Anda di halaman 1dari 8

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC

SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD


(Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

Dimas Harind Yudha Putra,Riswan Dinzi


Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155
INDONESIA e-mail: mazdimas@ymail.com

ABSTRAK

Motor arus searah merupakan salah satu motor listrik yang sering digunakan oleh industri – industri terutama
industri yang membutuhkan kecepatan putaran yang konstan. Motor arus searah mempunyai pengaturan yang
sangat mudah dilakukan dalam berbagai kecepatan dan beban yang bervariasi. Pengaturan kecepatan pada
motor arus searah dapat dilakukan dengan metode ward leonard. Pengaturan putaran motor ini dilakukan
dengan mengubah-ubah tegangan terminal yang memiliki daerah pengaturan yang luas. Dalam penelitian ini
dilakukan dengan beberapa variasi tegangan dari yang terkecil 20 volt sampai yang terbesar 220 volt untuk
mendapatkan hasil putaran yang juga akan bervariasi. Nilai kecepatan putaran tertinggi yang didapat sebesar
1850 rpm ketika diberi tegangan 220 volt dan kecepatan terendah sebesar 750 rpm ketika diberi tegangan 20
volt.

Kata Kunci: motor dc,pengaturan kecepatan, ward leonard

1. Pendahuluan
peralatan yang tersedia di Laboratorium
Motor DC sangat banyak digunakan dalam Konversi Energi Listrik.
aplikasi industri. Penggunaan motor DC dapat
dijumpai misalnya sebagai motor penggerak
2. Pengaturan Kecepatan pada Motor
beban mekanik. Dalam penggunaannya
diharapkan motor DC dapat bekerja secara
DC Shunt dengan Metode Ward
efisien, dimana efisiennya suatu motor DC dapat Leonard
kita lihat dari besarnya nilai efisiensinya.
Berdasarkan hubungan rangkaian penguat Motor arus searah (motor DC) ialah suatu
medannya, salah satu jenis motor DC adalah mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik
motor DC penguatan shunt. Motor DC arus searah ( listrik DC ) menjadi tenaga gerak
penguatan shunt memiliki kecepatan putaran atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak
yang konstan dan tidak tergantung pada beban. tersebut berupa putaran dari pada rotor. Antara
Oleh karena itu cocok untuk penggunaan motor DC dan generator DC tak ada perbedaan
komersial dengan beban awal yang rendah, konstruksi.Pada prinsipnya, motor DC bisa
seperti pada mesin bubut, lift, dan lain- dipakai sebagai generator DC, sebaliknya
lain.Motor DC yang dipergunakan di bidang generator DC dapat dipakai sebagai motor DC
industri pada umumnya memiliki kapasitas daya [1].
yang relatif besar dan disesuaikan dengan beban Pada mesin arus searah terdapat kumparan
mekanis dan volume produksi. Untuk itu medan yang berbentuk kutub sepatu merupakan
diperlukan pengaturan kecepatan motor yang stator (bagian yang tidak berputar) dan
baik dalam pelaksanaannya. kumparan jangkar yang merupakan rotor (bagian
Penelitian ini difokuskan pada pengaturan yang berputar) [2].
kecepatan motor dengan cara mengatur jumlah Motor arus searah bekerja berdasarkan
tegangan terminal yang disuplai ke motor prinsip yang menyatakan bahwa ketika
tersebut. Analisis perhitungan yang dilakukan kumparan yang membawa arus ditempatkan
pada pengujian motor shunt berdasarkan dalam medan magnet, maka kumparan
mengalami gaya mekanik. Gaya mekanik ini

