Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN KE-3

LEMBAR KERJA KELOMPOK (LKK) 4

Nama Kelompok : Kelompok 4

Anggota Kelompok :Firda Amelia Yuniar (2224190052)

Patwa Nurmakah (2224190024)

Siti Eliyana (2224190020)

Syifa Aulia Zulfah (2224190091)

Syifa Nurrohmah (2224190054)

Topik : Persilangan Polihibrid (Trihibrid)

A. Perumusan masalah/ topik:


Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar di atas menunjukkan bagaimana terjadinya proses pewarisan sifat
menurut Hukum Mendel.

a. Diskusikan dengan teman-teman satu kelompok beberapa


permasalahan di bawah ini!
1. Peristiwa apakah yang ditunjukkan oleh gambar di atas?
Jawab: Peristiwa persilangan trihybrid antara dua individu tiga sifat beda
homozigot dominan (bunga ungu, biji bulat, berwarna kuning) dan
homozigot resesif (bunga putih, biji kisut, berwarna hijau).
2. Jelaskan beberapa istilah penting yang terlihat pada gambar di atas!
Jawab: alel, parental, filial, gamet, genotip, fenotip, heterozigot,
homozigot, dominan, resesif
3. Menurutmu kenapa fenotip bunga putih, biji keriput berwarna hijau tidak
muncul pada F1?
Jawab: Karena fenotip bunga putih biji keriput berwarna hijau memiliki
gen resesif yang mana dalam persilangan individu tersebut disilangkan
dengan bunga ungu biji bulat berwarna kuning yang memiliki gen
dominan, sehingga dihasilkan F1 yang heterozigot, dimana parental
dengan gen resesif akan tertutupi oleh parental dengan gen dominan.
4. Berikan contoh lain dari pewarisan sifat yang memiliki rasio genotip dan
fenotip seperti pada gambar di atas! Uraikanlah skema persilangannya
secara lengkap!
Jawab: Disilangkan tanaman ercis bunga ungu, letak bunga aksial
dan biji bulat dengan ercis bunga putih, letak bunga terminal dan
biji keriput. Bunga ungu dominan terhadap putih, letak bunga aksial
dominan terhadap terminal dan biji bulat dominan terhadap biji
keriput.Hasil F1 semuanya memperlihatkan tanaman ercis bunga
ungu, letak bunga aksial dan biji bulat.Bagaimanakah rasio fenotipe
F2 jika tanaman ercis F1disilangkan sesamanya?

Penyelesaian:
U : gen untuk warna bunga ungu, dominan terhadap putih
u : gen untuk warna bunga putih
A : gen untuk letak bunga aksial, dominan terhadap terminal
a : gen untuk letak bunga terminal
B : gen untuk biji bulat, dominan terhadap keriput
b : gen untuk biji keriput.

P : UUAABB >< uuaabb


(ungu, aksial, bulat) (putih, terminal, keriput)
Gamet: UAB uab
F1 : UuAaBb
(ungu, aksial, bulat)
Gamet: UAB, UAb, UaB, Uab, uAB, uAb, uaB, uab

Dengan menggunakan cara yang sama pada


persilangan sebelumnya, dapat dicari fenotipe F2 sebagai berikut.

Gamet UAB UAb UaB Uab uAB uAb uaB uab


UAB UUAABB UUAABb UUAaBB UUAaBb UuAABB UuAABb UuAaBB UuAaBB
UAb UUAABb UUAAbb UUAaBb UUAabb UuAABb UuAAbb UuAaBb UuAabb
UaB UUAaBB UUAaBb UUaaBB UUaaBb UuAaBB UuAaBb UuaaBB UuaaBb
Uab UUAaBb UUAabb UUaaBb UUaabb UuAaBb UuAabb UuaaBb Uuaabb

uAB UuAABB UuAABB UuAaBB UuAaBb UuAABB uuAABb uuAaBB uuAaBb


uAb UuAABb UuAAbb UuAaBb UuAabb uuAABb uuAAbb uuAaBb uuAAbb

uaB UuAaBB UuAaBB UuaaBB UuaaBb uuAaBB uuAaBb uuaaBB uuaaBb


Uab UuAaBb UuAabb UuaaBB Uuaabb uuAaBb uuAabb uuaaBb Uuaabb
-
- Ungu aksial bulat ( U*A*B* ) = 27
- Ungu aksial keriput ( U*A*bb ) = 9
- Ungu terminal bulat ( U*aaB* ) = 9
- Putih aksial bulat ( uuA*B* ) = 9
- Ungu terminal keriput ( U*aabb ) = 3
- Putih aksial keriput ( uuA*bb ) = 3
- Putih terminal bulat ( uuaaB* ) = 3
- Putih terminal keriput ( uuaabb ) = 1

Jadi, rasio fenotipe F2 pada persilangan tanaman ercis tersebut


adalah 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1.

Keterangan:
Tanda * (asterisk) dapat diisi dengan pasangan alelnya baik
dominan ataupun resesif. Berdasarkan contoh persilangan
dominan- resesif sebelumnya, baik monohibrid, dihibrid maupun
trihibrid, dapat diketahui pola perhitungan untuk mencari
jumlah gamet, serta banyaknya fenotipe dan genotipe pada
persilangan dengan sifat beda.

b. Berdasarkan hasil diskusi kelompok saat membahas masalah di atas,


tentukanlah topik yang dibahas pada LKK ini!
Topik pembahasan : Persilangan Polihibrid (Trihibrid)

B. Penentuan Kebutuhan Informasi:


Berdasarkan hasil diskusi kelompok, tentukan informasi apa sajakah yang
perlu ditemukan/ dicari untuk menyelesaikan permasalahan di atas?

1. Hukum Mendel II
2. Pengertian persilangan polihibrid
3. Istilah-istilah penting pada persilangan polihibrid
4. Contoh persilangan polihibrid

C. Pemilihan Sumber Informasi:


1. Lakukan penelusuran literatur pendukung dengan menggunakan browser
(perambah) seperti google atau chrome khususnya google scholar untuk
mendapatkan artikel publikasi ilmiah yang mengandung informasi yang
dibutuhkan! Baca dan pahamilah isi beberapa artikel tersebut kemudian
diskusikan dalam kelompok!
2. Kemudian, pilihlah dua yang bisa membantu memahami informasi yang
dibutuhkan tersebut!
3. Lakukan analisis secara kelompok terhadap informasi yang telah
diperoleh dari dua artikel yang telah dibaca!

D. Mengelola dan Mengintegrasikan Informasi:


Lakukan interpretasi terhadap informasi yang telah diperoleh, buatlah
ringkasan dan kesimpulan.
1. J.G. Mendel adalah orang pertama yang mengajukan mekanisme
genetik melalui eksperimen di bidang genetika. Mendel berhasil
mematahkan teori ilmiah sebelumnya dimana Mendel berhasil
membuktikan bahwa pemindahan sifat merupakan pola yang dapat
diperkirakan. Dasar pemikiran Mendel inilah yang kemudian
dijadikan pedoman untuk memperoleh sifat- sifat yang diinginkan
dengan melakukan hibridasi. Hukum pewarisan mendel adalah
hukum yang mengatur pewarisan sifat dari satu organisme kepada
generasinya . Hukum mendel terdiri dari dua bagian, yakni
- Hukum mendel 1 (hukum pemisahan atau segregasi) yang
menyatakan bahwa “ Pada waktu berlangsung pembentukan
gamet, setiap pasang gen akan di segregasi ke dalam masing-
masing gamet yang terbentuk.
- Hukum mendel 2 (hukum berpasangan secara bebas atau
independent assortment) yang menyatakan bahwa Pemisahan
pasangan gen tidak bergantung pada pemisahan pasangan gen
lainnya, sehingga kombinasi gen dapat dipilih secara bebas pada
gamet yang terbentuk. (Effendi Y. 2020). Hukum mendel tentang
independent assortment menyatakan bahwa setiap pasangan alel
dalam suatu gen memisah secara independen dari pasangan gen
lain selama pembentukan gamet sehingga alel- alel dari gen- gen
yang berbeda tersebut bergantung satu sama lain (Arumingtyas,
E.L. 2016).

2. Persilangan polihibrid adalah persilangan yang memperhatikan


banyak sifat, apabila memperhatikan dua sifat disebut persilangan
dihibrid, tiga sifat disebut trihibrid, dan seterusnya. Dengan
bertambahnya sifat yang diperhatikan maka kombinasi alel dalam
gamet pun menjadi lebih bervariasi sehingga fenotif dan genotif yang
dihasilkan pada keturunannya semakin banyak. (Irawan, B. 2010).

3. Istilah-istilah penting pada persilangan polihibrid


- Alel merupakan pasangan gen yang berada pada lokasi yang sama
pada suatu kromosom homolog. Alel selalu dilambangkan dengan
huruf yang sama dengan pasangannya, misal AA, Aa, aa
(Markstein, 2015).
- Parental merupakan induk atau orang tua yang akan menghasilkan
keturunan melalui perkawinan (Alianto & Huda, 2015).
- Filial merupakan keturunan yang dihasilkan dari hasil persilangan
parental. Keturunan pertama biasa dilambangkan dengan F1,
keturunan kedua dilambkangkan dengan F2, dan seterusnya
(Alianto & Huda, 2015).
- Genotip merupakan ciri-ciri yang mendasari susunan genetik,
terdiri dari alel, dan tidak dapat diamati serta diekspresikan dari
luar. Genotip hanya dapat digambarkan dengan pasangan huruf
saja (Markstein, 2015).
- Fenotip merupakan ciri-ciri yang muncul dari genotip dan dapat
diamati serta diekspresikan dari luar. (Markstein, 2015).
- Gamet adalah sel kelamin yang ada pada genotip. Contohnya jika
Aa adalah suatu genotip, maka gametnya adalah A dan a (Alianto
& Huda, 2015).
- Dominan merupakan sifat yang akan menutupi gen lain yang
merupakan pasangan alelnya (Alianto & Huda, 2015).
- Resesif merupakan sifat yang dapat tertutupi oleh sifat gen
pasangan alelnya ketika diwariskan kepada keturunannya (Alianto
& Huda, 2015).
- Heterozigot merupakan pasangan alel yang gennya berbeda.
Contohnya adalah Aa, Bb, Cc (Alianto & Huda, 2015).
- Homozigot, merupakan pasangan alel dengan gen yang sama.
Contohnya CC yang merupakan homozigot domninan dan cc yang
merupakan homozigot resesif (Alianto & Huda, 2015).

5. Contoh persilangan polihibrid


- Menentukan rasio fenotip menggunakan tabel
Disilangkan tanaman ercis bunga ungu, letak bunga aksial dan
biji bulat dengan ercis bunga putih, letak bunga terminal dan
biji keriput. Bunga ungu dominan terhadap putih, letak bunga
aksial dominan terhadap terminal dan biji bulat dominan
terhadap biji keriput. Hasil F1 semuanya memperlihatkan
tanaman ercis bunga ungu, letak bunga aksial dan biji
bulat.Bagaimanakah rasio fenotipe F2 jika tanaman ercis
F1disilangkan sesamanya?
Penyelesaian:
U : gen untuk warna bunga ungu, dominan terhadap putih
u : gen untuk warna bunga putih
A : gen untuk letak bunga aksial, dominan terhadap terminal
a : gen untuk letak bunga terminal
B : gen untuk biji bulat, dominan terhadap keriput
b : gen untuk biji keriput

P : UUAABB >< uuaabb


(ungu, aksial, bulat) (putih, terminal, keriput)
Gamet: UAB uab
F1 : UuAaBb
- (ungu, aksial, bulat)
Gamet: UAB, UAb, UaB, Uab, uAB, uAb, uaB, uab

Dengan menggunakan cara yang sama pada


persilangan sebelumnya, dapat dicari fenotipe F2 sebagai berikut.

Gamet UAB UAb UaB Uab uAB uAb uaB uab


UAB UUAABB UUAABb UUAaBB UUAaBb UuAABB UuAABb UuAaBB UuAaBB
UAb UUAABb UUAAbb UUAaBb UUAabb UuAABb UuAAbb UuAaBb UuAabb
UaB UUAaBB UUAaBb UUaaBB UUaaBb UuAaBB UuAaBb UuaaBB UuaaBb
Uab UUAaBb UUAabb UUaaBb UUaabb UuAaBb UuAabb UuaaBb Uuaabb

uAB UuAABB UuAABB UuAaBB UuAaBb UuAABB uuAABb uuAaBB uuAaBb


uAb UuAABb UuAAbb UuAaBb UuAabb uuAABb uuAAbb uuAaBb uuAAbb

uaB UuAaBB UuAaBB UuaaBB UuaaBb uuAaBB uuAaBb uuaaBB uuaaBb


Uab UuAaBb UuAabb UuaaBB Uuaabb uuAaBb uuAabb uuaaBb Uuaabb

- Ungu aksial bulat ( U*A*B* ) = 27


- Ungu aksial keriput ( U*A*bb ) = 9
- Ungu terminal bulat ( U*aaB* ) = 9
- Putih aksial bulat ( uuA*B* ) = 9
- Ungu terminal keriput ( U*aabb ) = 3
- Putih aksial keriput ( uuA*bb ) = 3
- Putih terminal bulat ( uuaaB* ) = 3
- Putih terminal keriput ( uuaabb ) = 1
Jadi, rasio fenotipe F2 pada persilangan tanaman ercis tersebut
adalah 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1.
Keterangan:
Tanda * (asterisk) dapat diisi dengan pasangan alelnya baik
dominan ataupun resesif. Berdasarkan contoh persilangan
dominan- resesif sebelumnya, baik monohibrid, dihibrid maupun
trihibrid, dapat diketahui pola perhitungan untuk mencari
jumlah gamet, serta banyaknya fenotipe dan genotipe pada
persilangan dengan sifat beda.
- Menentukan rasio fenotip menggunakan metode garpu tala
P UUAABB X uuaabb

G UAB uab

F1 UuAaBb

F1 x F1 UuAaBb X UuAaBb

Perkiraan F2 Perkiraan F2 Perkiraan F2


Uu X Uu Aa X Aa Bb X Bb

¾B = 27/64 U*A*B*
U*A*B*
¾A
¼ bb = 9/64 U*A*bb

¾U
¾B = 9/64 U*aaB*

¼ aa
¼ bb = 3/64 U*aabb

¾B = 9/64 uuA*B*

¾A
¼ bb = 3/64 uuA*bb

¼ uu
¾B = 3/64 uuaaB*

¼ aa
¼ bb = 1/64 uuaabb
( * ) merupakan pasangan alel dominan atau resesif. Contoh U*A*B*,
tanda ( * ) bisa diisi dengan U atau u, A atau a, B atau b.

Pada keturunan F2, 3/4 dari semua organisme mengekspresikan


fenotipe A, 3/4 mengekspresikan B, dan 3/4 lainnya mengekspresikan
C Demikian pula, 1/4 dari semua organisme mengekspresikan
fenotipe a, 1/4 mengekspresikan b. dan 1/4 lainnya mengekspresikan
c. (Klug et al., 2012). Sama seperti halnya contoh di atas, 3/4
mengekspresikan fenotipe U, 3/4 mengekspresikan A, dan 3/4 lainnya
mengekspresikan B. Demikian pula pada pasangan alel resesif, 1/4
dari semua organisme mengekspresikan fenotipe uu, 1/4
mengekspresikan aa, dan 1/4 lainnya mengekspresikan bb.
- Menentukan rasio fenotip menggunakan rumus segitiga pascal

1 1 Untuk persilangan monohybrid

1 2 1 Untuk persilangan dihybrid


Untuk persilangan trihibrid
1 3 3 1

Rumus :
(n) x 3d

n = angka yang sesuai dengan segitiga pascal


3 = angka tetap
d = angka yang menunjukkan banyaknya gen dominan

1x33 3x32 3x31 1x30


27 : 9:9:9 : 3:3:3 : 1

27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1
(Mustami, 2013)

E. Pengevaluasian informasi:
Diskusikan secara berkelompok untuk mengevaluasi apakah semua informasi
yang telah diperoleh dan diringkas telah tepat, berkualitas, dan relevan
dengan topik pembahasan/ masalah.

F. Mencipta dan Mengkomunikasikan informasi:


1. Susunlah sebuah makalah sebagai hasil rangkuman dan evaluasi terhadap
informasi yang telah diperoleh.
2. Buatlah PPT sebagai sarana untuk membantu mempresentasikan makalah
yang telah disusun.

Daftar Pustaka
Alianto dan Huda, D. N. 2015. Aplikasi Pembelajaran Persilangan Berdasarkan
Hukum Mendel. Jurnal Bangkit Indonesia, 4(2), 1-9.
Arumingtyas, E.L. 2016. Genetika Mendel: Prinsip Dasar Pemahaman Ilmu
Genetika. Malang : UB Press

Effendi Y. 2020. Buku Ajar Genetika Dasar. Magelang : Pustaka Rumah C1nta
Irawan, B. 2010. Genetika :Penjelasan Mekanisme Pewarisan Sifat. Surabaya:
Airlangga university press
Klug, W.S., M.R. Cummings, C.A. Spencer, and M.A Palladino. 2012. Concepts
of Genetics Ed 10. California: Pearson.
Markstein, Michele. 2015. Open Genetics. Amherst: OpenStax.
Mustami, M.K. 2013. Genetika. Makassar: Alauddin University.

Anda mungkin juga menyukai