Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Di era globalisasi ini, teknologi semakin maju. Tidak dapat dipungkiri hadirnya
internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosialisasi,
pendidikan, bisnis, dan sebagainya. Dengan semakin majunya internet maka media sosial pun
ikut berkembang pesat. Media social merupakan situs dimana seseorang dapat membuat web
page pribadi dan terhubung dengan setiap orang yang tergabung dalam media sosial yang
sama untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jika media tradisional menggunakan
media cetak dan media broadcast ,maka media social menggunakan internet. Media social
mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi feedback secara
terbuka, member komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak
terbatas. Sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama bagi seseorang dalam
membuat akun di media sosial. Kalangan remaja yang mempunyai media social biasanya
memposting tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, sertafoto-foto bersama teman-
temannya. Semakin aktif seorang remaja di media sosialmakamerekasemakindianggap keren
dan gaul. Namun kalangan remaja yang tidak mempunyai media social biasanya dianggap
kuno, ketinggalan jaman, dan kurang bergaul.
Pesatnya perkembangan media social juga dikarena kan semua orang seperti bias
memiliki media sendiri. Jikauntuk media tradisional seperti televisi, radio, atau Koran
dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain hal nya dengan media
sosial. Para pengguna media social bisamengakses menggunakan jaringan internet tanpabiaya
yang besar dan dapat dilakukan sendiri dengan mudah.Media social terbesar yang paling
seringdigunakanolehkalanganremajaantaralain; Facebook, Twitter, Path, Youtube, Instagram,
Kaskus, LINE, Whatsapp, Blackberry Messenger. Masing-masing media social tersebut
mempunyai keunggulan khusus dalam menarik banyak pengguna media sosial yang
merekamiliki.
Media social memang menawarkan banyak kemudahan yang membuat pararemaja
betah berlama-lama berselancar di duniamaya. Para pengguna media sosial pun
dapatdenganbebasberkomentarsertamenyalurkanpendapatnyatanpa rasa khawatir. Hal ini
dikarenakan dalam internet khususnya media social sangat mudah memalsukan jati diri atau
melakukan kejahatan. Makadari itu kita bisa mempertanyan kankeimanan seseorang kenapa
mereka melalakukan hal tersebut?.Makadari itu saya menyusun suatu makalah dengan judul
“Pengaruh media sosisal terhadap keimanan pelajar pada era globalisasi”.
1
1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimana penggunaan media sosial di kalangan remaja?
2. Bagaimana pengaruh media social terhadap keimanan remaja?
3. Bagaimana cara mengatasi kecendrungan remaja terhadap media sosial?
1.3 TujuanPenelitian
1. Mengetahui penggunaan media sosial di kalangan remaja.
2. Mengetahui pengaruh media social terhadap keimanan remaja.
3. Mengetahui cara mengatasi kecendrungan remaja terhadap media sosial.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PengertianKeimanan
Term iman berasal dari Bahasa Arab dari kata dasar amanayu’minu-imanan.
Artinya beriman atau percaya. Percaya dalam Bahasa Indonesia artinya meyakini atau
yakin bahwa sesuatu (yang dipercaya) itu memang benar atau nyata adanya.1 Iman
dapat dimak nai iktiraf, membenarkan, mengakui, pembenaran yang bersifat khusus.2
Menurut WJS .Poerwa darmintaiman adalah kepercayaan, keyakinan, ketetapan hati
atau keteguhan hati.3 Abul ‘Ala al-Mahmudi menterjemahkan iman dalam Bahasa
inggris Faith, yaitu to know, to believe, to be convinced beyond the last shadow of
doubt yang artinya, mengetahui, mempercayai, meyakini yang didalamnya tidak
terdapat keraguan apapun.
2.2 Pengertian Media Sosial
Media social adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan mencipta kanisi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaringsosialdanwikmerupakanbentuk
media social yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Pendapat lain mengatakanbahw media sosial adalah media online yang mendukung
interaksi sosial dan media social menggunakan teknologi berbasis web yang
mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Andreas Kaplan dan Michae
Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis
internet yang membangun di atas dasar ideoloi dan teknologi Web 2.0 , dan yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”Jejaring social
merupakan situs dimana setiap orang biasa membuat web page pribadi, kemudian
terhubung dengan teman teman untuk berbagi informasi da berkomunikasi. Jejaring
sosial terbesarantara lain Facebook,Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional
menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media social menggunakan
internet Media sosial mengajak siapa saja yang tertari kuntuk berpertisipasi dengan
memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, member komentar, serta membagiin
formasi dalam waktu yang cepat dan takterbatas.
2.3 Penggunaan Media Sosial di Kalangan Remaja

Perkembangan Internet di Indonesia semakin berkembang pesat diiringi dengan


berbagai infrastruktur yang memadahi seperti adanya ponsel, laptop dan biaya Internet yang

