Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kayla Shafira P

NIM : 101911133136

Kelas : IKM 4C

Pencegahan Covid-19 di Kampus dengan Memanfaatkan Subsistem SKN

Saat pembelajaran offline, lingkungan kampus harus dapat mngontrol


pencegahan penularan Covid-19. Pencegahan penularan Covid-19 tersebut dapat
dilakukan menggunakan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) sebagai
penyelenggara pembangunan kesehatan. SKN yang terdiri dari enam subsistem.
Keenam subsistem tersebut dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan pencegahan
penularan Covid-19 di Kampus yang dapat dirincikan sebagai berikut:

1. Subsistem Upaya Kesehatan


Dalam memanfaatkan subsistem upaya kesehatan, pencegahan
Covid-19 saat offline bisa dilakukan dengan mengadakan rapid antigen
selama sebulan sekali untuk mengontrol kesehatan masyarakat
kampus.
2. Subsistem Pembiayaan Kesehatan
Dalam hal ini, berkaitan dengan upaya kesehatan, dalam
melaksanakan swab antigen, pihak kampus dapat memberikan biaya
gratis pada masyarakat yang memang butuh, seperti mahasiswa
bidikmisi, petugas keamanan, dan kebersihan. Selain itu, dalam
mengontrol ekonomi masyarakat kampus, pihak kampus memberikan
biaya sewa yang lebih murah kepada para penjual di kantin dan
mengeluarkan kebijakan mengenai penurunan harga makanan di
kantin.
3. Subsistem SDM Kesehatan
Pemanfaatan SDM Kesehatan dilakukan dengan pemanggilan
tenaga kesehatan oleh kampus setiap bulan saat ingin melaksanakan
swab antigen, tenaga kesehatan yang dipanggil harus berkompeten
terutama dalam menganani kegiatan antigen.
4. Subsistem Obat dan Perbekalan Kesehatan
Pihak kampus memastikan masyarakat kampus sudah
melaksanakan vaksin sebanyak 2 kali. Pihak kampus menyediakan
masker di kampus sebagai cadangan masyarakat selama di kampus.
5. Subsistem Manajemen, Informasi, dan Regulasi Kesehatan
Pihak kampus dapat memberikan kebijakan berupa penggunaan
protokol kesehatan pada umumnya, seperti memakai masker dan
berjaga jarak. Selain itu, kebijakan dapat dilakukan di kantin yaitu
dengan membawa makanan sendiri selama di kampus dan atau
membawa alat makan sendiri berupa piring, sendok, dan gelas untuk
masyarakat kampus yang tidak sempat masak di rumah atau dikosnya.
Pihak kampus membuat sistem absensi yang dapat memantau kondisi
kesehatan masyarakat, yaitu setiap absensi masyarakat harus mengisi
data kesehatan dan ketika ada seorang yang mengarah ke penyakit
Covid-19 dapat langsung terdeteksi dan tidak diperkenankan masuk
gedung kampus.
6. Subsistem Pemberdayaan Kesehatan
Pihak kampus dapat memerdayakan petugas keamanan untuk
mengecek suhu masyarakat kampus sebelum memasuki gedung
kampus, memberdayakan petugas kebersihan untuk menata ulang
posisi tempat duduk ditiap kelas (seperti posisi saat ujian) dan
membersihkan setiap hari area kampus agar selalu steril,
memberdayakan pengurus ormawa agar membuat kantin kejujuran
dengan menjual paket hygiene yang berisi masker dan hand sanitizer
yang dijual murah agar ketika masyarakat kampus tidak memiliki
cadangan masker, dapat membeli di kantin kejujuran.

Keenam subsistem diatas harus saling berkaitan agar terciptanya pembangunan


kesehatan yang sesuai, dalam hal ini adalah pencegahan penularan Covid-19 di
Kampus pada pembelajaran offline.

Anda mungkin juga menyukai