OLEH:
Dengan mengucakan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Karena
berkat rahmat-nya Laporan Kerja Praktek ini dapat penulis selesaikan dengan judul
“Identifikasi Objek Infrastruktur Jalan Tol Bali Mandara”. Penulis menyadari bahwa
laporan ini tidak dapat tersusun tanpa mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini dengan segala kerendahan hati
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Akhir kata, penulis menyadari laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, karena itu keritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan penulis guna penyempurnaan laporan ini, dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................6
2.1 Pengertian Manajemen.....................................................................................6
2.2 Manajemen Menurut Para Ahli........................................................................6
2.3 Pengertian Infrastruktur....................................................................................7
2.5 Pengertian Jalan Tol.........................................................................................9
2.6 Fungsi jalan Tol................................................................................................9
2.7 Syarat-Syarat Jalan Tol...................................................................................10
2.8 Tol Bali Mandara............................................................................................11
BAB 3 PEMBAHASAN.............................................................................................14
3.1 Identifikasi Objek Infrastruktur.....................................................................14
3.2 Investasi.........................................................................................................15
3.3 Organisasi Pengelola.....................................................................................15
3.4 Pengelolaan Infrastruktur..............................................................................15
3.4.1 Sebelum Pelaksanaan Fisik.........................................................................15
3.4.2 Saat Pelaksanaan Fisik................................................................................16
3.4.3 Setelah Pelaksanaan Fisik............................................................................17
3.5 Manajemen Pemeliharaan Objek Infrastruktur.............................................17
BAB 1
PENDAHULUAN
Jalan tol dapat diartikan sebagai suatu jalan alternatif bebas hambatan, yang
berbayar sesuai dengan tarif yang telah ditentukan , untuk mengatasi kemacetan lalu
lintas ataupun untuk mempersingkat jarak dari satu tempat ke tempat lain. Tercatat di
Badan Pusat Statistik Nasional, panjang jalan nasional di Indonesia yang mencapai
38.570 km dan panjang jalan secara keseluruhan di Indonesia adalah 496.607 km
pada tahun 2010 bukan merupakan suatu pencapaian yang dapat dibanggakan
melainkan seharusnya menjadi suatu koreksi bagi bangsa ini. Mengingat luas daratan
Indonesia adalah 1.922.570 km2 yang mana merupakan negara terluas di Asia
Tenggara justru memiliki jalan terpendek di ASEAN. Terwujudnya salah satu mega
proyek jalan tol Bali Mandara di pulau Bali tidak terlepas karena usaha dan kerja
keras pemerintah daerah dan pusat yang telah bekerja sama dengan baik dalam
rangka merealisasikan MP3EI di sektor pariwisata.
Secara umum tujuan pembangunan jalan tol Bali Mandara adalah sebagai
alternatif solusi untuk mengurangi kemacetan di daerah Bali Selatan. Mengingat Bali
bagian selatan memiliki pusat-pusat fasilitas seperti bandara, perguruan tinggi, dan
pusat perhotelan bintang lima yang mengakibatkan lalu lintas daerah ini sangat tinggi
3
4
dan padat. Terlebih lagi dihari libur, jumlah wisatawan baik domestik maupun
mancanegara meningkat sehingga menambah beban lalu lintas di daerah ini.
Berdasarkan permasalahan tersebut, dicetuskan salah satu solusi untuk mengatasi
kemacetan tersebut yaitu dengan pembangunan jalan bebas hambatan. Pembangunan
jalan bebas hambatan diyakini dapat memberikan banyak manfaat seperti
memperkuat peran Bandara Ngurah Rai sebagai pintu gerbang utama Bali,
memperkuat peran dan menunjang operasional dari Pelabuhan Benoa, memperkuat
keterkaitan antara Kota Denpasar dengan perkotaan lainnya, mendorong
perekonomian Bali khususnya di sektor pariwisata dan mengurangi beban lalu lintas
di Bali bagian selatan.
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Manajemen adalah suatu ilmu juga seni untuk membuat orang lain
mau dan bersedia berkerja untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan bersama
oleh sebab itu manajemen memerlukan konsep dasar pengetahuan, kemampuan untuk
menganalisis situasi, kondisi, sumber daya manusia yang ada dan memikirkan cara
yang tepat untuk melaksanakan kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai
tujuan. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah mengatur
(managing) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain
memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Manajemen adalah suatu
rangkaian proses yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan pengendalian dalam rangka memberdayakan
seluruh sumber daya organisasi/ perusahaan, baik sumberdaya manusia (human
resource capital), modal (financial capital), material (land, natural resources or raw
materials), maupun teknologi secara optimal untuk mencapai tujuan organisasi/
perusahaan.
1. Manajemen menurut G.R. Terry adalah sebuah proses yang khas, yang terdiri
dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya (Hasibuan, 2001: 3).
2. Menurut Handoko, manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan
orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-
6
7
sistem infrastruktur yang lebih baik maka akan memiliki tingkat laju pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat juga akan lebih baik dan sebaliknya. Hal ini
dapat diartikan bahwa infrastruktur sangatlah penting dalam suatu negara karena
infrastruktur merupakan salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi.
Menurut PP No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol, pengertian jalan tol adalah
jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional
yang penggunanya diwajibkan membayar. Jalan tol sebagai bagian dari sistem
jaringan jalan umum merupakan lintas alternatif, namun dalam keadaan tertentu jalan
tol dapat tidak merupakan lintas alternatif.
Persyaratan jalan tol secara umum menyatakan bahwa jalan tol sebagai jalan
lintas alternatif dari ruas jalan umum yang ada (sekurang-kurangnya mempunyai
fungsi arteri atau kolektor). Namun jalan tol dapat tidak merupakan lintas alternatif
jika pada kawasan yang bersangkutan belum ada jalan umum dan diperlukan untuk
mengembangkan kawasan tertentu. Selain itu diperlukan adanya persyaratan teknis
sebagai berikut sebagaimana diatur dalam PP No. 15 Tahun 2005:
1. Jalan tol mempunyai tingkat pelayanan keamanan dan kenyamanan yang
lebih tinggi dari jalan umum yang ada dan dapat melayani arus lalu-lintas
jarak jauh dengan mobilitas tinggi.
2. Jalan tol yang digunakan untuk lalu lintas antar kota didesain berdasarkan
kecepatan rencana minimum 80 km/jam dan untuk jalan tol di wilayah
perkotaan didesain dengan kecepatan rencana minimum 60 km/jam.
3. Jalan tol didesain untuk mampu menahan muatan sumbu terberat (MST)
paling rendah 8 ton.
11
4. Setiap ruas jalan tol harus dilakukan pemagaran dan dilengkapi dengan
fasilitas penyeberangan jalan dalam bentuk jembatan atau terowongan.
5. Pada tempat-tempat yang dapat membahayakan pengguna jalan tol, harus
diberi bangunan pengaman yang mempunyai kekuatan dan struktur yang
dapat menyerap energi benturan kendaraan.
6. Setiap jalan tol wajib dilengkapi dengan aturan perintah dan larangan yang
dinyatakan dengan rambu lalu lintas, marka jalan dan atau alat pemberi isyarat
lalu lintas.
7. Pada setiap jalan tol harus tersedia sarana komunikasi, sarana deteksi
pengamanan lain.
8. Pada jalan tol antar kota harus tersedia tempat istirahat dan pelayanan untuk
kepentingan pengguna jalan tol. Disediakan paling sedikit satu untuk setiap
jarak 50 km pada setiap jurusan.
Jalan Tol Bali Mandara sepanjang 12,7 Km yang dibangun di Pulau Bali telah
diresmikan dan beroperasi sejak tahun 2013 lalu. Arti nama Mandara sendiri berasal
dari singkatan "Maju, Aman, Damai dan Sejahtera" dan mengusung konsep green,
strong, dan beauty. Jalan tol ini dibangun untuk mengurangi kepadatan lalu lintas
yang selama ini terpusat di Bali Selatan yang menghubungkan segitiga emas antara
Ngurah Rai, Benoa, dan Nusa Dua. Jalan tol ini sekaligus menjadi pelengkap akses
jaringan jalan di Pulau Bali sehingga mempermudah akses ke pelabuhan maupun
kawasan wisata lainnya. Jalan Tol Atas Laut pertama di Indonesia ini di desain
dengan menjaga estetika, keindahan arsitektur, dan tetap mengusung budaya khas
Bali menghubungkan wilayah Ngurah Rai, Benoa, dan Nusa Dua. Jalan Tol Bali
Mandara sendiri manjadi satu-satunya jalan tol di Indonesia yang memiliki jalur
sepeda motor. Jalan Tol Bali Mandara yang dikelola oleh PT Jasa Marga Bali Tol,
Tbk, melintasi Kota Denpasar dan Kabupaten Badung dan merupakan jalan tol
pertama di Pulau Bali.Dalam mendukung kelancaran dan keamanan berkendara, telah
12
dipasanglah alat pengukur kecepatan angin di setiap gerbang tol (Nusa Dua, Ngurah
Rai, dan Benoa). Jika kecepatan angin mencapai 40 km atau lebih, jalan tol ditutup
sementara guna menghindari resiko kecelakaan.
Menjadi jalan bebas hambatan pertama di pulau Bali, tol Bali Mandara sudah
direncanakan sejak tahun 2009. Berbagai pernyataan dan pertanyaan bermunculan
meragukan pembangunan jalan tol ini. Beberapa diantaranya adalah pertanyaan
mengenai penting atau tidaknya jalan tol dibangun di Bali, sistem pendaan yang
terlalu membebani APBD, hingga teknologi yang akan digunakan terkait adanya
permasalahan mengenai adat istiadat masyarkat setempat. Kondisi ragam adat dan
budaya masyarakat Bali yang sangat konservatif menjadi isu yang sangat menjadi
pertimbangan pemilihan jenis konstruksi bangunan jalan tol yang harus dipilih oleh
pemerintah dan kontraktor. Keterbatasan dana APBD juga turut menunda realisasi
pelaksanaannya pada saat itu. Salah satu kesepakatan APEC ke-24 di Rusia pada
bulan September 2012 lalu adalah akselerasi investasi infrastuktur adalah strategi
pentinguntuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan di Asia Pasifik. Namun
seperti kesepakatan itu tidak berlaku secara langsung pada pembangunan jalan tol
Bali Mandara ini. Tidak adanya minat investor dalam pembangunan infrastruktur ini
sebagai pendukung pariwisata mendorong adanya konsorsium BUMN, mengingat
tidak dimungkinkannya penggunaan APBN dalam pembangunan jalan tol ini.
