Anda di halaman 1dari 25

BAB 4

HASIL DAN ANALISA

1.1 GRAFIK DAN PROGRAM

Script program Hasil

• untuk membuat matriks dengan A=


nama ‘A’
A=[1 2 3; 4 5 6; 7 8 9]
1 2 3
Klik ‘enter’

• untuk membuat matriks dengan B=


nama ‘B’
B=[1 1 1; 2 2 2; 3 3
Klik ‘enter’
3]

• untuk membuat matriks dengan C=


nama ‘C’
C=[1 2; 3 4]
Klik ‘enter’

• trans_A = transpose matriks A, trans_A =


berdasarkan matriks A yang
dibuat sebelumnya
1 4 7
trans_A=A’
Klik ‘enter’

• inv_A = invers matriks A, Warning: Matrix is close to


berdasarkan matriks A yang singular or badly scaled.
dibuat sebelumnya
RCOND =
inv_A=inv(A)
Klik ‘enter’

• operasi penjumlahan
Z=A+B
Klik ‘enter’

• operasi penjumlahan
Y=A+C
Klik ‘enter’

• operasi perkalian Y=
Y=A*B
Klik ‘enter’

• komponen matriks dapat A(2,1) memberikan hasil ..4..


diperoleh dengan mengetik A(3,3) memberikan hasil ..9..
A(:,2) memberikan hasil

variabel matriks diikuti dengan 8


‘(baris,kolom)’
misal : A(2,1)
B(1,:) memberikan hasil.....
1 1 1

menghapus variabel pada workspace dan Clc berfungsi untuk


command window
Menghapus seluruh coding
clc program yang ada pada
command window
Klik ‘enter’
Clear all berfungsi untuk
Clear all
Menghapus semua riwayat
Klik ‘enter’
yang ada pada workspace
-Pada script program untuk membuat matriks dengan nama (A, Bdan C). memasukan
program dengan A= (123;456;789) setelah telah dimasukan klik tombol enter nanti nya kan
menghasilakn outputan matriks sebenarnya dan program seterus sama seperti program A.

-program trans_A pada windows tap dengan contoh (trans_A=A’) selanjutnya klik tombol
enter dan akan menghasilkan keluaaran yang akan menubah posisi baris menjadi kolom dan
kolom menjadi baris. Program invers dengan memasuakn perintah akan menghasilakn
keluaran inverts.

-Program penjumlahan A+B yang akan menghasilakn keluaran dari penjumlahan matriks
A+B.

-Program Pertaklian dengan memasukan perintahh (Y= A*B) yang nanti kedua matriks
tersebut akan menghasilkan perkalian.

- Program untuk Memanggil bagian dari matriks A dengan menggunakan perintah semisalnya
A (2,1) yang nanti keluaran dari program tersebut yaitu untuk memanggil matriks A baris
kedua dan kolom kesatu. Juga ketika untuk memanggil untuk matriks lainn cara hampir sama
seperti contoh pemanggilan matriks A.

-Program menghapus semua program dengan mesukan perintah (clc) pada windows tap pada
matlab yang nanti semua program akan terhapus diwindows utama, tetapi data dari setiap
program yang telat dibuat tersebut telah tersimpan pada windows space.
Program 1

Hasil dari program 1 diatas adalah grafik sinusoidal

Pada program langka pertama yaitu buat lah variabel t dengan nilai phi sampai Phi dengan
nilai interval phi/10. Buat lah lagi variabel Y yang nilaina akan bergantung pada t.
selanjutnya buat perintah plot yang berfungsi sebagai fungsi waktu, nah saat disini prograv
bisa langsungg dilakukan running tetapi semisalnya mmau ditambahkan title, label,legend
dan lain-lain. Ketiak semua program telah dimasukan pada tap editor maka isa langsung
mengklik tombol run yang akan menghasilakan grafik dengan gelombang sinusoinal
Program 2

Hasil dari program 2 diatas adalah grafik sinusoidal yang hampir sama seperti program
kesatu, tetapi yang membedakan pada kedua gambar program ini ada pada gelombang sinus
nya garisnya putus-putus dan dapat diatur ketebalan garisnya disini memakai 1 dan berwarna.
Plot 1.1

Fungsi alihnya sesuai nilai R dan C adalah


v=
1
---------
0.2 s + 1

Grafik impulse respon karena bekerja dalam satu satuan waktu.


Pada program ini respon sistem orde1 dengan mendapatkan impuls yang naik dan langsung
turun masuakan impuls untuk nilai R=20-ohm dan C= 0.01F, Dengan memasukan nilai
tersebut akan membuat fungsi alih, num untuk pembilangan fungsi alih. Denum penyebuat
fungsi alih
Plot 1.2

Fungsi alihnya sesuai nilai R dan C adalah


v=
1
--------
10 s + 1

Program kedua ini hampir sama seperti program sebelumnya tatpi dibedakan dari nilai R=
100 dan C=0,1. ketika nilai telah naik keangka 0,1 dan nantinya akan turun kenilai 60.
Respon yang terdapat pada program ini terendam lebih atau overdamped respons, jika singma
lebih besar dari satu maka sistem ini dikatakan terendam lebih, response yang dapat mencapai
nilai input dengan cepat dan tidak melewati batas input
Plot 1.3

Kriteria Performansi Nilai


T (time constant) 0.2 sekon
Ts (settling time) 0.782 sekon
Nilai akhir 1 sekon

Fungsi alihnya sesuai nilai R dan C adalah


v=
1
---------
0.2 s + 1

Spesifikasi respon step sistem orde I dapat dinyatakan dalam dua macam spesifikasi yaitu:
spesifikasi respon transient (0 < t < 5Ts) dan spesifikasi respon steady state (t > 5Ts) yang di
ukur melalui % eror posisi pada keadaan tunak (steady state).

Plot 1.4
Kriteria Performansi Nilai
T (time constant) 10 sekon
Ts (settling time) 39.1 sekon
Nilai akhir 1 sekon

Fungsi alihnya sesuai nilai R dan C adalah


v=
1
--------
10 s + 1

Spesifikasi respon step sistem orde I dapat dinyatakan dalam dua macam spesifikasi yaitu:
spesifikasi respon transient (0 < t < 1Ts) dan spesifikasi respon steady state (t > 1Ts) yang di
ukur melalui % error posisi pada keadaan steady state.

Untuk mencari ketiga nilai tersebut pada grafiik dengan cara, klik kanan pada grafik sehingga
mencul sembuah item yang nama characteristic dan muncul lagi 4 item dan klik semua item
tersebut untuk dapat memunculkan sebuah nilai yang akan dicari tetapi disaat telah muncul
makan ada satu item yang langsung muncul pada grafik tetapu kitaa harus mencari nilai
ampitudonya dengan nilai (0.62) sehingga akan mencul time constant nya.
Plot 1.5
Pada program ini dengan langsung masuk kedalam simulink yang Fungsi step berupa
lonjakan yang naik ke atas sampai menuju ke steady state, disini parameter yang digunakan
adalah R=20 dan C=0.01 sehingga di transfer fuction pada blok transfer fuction diisi dengan
0.2 dan 1.

Plot 1.6
Fungsi alihnya adalah
sys =
1
--------------------
2 s^2 + 1.5 s + 1.25
Pada program ini dengan respon terendam kritis atau critically damp respons. Respon
terendam kritis atau critically damp respon jika sigma sama dengan satu maka sistem
dikatakan respon terendam kritis. dimana saat outputan tidak melewatu nilai input tapi
membutuhkan waktu sangat lama.
Plot 1.7

Fungsi alihnya adalah


sys =
1
------------------
2 s^2 + 3 s + 1.25

Program impulse response ini mengunakann respon terendam kurang atau under damped
respon dikarenakan Saat output melesat naik untuk mencapai input kemudian turun dari nilai
yang kemudian berhenti pada kisaran nilai input.
Plot 1.8

Kriteria Performansi Nilai/ keterangan


ts (settling time) 10.4 sekon
td (delay time) 1.91 sekon
tr (rise time) 2.01 sekon
tp (peak time) 4.6 sekon
% Mp (max overshoot) 18.4 %

ess (error steady state) 0.2

Redaman sistem (overdamped/ underdamped


underdamped/ critically damped)

