AMPUL DEXAMETHASONE
OLEH:
KELOMPOK :2
KELAS :C
ASISTEN : Fitri Anggun Solehah Marzuki
Nama NIM Tugas Nilai Nilai
dokume diskusi
n
Nurul Annisa Dwi Ningsih G70119004 Preformulasi
Rusliani Nindy Sirappa G70119023 Kemasan
Nur Saida G70119070 Formulasi
Ni Luh Putu Dwi Jayanti G70119101 Evaluasi
Rahma Mutiani G70119141 Preformulasi
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
I. FORMULA ASLI
Tiap mL mengandung
Dexamethasone Natrii phosphate setara
Dengan dexamethasone phosphate 4 mg
Zat tambahan yang cocok secukupnya
Aqua pro injeksi hingga 1 mL
(Fornas)
2. NaCl
Dalam praktiknya, cairan isotonik adalah salah satu yang mengandung konsentrasi
na yang sama dengan plasma, sementara fluidcontains hipototonik kurang Na
daripada plasma. Secara konvensional, cairan hipo-tonik telah lebih disukai untuk
bayi baru lahir. Literatur terbaru mendukung penggunaan solusi hipotonik
innewborns dan umumnya menunjukkan bahwa persyaratan mainten-ance Na
biasanya dipenuhi oleh penambahan 3 mEq / kg / hari natrium klorida (NaCl) ke
cairansetelah stabilisasi keseimbangan cairan bayi baru lahir (Tuzun, et all, 2020)
Penggunaan pemeliharaan volume konvensional garam isotonik telah terbukti
mengurangi insiden hiponatraemia. Penelitian ini dilakukan untuk
membandingkan pemeliharaan cairan isotonik vs hiponik pada anak-anak.
Persiapan cairan enteral eksklusif dan beberapa solusi nutrisi parenteral standar
(PN) rendah natrium (60mmol / L) tersedia untuk dipesan sesuai kebutuhan.
Pesanan PN juga dapat disesuaikan, dengan jumlah natrium yang bervariasi
berdasarkan kebutuhan klinis pasien(Dubey, et all, 2019)
Pasien sakit yang tidak mampu menelan cairan oral biasanya menerima i.v
maintenance fluid therapy (IVMFT). Tujuan utama IVMFT adalah untuk sementara
memenuhi kebutuhan air, elektrolit dan glukosa yang menghabiskan solusi enteral
yang lebih berkelanjutan (par) untuk memberi makan dan hidrasi (Leroy,P, et all,
2017)
V. INFORMASI BAHAN AKTIF & BAHAN TAMBAHAN (setiap poin harus terisi, tidak dibatasi
jumlah pustaka)
V.1. uraian Farmakologi Bahan aktif(setiap poin harus terisi, tidak dibatasi jumlah pustaka)
1. dexamethasone (MIMS, 2021)
Indikasi : Intra - artikular
Dosis : Dosis dewasa: di berikan dosis 0.5-9 mg
dalam beberapa dosis terbagi.
Anak 6-12 tahun: di berikan dosis 0.25-2
mg. Diberikan 2 kali sehari bersama dengan
makanan.
Anak usia 1-5 tahun: di berikan dosis 0.25-1
mg. Diberikan 2 kali sehari bersama dengan
makanan.
Anak usia < 1 tahun: di berikan dosis 0.1-
0.25 mg. Diberikan 2 kali sehari bersama
dengan makanan
Mekanisme kerja : agen anti-inflamasi dengan menekan migrasi
neutrofil, mengurangi produksi mediator
inflamasi, membalikkan peningkatan
permeabilitas kapiler, dan menekan respons
kekebalan tubuh.
Farmakokinetik :-
Efek samping : Penekanan adrenal (misalnya hipercortisolism,
penekanan sumbu hipotaalamik-hipofisis-adrenal
[HPA]); Sarkoma Kaposi; myopati; iritasi
perineal, gangguan kejiwaan, imunosupresion
(misalnya infeksi sekunder, aktivasi infeksi laten,
infeksi akut masker); peningkatan tekanan intra-
okular, glaukoma sudut terbuka dan katarak.
