Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

“KEMISKINAN”

DOSEN PEMBIMBING

Dra. Endang Kusdiah Ningsih, M.Si

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

 ANGEL LINA (1921092)


 OKTAVIONA (1921083)

KELAS : PA 406

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS BISNIS DAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini kami susun sebagai tugas dari mata kuliah Perekonomian Indonesia
dengan tema “Kemiskinan”

Dalam menyusun makalah ini, tentu masih terdapat kekurangan maupun kekeliruan, baik bahasa
maupun kalimatnya. Untuk itu  penulis  sangat mengharapkan saran dan kritikan demi
sempurnanya penyusunan makalah kami ini.

Selanjutnya tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini, yang tidak mungkin kami sebutkan sebutkan satu persatu sampai
makalah ini dapat diselesaikan. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Palembang, 24 Februari 2021

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kemiskinan..........................................................................................................3


2.2 Jenis Dan Ciri-ciri Kemiskinan..............................................................................................3
2.3 Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Indonesia.................................................................5
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan..............................................................................7
2.5 Dampak Tingginya Angka Kemiskinan Indonesia................................................................8
2.6 Mengatasi Kemiskinan di Indonesia......................................................................................10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran .....................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian
pemerintah di negara manapun. Salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan adalah dengan
pembangunan ekonomi, yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah bersama
dengan segenap lapisan masyarakat untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Konstitusi
Indonesia UUD’45 secara eksplisit mengakui hal itu dengan mengamanatkan bahwa tugas pokok
pemerintah Republik Indonesia adalah “Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Hal
itu berarti hidup bebas dari kemiskinan atau menikmati kehidupan yang layak merupakan hak
asasi setiap warga negara adalah tugas pemerintah untuk menjamin terwujudnya hal itu.

Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara di dunia, terutama negara
sedang berkembang seperti Indonesia yang memiliki penduduk sangat padat. Dengan jumlah
penduduk yang sangat padat, menyebabkan Indonesia mengalami masalah sosial seperti
kemiskinan. Kemiskinan sendiri merupakan masalah yang menyangkut banyak aspek karena
berkaitan dengan pendapatan yang rendah, derajat kesehatan yang rendah, buta huruf, dan
ketidaksamaan derajat antar jenis kelamin serta buruknya lingkungan hidup (Word Bank,2017).

Menurut Irhamni (2017), Kemiskinan merupakan salah satu persoalan yang tidak pernah
luput dari perhatian pemerintah suatu negara dibelahan dunia manapun. Kemiskinan bahkan
menjadi persoalan fenomenal dalam bidang ekonomi yang menjadi titik acuan keberhasilan
pemerintah negara dari waktu ke waktu, terlebih pada negara yang sedang berkembang.
Indonesia sebagai salah satu negara yang masuk kategori berkembang menyadari bahwa
pentingnya memperhatikan masalah kemiskinan dan mengusahakan segala upaya untuk
menurunkan tingkat kemiskinan dengan melakukan perencanaan jangka panjang untuk
meningkatkan perekonomian. Istilah kemiskinan muncul ketika seseorang atau sekelompok
orang tidak mampu mencukupi tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap sebagai kebutuhan
minimal dari standar hidup tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam menyusun makalah ini penulis yang membahas mengenai kemiskinan ini memiliki
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang menjadi penyebab dasar kemiskinan suatu negara ataupun di Indonesia?
2. Apa dampak dari kemiskinan?
3. Bagaimanakah tingkat perkembangan kemiskinan di Indonesia?
4. Bagaimana cara mengatasi masalah kemiskinan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk membuat kesadaran akan kemiskinan yang terjadi kepada masyarakat Indonesia,

