Pencegahan Covid-19 di Kampus dengan Memanfaatkan Subsistem SKN
Saat pembelajaran offline, lingkungan kampus harus dapat mngontrol
pencegahan penularan Covid-19. Pencegahan penularan Covid-19 tersebut dapat dilakukan menggunakan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan. SKN yang terdiri dari enam subsistem. Keenam subsistem tersebut dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan pencegahan penularan Covid-19 di Kampus yang dapat dirincikan sebagai berikut:
1. Subsistem Upaya Kesehatan
Dalam memanfaatkan subsistem upaya kesehatan, pencegahan Covid-19 saat offline bisa dilakukan dengan mengadakan rapid antigen selama sebulan sekali untuk mengontrol kesehatan masyarakat kampus. 2. Subsistem Pembiayaan Kesehatan Dalam hal ini, berkaitan dengan upaya kesehatan, dalam melaksanakan swab antigen, pihak kampus dapat memberikan biaya gratis pada masyarakat yang memang butuh, seperti mahasiswa bidikmisi, petugas keamanan, dan kebersihan. Selain itu, dalam mengontrol ekonomi masyarakat kampus, pihak kampus memberikan biaya sewa yang lebih murah kepada para penjual di kantin dan mengeluarkan kebijakan mengenai penurunan harga makanan di kantin. 3. Subsistem SDM Kesehatan Pemanfaatan SDM Kesehatan dilakukan dengan pemanggilan tenaga kesehatan oleh kampus setiap bulan saat ingin melaksanakan swab antigen, tenaga kesehatan yang dipanggil harus berkompeten terutama dalam menganani kegiatan antigen. 4. Subsistem Obat dan Perbekalan Kesehatan Pihak kampus memastikan masyarakat kampus sudah melaksanakan vaksin sebanyak 2 kali. Pihak kampus menyediakan masker di kampus sebagai cadangan masyarakat selama di kampus. 5. Subsistem Manajemen, Informasi, dan Regulasi Kesehatan Pihak kampus dapat memberikan kebijakan berupa penggunaan protokol kesehatan pada umumnya, seperti memakai masker dan berjaga jarak. Selain itu, kebijakan dapat dilakukan di kantin yaitu dengan membawa makanan sendiri selama di kampus dan atau membawa alat makan sendiri berupa piring, sendok, dan gelas untuk masyarakat kampus yang tidak sempat masak di rumah atau dikosnya. Pihak kampus membuat sistem absensi yang dapat memantau kondisi kesehatan masyarakat, yaitu setiap absensi masyarakat harus mengisi data kesehatan dan ketika ada seorang yang mengarah ke penyakit Covid-19 dapat langsung terdeteksi dan tidak diperkenankan masuk gedung kampus. 6. Subsistem Pemberdayaan Kesehatan Pihak kampus dapat memerdayakan petugas keamanan untuk mengecek suhu masyarakat kampus sebelum memasuki gedung kampus, memberdayakan petugas kebersihan untuk menata ulang posisi tempat duduk ditiap kelas (seperti posisi saat ujian) dan membersihkan setiap hari area kampus agar selalu steril, memberdayakan pengurus ormawa agar membuat kantin kejujuran dengan menjual paket hygiene yang berisi masker dan hand sanitizer yang dijual murah agar ketika masyarakat kampus tidak memiliki cadangan masker, dapat membeli di kantin kejujuran.
Keenam subsistem diatas harus saling berkaitan agar terciptanya pembangunan
kesehatan yang sesuai, dalam hal ini adalah pencegahan penularan Covid-19 di Kampus pada pembelajaran offline.