Fungsi alihnya adalah


sys =
1
--------------------
2 s^2 + 1.5 s + 1.25

Program ini mengunakann respon terendam kurang atau under damped respon dikarenakan
Saat output melesat naik untuk mencapai input kemudian turun dari nilai yang emudian
berhenti pada kisaran nilaii input. Dengan mencari nilai dari beberapa tabel untuk mencari
nilai delay time dengan mengkali nilai akhir dengan 1,5 dengan mengatur nilai pada
amplitudo nanti dapat nilai delay pada time second. Nilai error dengan mengurangi nilai
steppoint’dengan nilai akhir
Plot 1.9

Kriteria Performansi Nilai/ keterangan


ts (settling time) 3.18 sekon
td (delay time) 0.802 sekon
tr (rise time) 1.77 sekon
tp (peak time) 20 sekon
% Mp (max overshoot) 0%

ess (error steady state) 0.9

Redaman sistem (overdamped/ overdamped


underdamped/ critically damped)

Fungsi alihnya adalah


sys =
1
-----------------
2 s^2 + 10 s + 10
Dengan mencari nilai dari beberapa tabel cara nya dengan klik kanan, klik lagi cracteristic
dan klik semua item peakrespon, settling time, rise time dan steady state untuk memunculkan
nilai dari keempat item yang telah diklik. mencari nilai delay time dengan mengkali nilai
akhir atau final velue dengan 1,5 dengan mengatur nilai pada amplitudo nanti dapat nilai
delay pada time second. Untuk mengetahui Nilai error dengan cara mengurangi nilai
steppoint dengan nilai akhir/ final velue.
Plot 1.10

Parameter yang digunakan adalah m=2 kg, b=4 Ns/m dan k=10 N/m didapatkan gelombang
seperti diatas. dari rangkaian tersebut dari step transfer fcn dan scope dipasang secara pararel
dan rangkaian dari arah step menuju langsung ke scope tanpa melewati proses transfer
function.
1.2 ANALISA

Pada praktikum hari kamis dengen kondisi covid saat ini kami para praktikan mengikuti
pembelajar menggunakan metode belajar daring atau melalui sistem virtual dengan belajar
secara mendiri ditempat masing-masing dengan dibimbing oleh ada asistem laboratorium
dengan alat bantu berupa software matlab, dengan judul yang kita pelajarin pada modul
pertama ini kami telah mendapatkan ilmu mengenai modul 1 dan 2 yang dimana judul kedua
modul tersebut yaitu, respon transien plant orde 1 dan ode 2 dengan mengunakan matlab dan
tujuan pada modul ini yaitu mengenal dasar-dasar software matlab, mengetahui fungsi alih
model sistem orde 1 dan orde 2, mampu menggunakan matlab untuk menghasilakn grafik
respon transien sistem orde 1dan orde 2 dengan berbagai jenis input dan tujuan terakhir
modul ini, mengamati perfomasi sistem berdasarkan grafik respon transien dengan input unit
step.saat ini kita mengenal suatu systev control yang saya dapat jelaskan, yaitu sistem kontrol
merupakan system pengendalian terhadap satu atau beberapa variabel dan parameter sehingga
berada pada suatu harga tatau range harga tertentu/dari sistem siskon terbag menjadi 2, loop
terbuka dan loop tertutup, dari keduan perbedaan sistem kontrol.pertama loop terbuka
meruapakan jenis sytem yang dikenal sebagai sytem kontrol umpan balik ( feedback kontrol),
dimana variabel dari keluaran dibandingkan dengan parameter masukan dan perbedaan dari
antara keduannya digunakan keluaran yang sesuai dengan masukanya ,loop tertutup dapat
dibagi menjadi 2 yaitu manual feedback dan automatic feedback. Bedanya manual sangat
membutuhkan manusia sebagai operator, sementara automatic membutuhkan sensor dan dari
kedua jenis loop tertutup bisa dicontohkan yaitu manual feedback adalah manusia sebagai
operator pada sytem termal y=untuk menjaga suhu pasa suhu tertentu, sedangkan automatic
feedback biasanya digunakan pada ac, tengki air, dan pemanas air. Berikutnya loop terbuka
yang merupakan sistem kontrol yang keluarannya tidak diukur atau diumpan balikkan untuk
dibandingkan dengan masukkan, dapat dicontohkan pada kipas angin.

Dalam teori sistem kontrol, fungsi alih digunakan untuk dapat mencirikan hubungan inputan
dan outputan dari komponen atau sistem yang dapat digambarkan dengan persamaan
diferensial linier, invarian waktu. Dimana fungsi alih persamaan diferensial ini, invarian
waktu suatu sistem didefinisikan sebagai perbandingan antara Transformasi Laplace keluaran
terhadap Transformasi Laplace masukan dengan anggapan semua syarat awal nol. Kegunaan
konsep fungsi alih terbatas pada sistem linear persamaan diferensial, waktu tidak berubah.
Namun pendekatan fungsi alih digunakan secara meluas dalam analisis dan desain sistem.
Beberapa hal yang penting dalam fungsi alih adalah sebagai berikut, Fungsi alih sistem
adalah model matematika yang merupakan metode operasional dari pernyataan persamaan
diferensial yang menghubungkan variabel keluaran dengan masukan. Fungsi alih sistem
adalah sifat sistem tersebut sendiri, tidak tergantung dari besaran dan sifat masukan. Fungsi
alih tidak memberikan informasi mengenai struktur fisik sistem tersebut, atau atau dapat
dikatakan fungsi alih sistem yang secara fisik berbeda dapat identik. Jika fungsi alih sistem
diketahui, keluaran dapat ditelaah untuk berbagai macam bentuk masukan dengan pandangan
terhadap pengertian akan sifat sistem tersebut. Jika fungsi alih sistem tidak diketahui, dapat
diadakan secara percobaan dengan menggunakan masukan yang diketahui dan menelaah
keluaran sistem

Dalam diagram doknya terdpaat beberapa kondisi, yang pertama setpoinr yang menurupakan
nilai yang diinginkan semisalnya sekian derajat, meter dll. kedua konsisi error yaitu selisih
antara setpoint dengan nilai saat ini. Ketiga kontroller yang merupukan pengendali yang
berfungsi mengolah sinyal error menjadi sinyal kontrol. Keempat terdpaat kondisi aktuator
yaitu penggerak plant. Kelima plant merupakan objek fisis yang dikontrol semisalnya
tegangan, kecepatan motor, posisi dan lain-lain yang menerima input berupa sinyal kontrol
dan yang trakhir yaitu feedback yang merupakan umpan balik dan nilai input ataupn output
yang umumnya meruapakan hasil pembacaan sensor. Alur dari diagram dop yaitu setpoint,
controller, aktuator masuk kepalnt dan diberputar lagi ke feedback dan juga ada yang
langsung keoutputannya. Ramp merupakan respon suatu sistem yang ketika diberikan sebuah
input yang beruapak sinyal ramp.

Macam-macam respon system terdapat 3 yaitu, underdavped response yaitu outputnya akan
melesat naik untuk dapat mencapai input kemudian akan turun dari nilai kemudian berhenti
pada kisaran nilai input dan respon ini mimiiliki efek osilasi. Kedua respon system crically
damped response yang verupakan output tidak melewati nilai inpu tetapi membutuhkan
waktu lama untuk mencapai target akhirnya. Terakhir overdamped response system yaitu
respon yang dapat akan mencapai nilai input dengan cepat dan tidak melewati batas. input.
Dari grafik anatar ketiga respon system dimana, under damped akan berosilasi, over damped
tidak mencapai nilai inputnya dan critically damped mendekati nilai input. Transfer function
merupakan model matematika yag merupakn metode operasional dari pernyataaan, persavaan
diferensial yang menghubungkan variabel keluaran dan masukan jadi setiap system harus
dibuat menjadi fungsi alih untuk bisa mendapatkan dianalisis dengan fungsi alih, kita dapat
mengetahui orde system dan dapat dilihat dari perangkat tertinggi. Respon transien diperoleh
ketika suatu sistem diberi masukan suatu unit step dan diamati keluaran (respon) ketika
respon mulai menunjukkan nilai menuju steady state.