1
2. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat untuk menghadapi kemiskinan,
3. Untuk mengetahui sejauh mana upaya pemerintah untuk mengatasi kemiskinan,
4. Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi pustaka yang berhubungan dengan
permasalahan dan upaya penyelesaian kemiskinan di Indonesia,
5. Penulisan makalah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas dari mata kuliah
Perekonomian Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan adalah suatu kondisi ketidakmampuan secara ekonomi untuk memenuhi standar
hidup rata-rata masyarakat di suatu daerah. Kondisi ketidakmampuan ini ditandai dengan
rendahnya kemampuan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan,
sandang, maupun papan. Kemampuan pendapatan yang rendah ini juga akan berdampak
berkurangnya kemampuan untuk memenuhi standar hidup rata-rata seperti standar kesehatan
masyarakat dan standar pendidikan.
Kondisi masyarakat yang disebut miskin dapat diketahui berdasarkan kemampuan
pendapatan dalam memenuhi standar hidup (Nugroho, 1995). Pada prinsipnya, standar hidup di
suatu masyarakat tidak sekedar tercukupinya kebutuhan akan pangan, akan tetapi juga
tercukupinya kebutuhan akan kesehatan maupun pendidikan. Tempat tinggal ataupun
pemukiman yang layak merupakan salah satu dari standar hidup atau standar kesejahteraan
masyarakat di suatu daerah. Berdasarkan kondisi ini, suatu masyarakat disebut miskin apabila
memiliki pendapatan jauh lebih rendah dari rata-rata pendapatan sehingga tidak banyak memiliki
kesempatan untuk mensejahterakan dirinya (Suryawati, 2004).
Pengertian kemiskinan yang saat ini populer dijadikan studi pembangunan adalah
kemiskinan yang seringkali dijumpai di negara-negara berkembang dan negara-negara dunia
ketiga. Persoalan kemiskinan masyarakat di negara-negara ini tidak hanya sekedar bentuk
ketidakmampuan pendapatan, akan tetapi telah meluas pada bentuk ketidakberdayaan secara
sosial maupun politik (Suryawati, 2004). Kemiskinan juga dianggap sebagai bentuk
permasalahan pembangunan yang diakibatkan adanya dampak negatif dari pertumbuhan
ekonomi yang tidak seimbang sehingga memperlebar kesenjangan pendapatan antar masyarakat
maupun kesenjangan pendapatan antar daerah (inter region income gap) (Harahap, 2006).

2.2 Jenis Dan Ciri-Ciri Kemiskinan

Jenis Kemiskinan
Ada beragam macam kemiskinan yang terjadi di suatu masyarakat, antara lain;

1. Kemiskinan Subjektif
Kemiskinan subjektif adalah kondisi kemiskinan yang dialami masyarakat berdasarkan pada
hasil pemikirannya sendiri. Seseorang tersebut cenderung ingin mengetakan miskin karena
kebutuhan serta keinginannya tidak terpenuhi secara cukup.

Contoh Kemiskinan Subjektif:


Contoh masyarakat miskin jenis ini misalnya saja adalah para pengemis musiman di yang
ada di Kota-Kota Provinsi di Jawa Tengah, Medan, dan kota lainnya. Yang seringkali setiap
ada momentum kedaerahan memilih mendapatkan yang dari belas kasihan orang.

3
2. Kemiskinan Absolut
Kemiskinan absolut adalah kondisi kemikiskinan yang dialami oleh anggota keluarga, baik
anak, dan orangtua. Keadaan ini terjadi dalam kurun waktu tertentu serta sulit bagi mereka
mendapatkan pendidikan yang tinggi, kesehatan memadai, dan kebutuhan lainnya.

Contoh Kemiskinan Absolut:


Contoh yang menjadi jenis kemikiskinan ini misalnya adalah keluarga yang kurang mampu
menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan SMP, atau SMA yang menjadikan anak-
anak mereka bekerja serabutan, seperti menjadi pemulung, atau bahkan menjadi buruh
harian. Dengan keadaan ini mereka akan selalu berada dalam lingkaran kemiskinan.

3. Kemiskinan Relatif
Kemiskinan relatif adalah kondisi kemiskinan yang seringkali terjadi pada karekateritik
negara berkembang, yakni perubahan kebijakan pembangunan dalam masyarakat yang tidak
merata antara di daerah-daerah maju dan daerah tertinggal. Karena kondisi tersebut
masyarakat sulit menjual hasil pertanian mereka atau sulit mengakses kemajuan sosial yang
ada.

Contoh Kemiskinan Relatif:


Contoh yang menjadi bagian daripada kemikiskinan jenis ini misalnya saja kurangnya
lapangan kerja yang ada di Papua, kekeuarangan ini secara langsung akan berdampak pada
persoalan banyaknya pengangguran di dalam kehidupan masyarakat.

4. Kemiskinan Alamiah
Kemiskinan alamiah adalah jenis kemiskinan yang terjadi karena kurangnya masyarakat
dalam dalam SDA (Sumber Daya Alam), hal ini seringkali didasarkan pada tandusnya
kondisi tanah, seringkali terkena bencana alam, dan sektor lainnya yang berhubungan
dengan alam sekitar.

Contoh Kemiskinan Alamiah:


Contoh yang nyata dalam jenis kemiskinan ini misalnya saja orang yang berada di Negara
Zimbabwe mereka sulit menjadi negara maju karena daerah mereka terkenal sangat tandus
dan tidak ada SDA yang bisa dikelola untuk kejehteraan masyarakat.

5. Kemiskinan Kultural
Kemiskinan kultural adalah kondisi kemikiskinan yang di dasari pada subtural sifat
kebudayaan, terkekangnya kebudayaan menolah perubahan sosial yang ada. Padahal
perubahan sosial budaya ini akan senantiasanya di alami oleh masyarakat.

Contoh Kemiskinan Kultural:

4
Contoh yang nyata dalam jenis kemiskinan ini ada Suku Badui di Provinsi Banten, Suku
Badui secara kekeh menolak ajaran-ajaran dalam sistem modern, seperti pemenfaatnya
teknologi, dan lain sebaginya. Keadaan ini didasarkan pada aliran kepercayaan mereka
terhadap adat yang kuat.

6. Kemiskinan Struktural
Kemiskinan struktural adalah kondisi kemikiskinan yang terjadi pada masyarakat untuk
menghubungkan antara sumber daya dengan sektir struktural masyarakat. Pengertian
struktur sosial ini adalah sistem sosial yang memberikan banyak peluang bagi masyarakat
untuk mendapatkan taraf hidup yang lebih baik.

Contoh Kemiskinan Struktural:


Contoh nyata dalam kasus kemikiskinan ini misalnya saja adanya masyarakat di daerah
tertentu yang malas bekerja, kasus perusahaan freeport yang dikelola orang asing, dengan
latar belakang masyarakat di papau hanya sebagi buruh harian yang bekerja, itupun pada
pekerjaan-pekerjaan yang tidak menaikan kompetesinya untuk mengelola daerah sekitar.

Ciri-Ciri Kemiskinan
Ciri-ciri kemiskinan secara umum adalah sebagai berikut;

1. Sulit Memenuhi Kebutuhan Primer


Salah satu identik dengan kemiskinan adalah sulitnya dalam memenuhi kebutuhan primer,
kebutuhan ini menjadi penentu masyarakat dalam memperoleh sandang dan pangan. Bagi
seseorang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan primer bisa dikatkan sebagai salah satu
kategori dalam masyarakat miskin.

2. Sulit Mengelola SDA Karena Minimnya SDM


Kesulitan masyarakat dala mengelola SDA sebagai sumber kekayaan dari Alam menjadi
salah satu ciri kemikiskinan yang terjadi dalam masyarakat, kesulitan ini banyak di dasari
karena masyarakat kurang bisa memberikan kontribusi dalam berbagai sisi kehidupannya,
terutama dalam mencipataan SDM yang berkompeten.

2.3 Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Indonesia

5
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data terkait kemiskinan di Indonesia, berdasarkan 
Survei Ekonomi Nasional September 2020. Menurut data tersebut, presentase penduduk miskin
pada September 2020 naik menjadi 10,19 persen, meningkat 0,41 persen pada Maret 2020 dan
meningkat 0,97 persen pada September 2019. Disebutkan, jumlah penduduk miskin pada
September 2020 sebesar 27,55 juta orang, meningkat 1,13 juta orang terhadap Maret 2020 dan
meningkat 2,76 juta orang terhadap September 2019. Kelompok kemiskinan ini dibagi menjadi
dua, yaitu perkotaan dan pedesaan. Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2020
sebesar 7,38 persen, naik menjadi 7,88 persen pada September 2020. Sementara itu, persentase
penduduk miskin perdesaan pada Maret 2020 sebesar 12,82 persen, naik menjadi 13,20 persen
pada September 2020. Dibandingkan Maret 2020, jumlah penduduk miskin September 2020
perkotaan naik sebanyak 876,5 ribu orang, dari 11,16 juta orang pada Maret 2020 menjadi 12,04
juta orang pada September 2020. Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk
miskin perdesaan naik sebanyak 249,1 ribu orang, dari 15,26 juta orang pada Maret 2020
menjadi 15,51 juta orang pada September 2020.

Garis kemiskinan pada September 2020 tercatat sebesar Rp 458.947,-/kapita/bulan dengan


komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp 339.004,- (73,87 persen) dan garis kemiskinan
bukan makanan sebesar Rp119.943,- (26,13 persen). Pada September 2020, rumah tangga miskin
di Indonesia rata-rata memiliki 4,83 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya
garis kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata sebesar Rp 2.216.714,-/rumah tangga
miskin/bulan. Secara umum, pada periode 2010 – September 2020, tingkat kemiskinan di
Indonesia mengalami penurunan, baik dari sisi jumlah maupun persentase, kecuali pada
September 2013, Maret 2015, Maret 2020, dan September 2020. Kenaikan jumlah dan persentase
penduduk miskin pada periode September 2013 dan Maret 2015 dipicu oleh kenaikan harga
barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak. Sementara itu,
kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2020 dan September 2020
disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.

6
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan
Secara umum, faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi 5
faktor yaitu antara lain :

1. Tingkat Pendidikan yang Masih Rendah


Faktor penyebab kemiskinan yang pertama adalah tingkat pendidikan yang tergolong
masih rendah. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pendidikan merupakan kebutuhan
pokok yang harus dipenuhi setiap orang. Bila seseorang tidak memenuhi kebutuhan
pokoknya, tersebut tidak dapat dipenuhi oleh orang tersebut, dapat disimpulkan bahwa itulah
penyebab kemiskinan. Dalam konteks ini penyebab kemiskinan adalah kebutuhan pokok
yang merupakan pendidikan. Tingkat pendidikan yang rendah mengakibatkan seseorang
cenderung kurang memiliki keterampilan, wawasan, dan pengetahuan yang memadai untuk
kehidupannya. Sedangkan untuk dunia kerja maupun dunia usaha, pendidikan adalah modal
untuk bersaing dalam mendapatkan kesejahteraan nantinya. Oleh karena itulah, terjadi
banyak pengangguran dan penyebab kemiskinan disebabkan oleh tingkat pendidikan yang
rendah ini.

2. Masih Terbatasnya Lapangan Pekerjaan


Faktor penyebab kemiskinan yang kedua adalah keterbatasan lapangan pekerjaan.
Dengan terbatasnya lapangan kerja, masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhannya,
karena dengan bekerjalah seseorang mendapatkan upah yang nantinya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya tersebut. Keterbatasan lapangan pekerjaan akan membawa
konsekuensi penyebab kemiskinan pada masyarakat. Bisa saja seseorang menciptakan
lapangan kerja baru, tetapi kemungkinannya akan sangat kecil untuk masyarakat miskin
karena keterbatasan keterampilan maupun modal.  Banyaknya pengangguran di suatu negara
bisa juga menjadi patokan kemiskinan di suatu negara. Semakin besar jumlah pengangguran
maka semakin bertambah pula penyebab kemiskinan di negara tersebut. Hal ini juga bisa
disebabkan oleh ketidakstabilan ekonomi dan ketidakpastian arah politik dan kebijakan
negara tersebut.

3. Malas Bekerja
Faktor penyebab kemiskinan yang berikutnya adalah malas bekerja. Hal ini yang paling
sering menjangkiti seseorang yang tak ingin maju dan beranggapan bahwa kemiskinan itu
adalah takdir. Hal-hal tersebut membuat seseorang tidak bergairah dan bersikap acuh tak
acuh untuk bekerja, dan mengantarkan mereka kepada kemiskinan dan membuat
kesejahteraannya menghilang.

4. Beban Hidup Keluarga


Faktor penyebab kemiskinan yang berikutnya adalah adanya beban hidup keluarga. Hal
ini juga merupakan hal yang cukup signifikan. Ketika seseorang memiliki anggota keluarga
yang banyak untuk dihidupi, beban hidupnya tentu saja kan bertambah pula.

7
Dengan begitu seseorang diharuskan untuk meningkatkan pendapatannya sesuai dengan
berapa jumlah anggota yang harus dihidupinya.  

5. Keterbatasan Sumber Daya ( Alam Maupun Modal)


Suatu masyarakat bisanya akan dilanda kemiskinan salah satunya karena keterbatasan
sumber daya alam ataupun sumber modal. Hal ini terjadi karena alam sekitar yang memang
tidak lagi memberikan keuntungan. Ketika sumber daya alam miskin atau tidak dapat diolah
lagi, itulah salah satu penyebab kemiskinan. Terkadang hal tersebut terjadi memang bukan
karena kehendak masing masing orang. Bisa saja hal tersebut terjadi karena bencana alam
yang melanda suatu daerah. Bencana alam akan menyebabkan semua potensi alam,
infrastruktur maupun kondisi psikologis orang orang yang terdampak mengalami kerusakan.
Kadang memang hal tersebut akan dapat diatasi dan kadang bahkan tidak ada yang bisa
berbuat apa apa. Untuk mengatasi kerusakan kerusakan tersebut biasanya juga dibutuhkan
waktu yang sangat lama. Selain itu, dari bencana alam, banyak orang orang yang kehilangan
harta bendanya, sehingga langsung jatuh miskin setelah itu.
Selain itu, keterbatasan modal juga menghambat perkembangan seseorang. Apalagi untuk
orang yang memiliki tingkat pendidikan rendah, tidak hanya modal material, orang tersebut
juga akan memiliki keterbatasan modal keterampilan atau pengetahuan. Hal ini tentunya
menjadi penyebab kemiskinan yang juga cukup serius.

2.5 Dampak Tingginya Angka Kemiskinan Indonesia


Banyak dampak yang terjadi yang disebabkan kemiskinan diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Putus sekolah Tidak bersekolah (tingkat pendidikan yang rendah) ini membuat rakyat
Indonesia tidak mempunyai ilmu yang cukup untuk memperoleh pendapatan. Biaya
pendidikan penyebab rakyat miskin putus sekolah karena tidak lagi mampu membiayai
sekolah, putus sekolah dan hilangnya kesempatan pendidikan akan menjadi penghambat
rakyat miskin dalam menambah keterampilan, menjangkau cita-cita mimpi mereka. Ini
memyebab kemiskinan yang dalam kareana hilangnya kesempatan untuk bersaing dengan
global dan hilangnya kesempatan mendapatkan pekerjaan yang layak.Buruknya generasi
penerus adalah dampak yang berbahaya akibat kemiskinan.Jika anak-anak putus sekolah
dan berkerja karena terpaksa, maka akan ada gangguan pada anak-anak itu sendiri seperti
gangguan pada perkembangan mental dan fisik dan cara berfikir mereka. Contoh anak-
anak jalanan yang tak mempunyai tempat tinggal, tidur di jalanan, tidak sekolah,
mengamen untuk mencari makan dan lainnya. Generasi penerus merupakan dampak
panjang dan buruk karena anak-anak seharusnya mendapatkan hak mereka untuk bahagia,
mendapatkan pendidikan, mendapatkan nutrisi baik. Ini dapat menyebabkan mereka
terjebak dalam kesulitan hingga dewasa dan dampak pada generasi penerus

8
b. Tingkat kematian meningkat, masyarakat Indonesia banyak mengalami kematian karena
kelaparan atau melakukan tindakan bunuh diri karena tidak kuat dalam menjalani
kemiskinan yang alami.
c. Tingkat kejahatan meningkat, masyarakat Indonesia jadi terdesak untuk memperoleh
pendapatan dengan cara kejahatan karena dengan cara yang baik mereka tidak
mempunyai modal yaitu ilmu dan keterampilan yang cukup.
d. Penganguran merupakan dampak kemiskinan, berhubung pendidikan dan keterampilan
merupakan hal yang sulit diraih masyarakat. Maka masyarakat sulit untuk berkembang
dan mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan, dikarenakan sulit untuk
bekerja.

Selain timbulnya masalah-masalah sosial, kemiskinan juga dapat mempengaruhi


pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Kemiskinan merupakan penyakit yang muncul saat
masyarakat selalu mempunyai kekurangan secara material maupun non material seperti
kurang makan, kurang gizi, kurang pendidikan, kurang informasi, dan kekurangan yang
lainnya yang menggambarkan kemiskinan. Faktor lain yang sangat nyata tentang
kemiskinan di Indonesia terutama di kota-kota besar, dapat dilihat dari banyaknya
masyarakat yang kekurangan makanan dan minum, tidak memiliki tempat tinggal yang
layak, bahkan digusur dari pemukimannya.

Pada akhirnya pengangguran dan kemiskinan akan sangat mempengaruhi pertumbuhan


ekonomi suatu negara atau daerah, hal ini jelas mengingat pertumbuhan ekonomi merupakan
salah satu indikator yang sangat penting dalam menilai kinerja suatu perekonomian.
Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan jasa meningkat
dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas
perekonomian dapat menghasilkan tambahan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat
pada periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu daerah yang terus
menunjukkan peningkatan menggambarkan bahwa perekonomian negara atau daerah
tersebut berkembang dengan baik.

