STAMBUK : G70119070
KELAS :C
b. Patofisiologi
Patogen yang sampai ke trakea berasal dari aspirasi bahan
yang ada di orofaring, kebocoran melalui mulut saluran
endotrakeal, inhalasi dan sumber patogen yang mengalami
kolonisasi di pipa endotrakeal. Faktor risiko pada inang dan
terapi yaitu pemberian antibiotik, penyakit penyerta yang
berat, dan tindakan invansif pada saluran nafas. Faktor resiko
kritis adalah ventilasi mekanik >48jam, lama perawatan di ICU.
Faktor predisposisi lain seperti pada pasien dengan
imunodefisien menyebabkan tidak adanya pertahanan
terhadap kuman patogen akibatnya terjadi kolonisasi di paru
dan menyebabkan infeksi. Proses infeksi dimana patogen
tersebut masuk ke saluran nafas bagian bawah setelah dapat
melewati mekanisme pertahanan inang berupa daya tahan
mekanik (epitel, cilia, dan mukosa), pertahanan humoral
(antibodi dan komplemen) dan seluler (leukosit, 12 makrofag,
limfosit dan sitokinin). Kemudian infeksi menyebabkan
peradangan membran paru (bagian dari sawar-udara alveoli)
sehingga cairan plasma dan sel darah merah dari kapiler
masuk. Hal ini menyebabkan rasio ventilasi perfusi menurun,
saturasi oksigen menurun. Pada pemeriksaan dapat diketahui
bahwa paru-paru akan dipenuhi sel radang dan cairan , dimana
sebenarnya merupakan reaksi tubuh untuk membunuh
patogen, akan tetapi dengan adanya dahak dan fungsi paru
menurun akan mengakibatkan kesulitan bernafas dapat terjadi
sianosis, asidosis respiratorik dan kematian.
Asap mengiritasi jalan napas, mengakibatkan hipersekresi
lendir dan inflamasi. Karena iritasi yang konstan ini, kelenjar-
kelenjar yang mensekresi lendir dan sel-sel globet meningkat
jumlahnya, fungsi sillia menurun, dan lebih banyak lendir yang
dihasilkan dan akibatnya bronchioles menjadi menyempit dan
tersumbat. Alveoli yang berdekatan dengan bronchioles dapat
menjadi rusak dan membentuk fibrosis, mengakibatkan
perubahan fungsi makrofag alveolar, yang berperan penting
dalam menghancurkan partikel asing termasuk bakteri. Pasien
kemudian menjadi lebih rentan terhadap infeksi pernapasan.
Penyempitan bronchial lebih lanjut terjadi sebagai akibat
perubahan fibrotic yang terjadi dalam jalan napas. Pada
waktunya, mungkin terjadi perubahan paru yang 22
irreversible, kemungkinan mengakibatkan emphysema dan
bronchiectasis.
c. Etiologi
Keduanya disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti
bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Namun sebagian besar kasus
bronkitis disebabkan oleh infeksi virus. Sedangkan sebagian besar
kasus pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri.