Anda di halaman 1dari 29

LABORATORIUM FARMASETIKA

PRAKTIKUM ILMU RESEP I


JURUSAN FARMASI

PERCOBAAN I
“PULVERES 1”

DISUSUN OLEH:

NAMA : RAHMA MUTIANI


NIM : G 701 19 141
KELAS/ KELOMPOK : C/I (SATU)
HARI/TANGGAL : SELASA/ 13 OKTOBER 2020
ASISTEN : SITI ALIMAH SYAFIQAH

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2020
A. Resep Asli
Resep 1

Dr. Farma Tika


SIK No. 014/DU/2020
Jl. Soekarno-Hatta
KM.9 Telp 0451-123456
No. 1 Palu, 11-10-2020

R/
Paracetamol 0,5 g
Diazepam 2 mg

m.f. pulv.dtd.no.VI
S.1.dd.pulv.1.s.n.s.o.n

Pro : Ny. Corneli


Umur : 44 th
Alamat : Jl. Kemajuan
BB : 56kg
B. Kelengkapan Resep
Resep 1
Inscriptio
Nama dokter dr. Farma Tika
Alamat Jl. Soekarno-Hatta KM.9
SIP/SIK SIK No. 014/UD/2020
No. telp 0451-123456
Invocatio
R/ Recipe Ambilah
Prescriptio
Nama obat Paracetamol 0,5
Diazepam 2 mg
Signatura
m.f Misce fac Campur dan buat
Pulv Pulveres Serbuk terbagi
Dtd Da tales doses Berikan sesuai takaran
No Numero Sebanyak
VI Sex Enam
I Uno Satu
Dd De die Tiap hari
s.n.s Si necesses it Bila diperlukan
o.n Omni nocte Setiap malam
Subscriptio
Paraf dokter -
Pro
Nama pasien Corneli
Usia 44 tahun
Alamat Jl. Kemajuan
BB 56 kg
C. OTT
-
D. Resep standar
-
E. Uraian Bahan
1. Parasetamol (FI Edisi III 1979 : 37)
Nama resmi : ACETAMINOPHENUM
Nama lain : Asetaminofen / Parasetamol
RM/BM : C8H9NO2 /151,16

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih;tidak berbau;rasa
Pahit

Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol


(95%)p, dalam 13 bagian aseton p, dalam 40 bagian
gliserol p dan dalam 9 bagian propilenglikol P; larut
dalam larutan alkali hidroksida
Kegunaan : Analfetikum: antipretikum
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik,terlindungi dari cahaya

2. Diazepam (FI III, 1979 ; 211)


Nama resmi : DIAZEPAMUM
Nama Lain : Diazepam
RM/BM : C15H13C1N2O/284,74
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak berbau
atau hampir tida berbau ; rasa mula tidak mempunyai
rasa, kemudian pahit
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air; tidak larut dalam etanol
(95%) p; mudah larut dalam kloroform p.
Penyimpanan : Dalam wadah tetutup baik, terlindung dari cahaya
Khasiat : Sedativum
Kegunaan : Zat aktif
F. Uraian Obat
1. Parasetamol (Iso indonesia Vol.52 hal 32)
a. Indikasi : meringankan rasa sakit dan menurunkan
demam
b. Dosis : DL = 325-650 mg/3250 mg/hari
DM = 3250 mg/hari (medscape, 2019)
c. Mekanisme kerja : bekerja pada hipotalamus untuk
menghasilkan antihypresis, mungkin bekerja
secara peripherally untuk menghalangi
generasi impuls rasa sakit; bisa juga
menghambat proses sintesis prostaglandin di
CNS (MIMS, 2019)
d. Efek samping : penggunaan jangka panjang dan dosis besar
dapat menyebabkan kerusakan hati, reaksi
hipersensitif
e. Interaksi obat : penurunan penyerapan dengan
colestyramine mengurangi
konsentrasi serum dengan rifampicin dan
beberapa obat anti konvula (MIMS, 2019).
f. Golongan obat : obat bebas dan analgetik dan antipiretik
(MIMS,2019).

