OLEH:
Nama: Triya M Yasin
Nim : 192042055
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi Islam sebagai suatu Ilmu Pengetahuan lahir melalui
proses pengkajian ilmiah yang panjang, dimana pada awalnya terjadi sikap
pesimis terkait eksistensi Ekonomi Islam dalam kehidupan masyrakat saat
ini. Hal ini terjadi karena di masyarakat telah terbentuk suatu pemikiran
bahwa harus terdapat dikotomi antara agama dan keilmuan. Dalam hal ini
termasuk di dalamnya Ilmu ekonomi namun sekarang hal ini sudah mulai
terkikis. Para Ekonom Barat pun mulai mengakui eksistensi Ekonomi
Islam sebagai suatu Ilmu Ekonomi yang member warna kesejukan dalam
perekonomian dunia dimana Ekonomi Islam dapat menjadi sistem
Ekonomi alternative yang mampu mengingatkan kesejahteraan umat,
disamping sistem ekonomi kapitalis dan sosialis yang terbukti tidak
mampu meningkatkan kesejahteraan umat.
Ekonomi Islam di bangun atas dasar Agama Islam, karenanya ia
merupakan bagian tak terpisahkan (integral) dari agama Islam. Sebagai
derivasi dari agama Islam, Ekonomi Islam akan mengikuti agama Islam
dalam berbagai aspeknya. Islam adalah sistem kehidupan, dimana islam
telah menyediakan berbagai perangkat aturan yang lengkap bagi
kehidupan manusia termasuk dalam bidang Ekonomi. Dalam berbagai
literature Ilmu Ekonomi Konvensional dapat disimpulkan bahwa tujuan
manusia memenuhi kebutuhannya atas barang dan jasa adalah untuk
mencapai kesejahteraan. Manusia menginginkan kebahagiaan dan
kesejahteraan dalam hidupnya, dan untuk inilah ia berjuang dengan segala
cara untuk mencapainya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Eonomi Islam?
2. Apa Dasar Hukum Ekonomi Islam?
3. Bagaimana Karakteristik Ekonomi Islam?
4. Apa Tujuan Ekonomi Islam?
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekonomi Islam
Ekonomi Islam adalah sebuah sistem ilmu pengetahuan yang
menyoroti masalah perekonomian. Sama seperti konsep ekonomi
konvensional lainnya. Hanya dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai Islam
menjadi landasan dan dasar dalam setiap aktifitasnya.
Beberapa ahli mendefinisikan ekonomi islam sebagai suatu ilmu
yang mempelajari perilaku manusia dalam usaha untuk memenuhi
kebutuhan dengan alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas dalam
kerangka syariah. Namun, definisi tersebut mengandung kelemahan karena
menghasilkan konsep yang tidak kompatibel dan tidak universal. Karena
dari definisi tersebut mendorong seseorang terperangkap dalam keputusan
yang apriori (apriory judgement) benar atau salah tetap harus diterima.1
Definisi yang lebih lengkap harus mengakomodasikan sejumlah
prasyarat yaitu karakteristik dari pandangan hidup islam. Syarat utama
adalah memasukkan nilai-nilai syariah dalam ilmu ekonomi. Ilmu
ekonomi islam adalah ilmu sosial yang tentu saja tidak bebas dari nilainilai
moral. Nilai-nilai moral merupakan aspek normatif yang harus 23
dimasukkan dalam analisis fenomena ekonomi serta dalam pengambilan
keputusan yang dibingkai syariah.
a. Muhammad Abdul Manan
Islamic economics is a sosial science which studies the economics
problems of a people imbued with the values of Islam.2 Jadi, menurut
Abdul Manan ilmu ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial
yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang
diilhami oleh nilai-nilai Islam.
b. M. Umer Chapra
Islami economics was defined as that branch which helps realize
human well-being through and allocation and distribution of scarce
resources that is inconfinnity with Islamic teaching without unduly
curbing Individual fredom or creating continued macroeconomic and
ecological imbalances.3 Jadi, menurut Chapra ekonomi Islam adalah
sebuah pengetahuan yang membantu upaya relisasi kebahagiaan
manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas yang
berada dalam koridor yang mengacu pada pengajaran Islam tanpa
1
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), Ekonomi Islam, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2011), h. 14.
2
Muhammad Abdul Manan, Islamic Economics, Theory and Practice, (India: Idarah
Adabiyah, 1980), h. 3.
3
Mustafa Edwin Nasution dkk, Pengenalan Ekslusif
memeberikan kebebasan individu atau tanpa perilaku makro ekonomi
yang berkesinambungan dan tanpa ketidakseimbangan lingkungan.
c. Menurut Syed Nawab Haider Naqvi, ilmu ekonomi Islam, singkatnya
merupakan kajian tentang perilaku ekonomi orang Islam representatif
dalam masyarakat muslim moderen.
b. Hadits
Hadist memberikan ketentuan-ketentuan hukum muamalat yang lebih
terperinci dari pada Al-Qur‟an, hadis Nabi SAW yang diriwayatkan
oleh Ibnu Majah, Ad-Daruquthni, dan lain – lain dari Sa‟id Al-khudri
ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda :
ِ ض َر َر َواَل
ض َرا َر َ اَل
Artinya : “Janganlah merugikan diri sendiri dan janganlah merugikan
orang lain”.