Nim : G70119070
Kelas :C
RESUME FITOKIMIA
Ada beberapa metode yang digunakan untuk ekstraksi, isolasi dan pemurnian
senyawa bioaktif yaitu Ekstraksi senyawa fenolik menggunakan pelarut, Ekstraksi
dengan Bantuan Gelombang Mikro (Microwave-Assisted Extraction / MAE),
Ekstraksi dengan Bantuan Ultrasonik, Teknik Isolasi dan Pemurnian Molekul
Bioaktif dari Tanaman, Pemurnian Molekul Bioaktif, Penentuan struktur molekul
tertentu menggunakan data dari berbagai macam spektroskopi seperti UV-visible,
Infrared (IR), Nuclear Magnetic Resonance (NMR), dan spektroskopi massa.
Dalam resume ini, yang akan dibahas secara rinci adalah Ekstraksi senyawa
fenolik menggunakan pelarut. Ilmuwan telah mempelajari dan menganalisis
dampak dari berbagai jenis pelarut, seperti metanol, heksana, dan etil alkohol,
untuk tujuan ekstraksi antioksidan dari berbagai bagian tumbuhan, seperti daun
dan biji. Untuk mengekstraksi senyawa fenolik yang berbeda dari tanaman dengan
kadar yang tinggi akurasi, berbagai pelarut dengan polaritas yang berbeda harus
digunakan. Apalagi para ilmuwan telah menemukannya bahwa pelarut yang
sangat polar, seperti metanol, memiliki efektivitas yang tinggi sebagai
antioksidan. Anokwuru dkk. melaporkan bahwa aseton dan N, N
dimetilformamida (DMF) sangat efektif pada mengekstraksi antioksidan. Banyak
pelarut yang biasa digunakan untuk mengekstrak fitokimia, biasanya
menggunakan bubuk tanaman yang dikeringkan untuk diekstraksi senyawa
bioaktif dan menghilangkan gangguan air pada saat bersamaan. Pelarut yang
digunakan untuk ekstraksi biomolekul dari tumbuhan dipilih berdasarkan
polaritasnya dari zat terlarut. Pelarut dengan polaritas yang mirip dengan zat
terlarut akan melarutkan zat terlarut dengan baik. Banyak pelarut dapat digunakan
secara berurutan untuk membatasi jumlah senyawa analog dalam hasil yang
diinginkan. Polaritas, dari yang paling tidak polar sampai yang paling polar, dari
beberapa pelarut umum adalah sebagai berikut: