1. MASALAH UTAMA
Isolasi Sosial (Menarik Diri )
c. Karakteristik Perilaku
Karakteristik perilaku isolasi sosial yang dapat ditemukan antara lain:
Karakteristik Mayor
Mengeskpresikan perasaan kesepian, dan penolakan.
Keinginan untuk kontak lebih banyak dengan orang lain tetapi tidak mampu.
Melaporkan ketidaknyamanan dalam situasi sosial.
Menggambarkan kurang hubungan yang berarti (Carpenito-Moyet, 2007).
Karakteristik Minor
Merasakan waktu berjalan lambat
Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dan mengambil keputusan
Perasaan tidak berguna
Perasaan penolakan
Kurang aktivitas secara verbal maupun fisik
Tampak depresif, cemas atau marah
Kegagalan untuk berinteraksi dengan orang lain didekatnya
Sedih, afek dangkal
Tidak komunikatif
Menarik diri
Kontak mata buruk
Larut dalam pikiran dan ingatan sendiri
d. Faktor Predisposisi
a) Biologis
Riwayat keluarga dengan gangguan jiwa, Diturunkan melalui kromosom
orangtua (kromosom keberapa masih dalam penelitian). Diduga
kromosom no.6 dengan kontribusi genetik tambahan nomor 4, 8, 15 dan
22. Pada anak yang kedua orangtuanya tidak menderita, kemungkinan
terkena penyakit adalah satu persen. Sementara pada anak yang salah satu
orangtuanya menderita kemungkinan terkena adalah 15%. Dan jika kedua
orangtuanya penderita maka resiko terkena adalah 35 persen.
Kembar indentik berisiko mengalami gangguan sebesar 50%, sedangkan
kembar fraterna berisiko mengalami gangguan 15%
Riwayat janin saat pranatal dan perinatal trauma, penurunan komsumsi
oksigen pada saat dilahirkan, prematur, preeklamsi, malnutrisi, stres, ibu
perokok, alkhohol, pemakaian obat-obatan, infeksi, hipertensi dan agen
teratogenik. Anak yang dilahirkan dalam kondisi seperti ini pada saat
dewasa (25 tahun) mengalami pembesaran ventrikel otak dan atrofi kortek
otak.
Nutrisi: Adanya riwayat gangguan nutrisi ditandai dengan penurunan BB,
rambut rontok, anoreksia, bulimia nervosa.
Keadaan kesehatan secara umum: obesitas, kecacatan fisik, kanker,
inkontinensia sehingga menjadi malu, penyakit menular AIDS,
Sensitivitas biologi: riwayat peggunaan obat, riwayat terkena infeksi dan
trauma kepala serta radiasi dan riwayat pengobatannya.
Ketidakseimbangan dopamin dengan serotonin neurotransmitter
Paparan terhadap racun : paparan virus influenza pada trimester 3
kehamilan dan riwayat keracunan CO, asbestos karena mengganggu
fisiologi otak
b) Psikologis
Adanya riwayat kerusakan struktur dilobus frontal yang menyebabkan
suplay oksigen dan glukosa terganggu di mana lobus tersebut berpengaruh
kepada proses kognitif sehingga anak mempunyai intelegensi dibawah
rata-rata dan menyebabkan kurangnya kemampuan menerima informasi
dari luar.
Keterampilan komunikasi verbal yang kurang, misalnya tidak mampu
berkomunikasi, komunikasi tertutup (non verbal), gagap, riwayat
kerusakan yang mempunyai fungsi bicara, misalnya trauma kepala dan
berdampak kerusakan pada area broca dan area wernich.
Moral: Riwayat tinggal di lingkungan yang dapat mempengaruhi moral
individu, misalnua keluarga broken home, ada konflik keluarga ataupun di
masayarakat
Kepribadian: orang yang mudah kecewa, mudah putus asa, kecemasan
yang tinggi dan menutup diri
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
- Orang tua otoriter, selalu membandingkan, yang mengambil jarak
dengan anaknya, penilaian negatif yang terus menerus
- Anak yang diasuh oleh orang tua yang suka cemas, terlalu melindungi,
dingin dan tidak berperasaan
- Penolakan atau tindak kekerasan dalam rentang hidup klien
- Konflik orang tua, disfungsi sistem keluarga
- Kematian orang terdekat, adanya perceraian
- Takut penolakan sekunder akibat obesitas, penyakit terminal, sangat
miskin dan pengangguran.
- Riwayat ketidakpuasan yang berhubungan dengan penyalahgunaan
obat, perilaku yang tidak matang, pikiran delusi, penyalahgunaan
alkhohol
Konsep diri: Ideal diri yang tidak realistis, harga diri rendah, identitas diri
tidak jelas, krisis peran, gambaran diri negatif
Motivasi: adanya riwayat kegagalan dan kurangnya pernghargaan
Pertahanan psikologis, ambang toleransi terhadap stres yang rendah,
riwayat gangguan perkembangan sebelumnya
Self kontrol: tidak mampu melawan terhadap dorongan untuk menyendiri
c) Sosialbudaya
Usia: Ada riwayat tugas perkembangan yang tidak selesai
Gender: Riwaya ketidakjelasan identitas dan kegagalan peran gender
Pendidikan: pendidikan yang rendah dan riwayat putus sekolah atau gagal
sekolah
Pendapatan: penghasilan rendah
Pekerjaan: stressfull dan berisiko tinggi
Status sosial: Tuna wisma, kehidupan terisolasi (kehilangan kontak sosial,
misalnya pada lansia)
Latar belakang budaya: tuntutan sosial budaya tertentu adanya stigma
masyarakat, budaya yang berbeda (bahasa tidak dikenal)
Agama dan keyakinan: Riwayat tidak bisa menjalankan aktivitas
keagamaan secara rutin
Keikutsertaan dalam politik: Riwayat kegagalan berpolitik
Pengalaman sosial: perubahan dalam kehidupan, misalnya bencana,
kerusuhan. Kesulitan dalam mendapatkan oekerjaan dan ketidakutuhan
keluarga
Peran sosial: isolasi sosial: khususnya usia lanjut, stigma negatif dari
masyarakat, praduga negatif dan stereotipi, perilaku sosial tidak diterima
oleh masyarakat.
e. Faktor Presipitasi
Nature
1) Biologi:
Dalam enam bulan terakhir mengalami penyakit infeksi otak
(enchepalitis) atau trauma kepala yang mengakibatkan lesi daerah frontal,
temporal dan limbic sehingg terjadi ketidakseimbangann dopamin dan
serotonin neurotransmitter
Dalam enam bulan terakhir terjadi gangguan nutrisi ditandai dengan
penurunan BB, rambut rontok, anoreksia, bulimia nervosa yang
berdampak pada pemenuhan glukosa di otak yang dapat mempengaruhi
fisiologi otak terutama bagian fungsi kognitif
Sensitivitas biologi: putus obat atau mengalami obesitas, kecatatan fisik,
kanker dan pengobatannya yang dapat menyebabkan perubahan
penampilan fisik
Paparan terhadap racun, misalnya CO dan asbestosos yang dapat
mempengaruhi metabolisme di otak sehingga mempengaruhi fisiologis
otak
2) Psikologis
Dalam enam bulan terakhir terjadi trauma atau kerusakan struktur di lobus
frontal dan terjadi suplay oksigen dan glukosa terganggu sehingga
mempengaruhi kemampuan dalam memahami informasi
Keterampilan verbal, tidak mampu komunikasi, gagap, mengalami
kerusakan yang mempengaruhi fungsi bicara
Dalam enam bulan terakhir tinggal di lingkungan yang dapat
mempengaruhi moral: lingkungan keluarga yang broken home, konflik
atau tinggal dalam lingkungan dengan perilaku sosial yang tidak
diharapkan
Konsep diri: Harga diri, perubahan penampilan fisik
Self kontrol: tidak mampu melawan dorongan untuk menyendiri
Kepribadian: mudah kecewa, mudah putus asa, kecemasan yang tinggi,
menutup diri
3) Sosial budaya
Usia: Dalam enam bulan terakhir alami ketidaksesuaian tugas
perkembangan dengan usia, atau terjadi perlambatan dalam penyelesaian
tugas perkembangan
Gender: enam bulan terakhir alami ketidakjelasan identitas dan kegagalan
peran gender (model peran negatif)
Pendidikan: dalam enam bulan terakhir mengalami putus sekolah dan
gagal sekolah
Pekerjaan : pekerjaan stressfull dan beresiko atau tidak bekerja (PHK)
Pendapatan: penghasilan rendah atau dalam enam bulan terakhir tidak
mempunyai pendapatan atau terjadi perubahan status kesejahteraan
Status sosial: Tuna wisma dan kehidupan isolasi, tidak mempunyai sistem
pendukung
Agama dan keyakinan: tidak bisa menjalankan aktivitas keagamaan secara
rutin. Terdapat nilai-nilai sosial di masyarakat yang tidak diharapkan
Kegagalan dalam bepolitik: kegagalan dalam berpolitik
Kejadian sosial saat ini: perubahan dalam kehidupan: perang, bencana,
kerusuhan, tekanan dalam pekerjaan, kesulitan mendapatkan pekerjaan,
sumber-sumber personal yang tidak adekuat akibat perang, bencana
Peran sosial: Dalam enam bulan terakhir isolasi sosial, diskriminasi dan
praduga negatif, ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain
Origin
Internal: Kegagalan persepsi individu terhadap sesuatu yang diyakini dalam
hubungan sosial
Eksternal: Kurangnya dukungan sosial dan dukungan masyarakat pada klien untuk
