(Rekayasa Lingkungan)
Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2019
A. Identitas Permarakarsa
Nama : Maisa
Jabatan : Pemilik Usaha
Alamat : Jalan Tien Soeharto, RT. 16, Kelurahan Nunukan Timur,
Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan
Nomor Telpun : 081347000099
Nama Usaha : Yus Hotel
Bidang Usaha : Hotel
Alamat Usaha : Jalan Tien Soeharto, RT. 15,No.12, Kelurahan Nunukan
Timur, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan
B. Rencana Usaha Kegiatan
1. Nama Rencana Usaha
Kegiatan usaha Hotel “Yus Hotel” sudah operasional sejak bulan Desember
2012, tetapi ada rencana meningkatkan kapasitas usaha, untuk meningkatkan
pelayanan dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Rencana Hotel ”Yus Hotel”
melakukan peningkatan kapasitas usaha untuk memberikan pelayanan yang lebih baik
kepada masyarakat atau wisatawan, dan melakukan pengelolaan lingkungan yang lebih
baik sesuai peraturan perundang-undangan. Sehubungan dengan itu, rencana ada
penambahan ruang makan, yang terdahulu merupakan ruang pertemuan dan ruang
gudang dibongkar untuk mendapatkan ruang makan ukuran 8,70 m X 4,42 m yang luas
dan nyaman bagi tamu yang menginap. Kami juga akan merubah gudang di ruang cuci
menjadi ruang linen, memasang tabung pemadam kebakaran, membuat Grease Trap
atau penangkap lemak di dapur sehingga sisa olahan makanan dari dapur tidak
langsung terbuang ke lingkungan, juga septictank komunal kombinasi WWG (Waste
Water Garden) sehingga limbah dari toilet terlebih dahulu diolah sebelum dimanfaatkan
atau terbuang ke lingkungan, juga melakukan penghijauan dengan penambahan taman
di areal parkir depan Hotel “Yus Hotel” yang berlokasi di Jalan Tien Soeharto, RT.
15,No.12, Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan,
Jangka waktu pelaksanaan rencana kegiatan peningkatan usaha 3 tahun mendatang.
Usaha dan/atau kegiatan yang dibangun adalah Hotel dengan nama Yus Hotel.
Rencana kegiatan peningkatan usaha ini dilaksanakan dalam bentuk usaha
Perseorangan.
Kabupaten Nunukan yang terletak antara 115 033.23’ sampai dengan 118033.41’
bujur timur dan 003015.000’ sampai dengan 004025.055’ lintang utara, merupakan
wilayah paling utara dari provinsi Kalimantan timur, berbatasan langsung dengan
Negara Malaysia Timur-Sabah sebelah utara, dengan laut sulawesi sebelah timur,
dengan kabupaten Tanah Tidung dan kabupaten Malinau sebelah selatan, dengan
Negara Malaysia-Serawak sebelah barat. Pulau Nunukan memiliki luas total 23.346,00
Ha, topografi pulau Nunukan terdiri dari dataran sampai bukit, dengan ketinggian antara
0 sampai dengan 78 meter dari permukaan laut. Jumlah penduduk kecamatan Nunukan
55.701 jiwa dengan kepadatan 34,88 jiwa/km 2. Pulau Nunukan hanya memiliki
beberapa sumber mata air pegunungan kualitasnya baik tidak keruh dan berbau, yang
mengalir ke beberapa sungai seperti sungai bolong, sungai bilal, dan lain lain, dengan
curah hujan rata-rata tahunan sebesar 197,3 mm, temperatur bulanan rata-rata
mínimum dan maksimum 24,400c - 33,4oc. Perdagangan lintas batas dengan Tawau,
Malaysia serta dengan pulau-pulau lain di Indonesia seperti Sulawesi dan Jawa
ditunjang oleh letaknya yang strategis dan didukung oleh keberadaan Pelabuhan Tunon
Taka yang dapat disandari oleh kapal-kapal besar.