copyright DTE FT USU 1


2014
SINGUDA VOL. 6 NO.1/Januari
ENSIKOM 2014
akan menimbulkan torsi yang akan membuat
jangkar berputar [3].
Motor DC bekerja berdasarkan prinsip
interaksi antara dua fluksi magnetik. Ketika
kumparan medan dan kumparan jangkar
dihubungkan dengan suatu sumber tegangan DC
maka pada kumparan medan akan mengalir arus
medan (If) sehingga menghasilkan fluksi magnet
yang arahnya dari kutub utara menuju kutub
selatan. Sedangkan pada kumparan jangkar Gambar 1. Prinsip perputaran motor DC
menghasilkan arus jangkar (Ia), sehingga pada
konduktor jangkar timbul fluksi magnet yang Berdasarkan sumber tegangan
melingkar. Fluksi jangkar ini akan memotong penguatannya, motor DC dapat dibagi menjadi
fluksi dari kumparan medan sehingga dua, yaitu motor DC penguatan bebas
menyebabkan perubahan kerapatan fluksi dari (penguatan luar) dan motor DC penguatan
medan utama. Sesuai dengan hukum Lorentz, sendiri. Salah satu jenis motor DC penguatan
interaksi antara kedua fluksi magnet ini akan sendiri adalah motor DC penguatan shunt [1].
menimbulkan suatu gaya mekanik pada Rangkaian ekivalen motor DC penguatan
konduktor jangkar yang disebut gaya Lorentz. shunt dapat dilihat pada Gambar 2 [5]:
Besar gaya ini sesuai dengan persamaan 1. Ra
F = B .i .l (1) +
IL Ish Ia
Dimana :
+
Vt RshEa
F = gaya yang bekerja pada konduktor (N)
B = kerapatan fluks magnetic (Wb/m2) -
i = arus yang mengalir pada konduktor (A)
l = panjang konduktor (m)
-
Arah gaya ini dapat ditentukan dengan
kaidah tangan kiri Flemming. Kaidah tangan kiri Gambar 2. Rangkaian ekivalen motor DC
menyatakan, jika jari telunjuk menyatakan arah Penguatan shunt
dari vektor
kerapatan fluks B Dari Gambar
dan jari tengah 2 diatas, diperoleh
menyatakan arah persamaan
dari vektor arus i, tegangan terminal
maka ibu jari akan motor DC
menyatakan arah penguatan shunt
gaya F yang bekerja seperti ditunjukkan
pada konduktor oleh
persamaan 3.
tersebut.
Gaya yang timbul Ra
pada konduktor V
tersebut t
akan menghasilkan
momen putar atau =
torsi.
E
a

I
a

.
copyright DTE FT USU 14
2014
SINGUDA VOL. 6 NO.1/Januari
ENSIKOM 2014
(3) t g
Torsi yang V k
dihasilkan sh
= a
oleh D = r
motor i V t = fluks magnetik
dapat m t
e Dengan
ditentukan dengan a = g persamaan diatas,
persamaan 2. n Ish a dapat dilihat bahwa
a . n kecepatan putaran
: R g motor dapat diatur
sh
a dengan cara
L
n mengubah :
= a) Tahanan jangkar
Ia t (Ra)
+ e b) Fluks magnetik (
Ish r c) Tegangan
m terminal (Vt)
= arus kumparan i
Ta = F .r n Salah satu
D medan shunt (ohm)
= tegangan a cara pengaturan
i l
m kumparan medan kecepatan putaran
a shunt (volt) motor adalah
R
n = tahanan medan dengan metode
a
a shunt (ohm) pengaturan tegangan
: ( Ward Leonard
=
Ta = = arus beban (amp) System)
torsi Beberapa
t
jang Pengaturan penggunaan motor
a
kar kecepatan DC memerlukan
h
(Ne memegang daerah pengendalian
a
wton peranan penting kecepatan yang luas
n
- dalam motor arus dan tahapan yang
a
mete searah karena halus. Sistem Ward
n
r) r = motor arus searah Leonard atau sistem
jari- mempunyai pengaturan tegangan,
j
jari karakteristik memberikan
a
rotor kopel- kecepatan pengendalian yang
n
(met yang demikian dan
g
er) menguntungkan melibatkan generator
k
Apabila torsi start dibandingkan lain untuk
a
lebih besar dari dengan motor menggerakan motor
r
torsi beban, maka lainnya[2]. yang kecepatannya
jangkar akan Kecepatan dapat diatur [6].
I
berputar. putaran motor DC Apabila daya
a
Prinsip kerja dapat diturunkan motor besar dan
motor DC dapat dengan persamaan dilakukan berulang-
=
dilihat pada Gambar 6. ulang maka kerugian
1[4]. daya menjadi besar
a
sekali. Bila motor
( r
diinginkan tidak
6 u
banyak mengalami
) s
kerugian tenaga pada
Dimana : ( bergantung pada waktu start
j
n = jumlah putaran ukuran fisik motor) (pengasutan), untuk
a
K =konstanta V kerja dengan
n
copyright DTE FT USU 15
2014
SINGUDA VOL. 6 NO.1/Januari
ENSIKOM 2014
perubahan yang diatur berlawanan. sistem Ward
kecepatan yang putarannya. Untuk Biaya awal Leonard dapat
luas maka cara mengatur putaran sistem Ward menutupi harga
yang paling efisien motor M Leonard mahal yang mahal [6].
adalah dengan dilakukan dengan dan relative tidak
mengubah mengubah efisien karena 3. Metode
tegangan jepit tegangan jepit U. adanya beberapa Penelitian
motor dengan Untuk itu
penguat terpisah dilakukan dengan transformasi Pengambilan
sehingga didapat mengatur tahanan data dalam
fluksi magnetik medan (RG) pada energi.Tetapi penelitian ini
yang tetap penuh belitan generator pengendalian dilakukan pada
untuk semua DC [1]. Kecepatan kecepatannya tanggal 31 Mei
macam kecepatan. motor dapat sangat efektif, 2013 pukul
Selain diperoleh disetel pada setiap yaitu respons 15.00 sampai
daerah pengaturan kecepatan antara terhadap dengan pukul 17.00
yang luas (dari nol dan kecepatan perubahan WIB di
tegangan jepit nol maksimumnya kecepatannya Laboratorium
sampai tegangan dengan menyetel cepat, daerah Konversi Energi
penuh), pengaturan eksitasi medan penyetelan Listrik,
putaran halus. [1] generator G pada kecepatannya luas, Departemen Teknik
harga yang tersedianya Elektro, Fakultas
dikehendaki [1]. pembalikan dan Teknik, Universitas
Jika pada pengereman Sumatera Utara
motor yang dinamis. Dalam (USU).
sedang bekerja, penggunaan Objek
dimana faktor- penelitian ini
tegangan tiba-tiba adalah
diturunkan sampai faktor ini penting, melakukan
di bawah harga maka kelebihan
M U
G ggl lawan dari AC pengukuran
motor, arus Mo
t M terhadap motor
jangkar dibalik o
r
Rg
DC seri akibat
dan motor berlaku pergeseran sikat
dengan variable
I
sebagai generator,Rm n
d
M
oto
r

menggerakkan u
k
M
M
oto
motor DC seri dan
r
sikat pada motor.
s
generator sebagai i
ya
ng
pu
tar

motor. Maka s
an
ny
a
dia

terjadi
tur
e
b

pengereman a
g
a
dinamis yang i

menyebabkan m

motor cepat o
t
o
berhenti. Motor r

dapat dibalik p
dengan e
n

menurunkan g
g
e
tegangan terminal r
a

ke nol dan k

membalik arus g
e
medan generator. n
e

Jika tegangan r
a
t
dinaikan dengan o
r

polaritas
berlawanan, motor G

bertambah cepat Gambar 3. Ekivalen


dengan arah yang Rangkaian Pengaturan
copyright DTE FT USU 16
2014
SINGUDA VOL. 6 NO.1/Januari
ENSIKOM 2014
Kecepatan Berdasarkan Pout =
Dengan tujuan dari
Metode Ward penelitian ini Adapun
Leonard maka akan peralatan yang
dilakukan digunakan dalam
Pengaturan langkah-langkah melakukan
putaran Ward sebagai berikut: pengukuran terhadap
Leonard a. Pengumpulan motor motor DC Gambar 4. Rangkaian
dilaksanakan data yang akan adalah sebagai pengujian
dengan mengubah menentukan berikut :
tegangan jepit keberhasilan 1. Satu unit
(U) dimana fluks dalam Generator
magnet motor penelitian yaitu DC
konstan. Penggerak dengan metode Penguatan
mula yang biasanya dokumentasi Bebas AEG
motor induksi dan metode 2 KW
berkecepatan observasi. 2. Satu unit
konstan b. Mempersiapka Motor DC
dipergunakan untuk n alat dan Penguatan
menggerakan bahan untuk Shunt AEG
generato (G). penelitian, 1,2 KW
Perubahan tahanan semua alat dan 3. Satu unit
medan generator G bahan yang Motor
(RG) akan merubah akan digunakan Induksi 3
tegangan jepit U harus fasa tipe
yang diberikan dipersiapkan rotor belitan
kepada motor dc terlebih dahulu. AEG Typ C
(M) AM 112MU
4RI 2,2 KW
c. Mengkondisikan matematis untuk 4. Dua unit
objek penelitian memecahkan Voltmeter
ini dengan masalah dan DC
memastikan kesimpulan dalam 5. Dua unit
bahwa motor DC penelitian. Amperemete
shunt dapat Analisis ini r DC
beroperasi dan mengadakan 6. Tachometer
mengatur perhitungan- 7. Kabel
putaran motor. perhitungan penghubung
d. Mengkondisikan berdasarkan 8. Power
alat ukur agar persamaan- Transformato
memiliki persamaan yang r DC (PTDC)
validitas yang berlaku didalam 9. Power
baik yang harus perhitungan Transformato
disetting dengan kecepatan putaran r AC (PTAC)
benar. motor. Dengan
e. Tahap menggunakan Adapun
pengambilan persamaan gambar rangkaian
data yang sebagai berikut: pengujian motor DC
meliputi arus 1. Perhitungan seri akibat
dan putaran kecepatan pergeseran sikat
PTAterhadap
C S arus putaranAmotor 2 dalam keadaan tanpa
1

medan. V1
GA JGA
beban dapat
T
f. Tahap analisa MI n
G DC
HB
V2 M DC
HB ditunjukkan oleh
K
data yang gambar 4.
digunakan 2. Torsi
adalah analisis 3.A 1
Daya Output
S2
PTDC
copyright DTE FT USU 17
2014
SINGUDA VOL. 6 NO.1/Januari
ENSIKOM 2014
4. Hasil dan adalah biaya yang 200 0.51
Analisis sangat tinggi 220 0.64
akibat adanya
Pengatura penambahan Dari Tabel
n kecepatan generator dan 1 terlihat arus
motor arus penggeraknya. jangkar dan
searah yang kecepatan
dilakukan dalam 4.1 Hasil tertinggi pada
percobaan ini, Pengujian tegangan 220 volt
adalah suatu Pengaturan yaitu sebesar 2.82
bentuk Kecepatan A dan 1850 rpm
pengaturan Motor DC serta arus jangkar
tahanan medan Shunt dan kecepatan
pada generator terendah pada
yang akan Pada tegangan 20 volt
merubah pengujian yaitu 1.44 A dan
tegangan Vt pengaturan 750 rpm.
yang akan kecepatan motor
diberikan kepada dc shunt ini
motor DC didapat arus
penguatan shunt. jangkar dan
Pengaturan kecepatan
putaran motor tertinggi pada
ini dilakukan tegangan 220 volt
dengan dan arus jangkar
mengubah-ubah dan kecepatan
tegangan Vt terendah pada
yang memiliki tegangan 20 volt
daerah seperti pada Tabel
pengaturan yang 1. Tabel 1
cukup luas (dari menunjukkan
tegangan nol hasil pengujian
sampai tegangan pengaturan
penuh). kecepatan motor
Metode ini DC shunt.
memiliki banyak
keuntungan, Tabel 1. Hasil
selain daerah Pengujian
pengaturannya Pengaturan
yang cukup luas Kecepatan
juga memiliki Motor DC
pengaturan Shunt
putaran yang Vac = 220
halus serta VoltRa =
efisien karena 3.8
tidak ada
kerugian di (volt) (amp)
tahanan asut. 20 0.03
Akan lebih 40 0.07
untung lagi jika 60 0.13
diterapkan pada 80 0.16
motor DC yang 100 0.21
seringkali harus 120 0.25
diasut misalnya 140 0.3
motor untuk lift. 160 0.36
Kerugiannya 180 0.44
copyright DTE FT USU 18
2014
4.2 Analisis Data

Dari data-data pada Tabel 1 dilakukan


perhitungan untuk mendapatkan torsi dan daya
keluaran untuk setiap tegangan. Dalam
penelitian ini digunakan beberapa persamaan-
persamaan yang berlaku didalam perhitungan
motor DC shunt.
Sebelum mencari besarnya torsi dan Pout
motor DC shunt kita tentukan dulu GGL
armatur adalah sebagai berikut: Gambar 5. Grafik Tegangan Terminal vs Putaran
Motor DC Shunt
=+( )
Dari gambar grafik diatas terlihat jelas
= - () bahwa kenaikan kecepatan putaran (n) dari
berbagai variasi tegangan (20,40,….,220 volt)
Besar kopel elektromagnetik ( torsi jangkar ) yang dilakukan pengujian dan analisis didapat
adalah kecepatan terendah pada tegangan 20 volt yaitu
750 rpm hingga ke kecepatan tertinggi yaitu
= pada tegangan 220 volt yaitu 1850 rpm.
Serta didapat juga perubahan torsi
Daya output,daya input dan daya rugi-rugi terhadap tegangan yang dapat dilihat pada
=2πNT gambar 6.

