Anda di halaman 1dari 4

Sampah Buah Menjadi Energi Listrik

Oleh :

Semester III (kelas B)

Nama Kelompok :

1. Ni Putu Atika Hanny Vidary (1805222010057)


2. I Gede Eko Wiman Diangga (1805222010043)
3. Putu Adi Suryantara (1805222010059)
4. I Gusti Ngurah Surya Samsara (1805222010044)
5. Gia Gunawan (1805222010041)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2019
Latar Belakang Permasalahan:

Jumlah sampah buah busuk yang dihasilkan dari pasar buah Gemaripah di Jogjakarta
yang sangat banyak. Setiap harinya pasar buah tersebut dapat menghasilkan 10 ton buah busuk
perhari.di sana sampah buah busuk hanya di buang begitu saja dan dari yang kita ketahui
sampah organik jika sudah mulai terurai akan menghasilkan gas metana. Gas metana ini lah
yang nantinya akan di jadikan bahan bakar dan akan menghaasilkan energi.

Salah satu mahasiswa dari Universitas Gajah Mada telah melakukan pnelitian di desa
tersebut, dan bersama dengan koperasi pasar buah Gemaripah sepakat untuk mengolah sampah
buah menjadi energi listrik.

Gas metana memiliki bahaya lebih kuat 21x daripada karbondioksida, apabila gas metana
terlepas di udara dapat mencemari udara dengan daya rusak dari emisi gas metana ini adalah 1
ton gas metana sama dengan 21 ton emisi gas buang karbondioksida. dan gas metana dapat
menyebabkan pemanasan global. Untuk mengurangi dampaknya, salah satu caranya yaitu
dengan menjadikan metana sebagai energi alternatif.

Apa itu gas metana ? :

Metana digunakan dalam proses industri kimia dan dapat diangkut sebagai cairan yang
dibekukan (gas alam cair, atau LNG). Ketika dalam bentuk cairan yang dibekukan, metana akan
lebih berat daripada udara karena gas metana yang didinginkan akan mempunyai massa jenis
yang lebih besar, . Metana yang berada pada suhu ruangan biasa akan lebih ringan daripada
udara. Gas alam, yang sebagian besar adalah metana, biasanya didistribusikan melalui jalur pipa.

Metana adalah salah satu bahan bakar yang penting dalam pembangkitan listrik, dengan
cara membakarnya dalam gas turbin atau pemanas uap. Jika dibandingkan dengan bahan bakar
fosil lainnya, pembakaran metana menghasilkan gas karbon dioksida yang lebih sedikit untuk
setiap satuan panas yang dihasilkan. Panas pembakaran yang dihasilkan metana adalah 891
kJ/mol. Jumlah panas ini lebih sedikit dibandingkan dengan bahan bakar hidrokarbon lainnya,
tetapi jika dilihat rasio antara panas yang dihasilkan dengan massa molekul metana (16 g/mol),
maka metana akan menghasilkan panas per satuan massa (55,7 kJ/mol) yang lebih besar daripada
hidrokarbon lainnya. Di banyak kota, metana dialirkan melalui pipa ke rumah-rumah dan
digunakan untuk pemanas rumah dan kebutuhan memasak. Metana yang dialirkan di rumah ini
biasanya dikenal dengan gas alam. Gas alam mempunyai kandungan energi 39 megajoule per
meter kubik, atau 1.000 BTU per kaki kubik standar.

Metana dalam bentuk gas alam terkompresi digunakan sebagai bahan bakar


kendaraan dan telah terbukti juga sebagai bahan bakar yang lebih ramah lingkungan daripada
bahan bakar fosil lain macam bensin dan diesel

Proses:

Dengan teknologi sederhana, buah busuk itu tidak lagi teronggok di sampah. Selain itu
dengan sedikit usaha, sampah buah ini baunya tidak lagi menyengat dan tidak menimbulkan
polusi.

Cara membuat biogas diawali dengan mencacah buah menggunakan alat pencacah.
Cairan dan padatan buah yang dihasilkan kemudian dipisahkan melalui dewatering, alat pemisah
berupa mesin ulir yang terselubung filter penyaring. Kemudian cairan buah segera dialirkan ke
pipa PVC untuk difermentasi di reaktor, sementara bagian padatan buahnya diolah menjadi
kompos. Fermentasi cairan buah berlangsung di dalam reaktor yang ditanam di bawah tanah.
Fermentasi dilakukan dengan memanfaatkan mikroba anaerob pada suhu 30—35°C. Cairan
organik diubah menjadi asam oleh kelompok acidogenesis. Asam itu kemudian diubah menjadi
gas metan (CH4) oleh bakteri metanogenesis dangas metan itulah yang digunakan sebagai
sumber listrik biogas. Volume pencemaran udara tergantung dari jumlah gas metan yang ada
disuatu tempat. dari setiap ton sampah atau setiap m3 limbah orrganik (ingat 1 ton tidak mesti
sama dengna 1 m3) jumlah gas metana yang bisa dihasilkan belum pasti dihasilkan gas dengna
jumlah yang sama, karena tergantung dari jenis limbah atau sampah organiknnya. Semakin
banyak zat orgaink yang dapt dirombak oleh bakteri maka akan semakin banyak juga gas yang
akan dihasilkan. Kalau jumlah bakteri sedidikt otomatis gasnya juga sedikit.
Manfaat :

Ada 2 manfaat yang di dapat, yaitu manfaat bagi alam dan manfaat bagi masyarakat. Dengan
mengolag gas metana menjadi energi alternatif kita dapat membantu mengurangi pengaruh gas
metana terhadap pemanasan global dan mengurangi pencemaran udara. Dan manfaat bagi
masyarakat yaitu dapat menggunakan listrik yang lebih hemat dari segi biaya.

Anda mungkin juga menyukai