Faktor pendukung lain ialah keberadaan konsumen yaitu ribuan calon tenaga
kerja Indonesia yang setiap bulannya transit di kecamatan ini untuk pengurusan
dokumen kerja. Sementara itu lahan pertanian dan perkebunan terdapat dalam jumlah
besar dan produksinya terus ditingkatkan terutama padi dan sawit. Sebagai ibukota
kabupaten, kecamatan ini terus dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum dan sosial
selain pelayanan pemerintahan dalam segenap aspeknya. Pelabuhan Tunon Taka
merupakan salah satu primadona kecamatan, sementara sejumlah lokasi lain seperti
obyek wisata Binusan, Pantai Eching, sport hall dan alun-alun, merupakan tempat-
tempat yang amat dikenal oleh warga kecamatan Nunukan. Kegiatan pembangunan
Hotel “Yus Hotel” yang berlokasi di Jalan Tien Soeharto, RT. 15,No.12, Kelurahan
Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan ini sudah operasional.
Bangunan kegiatan / usaha ini didirikan diatas tanah seluas total 600 m2, dengan Luas
Bangunan 368 m2 .Status tanah Hak Milik.
1) Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan pada tahap konstruksi berjumlah
sekitar ± 5 orang, yang terdiri dari tenaga kerja laki-laki dan perempuan. Asal
tenaga kerja ini 100 % tenaga kerja lokal setempat Nunukan yang dilengkapi
daftar diri.
Jumlah Tenaga Kerja :
1 Housekeeper 2 Orang
Total 4 Orang
Dalam rangka operasional Hotel “Yus Hotel” tenaga kerja yang dipekerjakan
adalah sebanyak 4 orang dan akan bertambah sesuai kebutuhan karena rencana
akan ada peningkatan kapasitas usaha. Karyawan yang dipekerjakan di Hotel ini
akan memprioritaskan tenaga kerja lokal khususnya yang ada di Kabupaten
Nunukan. Kemungkinan tenaga kerja pelaksana dimungkinkan untuk ditambah sesuai
dengan perkembangan operasional Hotel. Karyawan dilengkapi surat keterangan
sehat, dan pemakaian pelindung kerja saat bekerja, pakaian kerja tidak dibawa
pulang, disimpan dan dicuci di tempat kerja.
e. Housekeeper
Untuk hak karyawan seperti upah minimum / kesejahteraan yang harus diterima
karyawan, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, hak cuti, tunjangan hari raya
(THR) dan lain-lain yang merupakan hak karyawan sesuai perundang-undangan tenaga
kerja akan dilaksanakan oleh pengelola Hotel. Struktur Organisasi Hotel
1) Front Office
2) Housekeeper
F&B adalah pejabat yang bertugas mengelola Food and Beverage untuk dapat
menyajikan makanan dan minuman berkualitas yang disenangi tamu.
Merencanakan menu, memastikan bahwa setiap penyajikan makanan dengan cepat
dan ramah, dan mengendalikan biaya Food and Beverage.
Untuk hak karyawan seperti upah minimum / kesejahteraan yang harus diterima
karyawan, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, hak cuti, tunjangan hari raya
(THR) dan lain-lain yang merupakan hak karyawan sesuai perundang-undangan tenaga
kerja akan dilaksanakan oleh pengelola Hotel. dilengkapi dengan ventilasi yang baik
dan tepat sehingga sirkulasi pergantian udara kotor dengan udara bersih dapat
berlangsung dengan baik. Jendela yang berhubungan dengan daerah terbuka, telah
diberi sekat dengan kawat kasa halus sehingga lalat atau binatang kecil lainnya tidak
bisa masuk. Diatas kompor masak dipasang cerobong asap (hoods) dan kipas angin
penghisap asap atau exhauster sehingga setiap asap yang timbul selama proses
memasak makanan dapat disedot dan dibuang keluar ruangan.
Untuk lantai dapur dibuat dari bahan yang kuat, tidak mudah pecah dan mengelupas
serta tidak licin agar tidak membahayakan karyawan saat beraktifitas. Lantai dapur ini
selalu dalam keadaan bersih dan disikat dengan bahan pembersih serta dibilas dan
dikeringkan. Untuk lantainya juga terbuat dari bahan yang tidak mudah retak atau
menimbulkan goresan yang memungkinkan kotoran tertimbun dan tersimpan lama,
bahan lantai kedap air sehingga air yang tertumpah ke lantai dapat segera mengalir ke
saluran pembuangan. Untuk sudut pinggir dengan tembok telah dibuat melengkung
sehingga mudah untuk dibersihkan.
Pintu dapur dibuat pintu buka tutup sehingga ruangan dapur dapat segera tertutup
saat petugas keluar atau masuk dapur, hal ini untuk menghindari kotoran yang masuk
ke dapur dari arah luar dapur. Pada pintu ini juga telah dilapisi dengan lapisan kedap air
sehingga mudah dibersihkan terutama pada bagian - bagian yang sering disentuh
dengan tangan.
