“KEMISKINAN”
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
KELAS : PA 406
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini kami susun sebagai tugas dari mata kuliah Perekonomian Indonesia
dengan tema “Kemiskinan”
Dalam menyusun makalah ini, tentu masih terdapat kekurangan maupun kekeliruan, baik bahasa
maupun kalimatnya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan demi
sempurnanya penyusunan makalah kami ini.
Selanjutnya tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini, yang tidak mungkin kami sebutkan sebutkan satu persatu sampai
makalah ini dapat diselesaikan. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran .....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara di dunia, terutama negara
sedang berkembang seperti Indonesia yang memiliki penduduk sangat padat. Dengan jumlah
penduduk yang sangat padat, menyebabkan Indonesia mengalami masalah sosial seperti
kemiskinan. Kemiskinan sendiri merupakan masalah yang menyangkut banyak aspek karena
berkaitan dengan pendapatan yang rendah, derajat kesehatan yang rendah, buta huruf, dan
ketidaksamaan derajat antar jenis kelamin serta buruknya lingkungan hidup (Word Bank,2017).
Menurut Irhamni (2017), Kemiskinan merupakan salah satu persoalan yang tidak pernah
luput dari perhatian pemerintah suatu negara dibelahan dunia manapun. Kemiskinan bahkan
menjadi persoalan fenomenal dalam bidang ekonomi yang menjadi titik acuan keberhasilan
pemerintah negara dari waktu ke waktu, terlebih pada negara yang sedang berkembang.
Indonesia sebagai salah satu negara yang masuk kategori berkembang menyadari bahwa
pentingnya memperhatikan masalah kemiskinan dan mengusahakan segala upaya untuk
menurunkan tingkat kemiskinan dengan melakukan perencanaan jangka panjang untuk
meningkatkan perekonomian. Istilah kemiskinan muncul ketika seseorang atau sekelompok
orang tidak mampu mencukupi tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap sebagai kebutuhan
minimal dari standar hidup tertentu.
1
2. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat untuk menghadapi kemiskinan,
3. Untuk mengetahui sejauh mana upaya pemerintah untuk mengatasi kemiskinan,
4. Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi pustaka yang berhubungan dengan
permasalahan dan upaya penyelesaian kemiskinan di Indonesia,
5. Penulisan makalah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas dari mata kuliah
Perekonomian Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan adalah suatu kondisi ketidakmampuan secara ekonomi untuk memenuhi standar
hidup rata-rata masyarakat di suatu daerah. Kondisi ketidakmampuan ini ditandai dengan
rendahnya kemampuan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan,
sandang, maupun papan. Kemampuan pendapatan yang rendah ini juga akan berdampak
berkurangnya kemampuan untuk memenuhi standar hidup rata-rata seperti standar kesehatan
masyarakat dan standar pendidikan.
Kondisi masyarakat yang disebut miskin dapat diketahui berdasarkan kemampuan
pendapatan dalam memenuhi standar hidup (Nugroho, 1995). Pada prinsipnya, standar hidup di
suatu masyarakat tidak sekedar tercukupinya kebutuhan akan pangan, akan tetapi juga
tercukupinya kebutuhan akan kesehatan maupun pendidikan. Tempat tinggal ataupun
pemukiman yang layak merupakan salah satu dari standar hidup atau standar kesejahteraan
masyarakat di suatu daerah. Berdasarkan kondisi ini, suatu masyarakat disebut miskin apabila
memiliki pendapatan jauh lebih rendah dari rata-rata pendapatan sehingga tidak banyak memiliki
kesempatan untuk mensejahterakan dirinya (Suryawati, 2004).
Pengertian kemiskinan yang saat ini populer dijadikan studi pembangunan adalah
kemiskinan yang seringkali dijumpai di negara-negara berkembang dan negara-negara dunia
ketiga. Persoalan kemiskinan masyarakat di negara-negara ini tidak hanya sekedar bentuk
ketidakmampuan pendapatan, akan tetapi telah meluas pada bentuk ketidakberdayaan secara
sosial maupun politik (Suryawati, 2004). Kemiskinan juga dianggap sebagai bentuk
permasalahan pembangunan yang diakibatkan adanya dampak negatif dari pertumbuhan
ekonomi yang tidak seimbang sehingga memperlebar kesenjangan pendapatan antar masyarakat
maupun kesenjangan pendapatan antar daerah (inter region income gap) (Harahap, 2006).
