Disusun Oleh :
JUANDA SULAIMAN
17622123
TANJUNGPINANG
TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT berkat rahmat-Nya kami di berikan kesehatan untuk
menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan. Dan berkat ridho-Nya pula kami diberi kesempatan
untuk membuat makalah yang membahastentang “Multitasking dan Time Sharing” dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan dengan mengambil berbagai sumber
dari buku dan internet sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Juanda Sulaiman
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................................................4
1. Latar Belakang............................................................................................................4
2. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
3. Tujuan Makalah..........................................................................................................4
4. Manfaat Makalah........................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN.............................................................................................................5
1. MULTITASKING.....................................................................................................5
A. Pengertian Multitasking........................................................................................5
B. Manfaat Multitasking dan Dampak Negatifnya....................................................8
C. Jenis-jenis Multitasking........................................................................................8
2. TIME SHARING....................................................................................................10
A. Sejarah Time Sharing..........................................................................................10
B. Pengertian Time Sharing.....................................................................................11
C. Proses Time Sharing...........................................................................................12
A. KESIMPULAN.......................................................................................................16
B. SARAN.....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Multitasking adalah pemrosesan beberapa tugas pada waktu yang bersamaan.
Multitasking biasanya digunakan oleh gadget misalnya seperti PC, laptop, tablet
smartphone dan lainnya untuk menjalankan tugas ganda dalam waktu yang bersamaan.
Hal seperti ini sudah seperti keharusan di zaman tekhnologi yang semakin hari semakin
canggih, tapi seperti apa dan bagaimana sebenarnya cara kerja system multitasking itu
sendiri?
Selain istilah multitasking, istilah time sharing juga sering terdengar atau familiar apalagi
di kalangan IT. Tim sharing adalah metode yang dipakai dalam sistem operasi yang
memungkinkan sejumlah pemakai dapat berinteraksi dengan proses yang dibuatnya
secara bergantian dengan jumlah waktu yang dibatasi. Untuk mengetahui apa sebenarnya
dan bagaimana cara kerja time sharing itu sendiri, maka dibuatlah makalah ini.
2. RumusanPembahasan
Mengetahui Pengertian Multitasking.
Mengetahui Efek Positif dan Negatif dari Multitasking
Mengetahui Jenis-jenis Multitasking
Mengetahui Pengertian dan Sejarah Time Sharing
Mengetahui Konsep dan Proses Time Sharing
3. Tujuan Makalah
Memenuhi tugas individu mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi, dengan
dosen pengampu Bapak Afrizon
Melatih diri dalam menulis dan menyusun suatu karya ilmiah.
Mengembangkan wawasan keilmuan tentang system computer.
4. Manfaat Makalah
Untuk lebih memahami apa itu Multitasking dan Time Sharing dan
mengembangkan pengetahuan bagaimana konsep dan cara kerjanya system
tersebut.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. MULTITASKING
A. Pengertian Multitasking
Multitasking adalah pemrosesan beberapa tugas pada waktu yang bersamaan.
Pada sebuah komputer dengan prosesor tunggal, hanya satu instruksi yang dapat
bekerja dalam satu waktu, berarti bahwa CPU tersebut secara aktif mengolah instruksi
untuk satu pekerjaan tersebut. Multitasking bertugas memjadwalkan pekerjaan mana
yang dapat berjalan dalam satu waktu, dan kapan pekerjaan yang lain menunggu
untuk diolah dapat dikerjakan. Sebagai contoh, jika seseorang sedang mengetik,
bertelepon lewat ponsel, dan sambil minum kopi secara bersamaan, maka orang
tersebut melakukan multitasking.
5
Multitasking memecahkan masalah ini dengan menjadwalkan pekerjaan mana
yang dapat berjalan dalam satu waktu, dan kapan pekerjaan yang lain menunggu
untuk diolah dapat dikerjakan. Kondisi mengalokasikan CPU dari pekerjaan satu ke
pekerjaan yang lain disebut context switch. Ketika context switch terjadi dengan
sangat cepat kondisi ini cukup untuk memberikan ilusi pengolahan-paralel. Bahkan
dalam komputer yang memiliki lebih dari satu CPU (disebut multi-prosesor),
Multitasking memperbolehkan lebih banyak pekerjaan dijalankan dibanding dengan
jumlah CPU yang tersedia. Sistem operasi komputer dapat juga mengadopsi berbagai
macam strategi penjadwalan, yang secara garis besar dapat dikategorikan sebagai
berikut:
a. Dalam sistem multi-program, pekerjaan yang sedang diolah terus berjalan
hingga membutuhkan suatu operasi yang memerlukan interaksi dari luar.
