Anda di halaman 1dari 4

INSTRUMEN TRAINING NEED ASSESSMENT (TNA)

Oleh :
Kelompok 12
1. Kalinaber Kobogau (101711133239)
2. Atta Isfadhilah (101911133042)
3. Rani Yuwa Avii Ni’mah (101911133046)
4. Salsabiila Tita Fauziyah (101911133056)
5. Kayla Shafira Prasanti (101911133136)

MSDM DAN PRODUKTIVITAS BIDANG KESEHATAN


IKM 4C

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
Instrumen TNA (Training Need Assessment)
( Level Individual )
Training Need Assessment (TNA) pada level individual dilakukan untuk menganalisa
kebutuhan pelatihan yang didasarkan pada gap (kesenjangan) antara level kompetensi yang
dipersyaratkan dengan level aktual karyawan (individu) saat ini. Contoh instrumen TNA
dibawah dilakukan oleh Rumah Sakit Wava Husada yakni pada perawat di unit rawat inap.
Instrumen ini diisi oleh setiap perawat di unit rawat inap. Selain itu, kepala perawat di unit rawat
inap juga harus mengisinya sesuai kemampuan masing-masing perawat di ruang rawat inap agar
dapat dilakukan perbandingan. Hal ini dilakukan untuk menjamin keakuratan jawaban.

Pencapaian

No Kompetensi Indikator Kurang


Baik
Baik
(✓)
(✓)
1. Asesmen Pasien 1. Mampu melakukan asesmen rawat  
inap
2. Mampu melakukan asesmen pasien
jatuh
- Mampu menghitung humpty
dumpty
- Mampu menghitung morse fall
scale
3. Mampu melakukan assasment nyeri
- FLACS
- Wong Baker Faces
- Visual Analog Scale (VAS)
- Behavioral Pain Scale (BPS)  
2. Infeksi 1. Mengetahui definisi universal
Nosokomial precaution
2. Mengetahui prosedur penggunaan
APD
3. Cuci tangan
- Mampu melakukan 6 langkah cuci
tangan
- Melakukan cuci tangan pada five
moment
4. Infeksi nosokomial
- Pengertian infeksi nosokomial
- Cara pelaporan infeksi
nosokomial
5. Mampu melakukan pengelolaan
sampah medis dan sampah non
medis    
3. Patient Safety 1. Patient Safety
- Pengertian Patient Safety
- Jenis-jenis insiden
2. Pelaporan insiden
- Mengerti prosedur pelaporan
insiden
- Mengetahui waktu pelaporan
insiden
- Mampu membuat pelaporan
insiden    
4. Manajemen 1. Mengetahui macam dan kegunaan
Obat obat di perawatan umum
2. Mampu melakukan manajemen
terhadap obat LASA dan High Alert
3. Mampu melakukan controling
terhadap penggunaan obat LASA
dan High Alert
   
5. Komunikasi 1. Mengetahui definisi komunikasi
Terapeutik terapetik
2. Mengetahui jenis-jenis komunikasi
terapetik
3. Mengetahui tahap hubungan
terapetik
4. Mengetahui teknik dan sikap
komunikasi terapetik    
6. Terapi dan Obat 1. Terapi obat dan cairan
Cairan - Mengetahui indikasi pemberian
obat
- Mampu menghitung dosis obat
- Mampu melakukan prosedur 7
benar pemberian obat
2. Mampu menghitung tetesan infus
3. Mampu menghitung balance cairan
dan diuresis    
7. Administrasi 1. Mampu melakukan prosedur
Perawatan peralihan shift
2. Mampu melakukan prosedur
penerimaan pasien baru
3. Mampu melakukan prosedur
pemulangan pasien dan edukasi
pasien pulang
4. Mengetahui prosedur merujuk pasien
   
8. Operasional dan 1. Mampu mengoperasionalkan dan    
Pemeliharaan memelihara syring pump
Alat Medis 2. Mampu mengoperasionalkan dan
memelihara infuse pump
3. Mampu mengoperasionalkan dan
memelihara suction

9. Penatalaksanaan 1. Mengetahui definisi, etiologi, gejala


Pasien dengan klinis, komplikasi dan terapi
Penyakit Tropik penyakit DHF dan Typhoid
dan Menular 2. Mampu membuat asuhan
keperawatan pasien dengan DHF dan
Typhoid
   
10. Penatalaksanaan 1. Mengetahui definisi, etiologi, gejala
Pasien dengan klinis, komplikasi dan terapi
Gangguan penyakit Diabetes Melitus
Endokrin 2. Mampu membuat asuhan
keperawatan pasien dengan Diabetes
Melitus
   
Catatan :
1. Pada kompetensi nomor 3, 9, dan 10
a. Kategori Baik apabila perawat memenuhi 2 indikator di setiap kompetensi.
b. Kategori Kurang Baik perawat hanya memenuhi ≤ 1 indikator di setiap kompetensi.
2. Pada kompetensi nomor 1, 4, 5, 6, 7 dan 8
a. Kategori Baik apabila perawat memenuhi ≥ 2 indikator di setiap kompetensi.
b. Kategori Kurang Baik perawat hanya memenuhi ≤ 1 indikator di setiap kompetensi.
3. Pada kompetensi nomor 2
a. Kategori Baik apabila perawat memenuhi ≥ 3 indikator di setiap kompetensi.
b. Kategori Kurang Baik perawat memenuhi ≤ 2 indikator di setiap kompetensi.

Referensi

Kretyawan, Rendra. 2017. “Panduan Praktis Menyusun Training Need Analysis”.


http://manajemen-sdm.com/training-development/panduan-praktis-menyusun-training-
need-analysis/ [diakses 17 Maret 2021]

Mulyaningsari, Rahma, Siti Juhariah, dan Arif Surjadi. 2016. "Penerapan Training Needs
Analysis dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Perawat di Rumah Sakit Wava Husada".
Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 29, Suplemen No. 3: 291-299

Anda mungkin juga menyukai