Jenis Kemiskinan
Ada beragam macam kemiskinan yang terjadi di suatu masyarakat, antara lain;
1. Kemiskinan Subjektif
Kemiskinan subjektif adalah kondisi kemiskinan yang dialami masyarakat berdasarkan pada
hasil pemikirannya sendiri. Seseorang tersebut cenderung ingin mengetakan miskin karena
kebutuhan serta keinginannya tidak terpenuhi secara cukup.
3
2. Kemiskinan Absolut
Kemiskinan absolut adalah kondisi kemikiskinan yang dialami oleh anggota keluarga, baik
anak, dan orangtua. Keadaan ini terjadi dalam kurun waktu tertentu serta sulit bagi mereka
mendapatkan pendidikan yang tinggi, kesehatan memadai, dan kebutuhan lainnya.
3. Kemiskinan Relatif
Kemiskinan relatif adalah kondisi kemiskinan yang seringkali terjadi pada karekateritik
negara berkembang, yakni perubahan kebijakan pembangunan dalam masyarakat yang tidak
merata antara di daerah-daerah maju dan daerah tertinggal. Karena kondisi tersebut
masyarakat sulit menjual hasil pertanian mereka atau sulit mengakses kemajuan sosial yang
ada.
4. Kemiskinan Alamiah
Kemiskinan alamiah adalah jenis kemiskinan yang terjadi karena kurangnya masyarakat
dalam dalam SDA (Sumber Daya Alam), hal ini seringkali didasarkan pada tandusnya
kondisi tanah, seringkali terkena bencana alam, dan sektor lainnya yang berhubungan
dengan alam sekitar.
5. Kemiskinan Kultural
Kemiskinan kultural adalah kondisi kemikiskinan yang di dasari pada subtural sifat
kebudayaan, terkekangnya kebudayaan menolah perubahan sosial yang ada. Padahal
perubahan sosial budaya ini akan senantiasanya di alami oleh masyarakat.
4
Contoh yang nyata dalam jenis kemiskinan ini ada Suku Badui di Provinsi Banten, Suku
Badui secara kekeh menolak ajaran-ajaran dalam sistem modern, seperti pemenfaatnya
teknologi, dan lain sebaginya. Keadaan ini didasarkan pada aliran kepercayaan mereka
terhadap adat yang kuat.
6. Kemiskinan Struktural
Kemiskinan struktural adalah kondisi kemikiskinan yang terjadi pada masyarakat untuk
menghubungkan antara sumber daya dengan sektir struktural masyarakat. Pengertian
struktur sosial ini adalah sistem sosial yang memberikan banyak peluang bagi masyarakat
untuk mendapatkan taraf hidup yang lebih baik.
Ciri-Ciri Kemiskinan
Ciri-ciri kemiskinan secara umum adalah sebagai berikut;
5
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data terkait kemiskinan di Indonesia, berdasarkan
Survei Ekonomi Nasional September 2020. Menurut data tersebut, presentase penduduk miskin
pada September 2020 naik menjadi 10,19 persen, meningkat 0,41 persen pada Maret 2020 dan
meningkat 0,97 persen pada September 2019. Disebutkan, jumlah penduduk miskin pada
September 2020 sebesar 27,55 juta orang, meningkat 1,13 juta orang terhadap Maret 2020 dan
meningkat 2,76 juta orang terhadap September 2019. Kelompok kemiskinan ini dibagi menjadi
dua, yaitu perkotaan dan pedesaan. Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2020
sebesar 7,38 persen, naik menjadi 7,88 persen pada September 2020. Sementara itu, persentase
penduduk miskin perdesaan pada Maret 2020 sebesar 12,82 persen, naik menjadi 13,20 persen
pada September 2020. Dibandingkan Maret 2020, jumlah penduduk miskin September 2020
perkotaan naik sebanyak 876,5 ribu orang, dari 11,16 juta orang pada Maret 2020 menjadi 12,04
juta orang pada September 2020. Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk
miskin perdesaan naik sebanyak 249,1 ribu orang, dari 15,26 juta orang pada Maret 2020
menjadi 15,51 juta orang pada September 2020.
