Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

RESIKO PERILAKU KEKERASAN


Perilaku Kekerasan
• Keadaan hilangnya kendali perilaku seseorang yang diarahkan
pada diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
• Perilaku kekerasan  respon marah maladaptif  amuk
• Marah merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai
respons terhadap kecemasan (kebutuhan yang tidak
terpenuhi) yang dirasakan sebagai ancaman
• Amuk merupakan respons kemarahan yang paling maladaptif
yang ditandai dengan perasaan marah dan bermusuhan yang
kuat disertai hilangnya kontrol, yang individu dapat merusak
diri sendiri, orang lain, atau lingkungan
Rentang respon marah

Asertif Frustasi Pasif Agresif Amuk

Asertif: Kemarahan yg diungkapkan tanpa


menyakiti orang lain
Frustasi: Kegagalan mencapai tujuan, tidak
realitas/terhambat
Pasif: respons lanjutan yg pasien tdk mampu
mengungkapkan perasaan
Agresif: Perilaku destruktif tapi masih terkontrol

Amuk: Perilaku destruktif yang tidak terkontrol


Perbandingan perilaku pasif, asertif & agresif

Karakteristik Pasif Asertif Amuk

Nada bicara -Negatif -Positif -Berlebihan


-Menghina diri -Menghargai diri sendiri -Menghina orang lain
-Dapatkah saya lakukan? -Saya dapat/akan -Anda selalu/tidak
-Dapatkah ia lakukan? lakukan pernah?

Nada suara -Diam -Diatur -Tinggi


-Lemah -Menuntut
-Merengek

Sikap tubuh -Melorot -Tegak -Tegang


-Menundukkan kepala -Relaks -Bersandar ke depan
Perbandingan perilaku pasif, asertif & agresif

Karakteristik Pasif Asertif Amuk

Personal -Orang lain dapat masuk -Menjaga jarak yg -Memiliki teritorial


space pd teritorial pribadinya menyenangkan orang lain
-Mempertahankan hak
tempat/teritorial

Gerakan -Minimal -Memperlihatkan -Mengancam,


-Lemah gerakan yang sesuai ekspansi gerakan
-Resah

Kontak mata -- Sedikit/tidak ada -- Sekali-sekali - Melotot


(intermitten) sesuai dg
kebutuhan interaksi
• Tidak adekuat • Mendominasi • Muka merah
• Tidak aman • Bawel • Pandangan tajam
• Rasa terganggu • Sarkasme • Napas pendek
• Marah (dendam) • Berdebat • Keringat
• Jengkel • Meremehkan • Sakit fisik
• Penyalahgunaan zat
• TD meningkat

Emosi intelektual Fisik

Gejala • Kemahakuasaan • Menarik diri

atau
• Kebijakan/kebenaran diri • Pengasingan
• Keraguan • Penolakan
• Tidak bermoral • Kekerasan
Tanda •

Kebejatan
Kreativitas terlambat


Ejekan
Humor

Marah
Spiritual Sosial
Proses Terjadinya Amuk
• Kemaran maladaptif  amuk
• Amuk adalah respons marah terhadap adanya stres,
rasa cemas, harga diri rendah, rasa bersalah, putus
asa, dan ketidakberdayaan.
• Respons marah dapat diekspresikan secara internal
atau eksternal.
• Secara internal dapat berupa perilaku yang tidak
asertif dan merusak diri, sedangkan secara
eksternal dapat berupa perilaku destruktif agresif.
• Respons marah dapat diungkapkan melalui tiga cara
yaitu (1) mengungkapkan secara verbal, (2) menekan,
dan (3) menantang.
Pengkajian Keperawatan
Predisposisi

1. • Teori ini menyatakan bahwa perilaku agresif


adalah merupakan hasil dari dorongan insting
Psikoanalisis (instinctual drives).

• Berdasarkan teori frustasi-agresif, agresivitas


timbul sebagai hasil dari peningkatan frustasi.
2. Psikologis Tujuan yang tidak tercapai dapat
menyebabkan frustasi berkepanjangan.
Sistem limbik
Next…
(dorongan dasar dan ekspresi
Lobus temporal
emosi serta perilaku seperti (penyimpan memori dan
makan, agresif, dan respons melakukan interpretasi
seksual. Selain itu, mengatur pendengaran)
sistem informasi dan memori)

Neurotransmitter
Lobus frontal
(berdampak pada agresivitas
(agian pemikiran yang logis,
adalah serotonin (5-HT),
serta pengelolaan emosi dan
Dopamin, Norepineprin,
alasan berpikir)
Acetylcholine, dan GABA)

3. Biologis
• a. Kerusakan organ otak, retardasi mental, dan
gangguan belajar mengakibatkan kegagalan
kemampuan dalam berespons positif terhadap
frustasi.
• b. Penekanan emosi berlebihan (over rejection)
4. pada anak-anak atau godaan (seduction) orang
tua memengaruhi kepercayaan (trust) dan

Perilaku percaya diri (self esteem) individu.