3
terjangkau. Tingkat antusiasme masyarakat Indonesia khususnya remaja dalam
memanfaatkan teknologi Internet ini pun semakin berkembang, baik dengan menggunakan
ponsel maupun komputer.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut
tumbuh dengan cepat. Kini untuk mengakses media sosial bisa dilakukan dimana saja dan
kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya remaja
bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus
informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya
media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam
menyebarkan berita-berita.
Media sosial seperti Facebook, Google, Twitter dan yang sejenisnya seakan sudah
menjadi suatu keharusan bagi remaja Indonesia untuk memilikinya. Bahkan jika tidak
memilikinya akan dianggap kurang pergaulan, cupu dan akan dikucilkan dari komunitasnya.
Tentu dengan adanya media sosial ini pasti mengakibatkan dampak yang positif maupun
dampak yang negatif.
Media sosial itu memiliki dampak positif yaitu, media sosial dapat digunakan para
remaja sebagai media untuk memperbanyak teman, mengembangkan diri melalui teman-
teman yang mereka jumpai secara online, memudahkan para remaja untuk mendapat
informasi, dan memudahkan para remaja untuk saling berbagi perhatian.
Dampak negatif dari penggunaan media sosial adalah dapat membahayakan kesehatan karena
memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah
cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan
merusak performa mental. Selain itu, dampak negatif dari penggunaan sosial media di
kalangan para remaja diantaranya adalah banyak para remaja yang kecanduan untuk
menggunakan media sosial tanpa mengenal waktu sehingga menurunkan produktifitas dan
rasa sosial diantara remaja pun berkurang.
Selain itu, banyak para remaja yang lebih suka berhubungan lewat media sosial
dibandingkan dengan bertemu dengan teman-temannya dan yang lebih parah lagi mereka
yang kecanduan susah untuk berkomunikasi dengan yang lain. Para pelajar juga lebih sering
menggunakan waktu mereka untuk bermain game yang ada pada salah satu media sosial.

2.4 Pengaruh Media Social terhadap Keimanan Remaja


Pengaruh media sosial terhadap remaja sangat berpengaruh bagi keimanannya. Media
sosial biasanya adalah wadah untuk berkomunikasi kepada seseorang tanpa harus bertemu
4
tetapi, banyak dari pengguna media sosial cendrung melakukan hal yang diluar batas dari
kegunaan media sosial itu sendiri. Pengguna media sosial rata-rata dari kalangan remaja,
biasanya mereka senang berkomentar yang negatif seperi misalnya masalah agama. Padahal
agama itu adalah hak pilihan seseorang akan tetapi banyak sekali yang mempermasalahkan
tentang agama. Banyak dari mereka mengatakan bahwa hanya satu agama saja yang benar
padahal agama apapun itu hanya saja cara dan penyebutannya yang berbeda. Hal itu lah yang
menyimpang dari kegunaan media sosial itu sendiri.
2.5 Cara Mengatasi Kecendrungan Remaja Terhadap Media Sosial
Beberapa cara lain untuk mengatasi kecenderungan para kalangan remaja di media
sosial antara lain sebagai berikut :

1. Mengetahui masalahnya Bagi sebagian orang saat merasa gundah dan gelisah akan
berkurang jika, berinteraksi dengan media sosial. Masalah seperti ini yang harus
ditemukan dan menggantikan dengan hal lain yang lebih positif lagi Ubah pola
kebiasaan online Jika kebiasaan para kalangan remaja menghabiskan waktu seharian
untuk online di media sosial yang belum tentu arahnya, maka kita harus mulai
merubah kebiasaan itu dengan membuat pola baru dimana misalnya, membaca email
sebagai prioritas, dilanjutkan dengan membaca informasi berita setelah itu kita harus
mulai berani untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak menjadi prioritas, namun
aturan yang dibuat itu harus dipatuhi.

3. Atur ulang jadwal rutinitas. Biasanya para remaja yang kecanduan di media sosial
tidak mempunyai jadwal yang teratur dalam kesehariannya. Oleh karena itu, para
remaja harus mulai mengatur ulang jadwal rutinitasnya dengan baik dan seimbang,
antara kewajiban dan hak Dari pendapat diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
dalam mengatasi kecenderungan remaja di media sosial peran orang tua sangat
dibutuhkan, baik dalam mengontrol, mengawasi, maupun mendidik anaknya. Selain
itu, cara mengatasi kecenderungan remaja di media sosial yaitu mengetahui
masalahnya, ubah pola kebiasaan online dan atur ulang jadwal rutinitas.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di kalangan remaja saat ini, media sosial biasa digunakan sebagai tempat
curhat dan tempat untuk mencari teman-teman baru yang lebih banyak dan sangat
cepat. Di media sosial, remaja sering curhat tentang percintaan, kekeluargaan,
perasaan, dan lain-lain. Para remaja sering mengabadikan moment-moment penting
dengan kamera handphone mereka, lalu mereka upload ke media sosial, agar teman-
teman maya mereka tahu bahwa dia sedang di suatu tempat atau sedang melakukan
sesuatu hal. Pengalaman membuktikan bahwa remaja yang sering mengungkapkan
perasaannya di media sosial, baik itu perasaan marah, sedih, ataupun bahagia, mereka
akan saling sindir dan bahkan akan memperburuk keadaan. Dampak positif
penggunaan media sosial diantaranya adalah banyak para remaja yang menggunakan
media sosial untuk memasarkan iklannya. Dampak negatif penggunaan sosial media
di kalangan para remaja diantaranya adalah banyak para remaja yang kecanduan
untuk menggunakan media sosial tanpa mengenal waktu sehingga menurunkan
produktifitas dan rasa sosial diantara remaja pun berkurang.
3.2 Saran
Media sosial memang baik untuk remaja, karena di media sosial mereka akan
mendapatkan banyak teman informasi dan sebagainya. Tetapi, para remaja harus
dapat membagi waktu antara orang tua, belajar, dan teman yang berada didunia nyata.

6
DAFTAR PUSTAKA

Kaelany HD, Iman, IlmudanAmalSaleh, Jakarta: RinekaCipta, 2000, hlm. 58.


http://www.jurnal-unita.org/index.php/publiciana/article/viewFile/79/73

Anda mungkin juga menyukai