Untuk penerangan dapur berasal dari neon berkualitas baik serta sinar matahari
sehingga mendapatkan penerangan yang cukup, hal ini dimaksudkan agar hasil
masakan dapat terlihat dengan jelas dan mudah mengontrol kebutuhan akan bahan -
bahan yang diperlukan selama proses produksi, disamping saat bekerja segala
sesuatunya dapat dilihat dengan jelas dan mudah sehingga keselamatan kerja dapat
terjamin dengan baik dan bagian - bagian yang kotor dapat dilihat dan diketahui dengan
mudah sehingga cepat dibersihkan.
Mekanisme pengolahan bahan makanan yang akan disajikan untuk para tamu
dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
Bahan baku berupa bahan makanan yang digunakan meliputi berbagai jenis
sayur - sayuran, buah - buahan, beras, gula, kopi, susu, minyak goreng dan bermacam
- macam bumbu baik yang segar maupun dalam kaleng semuanya didapat dari bahan -
bahan lokal (dalam negeri) yang dijual di pasar Nunukan dan sekitar Nunukan. Hanya
sebagian kecil yang merupakan bahan import seperti apel, pier dan sebagian daging
seperti daging sapi, kambing dan ternak dibeli melalui agen - agen resmi dan
bersertifikat yang ada di Nunukan.
Pemilihan kualitas bahan makanan segar didasarkan atas karakter dan sifat dari
bahan makanannya. Untuk ciri - ciri bahan makanan segar akan berbeda - beda untuk
masing - masing komoditas, ikan misalnya harus memiliki mata bening, sisiknya
lengkap, insangnya berwarna merah segar, teksturnya masih kompak dan baunya
segar khas ikan tanpa bau busuk. Sedangkan sayuran yang segar adalah tidak layu,
tidak busuk, penampakan utuh, tidak ada aroma menyimpang dan tidak ada cacat.
Untuk bahan makanan ini ada yang bisa disimpan untuk jangka waktu lama, ada yang
harus segera dimasak, ada yang harus disimpan di freezer, tetapi ada pula yang
sebaiknya tidak disimpan didalam lemari pendingin. Untuk itu perlu dicermati cara - cara
penyimpanan yang tepat untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, juga ada pemisahan
tempat penyimpanan makanan sesuai dengan jenis bahan makanan.
• Penyajian makanan
Pengecekan kesehatan dan penggunaan pakaian yang steril bagi pekerja yang
bersentuhan secara langsung dengan makanan dan kebersihan lingkungan di lokasi
usaha merupakan hal lain yang sangat diperhatikan dalam usaha ini. Diharapkan
dengan langkah - langkah ini makanan dan minuman yang disajikan aman dikonsumsi
dan sehat.
5. Gudang Penyimpanan
6. Operasional Loundry
Loundry sebagai fasilitas tambahan hotel untuk mencuci perlengkapan tempat tidur dan
kamar tidur hotel yang menggunakan mesin cuci, adapun saluran limbah cair dari
pencucian disalurkan ke septictank komunal diteruskan ke WWG.
Linen sebagai ruangan yang terdapat rak lemari tertutup yang dipisahkan antara linen
untuk perlengkapan yang masih kotor dan yang sudah bersih, tempat penyimpanan
perlengkapan tempat tidur, seperti seprei, selimut, dan sarung bantal yang bersih dan
bebas dari serangga dan tikus.
8. Parkir
Lokasi parkir terletak di bagian depan areal Hotel yang berfungsi pula sebagai pintu
masuk. Pada lokasi parkir dan sekitar bangunan Hotel juga dilengkapi gorong-gorong
untuk mengalirkan limbasan air hujan yang nantinya ditampung pada bak-bak
penampungan di areal pertamanan yang dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman
pada saat yang diperlukan. Disamping itu pada areal parkir ini juga diletakkan bak
sampah tertutup pada lokasi strategis, bak sampah tersebut dipilah, untuk sampah
organik, dan anorganik serta tanaman penghijauan sebagai bagian tamanisasi parkir
untuk dapat menyerap debu, asap/polusi gas buang kendaraan serta menjaga keasrian,
kesejukan dan keindahan lingkungan dari suasana panas di siang hari. Jenis - jenis
tanaman yang akan ditanam pada areal ini adalah tanaman perindang dan juga dalam
pot karena keterbatasan ruang.
