Anda di halaman 1dari 6

Tugas Individu

Keperawatan Medikal Bedah I

Nama : Yunita Kristiani

NIM : 01.2.19.00710

Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah I

Dosen : Erva Elli Kristianti, S.Kep., Ns., M.Kep

Resume Video

Video 1 : Transfusi Darah

Tindakan yang dilakukan untuk memberikan produk darah atau komponen-komponen


darah yang dibutuhkan oleh pasien dari donor yang sesuaikepada pasien sebagai
resipien yang bertujuan mengoreksi anemia pasien mengembalikan volume darah
pasien atau mengoreksi nilai-nilai keagulasi atau nilai trombosi pasien
 Alat dan Bahan :
1. produk darah
2. blood set
3. handscoon steril
4. cairen infus ( untuk jaga jaga jika pasien mengalami reaksi tranfusi darah)
5. tempat urin tujuan
6. bengkok ( untuk membuang sampah medis)
 langkah langkah :
1. Cek untuk data yang ada di blood bag terkait golongan darah , rh , expired,
kapan tanggal darah diambil dan barcode
2. Cek order dokter berapa darah yang di berikan pasien , riwayat tranfusi
pasien, riwayat alergi dan riwayat reaksi tranfusi pasien tersebut
3. Lalu mengomunikasikan kepasien
4. Lalu ke bank darah dan crosscheck kembali data data yang akan di ambil
dengan data pasien
5. Sampai di ruangan Cek ulang data darah dengan pasien bersama perawat lain
6. Setelah semua sudah di check dekat kan peralatan ke pasien
7. Lalu intruksikan pasien untuk buang air terlabih dulu ke tempat urin
8. Jaga privasi pasien
9. Pasang handscoon
10. Cek kepatenen iv line
11. Alirkan NaCl 0,9%
12. Lalu cek produk darah sesuai kan dengan identifikasi pasien
13. Kita klam hentikan NaCl ganti dengan produk darah
14. Alirkan darah dengan kecepatan 25-50ml/jam
15. Untuk 15 menit pertama kita tetap di dekat pasien untuk mengobservasi
apakah ada reaksi tranfusi pada pasien ( jika tidak ada )
16. Cek ttv 15 menit dalam 30 menit pertama
17. Jika ada reaksi tranfusi segera hentikan aliran dari darah ganti ke NaCl dan
segera kolborasi dengan dokter dan bawah sample darah yang diambil tadi
ke laboratorium
18. Jika darah yang kita berikan sudah habis kita ganti blodd set menjadi infus
set lalu sambung kan NaCl
19. Lalu buang kantung darah dan blood set ke tempat sampah infeksius dan
bereskan peralatan
20. Kita buka handscoon
21. Kita cuci tangan
22. Lalu dokumentasi pasien

 Prosedure pemberian Tranfusi Darah


1. Periksa intruksi dokter , kondisi pasien, dan riwayat trafusi/reaksi infus, alas
an tranfusi saat ini dll
2. Periksa persediaan darah pada bank darah
3. Identifikasi pasien dan jelaskan prosedunya kepada pasien , perlunya tranfusi
darah , produk darah yang akan diberikan , perkiraan waktu yang di
butuhkan, hasil yang diharapkan, dll. Tekankan perlunya pasien untuk segera
melporkan gejala yang tidak biasa .minta izin dari pasien
4. Ambildarh dari bank darah sesuai peraturan institusi, lakukan identifikasi
produk darah dengan petugas bank darah ( identifikasi 1 ) . jika tranfusi tidak
dapat segera dilakukan, kembalikan ke bank darah. Darah yang berada di
luar lemari es selama lebih dari 30 menit, di atas 10 derajat celcius tidak
dapat di gunakan kembali
5. Setelah produk darah tiba di ruang an, identifikasi kantong darah oleh 2
perawat sebelum membawa kantong darah ke sisi pasien ( Identifikasi 2 )
meliputi:
a. Nomor identifikasi
b. Kelompok dan tipe darah
c. Tanggal kadaluarsa
d. Kompatibilitas
e. Nama pasien
f. Warna yang tidak normal, bekuan, sisa udara,dll
6. Anjurkan pasien untuk buang air serta bantu kembali ke posisi nyaman.
Tampung bahan urin (untuk jaga-jaga jika ada reaksi tranfusi
7. Berikan privasi
8. Cuci tangan dan keringkan tangn
9. Periksa tanda vital dan catat
10. Pakai handscoon sekali pakai
11. Pastikan kanul IV dalam keadan baik. Jika belum terpasang sebelumnya,
masukan kanul IV ke dalam vena perifer yang besar dan mulai infus cairan
NaCl 0,9% dengan menggunakan set tranfusi darah
12. Pasang blood warmer jika ada, jika tidak ada pastikan sudu produk darah
sudah sama dengan suhu ruangan.
13. Cocokan kembali kantong darah dengan identifikasi pasien dengan
menanyakan nama pasien dan mengecek pada gelang identitas
14. Jika produk darah sudah benar, hentikan aliran NaCl dengan menutup klem
rol . pindahkan taji penusuk dari wadah NaCl dan tusukan taji ke kantong
darah
15. Mulai infus produk darah secara perlahan, dengan kecepatan 25-50ml/jam
selama 15 menit pertama. Tetaplah didekat pasien selama waktu tersebut.
Periksa tanvital setiap 15 menit selama 30 menit pertama atau sesuati
peraturan institusi
16. Tingkatkan kecepetan infus bila tidak ada efek samping. Kepeatan infus
tetap harus berada dalam batas aman
17. Bila timbul efek samping, hentikan tranfusi dan muali alirkan denganNaCl.
Kirim kan bahan urin , darah , dan sisa produk darah dalam kantong darah
dengan bahan set tranfusi kembali ke bank darah
18. Jika tidak ada efek ssamping yang timbul, selesaikan tranfusi, ganti infus
set,dan berikan NaCl sesuai intruksi dokter
19. Buang kantong dan set produk darah pada tempat yang seharusnya.

