BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan WHO, luka bakar menjadi salah satu masalah besar di bidang
kesehatan, terutama pada Negara kecil dan menengah. Hampir 300.000 kematian
terjadi akibat luka bakar yang disebabkan air panas, listrik, api dan bahan kimia
(WHO 2008).
Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi para dokter dan
merupakan insiden yang sering terjadi di masyarakat khususnya pada rumah
tangga. Luka bakar berat menyebabkan morbiditas dan derajat cacat yang relative
tinggi dibandingkan dengan cedera oleh sebab lain. Biaya yang dibutuhkan untuk
penangananpun ternyata cukup tinggi (Sjamsuhidajat 2005).
Luka bakar menyebabkan hilangnya integritas kulit dan juga menimbulkan
efek sistemik yang sangat kompleks. Luka bakar biasanya dinyatakan dengan
derajat yang ditentukan oleh kedalaman luka bakar. Beratnya luka bakar
bergantung pada kedalaman luka bakar, luas luka bakar, umur, dan keadaan
kesehatan penderita sebelumnya. Anak kecil dan orang tua merupakan populasi
yang beresiko tinggi untuk mengalami luka bakar, kaum remaja laki-laki dan pria
usia kerja juga sering mengalami luka bakar (Bare & Smeltzer 2001).
Penanganan dan perawatan luka bakar tergantung pada derajat luas luka
bakar dan penyebab dari luka bakar itu sendiri. Pada luka bakar akibat api akan
berbeda penanganannya pada luka bakar akibat bahan kimia, yang paling
berbahaya adalah luka bakar yang disebabkan oleh sengatan listrik. Hal ini
dikarenakan efek listrik yang bergerak dari arus yang tinggi ke arus rendah, dapat
merusak seluruh jaringan di bawah kulit, tanpa harus ada luka bakar. Prognosa
bergantung terhadap keadaan tubuh pasien dan luas luka bakar.
1.2 Tujuan
Tugas ini disusun untuk membantu penulis mengatahui dan memahami
tentang:
1. Penegakan diagnosis pada pasien Luka Bakar.
2. Penatalaksanaan pada pasien Luka Bakar.

1
 2

1.3 Manfaat
1. Memperdalam wawasan tentang ilmu bedah terutama Luka Bakar.
2. Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang
mengikuti kepaniteraan klinik bagian ilmu bedah.