Alur pengolahan limbah cair dari masing - masing sumber penghasil limbah sebagai
berikut, akan menggunakan WWG dengan perhitungan kapasitas ; limbah cair
dihasilkan sebesar 80% dari kebutuhan air yaitu 0,15 m3 (150Lt) per orang/hari, yaitu
37 orang x 0,15 x 80% adalah 4,44 m3 jadi kapasitas WWG 4,44 m3 yaitu ;
• Kamar : limbah cair dari kamar berasal dari toilet, kamar mandi dan wastafel.
Limbah ini dialirkan ke Septictank, sedangkan limbah tinja dialirkan ke bak
septictank yang kedap air, jika penuh disedot bekerjasama dengan jasa
pengangkut limbah. Menggunakan cairan bakteri biotoiletto (penggunaan
biotoiletto jika hasil uji lab diatas ambang baku mutu limbah cair, satu tetes per
meter kubik air setiap bulan) dan menggunakan Sistem komunal ke WWG
(Waste Water Garden) dan bak penampungan.
• Dapur dan Loundry : limbah cair dari dapur terlebih dahulu dialirkan ke bar
screen, kemudian dialirkan ke grease trap, kemudian limbah cair dialirkan
ke Septictank dengan sistem komunal ke WWG (Waste Water Garden) dan bak
penampungan.
10. Pengelolaan Limbah Padat (Sampah)
Pengelolaan limbah padat dilakukan sebagai berikut :
• Botol plastik dan gelas bekas : bekerjasama dengan pihak luar / TPA untuk
didaur ulang.
• Kardus sisa dan kertas sisa : dikumpulkan kemudian bekerjasama dengan
pihak luar / TPA untuk dijual atau didaur ulang kembali.
11. Pengolahan limbah gas dan asap
Limbah asap yang dihasilkan dari dapur akan diproses dengan menggunakan alat
exhaust / cooker hood yang dapat mendaur udara kotor menjadi udara bersih
melalui sistem penyaringan udara. Ruang Dapur dan ruang makan juga dilengkapi
dengan fentilasi udara.
12. Pertamanan
Pertamanan untuk keindahan dan kesejukan juga berfungsi meredam kebisingan,
serta mengatasi pencemaran udara seperti gas emisi kendaraan dan debu.
Beberapa jenis tanaman yang ditanam di lokasi tanaman lokal dan berbagai jenis
tanaman lainnya, bisa juga ditanam dalam pot dan pemasangan biopori (lubang
yang dibuat sedalam 1,5 meter dengan diameter 30 centimeter, ditutup atasnya
dengan tutup berlubang-lubang sehingga aman, dan hanya daunan dan ranting
yang masuk menjadi kompos, bisa diangkat 2 minggu sekali, bisa dibuat dengan
jarak 1,5 meter di ruang terbuka atau taman) untuk dapat menghasilkan kompos
yang digunakan sebagai rabuk tanaman di tempat usaha.
13. Sistem keamanan bangunan dan sistem pemadam kebakaran.
Untuk keamanan bangunan kegiatan usaha ini telah dilakukan perhitungan-
perhitungan konstruksi yang memadai sesuai peraturan- peraturan yang berlaku
agar terjamin kekuatannya. Pada struktur bangunan bawah (sub structure) telah
memperhitungkan kedalaman pondasi, tipe bangunan struktur atas, kemampuan
daya dukung tanah, mendukung semua beban di atasnya serta semua gaya
termasuk gempa bumi yang bekerja padanya. Pada struktur bangunan atas (upper
structure) akan menggunakan konstruksi beton bertulang sehingga kekuatannya
terjamin karena merupakan kesatuan yang tertutup dan tidak mudah aus sehingga
dapat menahan beban-beban yang harus dipikul dan semua gaya termasuk gempa
bumi yang bekerja padanya. Setiap bangunan juga dilengkapi dengan bangunan
penangkal petir pada ujung bangunan tertinggi. Disamping itu untuk menjaga
keamanan lingkungan sekitar juga akan dipekerjakan tenaga keamanan / satpam.
Untuk sistem pemadam kebakaran pada kegiatan usaha Hotel ini dilakukan
dengan :
a. Rencana akan disediakan alat / tabung pemadam kebakaran konvensional
pada tempat-tempat yang strategis, pengamanan tabung diletakkan di
dinding yang mudah dijangkau dan tidak mengganggu kegiatan sehari-hari,
serta semua karyawan harus dilatih menggunakan saat diperlukan serta
nantinya setiap 1 (satu) bulan akan diadakan pengecekan atau uji coba
sehingga alat selalu siap pakai.
b. Mengadakan pelatihan pada karyawan secara berkala cara penanganan bila
terjadi kebakaran.
c. Penempatan kompor dan tabung gas ditempat yang ventilasinya bagus atau
mencukupi agar udara mudah keluar masuk sehingga bila terjadi kebocoran
gas akan langsung terbawa angin.
d. Pemeriksaan saluran gas dari tabung ke kompor secara berkala agar bila
ada kebocoran dapat diketahui dengan segera.
e. Tidak menyimpan bahan mudah terbakar seperti : minyak tanah, spritus
dekat dengan sumber api.
f. Secara berkala memeriksa instalasi listrik serta tidak memasang lampu
secara berlebih dan menempelkan stop kontak bertumpuk-tumpuk. Pasalnya
kabel akan panas dan meleleh serta dapat menyebabkan percikan api yang
lama-lama bisa menyulut kebakaran. Jika terjadi kebakaran karena listrik,
putuskan aliran listrik secepatnya dan padamkan percikan api.
b) Tahap Konstruksi
c) Tahap Operasional
b) Tahap Konstruksi
Adanya keluhan masyarakat di Kelurahan Nunukan Timur,
Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, saat pertemuan
informal dan formal mengenai proyek.
1) Upaya pengelolaan lingkungan : pengelolaan dilaksanakan
dengan membuat pendekatan berupa kesediaan pemrakarsa
proyek untuk memberikan kesempatan pertama kepada
masyarakat di sekitar lokasi proyek untuk diterima menjadi
tenaga kerja proyek sesuai dengan kebutuhan dan lowongan
pekerjaan yang tersedia. Untuk menghindari kemacetan lalulintas
ketika mobilisasi material dan alat maka dilakukan dengan
pengaturan volume angkut material tidak melebihi ketentuan
batas yang diijinkan dan tidak dilakukan pada jam-jam sibuk atau
padat aktivitas. Untuk menghindari kesan kumuh di sekitar proyek
dapat dilakukan dengan pemasangan dinding/pagar sementara di
sekeliling proyek, sehingga menurunnya estetika lingkungan
dapat diminimalkan serta pandangan masyarakat yang kebetulan
lewat di jalur proyek dapat diantisipasi.
2) Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang
sudah ada, tidak ada penambahan lahan
3) Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses
pengerjaan kegiatan.
c) Tahap Operasional
Keluhan masyarakat yang ingin menjadi karyawan.
1) Upaya pengelolaan lingkungan : melakukan pendekatan dengan
perangkat daerah setempat tentang kerjasama di bidang tenaga
kerja. Pendekatan tersebut harus memperhitungkan kondisi
perusahaan, kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan dan
ketersediaan lowongan pekerjaan. Pendekatan yang diharapkan
adalah dapat menampung tenaga kerja lokal Kelurahan Nunukan
Timur, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan serta
menyediakan fasilitas pelatihan (training) bagi warga Kelurahan
Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan yang
memerlukan pelatihan di bidang akomodasi pariwisata. Pihak
perangkat daerah setempat juga memiliki kewajiban untuk menjaga
keamanan dan ketertiban di areal Hotel.
2) Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : kantor manajemen hotel
3) Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional
kegiatan.
Potensi pencemaran limbah cair : parameter kunci seperti DO,
BOD, COD, deterjen yang ditemukan pada limbah cair yang
melebihi standar baku mutu limbah akomodasi pariwisata, Baku
Mutu Air Limbah Untuk Kegiatan Hotel sesuai Peraturan Daerah
Provinsi Kalimantan Timur No 2 Tahun 2011sebagai berikut ;
Kadar Maksimum
No Parameter (mg/L) Metode Uji
1 BOD5 30 SNI 6989.72-2009
INSTITUSI
PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
DAN KET.
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAU PEMANTAU
PEMANTAUAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN AN AN
LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN LINGKUNG LINGKUNG
HIDUP
HIDUP AN AN
HIDUP HIDUP
1.
Penerima Keresahan Adanya Memberikan Kantor pada saat Observasi Kantor pada saat Pelaksana :
an
tenaga kecemburu protes informasi tentang manajemen penerimaan tenaga langsung di manajemen penerimaan pemrakarsa.
perekrutan Hidup
tenaga Kabupaten
kerja Nunukan,
operasional Pelaporan :
BLHD untuk
dikoordinasikan
dengan instansi
terkait
2.
kegiatan Penurun Terjadinya Pengawasan dan Lokasi selama masa Mengukur Lokasi selama masa Pelaksana :
untuk an kualitas pencemar pengelolaan yang pengolahan operasional parameter fisik, pengolahan operasional pemrakarsa.
mengolah air an / ketat terhadap limbah cair kimiawi dan limbah cair berkala 6 Pengawas :
limbah meningkat limbah cair yang mikrobiologi air pada inlet bulansekali Badan
Deterjen terkait
sesuai
standar
mutu air
limbah
yang
dihasilkan
3
4,44 m
3.
kegiatan Peningkat Timbunan Pengurangan Lokasi kegiatan selama masa Menghitung Lokasi selama masa Pelaksana :
penangan an limbah sampah, produk anorganik operasional volume sampah kegiatan, operasional pemrakarsa.
dengan instansi
terkait
4.
Aktivitas Peningkat Adanya Himbauan Lokasi kegiatan, selama masa Observasi Lokasi selama masa Pelaksana :
operasio an keluhan manajemen hotel, terutama areal operasional langsung kegiatan, operasional pemrakarsa.
nal usaha kebisingan masyarakat manajemen waktu parkir mengenai terutama berkala Pengawas :
Hidup
Kabupaten
Nunukan,
Pelaporan :
BLHD untuk
dikoordinasikan
dengan instansi
5. terkait
Operasio
nal parkir,
aktivitas Penurunan Parameter Penghijauan areal Areal parkir selama masa Pengamatan Areal parkir selama masa Pelaksana :
kegiatan kualitas kualitas parkir, dan taman kegiatan operasional secara langsung kegiatan operasional pemrakarsa.
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Nunukan,
Pelaporan :
BLHD untuk
dikoordinasikan
dengan instansi
terkait
6.
Aktivitas Peningkat Adanya Mempekerjakan Sekitar lokasi selama masa Pengamatan Sekitar lokasi selama masa Pelaksana :
kendara an kemacetan tenaga satpam / kegiatan operasional secara langsung kegiatan operasional pemrakarsa.
lintas di Hidup
depan Kabupaten
lokasi Nunukan,
kegiatan Pelaporan :
kejadian dikoordinasikan
7.
Aktivitas Potensi kemungkin Operasional Lokasi kegiatan selama masa Mendata sistem Lokasi selama masa Pelaksana :
dan atau kebakaran terjadinya Keselamatan kerja, alat – alat / berkala Pengawas :
dikoordinasikan
dengan instansi
terkait
8.
Aktivitas potensi kemungkin Mentaati Lokasi kegiatan selama masa Pengamatan Lokasi selama masa Pelaksana :
usaha konflik, an potensi peraturan – operasional secara langsung kegiatan operasional pemrakarsa.
dan atau gangguan konflik peraturan yang di lapangan dan berkala Pengawas :
kegiatan keamanan dengan ditetapkan oleh meminta laporan setiap hari Badan
karyawan Kabupaten
Nunukan,
Pelaporan :
BLHD untuk
dikoordinasikan
dengan instansi
terkait
9.
Interaksi Peningkat Mengurangi Sosialisasi hak Lokasi kegiatan selama masa Pengamatan Lokasi selama masa Pelaksana :
karyawan an potensi potensi dan kewajiban operasional secara langsung kegiatan operasional pemrakarsa.
pengelola pengelola
Tolak Ukur Efektifitas Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Ijin lingkungan hidup adalah ijin yang diberikan kepada setiap orang yang
melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal, UKL-UPLdalam rangka
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai persyaratan untuk
memperoleh ijin usaha dan/atau kegiatan.
Bahan berbahaya dan beracun perlu dilindungi dan dikelola dengan baik,
meminimalisir dampak negatif dari pembangunan yang mengancam lingkungan hidup,
kesehatan, dan kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lainnya.
Dengan Hormat,
Bersama ini kami sampaikan perbaikan dan
penyempurnaan dokumen UKL & UPL Rencana Kegiatan
Peningkatan Usaha Hotel “Yus Hotel” yang berlokasi di Jalan
Tien Soeharto, RT. 15, No.12, Kelurahan Nunukan Timur,
Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, sesuai dengan
pembahasan dokumen yang telah dilaksanakan.
(Maisa)