Video 2 : Terapi Intravena

Injeksi Intra Vena adalah prosedur pemberian obat yang dimasukkan langsung ke
Vena.
 Alat dan Bahan :
a. Tourniquet untuk membendung vena
b. Spuit (3cc, 5cc, dan 10 cc)
c. Obat yang hendak di berikan (Vial, ampul)
d. Aquades (bila perlu untuk pengenceran)
e. Perlak
f. Handscoon
g. Alkohol swab
h. Bengkok/nierbeken.
 Pelaksanaan :
a. Memastikan order dan identifikasi pasien sesuai data yang ada
b. Melakukan komunikasi terapeutik pada pasien dengan memberikan penjelasan
tentang tindakan yang akan dilakukan, tujuan injeksi intra vena, harapan
setelah melakukan injeksi inravena, dan lokasi yang akan di injeksikan.
c. Cuci tangan
d. Membawa obat ke dekat pasien atau menyiapkan obat
e. Cuci tangan lagi
f. Memasang perlak pada bawah tangan pasien
g. Memastikan lokasi yang akan di injeksikan
h. Memasang tourniquet jarak 10-12 cm dari lokasi yang akan di injeksi
i. Memakai handscoon
j. Disinfeksi area yang akan di injeksi dengan alkohol swab dengan cara
memutar keluar.
k. Lakukan penusukan dengan obat yang sudah disiapkan dan sudut antara kulit
dan spuit adalah 20-30
l. Arah lubang jarum menghadap ke atas
m. Setelah jarum injeksi sudah masuk kita lakukan aspirasi bila ada darah yang
masuk berarti penusukan tepat pada tempatnya
n. Sebelum obat dimasukkan tourniquet di lepas, kemudian kita injeksikan secara
perlahan
o. Setelah obat masuk kita cabut secara perlahan dan menutup dengan alkohol
swab lalu dipasang plaster untuk menutup bekas luka
p. Membersihkan alat dan bahan
q. Cuci tangan dan mendokumentasikan hasil tindakan.

Video 3 : Prosedur EKG

Rekaman EKG digunakan untuk mengetahui adanya:

1. Hipertrofi atria dan ventrikel


2. Infark myokard
3. Aritmia
4. Perikarditis
5. Efek obat-obat, khusunya digitalis
6. Gangguan elektrolit, misalnya Kalium
7. Beberapa penyakit sistemik, misalnya hipertiroid

Alat-alat yang digunakan dalam pemasangan EKG :

1. Mesin EKG
2. Eletroda
3. Jelly
4. Alcohol
5. Kapas

Elektroda yang digunakan dalam pemasangan EKG dibagi menjadi 2 yaitu


elektroda sandapan dada dan elektroda sandapan ektremitas. Pada eletroda
sandapan dada ada 6, untuk mengidentifikasinya bisa dilihat dari tulisan maupun
warna yang terdapat pada kabel eletroda. Untuk C1 (merah), C2 (kuning), C3
(hijau), C4 (coklat), C5 (hitam), dan C6 (ungu). Sedangkan pada sandapan
ektremitas, untuk tangan yaitu R yang berarti untuk tangan kanan berwarna merah
dan L yang berarti untuk tangan kiri berwarna kuning. Kemudian pada kaki untuk
F berarti food untuk kaki kiri berwarna hijau, dan yang berwarna hitam berarti
netral untuk kaki kanan.

Prosedur tindakan :

1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada pasien


2. Persiapkan alat
3. Sebelum elektroda dipasangkan pada pasien perlu dibersihkan terlebih
dahulu menggunakan kapas alcohol pada bagian dalam permukaan
elektroda, tujuan pembersihan yaitu supaya konduksi listrik berjalan
dengan baik.
4. Sebelum dipasangkan pada pasien, permukaan elektroda diolesi dengan
jelly terlebih dahulu.
5. Sebelum EKG dipasang bersihkan kulit pasien, setelah dibersihkan
oleskan jelly pada permukaan kulit
6. Pasang elektroda sadapan ekstermitas , pastikan jangan terbalik dan bagian
logam menempel pada kulit pasien
7. Selanjutnya cari lokasi untuk sadapan dada setelah itu pasang elektroda
8. Setelah sadapan terpasang dengan benar kita siap untuk merekam
9. Selama perekaman pasien diminta berbaring rileks dan terang dan tidak
melakukan gerakan
10. Setelah selesai melakukan pemeriksaan lepas sadapan dada dan
ekstermitas dan bersihkan

Anda mungkin juga menyukai