(e.g. membaca dari tape). Sistem multi-program didesain untuk
memaksimalkan penggunaan CPU.
b. Dalam sistem time-sharing , pekerjaan yang sedang diolah diharuskan
melepaskan kerja CPU, baik secara sukarela atau dari interaksi luar,
seperti interupsi perangkat keras. Sistem Time sharing didesain untuk
memperbolehkan beberapa program seolah diproses secara bersamaan.
Dalam sistem real-time, beberapa program yang sedang menunggu
dijamin untuk mendapatkan pengolahan dari CPU ketika interaksi luar
terjadi. Sistem real-time didesain untuk melakukan kontrol mekanik
seperti robot-robot industri, yang memerlukan ketepatan pemrosesan.
Dewasa ini, penggunaan time-sharing jarang digunakan, dan digantikan
dengan multitasking. Contoh sistem operasi jenis ini antara lain adalah
linux. Linux adalah sistem operasi yang multitasking dan multiuser seperti
kebanyakan SO yang ada pada saat ini. Multitasking pada linux artinya
linux bisa atau mampu menjalankan beberapa proses dalam waktu yang
bersamaan. Seperti contoh pada saat kita menjalan kan aplikasi web
browser kita juga bisa menjalankan aplikasi kompresi file. Sedangkan
multiuser pada linux adalah user bisa login ke dalam sistem secara
bersamaan, dengan artinya user bisa menggunakan satu sistem secara
bersamaan dalam satu waktu. Multitasking dan multiuser pada sistem
operasi merupakan satu keharusan dalam masa ini.
6
perintah/pekerjaan yang telah ditentukan, apabila datang perintah lain yang
membutuhkan sumber daya memori misalnnya, perintah tersebut dapat langsung
dikerjakan tanpa menunggu perintah sebelumnya selesai dierjakan.
Multitasking di Komputer
Multitasking di Handphone
7
B. Manfaat Multitasking dan Dampak Negatifnya
8
membebani RAM dan CPU sehingga performanya terlalu berat. Hal inilah yang
menyebabkan system kadang menjadi lebih lambat prosesnya.
C. Jenis-jenis Multitasking
1. Sistem Multitasking
Merupakan system yang mampu mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus pada
saat yang bersamaan. Arti istilah system dianggap berkaitan erat dengan
pengertian berikut suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
2. Time-slice Multitasking
Arti istilah time-slice multitasking dianggap berkaitan erat dengan pengertian
berikut merupakan salah satu jenis multitasking yang digunakan pada beberapa
system operasi, terutama pada OS/2, dimana setiap tugas memperoleh perhatian
dari microprocessor berdasarkan pembagian waktu proses. Agar proses dapat
dilakukan dengan baik, maka system tersebut diberi tingkatan prioritas atau
diproses berdasarkan urutan.
3. Cooperative Mulitasking
Arti istilah cooperative Multitasking dianggap berkaitan erat dengan pengertian
berikut merupakan multitasking yang diterapkan pada macintosh serta pada
banyak system operasi terbaru (Microsoft windows), dimana tugas pada latar
belakang (background) diberi waktu untuk memproses selama waktu sepi dan
tidak banyak digunakan oleh tugas pada layar depan (foreground).
4. Cooperarative Multitasking
Arti istilah cooperarative multitasking dianggap berkaitan erat dengan pengertian
berikut merupakan salah satu type multitasking dimana satu tugas latar belakang
atau lebih diberikan waktu pemrosesan selama tugas-tugas latar depan
menganggur hanya jika tugas-tugas latar belakang mengijinkannya. Arti istilah
pemrosesan dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut kegitan yang
melakukan pengolahan suatu data menjadi informasi. Informasi dari beberapa
data masukan, dan hasil dari pemrosesan tersebut menghasilkan output.
5. Context Switching
Arti istilah context switching dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut
alihan switching, merupakan salah satu jenis dari multitasking yang paling
sederhana, dimana dua aplikasi dipanggil sekaligus, namun hanya yang menjadi
latar depan (foreground) diberikan waktu proses, sedangkan untuk mengaktifkan
aplikasi yang lainnya (background) adalah dengan mengaktifkan jendela ke
aplikasi yang dimaksud, sehingga menjadi aplikasi foreground.
9
2. TIME SHARING
A. Sejarah Time Sharing
Time Sharing Sistem sendiri ditemukan oleh Christopher Strachy pada tahun
1959. Baru pada tahun 1961, pertama kali sistem yang benar-benar berbentuk time
sharing system dilakukan di MIT (Massachusetts Institute of Technology) dan diberi
nama CTSS (Compatible Time Sharing System) yang bisa melayani sebanyak 8
pemakai dengan menggunakan komputer IBM 7090.
