Anda di halaman 1dari 5

Nama Kelompok:

- Dini Andriani (2023026004)


- Yolanda Eka Putri (2023025009)

Resume :

Setelah melihat tayangan video yang di sajikan dan membaca beberapa materi terkait dengan
Bryophita dan Pteridophyta maka dapat dijelaskan secara singkat :

1. Bryophita (Tumbuhan Lumut)

Bryophita / tumbuhan lumut salah satu anggota dari kingdom


plantae. Kata bryophita berasal dari kata bryon : lumut, python
tumbuhan. Bryophita tumbuh di lokasi lokasi yang lembab, kurang
sianra , dan lembab. Tumbuhan lumut memiliki akar rhizoid,
memiliki batang, memiliki daun sejati. Reproduksi tumbuhan
lumut terjadi secara seksual dan aseksual. Pada tumubuhan lumut
juga terdapat dua alat kelamin , yaitu :

 Arkegonium, merupakan gametangium betina dengan bentuk seperti botol dengan bagian
lebar yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher
 Anteredium, merupakan gametangium jantan dengan bentuk bulat seperti gada. Pada
dinding anteredium, tersusuan atas selapis sel yang mandul dan di dalamnya terdapat
sejumlah sel induk spermatozoid.
Adapun tahapan reproduksi pada tanaman lumut yaitu :
Tahap awal terjadi reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan spora haploid di dalam
sporofit. Spora diperoleh oleh pembelahan yang terjadi dalam sporangium lumut sporofit
(sporogonium). Spora yang diperoleh sporofit merupakan spora haploid. Spora tersebut akan
tumbuh menjadi protonema, kemudian tumbuh menjadi gamtofit haploid (n).

Selanjutnya dilanjutkan dengan reproduksi seksual yaitu adanya pertemuan antara sel kelamin
jantan (spermatozoid) dan sel kelamin betina (ovum). Spermatozoid akan menuju ke arkegonium
dengan bantuan air, sehingga akan terjadi fertilisasi. Reproduksi lumut ini memperlihatkan
pergantian keturunan gametofit (n) dan keturunan sporofit (2n). Pergantian keturunan ini disebut
dengan metagenesis.
2. Pteridophyta (Tumbuhan Paku)
 Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah kelompok Plantae yang tubuhnya sudah berbentuk
kormus atau sudah memiliki bagian akar, batang, dan daun sejati. Meskipun masih ada
beberapa kelompok paku yang struktur tubuhnya belum lengkap.
 Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan organisme multiseluler dan eukariotik.
Umumnya sudah memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (kormophyta).
 Ciri-ciri yang dimiliki tumbuhan yang masuk ke dalam Pteridophyta diantaranya adalah
sebagai berikut :

1. Tumbuhan hijau autotrof.


2. Tubuh kelompok ini telah mengalami diferensiasi menjadi akar, batang dan daun.
3. Memiliki jaringan pembuluh.
4. Organ seksual multiseluler.

 Organ reproduksi Bryophyta dan Pteridophyta tersembunyi dan tidak mencolok sama
sekali serta tidak memiliki bunga atau biji. Oleh karena itu, keduanya biasanya disebut
dengan nama Kriptogamae (cryptos = tersembunyi, gamous = perkawinan).
 Daur hidup pteridophyta :
-Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) antara fase gametofit dan
fase sporofit.
-Kedua fase ini berlangsung secara bergiliran.
-Sporofit pada tumbuhan paku adalah tumbuhan paku itu sendiri yang menghasilkan spora
pada daunnya.
-Sporofit merupakan fase dominan pada proses pergiliran keturunan tumbuhan paku.
-Spora yang dihasilkan akan tumbuh bila jatuh pada tempat yang lembab dan teduh.
 Klasifikasi Pteridophyta dibedakan atas empat divisi, yaitu sebagai berikut :
1. Divisi Psilotophyta, merupakan divisi yang paling primitif. Mereka tidak memiliki akar
dan daun sejati. Peran akar pada Psilotophyta digantikan oleh rizoid yang tumbuh pada
rizom. Contohnya, Psilotum.
2. Divisi Lycopodiophyta, semua anggotanya telah memiliki akar dan daun sejati. Beberapa
spesies memiliki daun sporofil yang menghasilkan satu macam spora (homospora atau
isospora). Contohnya adalah Lycopodium (cemara tanah). Beberapa spesies lainnya
memiliki daun sporofil yang dapat menghasilkan dua macam spora dengan ukuran
berbeda (heterospora atau anispora). Contohnya, Selaginella.
3. Divisi Equisetophyta, memiliki akar, batang dan daun sejati. Daun tumbuh melingkar
pada setiap ruas batang. Pada ujung batang terdapat struktur berbentuk kerucut, yang
disebut strobilus. Di dalam strobilus terdapat spora yang memiliki ukuran yang sama,
tetapi dapat dibedakan antara jantan dan betina. Contoh tanaman anggota divisi
Equisetophyta, adalah Equisetum (paku ekor kuda).
4. Divisi Pterophyta, telah memiliki akar, batang dan daun sejati. Kelompok tumbuhan
tersebut memiliki ukuran tinggi yang bervariasi, mulai dari yang pendek hingga tinggi
menjulang seperti pohon. Spora dibentuk dalam sporangium yang terdapat pada bagian
permukaan bawah daun. Tipe spora umumnya homospora.
Contohnya, Adiantum (suplir), Asplenium (paku sarang burung)
 Sedangkan berdasarkan jenis sporanya, paku dapat dibedakan menjadi tiga macam.
1. Paku homospora, Paku ini menghasilkan satu jenis spora, spora ini nantinya akan
berkecambah dan tumbuh menjadi protalium yang mengandung anteridium dan
arkegonium pada individu yang sama. Contoh Lycopodium sp.
Daur hidup tumbuhan paku homospora

2. Paku heterospora Paku ini menghasilkan spora yang berbeda ukurannya, spora jantan
yang berukuran lebih kecil disebut mikrospora sedangkan spora betina disebut
makrospora. Mikrospora akan tumbuh menjadi protalium yang menghasilkan anteridium,
sedangkan makrospora akan menghasilkan protalium yang akan menghasilkan
arkegonium. Contoh Selaginella sp.
Daur hidup tumbuhan paku heterospora
Tumbuhan paku heterospora mampu menghasilkan dua macam spora yang memiliki
bentuk dan ukuran yang berbeda. Kedua spora yang dihasilkan pada tumbuhan paku heterospora
disebut mikrospora dan makrospora.

Mikrospora adalah spora dengan ukuran kecil yang menjadi protalium jantan dan dapat
menghasilkan sel sperma melalui pembentukan anteridium. Sedangkan makrospora adalah spora
yang memiliki ukuran lebih besar yang akan menjadi protalium betina dan akan menghasilkan
ovum.

3. Paku Peralihan, Paku ini menghasilkan spora dengan ukuran sama namun ketika spora ini
berkecambah akan tumbuh menjadi protalium yang menghasilkan anteridium dan
arkegonium yang terpisah pada individu yang berbeda. Contoh Equisetum sp.Daur idup
tumbuhan paku peralihan

Anda mungkin juga menyukai