• c. Perikaku kekerasan di usia muda, baik
korban kekerasan pada anak (child abuse) atau
mengobservasi kekerasan dalam keluarga
memengaruhi penggunaan kekerasan sebagai
koping.
Next…
Teori belajar sosial mengatakan bahwa perilaku
kekerasan adalah hasil belajar dari proses
sosialisasi dari internal dan eksternal, yakni
sebagai berikut.
• a. Internal : penguatan yang diterima ketika
melakukan kekerasan.
• b. Eksternal : observasi panutan (role model),
seperti orang tua, kelompok, saudara, figur
olahragawan atau artis, serta media elektronik
(berita kekerasan, perang, olahraga keras).
5. Sosial Kultural
• Norma: merupakan kontrol masyarakat pada
kekerasan.
• Budaya asertif di masyarakat membantu
individu untuk berespons terhadap marah
yang sehat.
Next…
Faktor sosial yang dapat menyebabkan timbulnya
agresivitas atau perilaku kekerasan yang
maladaptif antara lain sebagai berikut.
a. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan hidup.
b. Status dalam perkawinan.
c. Hasil dari orang tua tunggal (single parent).
d. Pengangguran.
e. Ketidakmampuan mempertahankan hubungan
interpersonal dan struktur keluarga dalam
sosial kultural.
Faktor Presipitasi
• Kelemahan • Penganiayaan fisik
• Rasa percaya diri • Kehilangan org yg
menurun dicintai
• Takut sakit • Kritik
• Hilang kontrol

Internal Eksternal
Resiko mencederai diri sendiri,
orang lain & lingkungan

Pohon Masalah PK

GKD: HDR
Rencana Intervensi
Tindakan Keperawatan utk Pasien
1. Tujuan
a. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku
kekerasan.
b. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku
kekerasan.
c. Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang
pernah dilakukannya.
d. Pasien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan
yang dilakukannya.
e. Pasien dapat menyebutkan cara mencegah/mengontrol
perilaku kekerasannya.
f. Pasien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya
secara fisik, spiritual, sosial, dan dengan terapi
psikofarmaka.
2. Tindakan
a. Bina hubungan saling percaya.
• 1) Mengucapkan salam terapeutik.
• 2) Berjabat tangan.
• 3) Menjelaskan tujuan interaksi.
• 4) Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu
pasien.
b. Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku kekerasan saat ini dan
masa lalu.
c. Diskusikan perasaan pasien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan.
• 1) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik.
• 2) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara psikologis.
• 3) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara sosial.
• 4) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara spiritual.
• 5) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara intelektual.
Next…
d. Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan pada saat marah secara:
• 1) verbal,
• 2) terhadap orang lain,
• 3) terhadap diri sendiri,
• 4) terhadap lingkungan.
• e. Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya.
f. Diskusikan bersama pasien cara mengontrol perilaku kekerasan
secara:
• 1) fisik, misalnya pukul kasur dan batal, tarik napas dalam;
• 2) obat;
• 3) sosial/verbal, misalnya menyatakan secara asertif rasa
marahnya;
• 4) spiritual, misalnya sholat atau berdoa sesuai keyakinan
pasien.
Next…

g. Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan


secara fisik, yaitu latihan napas dalam dan
pukul kasur/bantal, secara sosial/verbal,
secara spiritual, dan patuh minum obat.
h. Ikut sertakan pasien dalam terapi aktivitas
kelompok stimulasi persepsi mengontrol
perilaku kekerasan.
Tindakan Keperawatan untuk Keluarga
1. Tujuan
• Keluarga dapat merawat pasien di rumah.
2. Tindakan
• a. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam
merawat pasien.
• b. Diskusikan bersama keluarga tentang perilaku
kekerasan (penyebab, tanda dan gejala, serta perilaku
yang muncul dan akibat dari perilaku tersebut).
• c. Diskusikan bersama keluarga kondisi-kondisi pasien
yang perlu segera dilaporkan kepada perawat, seperti
melempar atau memukul benda/orang lain.
Next…
d. Latih keluarga merawat pasien dengan perilaku
kekerasan.
• 1) Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien
melakukan tindakan yang telah diajarkan oleh
perawat.
• 2) Ajarkan keluarga untuk memberikan pujian
kepada pasien bila pasien dapat melakukan kegiatan
tersebut secara tepat.
• 3) Diskusikan bersama keluarga tindakan yang harus
dilakukan bila pasien menunjukkan gejala-gejala
perilaku kekerasan.
e. Buat perencanaan pulang bersama keluarga.
Strategi Penahanan
Rangkaian intervensi keperawatan dlm
manajemen PK

Strategi Preventif Strategi Antisipasi Strategi Penahanan

- Kesadaran diri - Komunikasi - Manajemen krisis


- Pendidikan pasien - Perubahan - Pengasingan
- Latihan asertif lingkungan - Pengendalian/pen
- Perilaku gekangan
- Psikofarmakologi

Anda mungkin juga menyukai