Jarang, reaksi anafilaktactoid Gangguan
Golongan obat : obat keras
Kelas terapi : kortikosteroid
Kegunaan : Pelarut
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
tidak berasa
Kelarutan : -
Metode strerilisasi : -
Stabilitas : -
Inkompatibilitas : -
Kegunaan : Penghidrolisis
Pemerian : Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk
hablur putih, tidak berbau, rasa asin
Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian
air mendidih dan dalam lebih kurang 10 bagian
etanol (95%) P
Metode strerilisasi : -
Stabilitas : -
Inkompatibilitas : Bereaksi dengan besi, perak, garam merkuri,
agen pengoksidasi kuat
2) Perhitungan Tonisitas
Konsentrasi
Dexametason 4 mg/ml = 0,4 g/100 mL = 0,4%
Tonisitas
Ampul deksametason : 1 ampul
Deksametason 4 mg = 0,004 gram (e= 0,018)
Dibuat dalam 1 mL
NaCl fisiologis 0,9 % = 0,9/ 100
+ Jumlah NaCl agar fisiologis pada sediaan 1 mL = 0,9/100 x 1 mL = 0,009 gr
= 9 mg
+ Jumlah NaCl pada sediaan yaitu :
Deksametason = E x w
= o,oq8 x 0,004
= 0,00072
Sehingga, agar isotonis, dibutuhkan NaCl sebanyak
= 0,009 – 0,00072
= 0,00828 gr/mL
= 8,28 mg/mL
-Sterilisasi alat
-autoklaf -oven
-Sterilisasi tempat
Meja kerja
Neraca analitik
Beker gelas
Erlenmeyer
Erlenmeyer
Kemasan
Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dipisahkan alat –alat yang akan disterilisasi pada oven
3. Disterilisasi kan untuk alat Erlenmeyer, beker glas, dan gelas ukur sterilisasi
menggunakan autoklaf (dalam 2 atm dengan suhu 121 0C selama 15 menit). Sedangkan
untuk pipet tetes batang pengaduk, kaca arloji, corong kaca sterilisasi pada oven dengan
cara membungkus terlebih dahulu alat dan ikat dengan tali godam lalu masukkan
kedalam oven dengan suhu (1800C selama 30 menit).
4. Disterilisasikan wadah yang akan digunakan kedalam oven dengan suhu (180 0C selama
30 menit). Dan untuk tutup wadah sterilkan didalam autoklaf (dalam 2 atm dengan suhu
1210C selama 15 menit).
5. Ditimbang bahan zat aktif secara steril mengunakan kaca arloji sebagai tempat dan
timbahangan analitik
6. Diukur larutan NaCl fisiologi, benzyl alcohol dan aqua pro injeksi dengan gelas ukur yang
sudah diterilkan
7. Disterilkan meja kerja menggunakan atanol 70% dengan tissue
8. Dilarutkan zat aktif deksametason yang sudah ditimbang dengan aqua pro injeksi ke
dalam beker glasa duk menggunakan batang pengadung sampai zat aktif larut dengan
sempurna
9. Dimasukkan larutan tadi kedalam Erlenmeyer lalu masukkan benzyl alcohol dan dan
campur larutan denga sempurna
10. Dimasukkan Nacl fisiologi kedalam Erlenmeyer lalu larutkan
11. Dimasukkan larutan yang sudah siap keladan wadah yang sudah disterilkan
12. Tutup kemasan dengan penutup yang steril
13. Masukkan kedalam kemasan
X. Parameter kritis
Botol infus dosis tunggal adalah yang parenteral botol larutan yang hanya dapat
digunakan sekali. Botol dosis tunggal (SDV) tidak mengandung pengawet yang
direkomendasikan oleh produsen bahwa botol ini tidak boleh disimpan bahkan jika dosis
dalam vial tertinggal seperti ini dapat menjadi sumber infeksi bila digunakan tidak
pantas. Biasanya, botol infus multidosis adalah dianggap sebagai sediaan steril yang
mengandung lebih dari satu dosis dan dapat disimpan (Ishaqui, et all, 2017)
Dexamethasone sodium phosphate injection(10 mg/2 ml) was diluted to 1 mg/ml, and
thediluted sample was acidified with concentratedhydrochloric acid to a pH of 1.8. This
solutionwas incubated in a dry block at 96C for 5hours.15The degraded solution was
diluted to1:100 before analysis by HPLC. The chroma-togram obtained from the
degraded solutionwas compared with a chromatogram obtainedfrom a test solution to
determine any peaksinterfering with the quantification of dexa-methasone sodium
phosphate and ketaminehydrochloride (David, et all, 2015)
XI. Peralatan
XII. Syarat dan spesifikasi sediaan (Tiap poin harus disertakan alasan dan berpustaka,
jumlah pustaka tidak dibatasi)
Alat
N
Nama alat Metode sterilisasi Pustaka
0
1 Erlenmeyer, beker glas, Alat sterilisasi uap. Autoclave adalah alat
dan gelas ukur yang digunakan untuk mensterilkan
bahan dengan mengarahkannya ke uap
jenuh bertekanan tinggi di suhu 121 ° C
selama sekitar 15-20 menit tergantung
pada ukuran bebandan isi.