Dengan melakukan perhitungan seperti


persamaan di atas pada tiap-tiap tegangan, maka
diperoleh torsi dan Pout tertinggi adalah pada
tegangan 220 volt serta torsi dan Pout terendah
adalah pada tegangan 20 volt seperti pada tabel
2.

Tabel 2. Data Hasil Analisa Pengaturan


Kecepatan Motor DC Shunt Dengan
Metode Ward Leonard Gambar 6. Grafik Tegangan Terminal vs
Torsi Motor DC Shunt
Torsi
(volt) (amp) (amp) (rpm) (N-m) (watt) Dari gambar 6 terlihat jelas bahwa
20 0.03 1.44 750 0.0193 0,0044 20,917 kenaikan torsi motor dari berbagai variasi
40 0.07 1.48 1150 0.0298 0,007 50,876
tegangan (20,40,….,220 volt) yang dilakukan
60 0.13 1.69 1400 0.0382 0,01 90,54
80 0.16 1.78 1450 0.0505 0,014 130,36 pengujian dan analisis didapat torsi terendah
100 0.21 1.95 1500 0.0617 0,019 180,55 pada tegangan 20 volt yaitu 0.0044 N-m hingga
120 0.25 2.13 1550 0.0721 0,024 238,35 ke torsi tertinggi yaitu pada tegangan 220 volt
140 0.3 2.27 1610 0.0815 0,029 298,21 yaitu 0.05 N-m.
160 0.36 2.4 1650 0.0914 0,034 362,112
180 0.44 2.58 1700 0.1001 0,041 439,1
200 0.51 2.68 1760 0.1078 0,046 508,75. Kesimpulan
220 0.64 2.82 1850 0.1131 0,05 590,18
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa
perhitungan yang telah dilakukan, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Sebagaimana hasil yang diperoleh diatas
pada tabel 2, maka secara detail terlihat bahwa
1. Pada pengaturan kecepatan motor arus
dengan bertambahnya tegangan maka kecepatan
searah penguatan shunt dengan metode
putaran motor akan ikut bertambah seperti pada
Ward Leonard dilakukan dengan
gambar 5.
mengubah-ubah tegangan terminal motor
arus searah.
2. Dari hasil pengujian, , maka dapat dilihat
dengan bertambahnya nilai tegangan maka
kecepatan putaran motor juga akan
bertambah.
3. Dari hasil pengujian, kecepatan putaran
tertinggi sebesar 1850 rpm ketika diberi
tegangan 220 volt dan kecepatan putaran
terendah sebesar 750 rpm ketika diberi
tegangan 20 volt.
4. Dari analisis data, diperoleh bahwa torsi
dan daya keluaran (Pout) tertinggi diperoleh
pada saat tegangan terminal bernilai 220
volt yaitu sebesar 0,05 N-m dan 590,18
Watt, sedangkan torsi dan daya keluaran
(Pout) terendah diperoleh pada saat tegngan
terminal bernilai 20 volt yaitu sebesar
0,0044 N-m dan 20,917 Watt.

6. Daftar Pustaka

[1]. Sumanto, Mesin Arus Searah, Andi Offset,


Yogyakarta : 1991.
[2]. Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
Elektronika Daya, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta : 2000.
[3]. Mehta, V.K. and Rohit Mehta, Principles of
Electrical Enginering and Electronics,
S.Chand & Company Ltd, New Delhi :
2000.
[4]. Hardiansyah, Rizky, Analisa Perbandingan
Pengaruh Posisi Sikat Terhadap Efisiensi
dan Torsi Motor DC Penguatan Kompon
Panjang Dengan Motor DC Penguatan
Kompon Pendek, Departemen Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara, Medan : 2013.
[5]. Wijaya, Mochtar, Dasar-Dasar Mesin
Listrik, Djambatan, Jakarta : 2001.
[6]. Lister, Eugene C, Mesin dan Rangkaian
Listrik, Edisi ke-6, Penerbit Erlangga,
Jakarta : 1986.

Anda mungkin juga menyukai