Secara teoritis, pertumbuhan ekonomi, pengangguran, dan kemiskinan memiliki


hubungan yang erat. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menciptakan sebuah skema
pengurangan angka pengangguran yang menyebabkan kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi
yang tinggi diharapkan akan menciptakan pertumbuhan output yang meningkat, untuk
meningkatkan output diperlukan tenaga kerja yang lebih banyak, sehingga akan mendorong
terbukanya lapangan pekerjaan. Berdasarkan teori Arthur Okun tentang adanya hubungan
yang negative antara pertumbuhan ekonomi dan pengangguran, maka dapat kita simpulkan
jika pertumbuhan ekonomi menurun secara otomatis akan menambah jumlah penduduk yang
menganggur dan mengakibatkan kemiskinan.

2.6 Mengatasi Kemiskinan di Indonesia


9
Upaya pemerintah dalam mengatasi kemiskinan sebagai berikut :
a. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin
daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama
beras dan kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus ini
seperti :
• Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton
• Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer

b. Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin. Fokus program ini bertujuan
mendorong terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas dan
berkualitas bagi masyarakat/keluarga miskin. Beberapa program yang berkenaan dengan
fokus ini antara lain:
• Penyediaan dana bergulir untuk kegiatan produktif skala usaha mikro dengan pola bagi
hasil/syariah dan konvensional.
• Bimbingan teknis/pendampingan dan pelatihan pengelola Lembaga Keuangan Mikro
(LKM)/Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
• Pelatihan budaya, motivasi usaha dan teknis manajeman usaha mikro
• Pembinaan sentra-sentra produksi di daerah terisolir dan tertinggal
• Fasilitasi sarana dan prasarana usaha mikro
• Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
• Pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil
• Peningkatan akses informasi dan pelayanan pendampingan pemberdayaan dan ketahanan
keluarga
• Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah
• Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan berbasis kesempatan berusaha bagi
masyarakat miskin.

c. Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat.


Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan
masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan
pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang berkaitan dengan
fokus ketiga ini antara lain :
• Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan
• Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
• Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus
• Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat.

d. Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini
bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan,
kesehatan, dan prasarana dasar. Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara
lain :
10
• Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar
(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah
Tsanawiyah (MTs);
• Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);
• Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;
• Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah
sakit;

e. Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin.


Fokus ini bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan
menghadapi guncangan sosial dan ekonomi. Program teknis yang di buat oleh pemerintah
seperti :
• Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan anak (PUA)
• Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpencil, dan penyandang
masalah kesejahteraan sosial lainnya.
• Bantuan sosial untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan korban bencana sosial.
• Penyediaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang memenuhi
persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi dan pemeriksaan rutin BALITA,
menjamin keberadaan anak usia sekolah di SD/MI dan SMP/MTs; dan penyempurnaan
pelaksanaan pemberian bantuan sosial kepada keluarga miskin/RTSM) melalui perluasan
Program Keluarga Harapan (PKH).
• Pendataan pelaksanaan PKH (bantuan tunai bagi RTSM yang memenuhi persyaratan).

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
disimpulkan bahwa masalah dasar pengentasan kemiskinan bermula dari sikap pemaknaan kita
terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan. Dalam artian
bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan pun
akan semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari
pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas
dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah:
1. Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu secara serius dan bertanggung jawab
agar dapat segera mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia
2. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, mari kita dukung semua program pemerintah
dengan sungguh-sungguh demi masa depan bangsa dan negara Indonesia terbebas dari
kemiskinan.
3. Marilah kita tingkatkan kepedulian dan kepekaan sosial untuk membantu saudara kita
yang masih mengalami kemiskinan.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.repository.trisakti.ac.id/webopac_usaktiana/digital/00000000000000004481/
2019_TA_EP_021164013_Bab-1.pdf

2. http://e-journal.uajy.ac.id/1756/3/2EP15294.pdf

3. https://dosensosiologi.com/pengertian-kemiskinan-jenis-dan-cirinya-lengkap/

4. https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/18/110300865/angka-kemiskinan-indonesia-
naik-ini-data-per-provinsi?page=all

5. https://www.merdeka.com/jatim/5-faktor-penyebab-kemiskinan-beserta-definisinya-
wajib-diketahui-kln.html?page=5

6. https://media.neliti.com/media/publications/78124-ID-dampak-perekonomian-terhadap-
masyarakat.pdf

7. http://jurnal.unigo.ac.id/index.php/gdrev/article/download/115/112

8. https://books.google.co.id/books/about/EKONOMI_PEMBANGUNAN.html?
id=dVNtDwAAQBAJ&redir_esc=y

9. https://brainly.co.id/tugas/4930069

10. http://blog.umy.ac.id/fatimatuzzahro05/2018/12/28/makalah-kemiskinan-di-indonesia/

13

Anda mungkin juga menyukai