Anda di halaman 1dari 6

Nama : JOSUA PARLINDUNGAN SIAHAAN

Nim : 1203351026

Kelas : BK REGULER C

Mata Kuliah : PRAKTIKUM BIMBINGAN KONSELING KELOMPOK

Dosen Pengampu : Dra.RAHMULYANI,M.Pd.KONS.

TUGAS RUTIN 3

MATERI :Menguraikan Pengertian,Fungsi,Peranan,dan Azas Konseling Kelompok

A. Konseling Kelompok

Menurut Dewa Ketut Sukardi, konseling kelompok merupakan konseling yang di


selenggarakan dalam kelompok, dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang terjdi di
dalam kelompok itu. Masalah-masalah yang dibahas merupakan masalah perorangan yang
muncul di dalam kelompok itu, yang meliputi berbagai masalah dalam segenap bidang
bimbingan (bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir).

Konseling kelompok adalah salah satu bantuan yang diberikan kepada konseli dalam bentuk
kelompok dan mempunyai metode pemecahan dan penyembuhan,kemudian konselor
mengarahkan untuk memberikan kemudahan untuk perkembangan dan pertumbuhannya.
Pada konseling kelompok seorang konseli menggunakan interaksi dalam kelompok untuk
mendapatkan peningkatan, pemahaman dan penerimaan pada sebuah nilai dan banyak tujuan
tertentu, untuk mempelajari atau menghilangkan sikap-sikap dan prilaku tertentu.

Dapat disimpulkan bahwa konseling kelompok merupakan konseling yang dilaksanakan


dalam bentuk kelompok bersifat pemecahan dan penyembuhan yang terdiri dari empat
sampai delapan konseli sehingga dalam konseling kelompok konseli dapat berinteraksi untuk
meningkatkan pemahaman dan mempelajari atau menghilangkan perilaku atau sikap-sikap
tertentu.
B. Fungsi Konseling Kelompok

Pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi
melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling, antara lain :

1) Fungsi Pemahaman

yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu
oleh pihak-pihak tertentu sesuai kepentingan pengembangan peserta didik.

2) Fungsi Pencegahan

yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya dan terhindarnya
peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang akan dapat
mengganggu, menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan serta kerugian tertentu dalam
proses perkembangannya.

3) Fungsi Pemutusan

yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan teratasinya berbagai
permasalahan yang dialami oleh peserta didik.

4) Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan

yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan
terkembangnya berbagai potensi serta kondisi positif peserta didik dalam rangka
perkembangan dirinya secara mantap dan berkelajutan.

5) Advokasi

yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan/atau
kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.
C. Peranan Pemimpin Kelompok

Sebagaimana yang dikemukakan Prayitno (1995: 35-36) bahwa peranan pemimpin kelompok
ialah:

a. Pemimpin kelompok dapat memberikan bantuan, pengarahan ataupun campur tangan


langsung terhadap kegiatan kelompok. Campur tang ini meliputi, baik hal-hal yang
bersifat isi dari yang dibicarakanmaupun yang mengenai proses kegiatan itu sendiri.
b. Pemimpin kelompok memusatkan perhatian pada suasana yang berkembang dalam
kelompok itu, baik perasaan anggota-anggota tertentu maupun keseluruhan kelompok.
Pemimpin kelompok dapat menanyakan suasanan perasaan yang dialami itu.
c. Jika kelompok itu tampaknya kurang menjurus kearah yang dimaksudkan maka
pemimpin kelompok perlu memberikan arah yang dimaksudkan itu.
d. Pemimpin kelompok juga perlu memberikan tanggapan (umpan balik) tentang
berbagai hal yang terjadidalam kelompok, baik yang bersifat isi maupun proses
kegiatan kelompok.
e. Lebih jauh lagi, pemimpin kelompok juga diharapkan mampu mengatur “lalu lintas”
kegiatan kelompok, pemegang aturan permainan (menjadi wasit), pendamai dan
pendorong kerja sama serta suasana kebersamaan. Disamping itu pemimpin kelompok,
diharapkan bertindak sebagai penjaga agar apapun yang terjadi di dalam kelompok itu
tidak merusak ataupun menyakiti satu orang atau lebih anggota kelompok sehingga ia
/ mereka itu menderita karenanya.
f. Sifat kerahasiaan dari kegiatan kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian-
kejadian yang timbul di dalamnya, juga menjadi tanggung jawab pemimpin kelompok.

Kegiatan layanan bimbingan kelompok sebagian besar juga didasarkan atas peranan para
anggotanya. Peranan kelompok tidak akan terwujud tanpa keikutsertaan secara aktif para
anggota kelompok tersebut. Karena dapat dikatakan bahwa anggota kelompok merupakan
badan dan jiwa kelompok tersebut.

D. Peranan Anggota Dalam Kelompok


Kegiatan layanan bimbingan kelompok sebagian besar juga didasarkan atas peranan para
anggotanya. Peranan kelompok tidak akan terwujud tanpa keikutsertaan secara aktif para
anggota kelompok tersebut. Karena dapat dikatakan bahwa anggota kelompok merupakan
badan dan jiwa kelompok tersebut. Agar dinamika kelompok selalu berkembang, maka
peranan yang dimainkan para anggota kelompok adalah:

a. Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antaranggota kelompok.


b. Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok.
c. Berusaha agar yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan bersama
d. Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan baik.
e. Benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok.
f. Mampu berkomunikasi secara terbuka
g. Berusaha membantu anggota lain.
h. Memberi kesempatan anggota lain untuk juga menjalankan peranannya.
i. Menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu.

E. Azas Layanan Konseling Kelompok


Dalam kegiatan konseling kelompok terdapat sejumlah aturan ataupun asas-asas yang harus
diperhatikan oleh para anggota yaitu:

a. Asas Kerahasiaan
Asas kerahasiaan ini memegang peranan penting dalam konseling kelompok karena
masalah yang dibahas dalam konseling kelompok bersifat pribadi, maka setiap
anggota kelompok diharapkan bersedia menjaga semua (pembicaraan ataupun
tindakan) yang ada dalam kegiatan konseling kelompok dan tidak layak diketahui
oleh orang lain selain orang-orang yang mengikuti kegiatan konseling kelompok.
b. Asas Kesukarelaan
Kehadiran, pendapat, usulan, ataupun tanggapan dari anggota kelompok bersifat
sukarela, tanpa paksaan.
c. Asas Keterbukaan
Keterbukaan dari anggota kelompok sangat diperlukan sekali. Karena jika ketrbukaan
ini tidak muncul maka akan terdapat keragu- raguan atau kekhawatiran.
d. Asas Kegiatan
Hasil layanan konseling kelompok tidak akan berarti bila klien yang dibimbing tidak
melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan–tujuan bimbingan. Pemimpin kelompok
hendaknya menimbulkan suasana agar klien yang dibimbing mampu
menyelenggarakan kegiatan yang dimaksud dalam penyelesaian masalah.
e. Asas Kenormatifan
Dalam kegiatan konseling kelompok, setiap anggota harus dapat menghargai pendapat
orang lain, jika ada yang ingin mengeluarkan pendapat maka anggota yang lain harus
mempersilahkannya.
f. Asas Kekinian
Masalah yang dibahas dalam kegiatan konseling kelompok harus bersifat sekarang.
Maksudnya, masalah yang dibahas adalah masalah yang saat ini sedang dialami yang
mendesak, yang mengganggu keefektifan kehidupan seharihari, yang membutuhkan
penyelesaian segera, bukan masalah dua tahun yang lalu ataupun masalah waktu kecil.

Anda mungkin juga menyukai