pada saat pembelajaran di kelas berlangsung. Data hasil observasi proses
belajar-mengajar menunjukkan adanya aktivitas siswa yang meningkat dari
setiap siklus. Dari observasi diperoleh data bahwa aktif mempelajari materi
dan mengerjakan sioal latihan secara mandiri, aktif berdiskusi dengan
anggota kelompoknya, aktif bertanya, dan siswa bersemangat dalam
mempresentasekan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Data hasil
observasi selengkapnya disajikkan pada table berikut :
Tabel Keaktifan dalam PBM
Aktivitas
Siswa Sangat Aktif Aktif Kurang Aktif Tidak Aktif

Kondisi Awal 3 ( 14 % ) 4 ( 18 % ) 6 ( 27 % ) 9 ( 41 % )

Siklus I 4 ( 18 % ) 7 ( 32 % ) 5 ( 23 % ) 6 ( 27 % )

Siklus II 9 ( 41 % ) 7 ( 32 % ) 4 ( 18 % ) 2(9%)

Sumber : Data penellitian ( hasil observasi ) yang diolah.


26

Diagram Perbandingan keaktifan siswa dalam pembelajaran sebelum dan saat


penellitian tindakan dilaksanakan

50
45
40 awal
35 siklus 1
30
Column1
25
20
15
10
5
0
Sangat aktif Aktif Kurang aktif Tidak aktif

Gambar 1. Perbandingan keaktifan siswa dalam pembelajaran sebelum


dan saat penellitian tindakan dilaksanakan

Gambar diatas menginformasikan bahwa pada proses pembelajaran


yang diamati pada studi pendahuluan : sangat aktif 3 siswa ( 14 % ), aktif 4
siswa ( 18 % ) kurang aktif 6 ( 27 % ), tidak aktif 9 siswa ( 41 % ). Kondisi
tersebut berubah pada proses pembelajaran yang dilaksanakan pada
pembelajaran model tugas membaca kreatif (TMK), dan mengalami
peningkatan tiap siklusnya yakni pada silkus I, sangat aktif 4 siswa ( 18 % ),
aktif 7 siswa ( 32 % ), kurang aktif 5 siswa ( 23 % ), tidak aktif 6 siswa ( 27
% ). Pada siklus kedua, sangat aktif 9 siswa ( 41 % ), aktif 7 siswa ( 32 % ),
kurang aktif 4 siswa ( 18 % ), tidak aktif 2 siswa ( 9 % ). Dapat disimpulkan
27

bahwa dengan model tugas membaca kreati (TMK) dapat meningkatkan


aktifitas siswa dalam proses pembelajaran dikelas.

Hasil Tes
Data hasil tes yang diperoleh yaitu berupa hasil per-tes dan hasil
post-tes. Hasil tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil
perbandingan , hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran sebelum ( nilai
pre-tes ) dan sesudah guru menggunakan model tugas membaca kreatif
( TMK ) ( nilai post-tes ) selengkapnya disajikan dalam gambar berikut ( data
dalam persen ).
Table Nilai Hasil belajar.

Nilai siswa 76-100 65-75 < 65


Awal 5 ( 23 % ) 8 ( 36 % ) 9 ( 41 % )
Siklus I 9 ( 41 % ) 8 ( 36 % ) 5 ( 23 % )
Siklus II 20 ( 91 % ) 2(9%) 0(0%)
Sumber : Data penelitian ( nilai pre-tes dan post-tes ) yang diolah.

Diagram hasil belajar siswa


100
90
80
Awal
70
Siklus I
60
Siklus II
50
40
30
20
10
0
76-100 65-75 < 65
28

Gambar 2. Perbandingan kondisi awal siswa (pre-tes) dengan hasil


belajar siswa (pos-tes) setelah pembelajaran model tugas membaca kreatif
(TMK).
Gambar diatas menginformasikan bahwa pada proses pembelajaran
yang diamati pada kondisi awal siswa yaitu : nilai <65 terdapat 5 ( 23 % ),
nilai 65-75 terdapat 8 ( 36 % )siswa, nilai 76 -100 terdapat 9 ( 41 % )siswa.
Kondisi tersebut berubah pada proses pembelajaran yang
dilaksanakan dengan pembelajaran model tugas membaca kreatif (TMK),
yaitu pada siklus I, nilai <65 terdapat 9 ( 41 % )siswa, nilai 65 -75 terdapat 8 (
36 % ) siswa, nilai 76 – 100 terdapat 5 ( 23 % )siswa. Proses pembelajaran
yang dilaksanakan dengan pembelajaran model tugas membaca kreatif
(TMK)pada siklus II, nilai <65 terdapat 20 ( 91 % )siswa, nilai 65 -75
terdapat 2 ( 9 % )siswa, nilai 76 – 100 terdapat 0 ( 0 % )siswa. Berdasarkan
hasil nilai pre tes dan postes, dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar
tiap siklusnya. Peningkatan ini menunjukkan bahwa model tugas membaca
kreatuf (TMK) dapat mengingkatkan hasil belajar siswa.
Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan kepada beberapa siswa. Dari data hasil
wawancara menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai pembembelajaran IPA
yang menggunakan model tugas membaca keratif (TMK) dan kurang
menyukai pembelajarn IPA yang menggunakan model pembelajaran
konvensional.
29

4.2 PEMBAHASAN
Berdasarkan hsil analisis data terlihat bahwa peguasaan konsep
IPA siswa yang belajar IPA dengan model tugas membaca kreatif (TMK)
pada wacana lingkungan pda saat sebelum diberi perlakuaan ( Pre-tes ) dan
setelah diberi perlakuan (post-tes) mengalami peningkatan, hal ini
ditunjukkan dengan adanya perubahan skor tes hasil belajar siswa pada setiap
siklusnya.
Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran pada setiap
siklus menunjukkan peningkatan baik dalam hal aktivitas, tingkat penguasaan
konsep, kemampua siswa membuat pertanyaan dari wacana, serta
kemampuan bertanya dan memberi balikan. Pembelajran IPA dengan model
tugas membaca kreatif (TMK) pada wacana lingkungan mampu
meningkatkan proses berfikir siswa, mampu memotivasi siswa untuk belajar
IPA, melatih siswa untuk peka terhadap apa yang meraka baca, serta mampu
mengaitkan konsep IPA dengan kejadian lingkungan yang ada diwacana.
Hasil wawancara tentang model tugas membaca kreatif (TMK)
pada wacana lingkungan dalam pembelajaran IPA menunjukkan bahwa siswa
senang dan tertarik belajar IPA dengan menggunakan model tugas membaca
kreatif pada wacana lingkungan ini, hal itu disebabkan karena pembelajaran
model tugas membaca kreaitf (TMK) pada wacana lingkungan ini belum
pernah dilakukan. Sedangkan guru kelas VI berpendapat bahwa pembelajaran
IPA menggunakan model tugas membaca kreatif (TMK) dapat dijadikan
alternatife pembelajaran IPA yang baik karena dapat meningkatkan
keberanian siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya, melatih
siswa untuk gemar membaca serta memotivasi siswa untuk belajar IPA.
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa model tugas membaca kreatif
(TMK) pada wancana lingkungan dikatakan efektif dalam pembelajaran IPA
karena setelah mengikuti proses belajar mengajar dan hasil belajra siswa
meningkat.
Berdasarkan hasil analisis evaluasi hasil belajar dan evaluasi proses
pembelajaran maka dapat disimpulkan bahwa model tugas membaca kreatif
30

(TMK) pada wacana lingkungan dalam pembelajaran IPA dapat digunakan di


SD.

Anda mungkin juga menyukai