melakukan hubungan sosial
Time
Waktu terjadinya stressor pada waktu yang tidak tepat
Stressor terjadi secara tiba-tiba atau bisa juga secara bertahap
Stressor terjadi berulang kali dan antara satu stressor dengan stressor yang lain
saling berdekatan
Number
Sumber stress lebih dari satu (banyak)
Stress dirasakan sebagai masalah yang berat
Afektif
1) Merasa sedih dan afek dangkal/datar
2) Merasa tertekan, depresi, cemas atau marah
3) Merasa kesepian yang dibebankan pada orang lain dan perasaan ditolak oleh
lingkungan
4) Merasa tidak aman ditengah-tengah orang lain
5) Merasa tidak mempedulikan orang lain
Fisiologis
1) Ketidakseimbangan neurotransmitter dopamin dan serotonin
2) Peningkatan efinefrin dan non efinefrin
3) Peningkaan denyut nadi, TD, pernafasan jika terjadi kecemasan
4) Gangguan tidur
Perilaku
1) Kontak mata buruk atau tidak ada kontak mata
2) Negativism, kurang aktivitas baik fisik dan verbal
3) Banyak melamun, larut dengan pikiran dan ingatan sendiri
4) Penampilan tidak sesuai dan perilaku aneh dan tidak dapat diterima oleh
masyarakat
5) Dipenuhi dengan pikiran-pikiran sendiri, repetitif (perilaku yang ulang-ulang)
6) Melakukan pekerjaan tidak tuntas adanya ketifak sesuaian atau minat imatur
dan aktivitas untuk usia dan tahap perkembangan
Sosial
1) Menarik diri
2) Sulit berinteraksi dan tidak berkomunikasi
3) Kegagalan untuk berinteraksi dengan orang lain didekatnya
4) Mencari kesempatan untuk sendiri atau berada dalam suasana subkultur
5) Penunjukkan bermusuhan dalam suara dan perilaku
6) Ketidakmampuan dalam berpartisipasi dalam sosial
7) Acuh terhadap lingkungan
8) Curiga terhadap orang lain
9) Tidak tertarik terhadap segala aktivitas yang sifatnya menghibur
g. Sumber Koping
Personal ability
1) Tidak komunikatif dan cenderung menarik diri
2) Kesehatan umum klien, terdapat kecacatan
3) Ketidakmampuan mengambil keputusan dan memecahkan masalah
4) Kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak adekuat
5) Pengetahuan tentang masalah isolasi rendah
6) Integritas ego yang tidak adekuat
Sosial Support
1) Tidak adanya orang terdekat yang mendukung keluarga, teman, kelompok
2) Hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat tidak adekuat
3) Komitmen degan jaringan sosial tidak adekuat
Material asset
1) Adanya perubahan status kesejahteraan
2) Ketidakmampuan mengelola kekayaan
3) Tidak punya uang untuk berobat, tidak ada tabungan
4) Tidak memiliki kekayaan dalam bentuk barang berharga
Positif belief
1) Distres spiritual
2) Tidak memilki motivasi untuk sembuh
3) Penilaian negatif tentang pelayanan kesehatan
4) Tidak menganggap apa yang dialami merupakan sebuah masalah
h. Mekanisme Koping
Konstruktif: -
Destruktif: Regresi, proyeksi, Denial, Withdrawl, introyeksi, represi, Disosiasi
b. Tindakan keperawatan
Mengkaji dan mendiskusikan isolasi sosial: penyebab isolasi sosial,
siapa yang serumah, siapa yang dekat dengan klien, siapa yang tidak
dekat dengan klien, keuntungan punya teman dan becakap-cakap,
kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap cakap; dan melatih
berkenalan.
Melatih pasien berkenalan dengan 2 orang saat melakukan kegiatan
harian.
Melatih pasien berkenalan dengan 4 orang dalam melakukan kegiatan
harian berkelompok.
Melatih cara bicara sosial seperti belanja ke warung.
Carpenito-Moyet. (2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 10. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Carpenito, L. J.C (2004). Hanndbook of nursing diagnosis ed.10. USA: Lippincott Williams
& Wilkins
Damaiyati, Mukhripah & Iskandar. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika
Aditama
Keliat, B. A & Akemat. (2007). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC
Kim, M.J. Mc Farland, G.K, dan McLane, A.M. (2006). Diagnosa Keperawatan. Edisi 7.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Stuart & Sundeen. (1991). Principles and practice of psychiatric nursing. Mosby Year Book:
Missouri
Stuart, Gail W. (2009). Principles & Practice of Psychiatric Nursing ed.8. Philadelphia:
Elsevier Mosby
Townsend, Mary C. (2008). Essentials of psychiatric mental health nursing ed.8. F. A. Davis
Company: Philadelphia
Townsent, M.C. (2010). Buku saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Rencana Asuhan &
Medikasi Psikotropik. Edisi 5. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC