Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 :
FIP-UNIMED
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyekesaikan makalah ini. Atas rahmat dan kasih karunia-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Filsafat Sebagai Sistem dan Substansi tepat waktu.
Makalah Filsafat Sebagai Sistem dan Substansi disusun guna memenuhi tugas Dosen
pada mata kuliah di kampus. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang Filsafat Sebagai Sistem dan Substansi.
Terimakasih .
Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan …………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya manusia sebagai makhluk hidup berpikir dan selalu berusaha untuk
mengetahui segala sesuatu, tidak mau menerima begitu saja apa adanya sesuatu itu, selalu
ingin tahu apa yang ada dibalik yang dilihat dan diamati. Segala sesuatu yang dilihatnya,
dialaminya, dan gejala yang terjadi di lingkungannya selalu dipertanyakan dan dianalisis
atau dikaji . Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat yaitu keheranan,
kesangsian, dan kesadaran atas keterbatasan. Berfilsafat kerap kali didorong untuk
mengetahui apa yang telah tahu dan apa yang belum tahu, berfilsafat berarti berendah hati
bahwa tidak semuanya akan pernah diketahui dalam kemestaan yang seakan tak terbatas.
Filsafat memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Setidaknya
ada tiga peran utama yang dimiliki yaitu sebagai pendobrak, pembebas, dan pembimbing
(Jan Hendrik Rapar dalam Diktat Filsafat Pendidikan). Pendidikan bertujuan menyiapkan
pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai
tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam
studi mengenai masalah-masalah pendidikan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Filsafat Pendidikan Sebagai Sistem
2. Filsafat Pendidikan Sebagai Subsitem
PEMBAHASAN
Sistem filsafat pendidikan adalah kata sistem barasal dari bahasa Yunani
yaitu systema yang berarti “cara, strategi”. Dalam bahasa Inggris system berarti “system,
susunan, jaringan, cara”. System juga diartikan “suatu strategi, cara berpikir atau model
berpikir”. Sedangkan pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan yang secara
sadar dan disengaja serta penuh tanggung jawab yang dilakukan orang dewasa kepada
anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan.
Roh dan Jiwa Undang-Undang Dasar 1945 harus mendasari landasan praksis dan
praktik pendidikan. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah dijelaskan
nyata arah dan tujuan pendidikan yakni : untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Harapan ini didukung oleh batang tubuh dan pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945
yang menyatakan bahwa pemerintah akan melaksanakan pendidikan bermutu bagi setiap
warga negara dan setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan minimal sampai
pada tingkat pendidikan dasar. Tujuan pendidikan semakin diperjelas dan dipertegas
substansi dan arahnya yakni menjadikan manusia yang cerdas, berbudi luhur berakhlak
mulia dan lainnya.
Filsafat mengadakan tinjauan yang luas mengenai realita, maka dikupaslah antara
lain pandangan dunia dan pandangan hidup. Konsep-konsep mengenai ini dapat menjadi
landasan penyusunan konsep tujuan dan metodologi pendidik. Disamping itu,
pengalaman pendidik dalam menuntut pertumbuhan dan perkembangan anak akan
berhubungan dan berkenalan dengan realita. Semuanya itu dapat disampaikan kepada
filsafat untuk dijadikan bahan-bahan pertimbangan dan tinjauan untuk
memperkembangkan diri. Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Filsafat mempunyai objek lebih luas, sifatnya universal. Sedangkan filsafat pendidikan
objeknya terbatas dalam dunia filsafat pendidikan saja.
2. Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan yang khusus, mempersatukan
dan mengkoordinasikannya
3. Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan filsafat pendidikan tetapi sudut
pandangannya berlainan.
Beberapa aliran filsafat pendidikan yang dominan di dunia adalah sebagai berikut :
1) Esensialis
Filsafat pendidikan Esensialis bertitik tolak dari kebenaran yang telah terbukti
berabad-abad lamanya. Kebenaran seperti itulah yang esensial, yang lain adalah
kebenaran secara kebetulan saja. Kebenaran esensial itu adalah kebudayaan klasik yang
muncul pada zaman Romawi yang menggunakan buku-buku klasik ditulis dengan bahasa
latin dikenal dengan nama Great Book.
2) Perenialis
3) Progresivis
4) Rekonstruksionis
5) Eksistensialisi
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hubungan antara filsafat dan pendidikan terkait dengan persoalan logika, yaitu:
logika formal yang dibangun atas prinsip koherensi, dan logika dialektis dibangun atas
prinsip menerima dan membolehkan kontradiksi. Hubungan interaktif antara filsafat dan
pendidikan berlangsung dalam lingkaran kultural dan pada akhirnya menghasilkan apa
yang disebut dengan filsafat pendidikan.
Suriasumantri, S. Jujun. 1996. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta, Pustaka
Sinar Harapan
Purwanto, Ngalim. M. 2003. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya
Tim Pengajar. 2011. Diktat Filsafat Pendidikan. Medan: Universitas Negeri Medan
UUD 1945
Brubacher, John S.,1962. Modern Philosophies of Education, Tokyo: McGraw Hill.
Callahan, Joseph F., Leonard H. Clark. (1983) Foundation of Education. New York: Macmillan
Publishing Company Inc.