Pada Time Sharing Sistem tiap-
tiap User dilayani oleh
komputer dengan bergiliran
dalam waktu yang sangat cepat.
Sehingga tiap pemakai
komputer tidak merasa bahwa
komputer melayani beberapa
pemakai sekaligus secara
bergiliran.
Konsep in i pertama kali dijelaskan publik pada awal 1957 oleh Bob Bemer sebagai
bagian dari sebuah artikel di Majalah Kontrol Otomatis. Proyek pertama untuk
menerapkan sistem time-sharing diprakarsai oleh John McCarthy pada tahun 1957
akhir, pada IBM dimodifikasi 704, dan kemudian pada komputer IBM 7090
tambahan diubah. Meskipun ia pergi untuk bekerja pada proyek MAC dan proyek
lainnya, salah satu hasil proyek, yang dikenal sebagai Sistem Compatible Time-
Sharing atau CTSS, telah didemonstrasikan pada bulan November 1961. CTSS
memiliki klaim yang baik untuk menjadi sistem time-sharing pertama dan tetap
digunakan sampai 1973. Lawan lain untuk sistem time-sharing pertama
menunjukkan adalah PLATO II, diciptakan oleh Donald Bitzer pada demonstrasi
publik di Robert Allerton Park dekat University of Illinois pada awal 1961. Bitzer
telah lama mengatakan bahwa proyek PLATO akan mendapatkan hak paten pada
waktu-sharing jika hanya University of Illinois sudah tahu bagaimana proses aplikasi
paten lebih cepat, tetapi pada waktu paten universitas sangat sedikit dan jauh antara,
10
mereka mengambil waktu yang lama untuk disampaikan. Sistem time-sharing
pertama yang sukses adalah Dartmouth Time Sharing System.
11
C. Proses Time Sharing
Pada Time Sharing System beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah
host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer
dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri- sendiri.
Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar
secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri
disetiap host komputer. Dalam proses distribusi mutlak diperlukan perpaduan atau
kerjasama yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena
selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani
terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat. Proses merupakan
unit kerja terkecil yang secara individu memiliki sumber daya-sumber daya dan
dijadwalkan sistem operasi. Setelah sebuah program dimuat dari media
penyimpanan, sebuah instance dari program dijalankan. Instance ini disebut
sebuah proses. Sebuah proses memiliki memorinya sendiri, disebut ruang alamat
proses (process address space). Ruang alamat proses memiliki dua area penting:
area teks dan area data. Area teks adalah kode program yang sebenarnya;
digunakan untuk memberitahukan sistem apa yang harus dilakukan. Area data
digunakan untuk menyimpan data konstan dan juga runtime. Sistem operasi
memberikan waktu bagi setiap proses untuk dieksekusi. Pada sistem dengan
prosesor tunggal, proses tidak sepenuhnya berjalan secara bersamaan. Pada
kenyataannya, sebuah penjadwal pada kernel membagi waktu CPU pada semua
proses, memberikan sebuah ilusi bahwa proses-proses dijalankan secara
bersamaan. Proses ini disebut dengan time-sharing. Pada sistem dengan lebih dari
satu CPU atau inti CPU, lebih dari satu proses dapat berjalan bersamaan, tetapi
konsep time-sharing masih dipakai untuk membagi waktu CPU yang ada pada
setiap proses. Proses-proses baru dibuat dengan menduplikasi proses yang sedang
berjalan dengan system call fork system call. Kernel akan merespon terhadap
panggilan ini dengan menduplikasi proses, menamai proses lain sebagai induk
(parent), dan proses lain sebagai anak (child). Fork bisa digunakan oleh sebuah
program untuk membuat dua proses yang berjalan secara bersamaan pada mesin
dengan banyak prosesor. Namun, hal ini seringkali tidak ideal, karena kedua
12
proses akan memiliki alamat ruang prosesnya masing-masing. Duplikasi pertama
dari memori proses cukup memakan waktu, dan sangat susah untuk melakukan
share data diantara dua proses. Masalah ini diselesaikan oleh sebuah konsep yang
disebut multithreading. Multithreading berarti banyak instance dari area teks
dapat dijalankan pada waktu yang bersamaan, melakukan pertukaran area data.
Instance ini disebut thread dapat dieksekusi secara parallel pada banyak CPU.
13
pada 10-15 karakter per detik. Kemudian terminal dan modem didukung 30-120
karakter per detik. Sistem time-sharing akan menyediakan lingkungan operasi
yang lengkap, termasuk berbagai bahasa pemrograman prosesor, berbagai paket
perangkat lunak, penyimpanan file, pencetakan massal, dan penyimpanan off-line.
