Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nur Saida

Nim : G70119070

Kelas :C

RESUME FITOKIMIA

Judul Artikel/Jurnal : Phytochemicals: Extraction, Isolation, And


Identification Of Bioactive Compounds From Plant Extracts

Adanya kekhawatiran tentang penggunaan antibiotik sintesis mendasari tujuan


untuk melakukan kegiatan ekstraksi, isolasi, dan identifikasi dari buah-buahan dan
sayuran yang mengandung senyawa fenolik dimana dianggap sebagai antioksidan
alami. Jenis senyawa fenolik yang dibahas dalam jurnal ini yaitu :

a) Fenol dan Asam Fenolat


Asam fenolat mengandung asam karboksilat dalam komposisi kimianya.
Hydroxycinnamic dan asam hidroksibenzoat adalah pilar utama asam fenolik,
menurut Gambar 1A. Bahkan, ilmuwan telah mencatat bahwa asam p-
coumaric, caffeic, ferulic, dan sinapic adalah komponen utama dari asam
hidroksinamatik (Gambar 1A).
b) Flavonoid
Flavonoid memiliki berat molekul rendah (Gambar 1B). Flavane adalah salah
satu contoh flavonoid. Flavane mengandung dua cincin benzen (Gambar 1A,
B) dalam komposisi kimianya. Dua cincin ini terhubung satu sama lain melalui
cincin pyrane (Gambar 1C). Flavon, isoflavon, flavonoid, flavonol, flavanon,
antosianin, dan proantosianidin merupakan bagian dari flavonoid menurut
kelompok flavonoid. klasifikasi (Gambar 1B)
c) Antosianin
Antosianidin adalah contoh sederhana antosianin. Antosianidin terdiri dari
aromatik cincin yang terhubung ke cincin heterosiklik (Gambar 1C). Selain itu,
cincin heterosiklik terhubung ke cincin aromatik ketiga melalui ikatan karbon.
(Gambar 1C)
d) Tanin
Tanin adalah produk alami yang ada di beberapa famili tumbuhan, dan
memiliki fenolik dalam jumlah besar cincin di struktur. Tanin diklasifikasikan
menjadi dua kelompok: terhidrolisis dan dipadatkan tanin mengandung unit
flavonoid dengan beberapa derajat kondensasi (Gambar 1D)

Ada beberapa metode yang digunakan untuk ekstraksi, isolasi dan pemurnian
senyawa bioaktif yaitu Ekstraksi senyawa fenolik menggunakan pelarut, Ekstraksi
dengan Bantuan Gelombang Mikro (Microwave-Assisted Extraction / MAE),
Ekstraksi dengan Bantuan Ultrasonik, Teknik Isolasi dan Pemurnian Molekul
Bioaktif dari Tanaman, Pemurnian Molekul Bioaktif, Penentuan struktur molekul
tertentu menggunakan data dari berbagai macam spektroskopi seperti UV-visible,
Infrared (IR), Nuclear Magnetic Resonance (NMR), dan spektroskopi massa.
Dalam resume ini, yang akan dibahas secara rinci adalah Ekstraksi senyawa
fenolik menggunakan pelarut. Ilmuwan telah mempelajari dan menganalisis
dampak dari berbagai jenis pelarut, seperti metanol, heksana, dan etil alkohol,
untuk tujuan ekstraksi antioksidan dari berbagai bagian tumbuhan, seperti daun
dan biji. Untuk mengekstraksi senyawa fenolik yang berbeda dari tanaman dengan
kadar yang tinggi akurasi, berbagai pelarut dengan polaritas yang berbeda harus
digunakan. Apalagi para ilmuwan telah menemukannya bahwa pelarut yang
sangat polar, seperti metanol, memiliki efektivitas yang tinggi sebagai
antioksidan. Anokwuru dkk. melaporkan bahwa aseton dan N, N
dimetilformamida (DMF) sangat efektif pada mengekstraksi antioksidan. Banyak
pelarut yang biasa digunakan untuk mengekstrak fitokimia, biasanya
menggunakan bubuk tanaman yang dikeringkan untuk diekstraksi senyawa
bioaktif dan menghilangkan gangguan air pada saat bersamaan. Pelarut yang
digunakan untuk ekstraksi biomolekul dari tumbuhan dipilih berdasarkan
polaritasnya dari zat terlarut. Pelarut dengan polaritas yang mirip dengan zat
terlarut akan melarutkan zat terlarut dengan baik. Banyak pelarut dapat digunakan
secara berurutan untuk membatasi jumlah senyawa analog dalam hasil yang
diinginkan. Polaritas, dari yang paling tidak polar sampai yang paling polar, dari
beberapa pelarut umum adalah sebagai berikut:

Heksana < Kloroform <Etil Asetat <Aseton <Methanol <Air

Salah satu contohnya yaitu Ekstrak daun Caesalpinnia pulcherrimma (L.)


menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih tinggi pada ektraksi menggunakan
air dan etanol dan aktivitas antioksidan yang lebih rendah dalam ekstraksi
petroleum eter. Sehigga, ekstraksi dari tanaman dengan teknik menggunakan
pelarut yang sesuai dan tepat merupakan metode berbiaya rendah karena tidak
perlu membeli alat modern, namun waktu ekstraksi akan lebih lama dibandingkan
dengan metode ekstraksi modern. Selain itu, senyawa Flavonoid yang diektraksi
telah terbukti bekerja sebagai tanaman agen anti tumor (jinak, melanoma) yang
melibatkan mekanisme pendinginan radikal bebas (yaitu, OH, ROO).

Anda mungkin juga menyukai