Anda di halaman 1dari 2

6.

HUBUNGAN KENCING MANIS, STATUS GIZI, USIA, DAN JENIS KELAMIN


BERDASARKAN SKENARIO

a. Hubungan kencing manis (DM) dengan keluhan nyeri sendi yang diderita.
Pada skenario tersebut ditemukan adanya riwayat DM pada  pasien tersebut.
Berdasarkan usia pasien, DM yang dialami adalah DM tipe 2. Penderita DM tipe dua
dapat mengalami peningkatan kadar insulin dalam darah, meningkatnya kadar insulin
tersebut menyebabkan Glukosa yang digunakan untuk aktifitas sel tidak dapat masuk
dalam sel, sehingga kadarnya dalam darah meningkat. Glukosa yang berlebihan
kemudian akan dirombak dalam hepar dan disimpan sebagai gula cadangan
(Glikogen). Sel-sel tubuh yang tidak mendapat glukosa akan merangsang pusat lapar di
otak sehingga menimbulkan  persepsi lapar. Apabila hal ini berlangsung terus menerus,
penderita akan mengalami peningkatan berat badan.
Berat badan yang meningkat akan memberikan tekanan yang lebih besar pada
persendian, terutama pada sendi-sendi ekstremitas inferior. Beban yang berlebihan
tersebut dapat merusak jaringan kartilago, terjadi kerusakan tulang rawan, sendi dan
tulang ikut berubah. Pada  permukaan sendi yang sudah aus terjadilah pengapuran.
Yaitu tumbuhnya tulang baru yang merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk
menjadikan sendi kembali stabil. Hal inilah yang justru dapat menyebabkan nyeri
sendi, kaku dan deformitas.
b. Hubungan IMT dengan keluhan nyeri sendi yang diderita
Kelebihan berat badan akan memacu proses degradasi kartilago sekaligus
menginhibisi sintesis matriks. Pada tulang rawan sendi menunjukan adanya
mekanoreseptor yaitu Stretch activated channel, alfa-5b1 integrin, dan CD44 pada
permukaan kondrosit yang sensitive terhadap tekanan dan mampu menyebabkan
cascade sinyal intreselular. Jika ada tekanan dan regangan hal ini akan menstimulasi
mekanoreseptor (Integrin dan Stretch activated channel) yang kemudian akan
mengeluarkan sitokin dan berbagai mediator prostaglandin atau nitrit oxide (NO).
c.
 Hubungan usia dengan keluhan nyeri sendi
Proses penuaan juga menjadi salah satu factor penyebab terjadinya nyeri
sendi, karena semakin menua seseorang kemampuan tulangnya juga akan menurun.
Keluhan nyeri sendi banyak diderita oleh usia >55 tahun.
 Hubungan Jenis kelamin dengan keluhan nyeri sendi .
Nyeri sendi banyak diderita oleh laki-laki dibandingkan perempuan. hal ini
dikarenakan oleh aktifitas fisik yang berat. Namun perbandingan penderita laki-laki
hampir sama atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan wanita postmenopause. Hal
ini dikarenakan pada wanita postmenopause terjadi penurunan produksi hormone
esterogen yang bisa mengakibatkan kekuatan tulang menurun dan mudah rapuh.

Sumber :

Niken Enestasia Anggraini, Lucia Yovita Hendrati Hubungan Obesitas dan Faktor-
Faktor Pada Individu dengan Kejadian Osteoarthritis Genu, Jurnal Berkala Epidemiologi,
Volume 2 Nomor 1, Januari 2014, hlm. 93-104.

Anda mungkin juga menyukai