6
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan
Secara umum, faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi 5
faktor yaitu antara lain :
3. Malas Bekerja
Faktor penyebab kemiskinan yang berikutnya adalah malas bekerja. Hal ini yang paling
sering menjangkiti seseorang yang tak ingin maju dan beranggapan bahwa kemiskinan itu
adalah takdir. Hal-hal tersebut membuat seseorang tidak bergairah dan bersikap acuh tak
acuh untuk bekerja, dan mengantarkan mereka kepada kemiskinan dan membuat
kesejahteraannya menghilang.
7
Dengan begitu seseorang diharuskan untuk meningkatkan pendapatannya sesuai dengan
berapa jumlah anggota yang harus dihidupinya.
8
b. Tingkat kematian meningkat, masyarakat Indonesia banyak mengalami kematian karena
kelaparan atau melakukan tindakan bunuh diri karena tidak kuat dalam menjalani
kemiskinan yang alami.
c. Tingkat kejahatan meningkat, masyarakat Indonesia jadi terdesak untuk memperoleh
pendapatan dengan cara kejahatan karena dengan cara yang baik mereka tidak
mempunyai modal yaitu ilmu dan keterampilan yang cukup.
d. Penganguran merupakan dampak kemiskinan, berhubung pendidikan dan keterampilan
merupakan hal yang sulit diraih masyarakat. Maka masyarakat sulit untuk berkembang
dan mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan, dikarenakan sulit untuk
bekerja.
b. Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin. Fokus program ini bertujuan
mendorong terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas dan
berkualitas bagi masyarakat/keluarga miskin. Beberapa program yang berkenaan dengan
fokus ini antara lain:
• Penyediaan dana bergulir untuk kegiatan produktif skala usaha mikro dengan pola bagi
hasil/syariah dan konvensional.
• Bimbingan teknis/pendampingan dan pelatihan pengelola Lembaga Keuangan Mikro
(LKM)/Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
• Pelatihan budaya, motivasi usaha dan teknis manajeman usaha mikro
• Pembinaan sentra-sentra produksi di daerah terisolir dan tertinggal
• Fasilitasi sarana dan prasarana usaha mikro
• Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
• Pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil
• Peningkatan akses informasi dan pelayanan pendampingan pemberdayaan dan ketahanan
keluarga
• Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah
• Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan berbasis kesempatan berusaha bagi
masyarakat miskin.
d. Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini
bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan,
kesehatan, dan prasarana dasar. Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara
lain :
10
• Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar
(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah
Tsanawiyah (MTs);
• Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);
• Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;
• Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah
sakit;
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
disimpulkan bahwa masalah dasar pengentasan kemiskinan bermula dari sikap pemaknaan kita
terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan. Dalam artian
bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan pun
akan semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari
pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas
dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah:
1. Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu secara serius dan bertanggung jawab
agar dapat segera mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia
2. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, mari kita dukung semua program pemerintah
dengan sungguh-sungguh demi masa depan bangsa dan negara Indonesia terbebas dari
kemiskinan.
3. Marilah kita tingkatkan kepedulian dan kepekaan sosial untuk membantu saudara kita
yang masih mengalami kemiskinan.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.repository.trisakti.ac.id/webopac_usaktiana/digital/00000000000000004481/
2019_TA_EP_021164013_Bab-1.pdf
2. http://e-journal.uajy.ac.id/1756/3/2EP15294.pdf
3. https://dosensosiologi.com/pengertian-kemiskinan-jenis-dan-cirinya-lengkap/
4. https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/18/110300865/angka-kemiskinan-indonesia-
naik-ini-data-per-provinsi?page=all
5. https://www.merdeka.com/jatim/5-faktor-penyebab-kemiskinan-beserta-definisinya-
wajib-diketahui-kln.html?page=5
6. https://media.neliti.com/media/publications/78124-ID-dampak-perekonomian-terhadap-
masyarakat.pdf
7. http://jurnal.unigo.ac.id/index.php/gdrev/article/download/115/112
8. https://books.google.co.id/books/about/EKONOMI_PEMBANGUNAN.html?
id=dVNtDwAAQBAJ&redir_esc=y
9. https://brainly.co.id/tugas/4930069
10. http://blog.umy.ac.id/fatimatuzzahro05/2018/12/28/makalah-kemiskinan-di-indonesia/
13