Pada script program untuk membuat matriks dengan nama (A, Bdan C). memasukan program
dengan A= (123;456;789) setelah telah dimasukan klik tombol enter nanti nya kan
menghasilakn outputan matriks sebenarnya dan program seterus sama seperti program A.
program trans_A pada windows tap dengan contoh (trans_A=A’) selanjutnya klik tombol
enter dan akan menghasilkan keluaaran yang akan menubah posisi baris menjadi kolom dan
kolom menjadi baris. Program invers dengan memasuakn perintah akan menghasilakn
keluaran inverts. Program penjumlahan A+B yang akan menghasilakn keluaran dari
penjumlahan matriks A+B. Program Pertaklian dengan memasukan perintahh (Y= A*B) yang
nanti kedua matriks tersebut akan menghasilkan perkalian. Program untuk Memanggil bagian
dari matriks A dengan menggunakan perintah semisalnya A (2,1) yang nanti keluaran dari
program tersebut yaitu untuk memanggil matriks A baris kedua dan kolom kesatu. Juga
ketika untuk memanggil untuk matriks lainn cara hampir sama seperti contoh pemanggilan
matriks A. Program menghapus semua program dengan mesukan perintah (clc) pada
windows tap pada matlab yang nanti semua program akan terhapus diwindows utama, tetapi
data dari setiap program yang telat dibuat tersebut telah tersimpan pada windows space.
BAB 4
HASIL & ANALISA

4.1 GRAFIK & PROGRAM

Metode Root Locus


Sistem yang baik dengan letak pole -pole berada pada posisi sebelah kiri sumbu Y atau
berupa nilai negatif. Pada program root locus ini memiliki 3 figur. Figur pertama dimana nilai
sistem nya secara real atau tidak ada penguatan ataupun beban. Figur 2 menunjukan letak-
letak polenya, bisa dilihat letak polenya diberikan tanda X dan zero diberikan tanda O atau
lingkarang, karena disini tidak ada zero atau bisa dikatakan dengan bernilai invinit. Figur dua
ini membuktikan kestabilan. Figur ketiga dengan diberikan penguatan nilai K, dengan
mengklik bebas letaknya atau sering direkomendasi oleh asisten dititik tengah garis atau
sepanjang garis horinzontal maupun garis vertikal.
Metode Bode Plot