2. Diazepam (MIMS Apps)


a. Indikasi : Anxiety, insomnia yang berubungan dengan
anxiety, kejang otot, sindrom putus alcohol,
sedasi dalam prosedur bedah, pramedikasi
sebelum anastesi.
b. Dosis : Dewasa: PO Anxiety 2-10 mg 2-4 kali sehari
tergantung beratnya gejala. Insomnia yang
berhubungan dengan kecemasan 5-15 mg
sebelum tidur. Kejang otot 2-15 mg sehari
dalam dosis terbagi, dapat meningkat hingga
60 mg / hari pada gangguan kejang yang parah
(mis. cerebral palsy). Tambahan untuk kejang
2-60 mg / hr dlm dosis terbagi. Sindrom putus
alkohol 5-20 mg dapat diulang dalam 2-4 jam,
sesuai kebutuhan. Sebagai alternatif, 10 mg 3-4
kali selama 24 jam pertama, kurangi menjadi 5
mg 3-4 kali sehari sesuai kebutuhan. Sedasi
dalam prosedur bedah dan medis minor.
Premedikasi sebelum anestesi 5-20 mg. IV /
IM Ansietas berat 2-10 mg via IM / inj IV
lambat, dpt diulangi setelah 4 jam. Penghentian
alkohol Parah dan disertai delirium tremens:
10-20 mg melalui IM atau IV inj, dapat
meningkatkan dosis tergantung pada tingkat
keparahan gejala. Kejang otot 5-10 mg melalui
IM atau inj IV lambat, dpt diulangi setelah 4
jam. Kejang otot akibat tetanus: Awal 0,1-0,3
mg / kg melalui injeksi IV lambat (1 mL /
menit), dapat diulang dengan interval 1-4 jam.
Sebagai alternatif, 3-10 mg / kg infus IV terus
menerus selama 24 jam. Dapat meningkatkan
dosis berdasarkan tingkat keparahan kasus.
Kejang 10-20 mg via IM atau inj IV lambat (1
mL / menit), dpt diulangi setelah 3060 menit,
sesuai kebutuhan. Dapat diikuti dengan infus
IV lambat jika diindikasikan. Maks: 3 mg / kg
selama 24 jam. Premedikasi sebelum anestesi
10-20 mg, dapat meningkatkan dosis
berdasarkan respons klinis atau sesuai
kebutuhan. Rektal Kecemasan yang parah; >
Premedikasi sebelum anestesi; Sedasi dalam
prosedur bedah dan medis minor; Kejang otot
0,5 mg / kg, dpt diulangi tiap 12 jam. Maks: 30
mg. Tambahan pada kejang 0,5 mg / kg, dpt
diulang tiap 12 jam. Maks: 30 mg.
c. Mekanisme kerja : Diazepam adalah benzodiazepin kerja
panjang yang memberikan efek anxiolytic,
sedatif, antikonvulsan, pelemas otot, dan
amnestik. Ini mengikat reseptor benzodiazepin
stereospesifik pada neuron asam gamma-
aminobutirat postsynaptic (GABA) di berbagai
wilayah sistem saraf pusat, misalnya otak dan
sumsum tulang belakang dengan demikian,
meningkatkan efek penghambatan GABA yang
terlibat dalam induksi tidur, kontrol hipnosis,
memori, kecemasan, epilepsi dan rangsangan
saraf.
d. Efek samping : Gejala penarikan (misalnya insomnia dan
kecemasan yang meningkat, panik, palpitasi,
berkeringat, psikosis paranoid, serangan
epilepsi, mengigau), anterograde amnesia,
reaksi paradoks (misalnya gelisah, agitasi,
mudah tersinggung, agresivitas, delusi,
kemarahan, mimpi buruk, psikosis),
pembiasaan, ketergantungan obat. Gangguan
mata: Penglihatan kabur, diplopia. Gangguan
gastrointestinal: Sembelit, mual, gangguan
gastrointestinal, perubahan air liur. Gangguan
umum dan kondisi situs admin: Kelelahan,
ataksia, reaksi lokal di tempat suntikan mis.
tromboflebitis dan trombosis vena. Investigasi:
Peningkatan transaminase dan phospahatase
alkali Gangguan sistem saraf: Gangguan
kemampuan motorik, tremor, sakit kepala,
vertigo. Gangguan kejiwaan: Kebingungan,
depresi, bicara cadel. Gangguan ginjal dan
kemih: Inkontinensia urin, retensi urin Sistem
reproduksi dan gangguan payudara: Perubahan
libido. Gangguan vaskular: Hipotensi.
e. Interaksi obat : Efek potensial dengan agen lain yang bekerja
secara terpusat (misalnya antipsikotik,
anxiolytics, antikonvulsan, antihistamin,
penghambat MAO, anestesi, barbiturat). Efek
sedatif ditingkatkan dengan obat lain seperti
lofexidine, nabilone, dan disulfiram. Kurangi
pembersihan dan potensiasi aksi dengan
inhibitor CYP3A4 (misalnya simetidin,
isoniazid, eritromisin, omeprazol,
ketokonazol). Peningkatan metabolisme dan
pembersihan dengan penginduksi CYP3A4
(misalnya rifampisin, karbamazepin, fenitoin).
Efek antagonis dengan teofilin. Penyerapan
tertunda dengan antasida. Berpotensi Fatal
Penggunaan bersamaan dengan opioid dapat
menyebabkan sedasi, depresi pernapasan,
koma, dan kematian. Peningkatan risiko sedasi
berkepanjangan dengan AZT. Dapat
meningkatkan efek depresan SSP dari sodium
oxybate.
f. Golongan obat : Anxiolytics, Anticonvulsants, Hypnotik, Sedatif
G. Perhitungan Dosis
H. Alat dan Bahan
H.1 Alat
1. Lumpang dan alu
2. Lap kasar
3. Lap halus
4. Sudip
5. Neraca ohaus
6. Sendok tanduk
H.2 Bahan
1. Alcohol 70%
2. Kapas
3. Handscoon
4. Masker
5. Etiket putih
6. Kertas perkamen
7. Plastik embalase