Siklus atmosfer super: Umumnya bekerja
dengan pompa vakum. Di sini udara
dihilangkan dengan serangkaian vakum
Hindawi,
dan tekanan berdenyut. Ini dimulai
(2018)
dengan ruang hampa diikuti oleh uap
pulsa diikuti oleh vakum diikuti oleh
pulsa uap. Jumlah pulsa tergantung
pada autoclave tertentu dan siklus yang
dipilih. Paling biasanya siklus HPHV
digunakan untuk sterilisasi peralatan
gelas, aksesori, garmen, suku cadang
mesin, dll.
2 Pipet tetes batang Metode sterilisasi peralatan gelas yang Sourabh jain. Et al.,
pengaduk, kaca arloji, paling efektif dan digunakan adalah 2020
corong kaca perlakuan panas kering menggunakan
oven udara panas. Saat gelas terpapar
panas kering, penghambatan
pertumbuhan terjadi karena denaturasi
protein dan oksidasi biomolekul. Durasi
sterilisasi bergantung pada suhu: pada
suhu yang lebih tinggi, sterilisasi dicapai
lebih cepat, yaitu pada 170 ° C, 30 menit;
160 ° C, 60 menit; dan 150 ° C, 150 menit
atau lebih. Spora dariBacillus atrophaeus
digunakan sebagai indikator biologis
untuk menguji efektivitas proses
sterilisasi. Karena peralatan gelas sensitif
terhadap perubahan suhu yang cepat,
peralatan tersebut dibungkus dengan
kertas dan hanya disimpan dalam oven
udara panas.
David, et all. 2015. Journal of Pain and Symptom Management Vol. 30 No. 1 July 2015
Original Article Compatibility and Stability of Dexamethasone Sodium Phosphate
and Ketamine Hydrochloride Subcutaneous Infusions in Polypropylene Syringes
Frietas, et all. (2017). Comparative analysis of ampoules and vials in sterile and
conventional packaging as to microbial load and sterility test. Brazil : Universidade
Federal de São Paulo.
Gupta, et all. (2016). Water for Pharmaceutical Use. Int. J. Pharm. Sci. Rev. Res., 36(1),
January – February 2016; Article No. 35, Pages: 199-204.
Ishaqui, et all. 2017. Stability and sterility of single dose infusion vial of acetaminophen
for multiple dosing. Hamdard University. Journal Pharm 7(1): 50-55
James,H,et all. (2017). Opinion of the Scientific Committee on Food on Benzyl alcohol.
EUROPEAN COMMISSION HEALTH & CONSUMER PROTECTION DIRECTORATE-
GENERAL. Belgium
Leroy,P, et all. (2019). Response to: Effect of isotonic versus hypotonic maintenance
fluidtherapy on urine output, fluid balance, and electrolyte homeostasis:a crossover
study in fasting adult volunteers. British Journal of Anaesthesia, 119 (4): 836–48
Rashed, A,dkk. (2020). Validation of moist and dry heat processes used for sterilization
and depyrogenation during ampoules manufacturing. Journal of Advanced
Biomedical and Pharmaceutical Sciences. J. Adv. Biomed. & Pharm. Sci. 3 : 177- 183
Sourabh jain. Et al., 2020. Sterilisasi glasswerw. Springer science. New York.
Tsao,et all. (2017). PROCESS FOR THE PREPARATION OF BENZYLALCOHOL. United States
Patent.