Pada program bode plot dengan berdasarkan frekuensi. Terdpaat dua figur phase margin dan
gain margin, untuk melihat gain margin dan phase. Perbedaan dari kedua figru tersebut
dengan dibedakan pada nilai pengauatan, figur satu sistemnya secara utuh atau tanpa
diberikan baban penguatan. figur kedua merupakan respon sistem ketika diberikan penguatan
K dan juga beda nya dari kedua figur ini pada grafik magnitudo-nya. Dimana batas atasnya
bernilai 0 pada figur satu dan figur kedua batas atansya yaitu 60.
4.1. ANALISA
Pada modul dua yang berjudul metode analisa sistem orde 2 dengan menggunakan
matlab, dimana tujuan pada modul ini yiatu mampu menggunakan matlab untuk metode
root locus pada sistem orde 2 dan mampu menggunkan matlab untuk analisa sistem
frekuensi dengan metode diagram bode pada sistem orde 2. Root locus adalah suatu
metode yang letak kedudukan akar digunakan untuk meneliti perilaku system dengan
parameter system berubah pada lingkup tertentu, misalnya pada perubahan parameter K.
gambar grafik pada root locus dimana pole menyatakan akan mulainya root locus (K=0),
zero menyatakan akan berakhirnya diroot locus (K=tak hingga ), jumlah root locus sama
dengan jumlah pole atau sama dengan orde dari suatu system itu sendiri dan terakhir letak
pole terbaik ada pada sebelah kiri sumbu Y. rancanagan dimkasudnya agar letak pole dan
zero dari fungsi alih loop tertutup terletak pada daerah yang tertentu, agar sisitem stabil
pole dan zero harus terletak pada bidang s sbelah sumbu imajiner.dimana pada root locus
terdapat letak kedudukan pole stabil dan tidak stabil, dari keadaan kedudukan pole stabil
yang dimana system kedua polenya terdapat pada sumbu negatif. Kalau pada letak
kedududkan pole tidak stabil dimana kedua polenya berada pada sumbu positif dan juga
ketika pole berada pada diatara kedua sumbu tersebut bisa dikatakan kedudukan pole
berada pada tidak stabil. Metode letak kedudukan akar ini memberikan informasi
penguatan K jika penguatan K diubah dari nol menjadi tak hingga. Metode ini
memungkinkan kita untuk mencari pole loop tertutup dan zero loop terbuka dengan
penguatan sebagai parameter. Sifat-sifat root locus, root locus mempunyai sifat simetris
terhadap sumbu nyata root locus bermula dari pole pole G(s)H(s) untuk penguatan(k)
sama dengan nol dan bermula berakhir dizero-zero G(s)H(s) untuk penguatan K tak
hingga, spesifikasi transien dpaat diatur dengan mengatur nilai K untuk mendapatkan
respon waktu yang diinginkan. Mengubah bentuk root locus berarti mengubah respin
transien dan keakuratan systev dapat diperbesarkan dengan menambahkan pole di origin
bidang-s yang berarti menambahkan tipe system yang mengakibatakn konstanta galat tak
hingga dan galat dapat menjadi nol.
Bode plot pada system controller yang meruapakan salah satu jenis cara atau
metode untuk mencari kestabilan sistem, jika root locus mencari dengan menggunakan
pole dan zero sedangkan bode plot mencari kestabilan sistem dengan menggunakan
frekuensi. Pengertian lain dari bode plot yaitu suatu cara untuk menganalisa dengan
merancangan sistem kendali dnegan memperhatikan respon frekuensi yang diplot secara
logaritmik. Respon frekuensi sendiri adalah sebuah representasu dari respon sistev
terhadap suatu input dengan frekuensi tertentu. Dapat dilihat pada modul yang terdapat
grafik bode plot yang kita harus menaikkan gein margin hingga setara sampai 0 dan gain
margin meruapakan garis lurus kebawah tepat pada frekuensi di 45 derajat. Juga kenapa
gain margin harus berada pada 45 derajat disebabkan kita menggunakan system orde dua,
nantinya system yang stabil jadinya akan berhimpitan secara gak langsung garis phase
margin sama gain margin akan juga berhimpitan. sistem steady state yang memiliki
masukan sinyal sinusoidal dapat kita ubah ke dalam suatu tanggapan frekuensi. Salah satu
kelebihan dari metode tanggapan frekuensi adalah fungsi transfer sistem dapat ditentukan
secara eksperimen dengan mengukur respon frekuensi. Namun demikian, perancangan
suatu sistem dalam domain frekuensi menuntut perancang untuk lebih memperhatikan
bandwidth sistem dan efek noise dan gangguan pada respon sistem. Diagram Bode
merupakan suatu fungsi alih sinusoida yang terdiri dari dua buah grafik yang terpisah.
Kondisi stabil untuk bode plot, Kondisi stabil tercapai saat kedua margin bernilai
positif, atau saat phase margin lebih besar dari gain margin. Kondisi marginal sistem
stabil saat kedua margin bernilai nol, atau phase margin sama besar dengan gain margin.
Kondisi sistem yang tidak stabil terjadi saat salah satu (atau bahkan keduanya) margin
bernilai negatif, atau saat gain margin lebih besar dari phase margin. Suatu sistem steady
state yang memiliki masukan sinyal sinusoidal dapat kita ubah ke dalam suatu tanggapan
frekuensi. Salah satu kelebihan dari metode tanggapan frekuensi adalah fungsi transfer
sistem dapat ditentukan secara eksperimen dengan mengukur respon frekuensi. Namun
demikian, perancangan suatu sistem dalam domain frekuensi menuntut perancang untuk
lebih memperhatikan bandwidth sistem dan efek noise dan gangguan pada respon sistem.
Diagram Bode merupakan suatu fungsi alih sinusoida yang terdiri dari dua buah grafik
yang terpisah. Satu merupakan diagram dari logaritma besar fungsi alih sinusoida
(magnitude), dan yang satunya lagi merupakan diagram sudut fasa. Keduanya digambar
terhadap frekuensi dalam skala logaritmik. Jika suatu sistem memiliki fungsi alih
G(s)H(s), maka tanggapan frekuensi dapat diperoleh dengan mensubstitusi s = jw.
Sehingga diperoleh responnya adalah G(jw)H(jw). Karena G(jw)H(jw) adalah suatu
bilangan kompleks, maka untuk menggambarkannya dibutuhkan dua buah grafik yang
merupakan fungsi dari w, yaitu grafik magnitude terhadap frekuensi dan grafik fasa
terhadap frekuensi. Grafik ini kemudian disebut dengan plot bode. Plot bode digambarkan
sebagai magnitudo dan phase dari G(j*w) dimana vektor frekuensi w hanya berisi
frekensi positif. Untuk melihat plot bode dari suatu transfer function dapat dipergunakan
perintah, misalnya: bode (50, [1 9 30 40]) dari suatu transfer funct.

Anda mungkin juga menyukai