H.3 Obat
1. Paracetamol 0,5
2. Diazepam 2 mg
I. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dibersihkan lumpang dan alu dengan kapas dan alcohol
3. Diambil SL, paracetamol 0,5 gr dan diazepam 2 mg
4. Dimasukkan SL kedalam lumpang dan alu untuk menutupi pori-pori lumpang
5. Dimasukkan paracetamol kedalam lumpang, gerus hingga halus dan homogen
6. Dimasukkan diazepam kedalam lumpang, gerus hingga homogen
7. Dikeluarkan semua bahan yang telah digerus menggunakan sudip dan
letakkan diatas perkamen
8. Dibagi serbuk diatas perkamen sebanyak 6 bungkus
9. Dimasukkan kedalam plastic embalase
10. Diberikan etiket putih tanda pemakaian dalam

J. Etiket

APOTEK PELITA INDAH


Jln. Tekukur No.50 Palu Timur
Telepon (04521) 67565135
ApOTEKER ; APT Rahma Mutiani, s. farm

No: 01 Tgl: 12/10/2020


Nama : Cornelli

Tablet/
Capsul/
1 X Sehari 1 Bungkus/
Sendok teh /
Sendok makan/

Sebelum/Sedang/Sesudah Makan
K. Copy Resep
Resep 1
APOTEK PELITA INDAH
Jl. Tekukur No. 50 Palu timur
Apt. Rahma mutiani, S.farm
SIPA : G70119141
Palu, 12 okt 2020
SALINAN RESEP
Resep untuk : Ny. Cornelli
Resep dari : dr. Farma Tika
Tanggal resep : 10 oktober 2020
Tanggal pebuatan : 11 oktober 2020
Nomor : 01
R/
Parasetamol 0,5
Diazepam 2 mg

m.f.pulv.dtd.no.VI
s.1.dd.pulv.1.s.n.s.o.n
det

CAP APOTEK PCC


Tanda Tangan

Apt. Rahma Mutiani, S.farm


A. Resep Asli
Resep 2
dr. Farma Tika
SIK No. 014/DU/2020
Jl. Soekarno-Hatta KM.9 Telp. 0451-
123456

No.2 Palu, 2020

R/ Teobromin
Teofilin aa 0,1
SL ad 0,3
m.f.pulv.dtd.no.IX s.t.dd.pulv.I

Pro : Melati Umur : 8 th


Alamat : Jl. Karya no.15 BB :
21kg
B. Kelengkapan Resep
Resep 2
Inscriptio
Nama dokter dr. Farma Tika
Alamat Jl. Soekarno-Hatta KM.9
SIP/SIK SIK No. 014/UD/2020
No. telp 0451-123456
Invocatio
R/ Recipe Ambilah
Prescriptio
Nama obat Teobromin teofilin aa 0,1
SL ad 0,3
Signatura
m.f Misce fac Campur dan buat
Pulv Pulveres Serbuk terbagi
Dtd Da tales doses Berikan sesuai
takaran
No Numero Sejumlah
IX Novem Sembilan
T Ter tiga
Dd De die Tiap hari
I Unum Satu
S Signa Tandai
aa Ana Tiap-tiap
ad Ad Sampai
Subscription
Paraf dokter -
Pro
Nama pasien Melati
Usia 8 tahun
Alamat Jl. Karya no 15
BB 21 kg
C. OTT
-
D. Resep standar
-
E. Uraian bahan
1. Theobromin Teofilin (FI III, 1979 ; 597)
Nama resmi : THEOPHYLLINUM
Nama lain : Teofilina
RM/BM : C7H8N4O2H20 / 198,18

Rumus struktur :
Pemerian : Serbuk hablur, tidak berbau, pahit, mantap diudara
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 180 bagian air, lebih mudah
larut dlam air panass, larut dalam lebih kurang 120 bagian
etanol (95%) P, mudah larut dalam larutan alkali
hidroksida dan dalam ammonia encer P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Spasmolitikum brokinal
Kegunaan : Spasmolitikum brokinal