Jasa Marga sebagai BUMN yang bergerak di bidang jalan tol tentunya punya
porsi kepemilikan yang lebih dibanding BUMN lain sebagai kontraktor yang
ikut andil dalam sinergi BUMN ini. Proyek yang menelan dana sebesar 2.5 Triliun
Rupiah ini pun memiliki susunan kepemilikan sebagai berikut, Jasa Marga sebesar
55%, PT Pelindo III sebesar 17,58%, PT Angkasa Pura I sebesar 8%, PT Wijaya
Karya Tbk (Wika) sebesar 0,4%, PT Adhi Karya Tbk sebesar 1%, PT Hutama Karya
Tbk sebesar 1%, dan PT Pengembangan Pariwisata Bali sebesar 1% dan bergabung
pemegang saham yaitu Pemerintah Kabupaten Badung sebesar 8,01%, Pemerintah
Provinsi Bali 8,01%. Dengan tarif tol sebesar Rp.10.000 untuk golongan I (sedan, jip,
pickup/truk kecil dan minibus) dan Rp.4.000 untuk golongan VI (kendaraan bermotor
roda dua) dirasa sedikit lebih mahal jika dibandingkan beberapa jalan tol di pulau
13
jawa yang memiliki panjang lebih dari 12.7 km ini. Menelan total biaya 2.5 triliun
rupiah, mega proyek jalan Bali Mandara ini mampu diselesaikan dalam jangka waktu
14 bulan dan dinyatakan resmi digunakan pada tanggal 23 September 2013 oleh
Presiden Indonesiake-5, Susilo Bambang Yudhoyono.
BAB 3
PEMBAHASAN
a. Nama
Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Tol Bali Mandara).
b. Fisik
Jalan tol yang memiliki total panjang jalan 12,7 km merupakan jalan tol
pertama yang melintas di atas permukaan laut.
c. Waktu pembangunan
Waktu konstruksi selama 14 bulan lebih cepat dari rencana awal yaitu 18
bulan dan pembuatan studi kelayakan serta amdal selama 2 bulan.
d. Lokasi
Terletak di atas permukaan air laut di Teluk Benoa yang menghubungkan
wilayah selatan Pulau Bali (kawasan Nusa Dua) dengan wilayah Kecamatan
Denpasar Selatan, tepatnya kawasan Pelabuhan Benoa. Selain kedua wilayah
ini, jalan tol ini juga diberikan akses menuju ke Bandara Internasional Ngurah
Rai.
14
15
2. Mobilisasi alat
3. Detail desain
4. Menentukan titik koordinat
5. Pemesanan tiang pancang
6. Penyiapan Pre-cast plan
3.4.2 Saat Pelaksanaan Fisik
Pengelolaan saat pelaksanaan fisik atau pelaksanaan konstruksi Tol Bali
Mandara dikerjakan dengan membagi 4 layout paket, diantaranya :
1. Layout Paket 1
Lingkup pekerjaan yaitu KM 0 + 000 – 2 + 970 (MAIN ROAD) dan
persimpangan sebidang dengan Jalan Ngurah Rai.
Progres Konstruksi-100%
Titik Pancang-3.108 titik
Tiang Pancang-7.150 tiang pancang
Besi (steel rebar)-5.300 ton
Beton (concrete)-49.934 M3
Precast Slab-4.635 panel
Pile Cap-1.553 unit/panel
Railing-2.970 Ḿ
Asphalt-11.186 ton
GerbangTol-selesai 100%
Layout Paket 1 dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Dengan
Konsultan Perencana dari PT Lapi Ganeshatama Consulting, Quality
Control Management dari internal PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Dan
Konsultan Quality Assurance dari PT Cipta Strada.
2. Layout Paket 2
Lingkup pekerjaan yaitu KM 2+970 – 5+308 (MAIN ROAD)
Bundaran Ngurah Rai, Simpang Susun Ngurah Rai.
17
Progres Konstruksi-100%
Titik Pancang-3.328 titik
Tiang Pancang-8.750 tiang pancang
Besi (steel rebar)-2.634 ton
Beton (concrete)-23.111 M3
Precast Slab-3.661 panel
Pile Cap (in situe)-576 unit/panel
Railing-2.358 Ḿ
Asphalt-9.357 ton
Layout Paket 1 dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero). Dengan
Konsultan Perencana dari PT Multi Phi Betta, Quality Control
Management dari Lab Teknik Universitas Indonesia. Dan Konsultan
Quality Assurance dari PT Cipta Strada.
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
19