Pengguna yang dibebankan sewa terminal, biaya selama berjam-jam waktu
terhubung, biaya untuk detik waktu CPU, dan biaya untuk kilobyte-bulan
penyimpanan disk. Sistem yang umum digunakan untuk time-sharing termasuk
SDS 940, PDP-10, dan IBM 360. Perusahaan yang menyediakan layanan ini
termasuk GE GEISCO, IBM anak Layanan Biro Corporation, Tymshare
(didirikan pada 1966), Nasional CSS (didirikan pada 1967 dan dibeli oleh Dun &
Bradstreet di 1979), Dial Data (dibeli oleh Tymshare pada tahun 1968), dan Bolt ,
Beranek, dan Newman. Pada tahun 1968, ada 32 biro jasa seperti melayani NIH
sendiri [1]. Panduan Auerbach untuk Timesharing 1973 Edisi 125 daftar layanan
timesharing berbeda dengan menggunakan peralatan dari Burroughs, CDC, DEC,
HP, Honeywell, IBM, RCA, Univac dan XDS.
Banyak pemikiran diberikan pada tahun 1970 untuk sumber daya
komputer terpusat yang ditawarkan sebagai utilitas komputasi, sama dengan
utilitas listrik atau telepon. asli Ted Nelson “Xanadu” hypertext repositori
dibayangkan sebagai layanan tersebut. Ini menjadi jelas sebagai industri komputer
tumbuh bahwa tidak ada konsolidasi seperti sumber daya komputasi akan terjadi
sebagai sistem time sharing.
Beberapa berpendapat bahwa bergerak melalui komputasi client-server ke
server terpusat dan virtualisasi menyajikan pasar untuk utilitas komputasi lagi.
Keamanan tidak menjadi isu utama untuk sistem pemrosesan batch terpusat yang
umum saat paradigma time-sharing muncul. Tidak jauh lebih dari username
keamanan diperlukan pada berbagai kampus. User Komersial, terutama di
kategori keuangan dan ritel, menuntut keamanan jauh lebih tinggi dan juga
mengangkat isu-isu yang sedang dibahas saat ini sebagai perusahaan
mempertimbangkan outsourcing .
14
Dengan bangkitnya microcomputing pada awal tahun 1980, time-sharing
memudar ke latar belakang karena mikroprosesor individu cukup murah yang satu
orang bisa memiliki semua waktu CPU yang didedikasikan sepenuhnya untuk
kebutuhan mereka, bahkan ketika idle. Internet telah membawa konsep umum
kembali waktu-sharing ke popularitas. peternakan Mahal server perusahaan
costing jutaan dapat host ribuan pelanggan semua berbagi sumber daya umum
yang sama. Seperti dengan terminal serial awal, website beroperasi terutama di
semburan kegiatan diikuti oleh periode waktu idle. Sifat meledak memungkinkan
layanan yang akan digunakan oleh pelanggan banyak situs sekaligus, dan tidak
satupun dari mereka melihat adanya keterlambatan dalam komunikasi sampai
server mulai menjadi sangat sibuk.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Multitasking adalah pemrosesan beberapa tugas yang pada waktu bersamaan.
Multitasking akan memudahkan dalam mengerjakan dan berpindah satu pekerjaan
ke pekerjaan yang lainnya tanpa harus mengulang atau menyelesaikan satu
pekerjaan terlebih dahulu. Dengan adanya multitasking pasti lebih dapat
mengefisienkan waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Time Sharing adalah metode dimana banyak pengguna dapat melakukan
processing dalam satu computer dengan pembatasan waktu tertentu.
B. SARAN
Kegiatan multitasking memang memudahkan dalam menyelesaikan suatu
pekerjan, akan tetapi multitasking juga memerlukan daya yang lebih besar dari
biasanya, karena harus mengerjakan tugas ganda. Jika memakai gadget dengan
spesifikasi tinggi hal ini mungkin tidak terlalu bermasalah, tapi jika menggunakan
gadget dengan spesifikasi standart agar lebih memperhatikan lagi untuk
menggunakan multitasking, menutup aplikasi atau program yang memang tidak
digunakan dengan benar. Hal ini dapat menghemat daya, memperpanjang masa
pakai gadget dan juga menghindari dari system berjalan lambat.
16
DAFTAR PUSTAKA
Asropudin, Pipin. 2013. Kamus Teknologi Informasi Komunikasi. Bandung: Titian Ilmu.
Sutopo, Ariesto Hadi. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
17