2. Saccharum Lactis (FI III, 1979 ; 338)


Nama resmi : LACTOSUM
Nama lain : Laktosa
RM/BM : C12H22O11H2O / 36,30

Rumus struktur :
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis
Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam bagian air
mendidih, sukar larut dalam etanol, (95%) P, praktis tidak
larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Zat tambahan
F. Uraian obat
1. Theobromin Teofilin (MIMS Apps)
Indikasi : Bronkospasme berat akut,
Dosis : Intravena - Bronkospasme berat akut
Adult : Dosis individual berdasarkan serum tingkat
teofilin; gunakan berat badan ideal untuk menghitung
dosis. Sebagai tambahan untuk inhalasi & beta -agonis dan
kortikosteroid sistemik untuk pengobatan eksaserbasi akut
gejala dan obstruksi aliran udara reversibel yang
berhubungan dengan asma dan penyakit paru-paru kronis
lainnya: Sebagai teofilin (anhidrat) dalam dekstrosa 5%:
Pada pasien yang belum menerima teofilin atau agen xantin
lainnya dalam 24 jam sebelumnya: Dosis muatan: 4,6 mg /
kg melalui infus selama 30 menit. Dosis pemeliharaan:
Awal, 0,4 mg / kg / jam. Rekomendasi dosis dirancang
untuk mencapai tingkat serum sekitar 10 mcg / mL.
Persyaratan dosis harus dipandu oleh konsentrasi teofilin
serum pasien, respon klinis, gaya hidup, dan komorbiditas
Anak: Individualisasi dosis berdasarkan kadar teofilin
serum; gunakan berat badan ideal untuk menghitung dosis.
Pada pasien yang belum menerima teofilin atau agen xantin
lainnya dalam 24 jam sebelumnya: Dosis muatan: 4,6 mg /
kg melalui infus selama 30 menit. Dosis pemeliharaan: 1- <
9 tahun Awal, 0.8 mg / kg / jam; 9- <12 tahun Awalnya,
0,7 mg / kg / jam. Rekomendasi dosis dirancang untuk
mencapai tingkat serum sekitar 10 mcg / mL. Persyaratan
dosis harus dipandu oleh konsentrasi teofilin serum pasien,
respon klinis, gaya hidup, dan komorbiditas (lihat pedoman
produk rinci).
Lansia:Pengurangan dosis mungkin diperlukan
Oral Bronkospasme akut
Dewasa: Dosis individual berdasarkan kadar teofilin
serum; gunakan berat badan ideal untuk menghitung
dosis. Sebagai larutan teofilin (anhidrat) yang segera
dilepaskan: Pada pasien yang belum menerima teofilin
atau agen xantin lainnya dalam 24 jam sebelumnya:
Dosis muatan: 5 mg / kg untuk mencapai rata-rata
sekitar 10 mcg / mL kadar serum puncak. Persyaratan
dosis harus dipandu oleh konsentrasi teofilin serum
pasien, keamanan, dan tolerabilitas. Lansia:
Pengurangan dosis mungkin diperlukan. Oral
Bronkospasme kronis
Dewasa: Individualisasi dosis berdasarkan kadar teofilin
serum; gunakan berat badan ideal untuk menghitung dosis.
Untuk profilaksis dan pengobatan bronkospasme dan
bronkokonstriksi reversibel yang berhubungan dengan
asma, COPD, dan bronkitis kronis: Sebagai tab pelepasan
termodifikasi teofilin (anhidrat): 250-500 mg bid. Sebagai
alternatif, 400 atau 600 mg sekali sehari. Sebagai tab
pelepasan termodifikasi teofilin monohidrat: Dosis
pemeliharaan biasa: 200 mg setiap 12 jam, dapat
disesuaikan menjadi 300 mg atau 400 mg setiap 12 jam
berdasarkan respons klinis. Persyaratan dosis harus
dipandu oleh konsentrasi teofilin serum pasien, keamanan,
dan tolerabilitas (lihat pedoman produk rinci). Anak:
Dosis individual berdasarkan kadar teofilin serum; gunakan
berat badan ideal untuk menghitung dosis. Sebagai tab
pelepasan termodifikasi teofilin monohidrat; 6 tahun Dosis
pemeliharaan biasa: 9 mg / kg tawaran. Sebagai tab
pelepasan termodifikasi teofilin (anhidrat): 6-12 tahun >
20-35 kg: tawaran 125-250 mg; 12 tahun Sama seperti
dosis dewasa. Persyaratan dosis harus dipandu oleh
konsentrasi teofilin serum pasien, keamanan, dan
tolerabilitas (lihat pedoman produk rinci). Lansia:
Pengurangan dosis mungkin diperlukan.
Mekanisme kerja : Teofilin adalah xantin yang merangsang pernapasan,
melemaskan otot polos bronkus (bronkodilatasi), dan
menekan respons saluran udara terhadap rangsangan
(aktivitas profilaksis non-bronkodilator). Meskipun
mekanismenya belum sepenuhnya dipahami, ia diharapkan
dapat mengerahkan efeknya melalui penghambatan
fosfodiesterase dan peningkatan adenosin monofosfat siklik
intraseluler (cAMP).
Farmakokinetik:
Absorpsi: Diserap dengan cepat dan sempurna dari saluran
gastrointestinal (segera dilepaskan). Dapat menurunkan
tingkat penyerapan dengan makanan. Waktu untuk
konsentrasi plasma puncak: 1-2 jam (larutan oral, tab /
tutup pelepasan segera); dalam waktu 30 menit (IV).
Distribusi: Disebarkan ke seluruh tubuh kecuali di jaringan
lemak. Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Volume
distribusi: Sekitar 0,45 (kisaran: 0,3-0,7) L / kg. Pengikatan
protein plasma: Sekitar 40-60%, terutama pada albumin.
Metabolisme: Dimetabolisme di hati melalui demetilasi
oleh CYP1A2 menjadi 3-metilxantin (aktif) dan 1
metilxantin, dan melalui hidroksilasi oleh CYP2E1 dan
3A3 menjadi asam 1,3-dimetilurat. 1-metilxantin
mengalami hidroksilasi lebih lanjut oleh xantin oksidase
menjadi asam 1-metilurat. Kira-kira 6% dimetabolisme
melalui N-metilasi menjadi kafein (aktif).
Ekskresi: Terutama melalui urin (kira-kira 10% sebagai
obat tidak berubah). Eliminasi paruh: 8,7 (kisaran: 6,1-
12,8) jam (dewasa sehat)
Efek samping : Signifikan: Aritmia jantung yang memburuk, retensi
urin (terutama pada pria lanjut usia), kejang yang
memburuk, status epileptikus, ulkus peptik yang
diperburuk.
Gangguan jantung: Takikardia atrium atau sinus, palpitasi.
Gangguan gastrointestinal: Sakit perut, diare, iritasi
lambung, GERD, mual, muntah
Gangguan sistem kekebalan: Hipersensitivitas (misalnya
reaksi anafilaksis, urtikaria, bronkospasme).
Investigasi: Peningkatan kalsium serum, peningkatan
kreatinin darah.
Gangguan metabolisme dan nutrisi: Hiperurisemia,
hipokalemia, hiperglikemia, ketidakseimbangan elektrolit.
Gangguan sistem saraf: Pusing, sakit kepala, tremor.
Gangguan kejiwaan: Agitasi, kecemasan, insomnia,
gangguan tidur, kegelisahan.
Gangguan ginjal dan kemih: Diuresis.
Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam, pruritus.
Gangguan pembuluh darah: Hipotensi.
Berpotensi Fatal: Toksisitas teofilin (dengan pengurangan
bersihan).
Interaksi obat : Dapat meningkatkan frekuensi mual, gugup, dan
insomnia dengan efedrin. Peningkatan klirens dengan
aminoglutethimide, karbamazepin, isoprenalin, fenitoin,
rifampisin, ritonavir, sulfinpyrazone, dan barbiturat
(misalnya fenobarbital). Berkurangnya klirens dengan
asiklovir, allopurinol, karbimazol, simetidin, klaritromisin,
eritromisin, siprofloksasin, enoksasin, disulfiram,
flukonazol, fluvoksamin, interferon alfa, isoniazid,
methotrexacin, mexapiletine, pentoloxifylline, metotramilat
dan oral. Dapat meningkatkan kadar plasma dengan vaksin
influenza. Dapat menghambat efek agonis reseptor
adenosin (misalnya adenosin, regadenoson). Dapat
melawan efek sedatif benzodiazepin (misalnya diazepam,
flurazepam). Dapat meningkatkan risiko aritmia dengan
halotan. Dapat mengurangi ambang kejang dengan
ketamin. Dapat meningkatkan pembersihan ginjal litium.
Dpt meningkatkan efek hipokalemia & beta-agonis,
kortikosteroid, dan diuretik.
Golongan obat : Antiasma dan preparat COPD
G. Perhitungan Dosis
H. Alat dan bahan
H.1 Alat
1. Lap halus
2. Lap kasar
3. Lumpang dan alu
4. Neraca ohaus
5. Sendok tanduk
6. Sudip

H.2 Bahan
1. Alkohol 70%
2. Etiket putih
3. Kapas
4. Kertas perkamen
5. Plastik embalase
H.3 Obat
1. Teobromin 0,1
2. Teofilin 2 mg
3. SL (Saccharum Lactis)
I. Cara kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dibersihkan lumpang dan alu dengan kapas dan alcohol
3. Diambil SL 0,3 gr , theobromine 0,1 gr dan theofilin 2 mg
4. Dimasukkan SL kedalam lumpang dan alum untuk menutupi pori-pori
lumping
5. Dimasukkan theobromine kedalam lumpang, gerus hingga halus dan homogen
6. Dimasukkan theofilin kedalam lumpang, gerus hingga homogen
7. Dikeluarkan semua bahan yang telah digerus menggunakan sudip dan
letakkan diatas perkamen
8. Dibagi serbuk diatas perkamen sebanyak 9 bungkus
9. Dimasukkan kedalam plastic embalase
10. Diberikan etiket putih tanda pemakaian dalam

J. Etiket

APOTEK PELITA INDAH


Jln. Tekukur No.50 Palu Timur
Telepon (04521) 67565135
Apoteker : APT Rahma Mutiani, S.farm

No: 02 Tgl: 12/10/2020

Nama : Melati
Tablet/
Capsul/
3 X Sehari 1 Bungkus/
Sendok teh/
Sendok makan/

Sebelum/Sedang/Sesudah Makan
K. Copy Resep
Resep 2

APOTEK PELITA MALAM


Jl. Tekukur No. 50 Palu Timur
Apt. Rahma Mutiani, S.farm
SIPA : G70119141
Palu, 12 okt 2020
SALINAN RESEP
Resep untuk : Melati
Resep dari : dr. Farma Tika
Tanggal resep : 10 oktober 2020
Tanggal pembuatan : 11 oktober 2020
Nomor : 01
R/
Teobromin
Teofilin aa 0,1
SL ad 0,3

m.f.pulv.dtd.no.IX
s.t.dd.pulv.I
det

CAP APOTEK PCC


Tanda Tangan

Apt. Rahma Mutiani S.farm

Anda mungkin juga menyukai